Oleh :
2020
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Kurikulum yang paling banyak dipahami oleh guru TK dalam kurun waktu 10 tahun ini adalah
kurikulum 2004. Menurut beberapa guru TK merasa mudah menerapkan kurikulum tersebut karena
dimunculkan kurikulum 2010 hasil dari terbitnya Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang standar
nasional pendidikan anak usia dini. Beberapa guru mulai belajar memahami kurikulum 2010 yang dirasa
lebih banyak menuntut kreativitas guru dalam membuat indikator. Pada akhirnya banyak guru yang
memadukan indikator di kurikulum 2004 yang tidak semuanya sesuai dengan kurikulum 2010. Beberapa
masukan mulai bermunculan hingga pada tahun 2014 ditetapkan Permendikbud no.137 tahun 2014
tentang standar nasional pendidikan anak usia dini. Jika dikaji dari segi waktu, perubahan dan perbaikan
kurikulum tersebut bisa dianggap wajar seiring dengan perubahan yang terjadi. Tetapi ketidakwajaran
muncul tatkala perubahan dan perbaikan kurikulum tersebut tidak berdampak pada peningkatan kualitas
dan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, bahkan terjadi sebaliknya dimana
hasil pendidikan menurun kualitasnya. Berbagai upaya telah banyak dilakukan, namun hasil yang
diperoleh sampai saat ini belumlah menggembirakan. Salah satu upaya yang saat ini sedang dilakukan
adalah melakukan sosialisasi kurikulum. Pada tahun 2014 mulai diberlakukan kurikulum 2013 di tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini, namun sampai tahun 2015 belum semua lembaga PAUD melaksanakan
kurikulum 2013 karena berbagai kendala salah satunya belum pernah mendapatkan sosialisasi. Kendala
tersebut banyak dihadapi oleh lembaga PAUD yang terletak di daerah terpencil dan sering kesulitan
mengakses informasi dari Dinas Pendidikan Kebudayaan maupun dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini bahwa Kompetensi Guru PAUD mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh pendidik
PAUD adalah merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum. Guru akan
mampu merancang kurikulum apabila memahami bagaimana mengembangkan tema dan merancang
kegiatan bermain dalam bentuk program tahunan, semester, mingguan dan harian sesuai dengan
kebutuhan anak usia dini. Salah satu tema yang dapat dikembangkan pendidik untuk menstimulasi
perkembangan anak adalah tema berbasis budaya. Pemaknaan filosofi permainan kurang dipahami anak
meskipun anak didik senang melakukan permainan tradisonal. Kondisi yang terjadi di lapangan masih
banyak pendidik PAUD khususnya guru TK yang belum memahami cara mengembangkan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan anak karena pada kurikulum sebelumnya guru mengembangkan kurikulum
di sekolah yang sudah dibuat oleh tim IGTK atau Himpaudi setempat. Kegiatan pembelajaran berbasis
budaya juga belum banyak dikemas secara menarik sehingga anak didik belum sepenuhnya memaknai
secara mendalam tentang pesan tersirat dibalik kegiatan. Berdasarkan realita tersebut perlu diadakan
workshop pengembangan kurikulum PAUD 2013 secara berkala agar semua pendidik PAUD dapat
memahami perangkat kurikulum yang isinya sedikit berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya
khususnya pengembangan kurikulum berbasis budaya. Kegiatan workshop yang berkala tersebut juga
dapat meningkatkan kualitas kompetensi pedagogik guru yang harapannya dapat meningkatkan
kompetensi lainnya serta berimbas pada peningkatan kemampuan anak usia dini secara merata. Tujuan
pertama kegiatan PPM ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan guru TK tentang kurikulum 2013.
Tujuan yang kedua adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru TK dalam membuat
rancangan Tema, RPPM berbasis budaya. Kegiatan PPM ini diharapkan bermanfaat untuk guru TK dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kurikulum 2013 yang mengharuskan guru untuk
merancang sendiri tema pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, membuat Tema dan
RPPM. Dengan adanya workshop kurikulum 2013 diharapkan guru TK mempunyai pengalaman langsung
menyusun perangkat pembelajaran yang tematik dan berbasis budaya di sekolahnya.
KURIKULUM PAUD
Kurikulum PAUD sesuai dengan Pedoman Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini (Direktorat
Pembinaan PAUD,2014) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengembangan
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum PAUD terdiri dari perencanaan program semester
berupa pengembangan tema, RPPM dan RPPH. Perencanaan program semester berisi daftar tema satu
semester termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang
bersifat fleksibel. Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan
potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya
wawasan dan perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penentuan tema
dapat dikembangkan oleh guru TK mengacu pada contoh tema yang ada dalam Panduan. Perencanaan
program mingguan merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu.
Perencanaan kegiatan mingguan dapat berbentuk jaringan tema (web). Jaringan tema berisi projek- projek
yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pada akhir satu atau beberapa tema
dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat
berupa kegiatan antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan,
panen tanaman, dan kunjungan. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah perencanaan
program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan
program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. RPPH adalah perencanaan
program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan
program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kemampuan guru TK dalam
merancang kegiatan pengembangan pembelajaran anak usia dini berdasarkan kurikulum yang berlaku
merupakan suatu hal yang mutlak dikuasai. kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk
menyamakan perse[si tentang Kurikulum 2013, penting bagi kami untuk mengimplementasikan mata
kuliah kami dengan mensosialisakan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, khususnya “Program
Semsester”.
KAJIAN TEORI
PROSEM
Menurut Mulyasa program semester merupakan rancangan pembelajaran yang berisi jaringan
tema, bidang pengembangan, tingkat pencapaian perkembangan, indikator, alokasi waktu yang
diperlukan untuksetiap jaringan tema setiap satu semester.
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu setiap
tema dengan menyesuaikan hari efektif kelender pendidikan yang bersifat fleksibal. Tema
berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan
menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan
dan perbendaharaan kata anak sehinggga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Penentuan tema dapat dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada contoh tema yang
ada dalam panduan. Langkah-langkah penyusunan program semester adalah sebagai berikut:
d) menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-
sub tema untuk setiap semester;
e) mencermati kompetensi dasar yang sesuai dengan sub tema yang akan dikembangkan;
g) KD yang sudah dipilih untuk tema dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
disesuaikan dengan sub tema;
h) KD yang diambil untuk sub tema tersebut akan digunakan terus selama sub tema dibahas;
i) KD yang sudah digunakan padatema dan sub tema dapat diulang untuk digunakan kembali
pada tema yang berbeda.
PEMBAHASAN
1. Kegiatan Pembukaan :
2. Kegiatan Inti :
3. Kegiatan inti terbagi ke dalam 4 (empat) sesi.
Sesi Pertama, mahasiswa memaparkan tentang dokumen 1 meliputi visi, misi, tujuan
oleh Yuli Candasari
VISI DAN MISI
Visi merupakan cita-cita jangka Panjang. Misi adalah tindakan yang harus dilakukan
untuk mewujudkan visi. Sedangkan tujuan sasaran yang akan dicapai untuk
melakukan suatu kegiatan. Dalam pembuatan visi,misi dan tujuan sesuai dengan
kebijakan lembaganya.
Sesi Kedua, mahasiswa memaparkan tentang kalender Lembaga dan program tahunan
yang dipaparkan oleh Yanasti Aprillia Yolanda.
Kalender Lembaga
Kalender Lembaga mengacu pada kalender pendidikan dimana dalamnya berisi
awal pembelajaran, pembelajaran hari efektif, puncak tema, hari libur tentang hari
program tersebut disusun oleh kepala sekolah dan stik holder.
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat diguanakan di PAUD yaitu : Strategi
Pembelajaran Secara Umum dan Strategi Pembelajaran Secara Khusus. Strategi secara umum
ada 15 yaitu:
2.Mempersiapkan Isyarat Lingkungan, untuk belajar merupakan salah satu Cara mengefesienkan
kegiatan untuk melatih kemandirian anak Dan memahami simbol simbol dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya : sebuah gambar yang mencuci tangan yang menunjukkan bahwa anak harus mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan
3.Analisis Tugas, menjabar kan suatu tugas tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus
Dan operational sehingga mudah dipahami Dan dilaksanakan anak.
4.Bantuan Orang Yang Lebih Berpengalaman (Scaffolding), adalah proses pberian bantuan dari orang
yang lebih berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk memeprmudah anak dalam belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya. Misalnya kegiatan melipat baju dengan media kertas anak
biasanya belum dapat melakukan sendiri sehingga di Bantu guru.
5.Praktek Terbimbing, ketika anak mendapatkan kesulitan pada saat melaksanakan pembelajaran,
itulah saatnya anak memerlukan bimbingan guru. misalnya kegiatan anak membuat mozaik pada
umumnya anak membutuhoan pembimbing dari guru
6.Undangan Atau Ajakan, berfungsi sebagai Cara untuk menggiring anak agar mereka menggunakan
kesempatan yang diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan anak lain Dan
guru
8.Refleksi Kata Kata (Paraphrase Reflection), adalah pernyataan yang diungkapkan guru tentang
sesuatu yang dikatakan anak anak
9.contoh (modellng), membantu anak dalam mempelajari perilaku-perilaku yang tepat. Ketika anak
kebingunagan, kemudian guru memberikan contoh, anakpun dapat berinteraksi dengan orang-orang
disekitarnya
10.Penghargaan Efektif, adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan kepada anak sesuai
dengan perilaku yang ditunjukkannya
12. Do-It-Signal, adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar Dua mau melakukan suatu
tindakan , atau ajakan kepada anka agar mereka dapat melakukan sesuatu
13. Tantangan, adalah variasi dari do-it-signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk dapat memecahkan
masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.
14. Pertanyaan, adalah alat pengajaran pikik yang dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan
anak usia dini. Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan dengan tujuan yang akan
dicapai anak, merangsang berfikir anak, Dan singkat
15. Kesenyapan, saat tenang dapat menjadi suatu strategy mengajar yang efektif terutama ketika anak
sedang asyik melakukan kegiatan yang disukainya
Sedangkan strategi pembelajaran secara khusus dibagi menjadi 3, yaitu :
2.Penemuan Terbimbing, bagi anak adalah agar anak membuat hubungan Dan membangun konsep
melalui interajsi dengan benda Dan manusia.
3.Pemecah Masalah (Problem Solving), anak dapat merencanakan, meramalkan, mengamati hasil-hasil
tindakan Dan merumuskan kesimpulan dari hasil-hasil tindakannya
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran PAUD,yaitu :
- Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan
secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik
dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita.
- Demonstrasi, digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau
melakukan sesuatu.
- Bercakap-cakap, dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau
antara anak dengan anak yang lain.
- Tanya jawab, dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak.
- Pemberian tugas Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang
nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok.
- Sosio-drama atau bermain peran, dilakukan untuk mengembangkan daya khayal/imajinasi,
kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari tokoh-tokoh atau benda-
benda yang ada dalam cerita.
- Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objekobjek di lingkungan kehidupan anak
yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas.
- Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan oleh
pendidik kepada anak, baik secara individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan
objek alam sekitar maupun kegiatan seharihari.
- Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak dengan melakukan
percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya.
- Bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Bermain
merupakan kegiatan yang mmberikan yang memberikan kepuasn bagi diri sendiri. Melalui
bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan.
Penilaian adalah proses pengumpulan data untuk mengukur pencapaian perkembangan atau hasil
belajar peserta didik sealam kegiatan pembelajaran di PAUD. Penilaian terdiri dari :
Checklist,Anekdot,Hasil Karya.
Mereka antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut terutama mengenai cara menetapkan alokasi
waktu, cara memilih metode dan strategi pembelajaran beserta memahami perbedaan metode tanya jawab
dan bercakap-cakap. Tentang RPPM mereka mengetahui arti sentra yakni area main. Serta bermacam-
macam sentra beserta densitasnya.
Respon :
Audience yang terdiri dari guru-guru TK di Kecamatan Arjasa yang berjumlah kurang lebih 31
orang. Kepala Sekolah menyambut kedatangan kami dengan sangat baik, mereka mendengarkan
penjelasan kami dengan penuh perhatian.
Kesan/Pesan :
Dari seluruh quisoner yang kami bagikan mengenai kesan/pesan guru, kebanyakan mereka
senang karena mendapatkan ilmu baru dari mahasiswa, serta memberikan motivasi kepada mahasiswa
untuk saling berbagi ilmu kepada yang lain
SIMPULAN
Pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman guru TK di beberapa wilayah DIY mengenai pembuatan
rancangan RPP yang dibuktikan dengan kemampuan guru untuk menyusun tema, RPPM dan RPPH. Guru
TK di beberapa wilayah DIY mampu menyusun kegiatan pembelajaran berbasis budaya. Implementasi
hasil pelatihan belum dapat diamati secara langsung karena keterbatasan TK yang belum semuanya
melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ika Budi maryatun. (2013). Panduan Pengembangan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Budaya.
Yogyakarta: Laporan Penelitian FIP UNY Tim Direktorat Pembinaan PAUD. (2014). Pedoman
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran PAUD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, Dan Informal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI