Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI PROGRAM SEMESTER PADA IGTKI

DI KEMUNING ATAS KECAMATAN ARJASA JEMBER

Dosen Pengampu : Misyana M.Pd

Oleh :

Yanasti Aprillia Yolanda (1610271003)


Anisa Solehati (1610271006)
Yuli Candasari (1610271010)
Lita Citra Utami (1610271011)
Restu Dyas Iriyanto P. (1610271015)
Agustin Rabiul M. (1510271012)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
ABSTRAK
PENDAHULUAN

Kurikulum yang paling banyak dipahami oleh guru TK dalam kurun waktu 10 tahun ini adalah
kurikulum 2004. Menurut beberapa guru TK merasa mudah menerapkan kurikulum tersebut karena
dimunculkan kurikulum 2010 hasil dari terbitnya Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang standar
nasional pendidikan anak usia dini. Beberapa guru mulai belajar memahami kurikulum 2010 yang dirasa
lebih banyak menuntut kreativitas guru dalam membuat indikator. Pada akhirnya banyak guru yang
memadukan indikator di kurikulum 2004 yang tidak semuanya sesuai dengan kurikulum 2010. Beberapa
masukan mulai bermunculan hingga pada tahun 2014 ditetapkan Permendikbud no.137 tahun 2014
tentang standar nasional pendidikan anak usia dini. Jika dikaji dari segi waktu, perubahan dan perbaikan
kurikulum tersebut bisa dianggap wajar seiring dengan perubahan yang terjadi. Tetapi ketidakwajaran
muncul tatkala perubahan dan perbaikan kurikulum tersebut tidak berdampak pada peningkatan kualitas
dan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, bahkan terjadi sebaliknya dimana
hasil pendidikan menurun kualitasnya. Berbagai upaya telah banyak dilakukan, namun hasil yang
diperoleh sampai saat ini belumlah menggembirakan. Salah satu upaya yang saat ini sedang dilakukan
adalah melakukan sosialisasi kurikulum. Pada tahun 2014 mulai diberlakukan kurikulum 2013 di tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini, namun sampai tahun 2015 belum semua lembaga PAUD melaksanakan
kurikulum 2013 karena berbagai kendala salah satunya belum pernah mendapatkan sosialisasi. Kendala
tersebut banyak dihadapi oleh lembaga PAUD yang terletak di daerah terpencil dan sering kesulitan
mengakses informasi dari Dinas Pendidikan Kebudayaan maupun dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini bahwa Kompetensi Guru PAUD mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh pendidik
PAUD adalah merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum. Guru akan
mampu merancang kurikulum apabila memahami bagaimana mengembangkan tema dan merancang
kegiatan bermain dalam bentuk program tahunan, semester, mingguan dan harian sesuai dengan
kebutuhan anak usia dini. Salah satu tema yang dapat dikembangkan pendidik untuk menstimulasi
perkembangan anak adalah tema berbasis budaya. Pemaknaan filosofi permainan kurang dipahami anak
meskipun anak didik senang melakukan permainan tradisonal. Kondisi yang terjadi di lapangan masih
banyak pendidik PAUD khususnya guru TK yang belum memahami cara mengembangkan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan anak karena pada kurikulum sebelumnya guru mengembangkan kurikulum
di sekolah yang sudah dibuat oleh tim IGTK atau Himpaudi setempat. Kegiatan pembelajaran berbasis
budaya juga belum banyak dikemas secara menarik sehingga anak didik belum sepenuhnya memaknai
secara mendalam tentang pesan tersirat dibalik kegiatan. Berdasarkan realita tersebut perlu diadakan
workshop pengembangan kurikulum PAUD 2013 secara berkala agar semua pendidik PAUD dapat
memahami perangkat kurikulum yang isinya sedikit berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya
khususnya pengembangan kurikulum berbasis budaya. Kegiatan workshop yang berkala tersebut juga
dapat meningkatkan kualitas kompetensi pedagogik guru yang harapannya dapat meningkatkan
kompetensi lainnya serta berimbas pada peningkatan kemampuan anak usia dini secara merata. Tujuan
pertama kegiatan PPM ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan guru TK tentang kurikulum 2013.
Tujuan yang kedua adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru TK dalam membuat
rancangan Tema, RPPM berbasis budaya. Kegiatan PPM ini diharapkan bermanfaat untuk guru TK dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kurikulum 2013 yang mengharuskan guru untuk
merancang sendiri tema pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, membuat Tema dan
RPPM. Dengan adanya workshop kurikulum 2013 diharapkan guru TK mempunyai pengalaman langsung
menyusun perangkat pembelajaran yang tematik dan berbasis budaya di sekolahnya.

KURIKULUM PAUD

Kurikulum PAUD sesuai dengan Pedoman Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini (Direktorat
Pembinaan PAUD,2014) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengembangan
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum PAUD terdiri dari perencanaan program semester
berupa pengembangan tema, RPPM dan RPPH. Perencanaan program semester berisi daftar tema satu
semester termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang
bersifat fleksibel. Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan
potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya
wawasan dan perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penentuan tema
dapat dikembangkan oleh guru TK mengacu pada contoh tema yang ada dalam Panduan. Perencanaan
program mingguan merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu.
Perencanaan kegiatan mingguan dapat berbentuk jaringan tema (web). Jaringan tema berisi projek- projek
yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pada akhir satu atau beberapa tema
dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat
berupa kegiatan antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan,
panen tanaman, dan kunjungan. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah perencanaan
program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan
program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. RPPH adalah perencanaan
program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan
program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kemampuan guru TK dalam
merancang kegiatan pengembangan pembelajaran anak usia dini berdasarkan kurikulum yang berlaku
merupakan suatu hal yang mutlak dikuasai. kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk
menyamakan perse[si tentang Kurikulum 2013, penting bagi kami untuk mengimplementasikan mata
kuliah kami dengan mensosialisakan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, khususnya “Program
Semsester”.

KAJIAN TEORI

PROSEM

Menurut Mulyasa program semester merupakan rancangan pembelajaran yang berisi jaringan
tema, bidang pengembangan, tingkat pencapaian perkembangan, indikator, alokasi waktu yang
diperlukan untuksetiap jaringan tema setiap satu semester.

Pengembangan program semester dilakukan dengan mempelajari berbagai dokumen sebagai


berikut :

 Kurikulum yang merupakan pedoman pengembangan program pembelajaran


 Dokumen standart isi
 Memilih tema yang akan digunakan untuk setiap kelompok dalam setiap semesterdan
menetapkan alokasi waktu untuk setiap tema dan memperhatikan ruang lingkup serta
jumlah hari efektif
 Mengidentifikasi tema dan subtema
 Menganalisis tema ke dalam berbagai kegiatan
 Tema-tema yang dipilih menjadi subtema dapat dibuat dalam bentuk table pada setiap
awal tahun ajaran

Menurut Sotarduga Sihombing,S.Pd.,MM

Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu setiap
tema dengan menyesuaikan hari efektif kelender pendidikan yang bersifat fleksibal. Tema
berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan
menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan
dan perbendaharaan kata anak sehinggga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Penentuan tema dapat dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada contoh tema yang
ada dalam panduan. Langkah-langkah penyusunan program semester adalah sebagai berikut:

a) membuat daftar tema satu semerter;

b) memilih, menata dan mengurutkan tema yang sudah dipilih;

c) menentukan alokasi waktu untuk setiap tema;

d) menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-
sub tema untuk setiap semester;

e) mencermati kompetensi dasar yang sesuai dengan sub tema yang akan dikembangkan;

f) KD yang ditetapkan akan dipakai selama tema yang sama;

g) KD yang sudah dipilih untuk tema dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
disesuaikan dengan sub tema;

h) KD yang diambil untuk sub tema tersebut akan digunakan terus selama sub tema dibahas;

i) KD yang sudah digunakan padatema dan sub tema dapat diulang untuk digunakan kembali
pada tema yang berbeda.

PEMBAHASAN

Hasil Pelaksanaan Kegiatan Implementasi ini dilaksanakan DI TK AR-ROHIM dengan


melibatkan guru TK di beberapa lembaga PAUD di Desa Kemuning Atas, Kecamatan Arjasa
pada Kabupaten Jember dan diikuti oleh 35 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan ceramah dan
workshop. Kegiatan workshop dilaksanakan pada hari Senin, 16 Desember 2019 .

1. Kegiatan Pembukaan :
2. Kegiatan Inti :
3. Kegiatan inti terbagi ke dalam 4 (empat) sesi.

Adapun deskripsi pelaksanaan kegiatan pelatihan sebagai berikut:

 Sesi Pertama, mahasiswa memaparkan tentang dokumen 1 meliputi visi, misi, tujuan
oleh Yuli Candasari
VISI DAN MISI
Visi merupakan cita-cita jangka Panjang. Misi adalah tindakan yang harus dilakukan
untuk mewujudkan visi. Sedangkan tujuan sasaran yang akan dicapai untuk
melakukan suatu kegiatan. Dalam pembuatan visi,misi dan tujuan sesuai dengan
kebijakan lembaganya.
 Sesi Kedua, mahasiswa memaparkan tentang kalender Lembaga dan program tahunan
yang dipaparkan oleh Yanasti Aprillia Yolanda.
Kalender Lembaga
Kalender Lembaga mengacu pada kalender pendidikan dimana dalamnya berisi
awal pembelajaran, pembelajaran hari efektif, puncak tema, hari libur tentang hari
program tersebut disusun oleh kepala sekolah dan stik holder.

Program Tahunan (PROTA)

Program Tahunan merupakan program sekolah Dalam 1 semester terdiri dari 17


minggu. Tema disusun sesuai dengan muatan lokal. Penentuan kegiatan dalam setiap
bulan sesuai dengan kebijakan lembaganya. Puncak tema merupakan pendalaman
materi pada tema sesuai dengan tema yang digunakan. Untuk penanggung jawab
ditunjuk oleh kepala sekolah meliputi guru dan kepala sekolah.
 Kegiatan Ice breaking, mahasiswa dan semua guru melakukan gerak dan lagu ‘’
bersama-sama
 Sesi ketiga mahasiswa memaparkan tentang program semester oleh Lita Citra Utami.

PROGRAM SEMESTER (PROSEM)


Program Semester merupakan perencanaan program pembelajaran selama 1
semesteryang berisi daftar tema,sub tema,strategi pembelajaran, metode
pembelajaran,dan alokasi waktu.
- Langkah-langkah penyusunan program semester :
1. Membuat daftar tema dalam satu semester
2. Mengembangkan tema menjadi sub tema
3. Memilih KD sesuai tema,subtema, yang mencakup 6 aspek perkembangan :
Nilai Agama dan Moral,Kognitif, Sosial Emosional, Fisik Motorik,Bahasa,
dan Seni.
4. Menetapkan strategi dan metode pembelajaran, dengan cara memilih
strategi dan metode pembelajaran yang cocok dengan KD yang ingin
dicapai.
5. Menetapkan alokasi waktu, dengan cara menyesuaikan kedalaman materi
yang perlu dipahami oleh anak.

Dalam penyusunan program semester, satuan PAUD diberi keleluasaan


dalam menentukan format.

Strategi adalah adalah teknik yang digunakan guru dalam melakukan


pemgelolaan kelas

Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat diguanakan di PAUD yaitu : Strategi
Pembelajaran Secara Umum dan Strategi Pembelajaran Secara Khusus. Strategi secara umum
ada 15 yaitu:

1.Meningkatkan Keterlibatan Indra, anak memperoleh secara langsung pengalaman belajarnya,


misalnya tentang objek-objek, peristiwa, atau orang orang yang Ada disekutarnya

2.Mempersiapkan Isyarat Lingkungan, untuk belajar merupakan salah satu Cara mengefesienkan
kegiatan untuk melatih kemandirian anak Dan memahami simbol simbol dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya : sebuah gambar yang mencuci tangan yang menunjukkan bahwa anak harus mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan

3.Analisis Tugas, menjabar kan suatu tugas tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus
Dan operational sehingga mudah dipahami Dan dilaksanakan anak.
4.Bantuan Orang Yang Lebih Berpengalaman (Scaffolding), adalah proses pberian bantuan dari orang
yang lebih berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk memeprmudah anak dalam belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya. Misalnya kegiatan melipat baju dengan media kertas anak
biasanya belum dapat melakukan sendiri sehingga di Bantu guru.

5.Praktek Terbimbing, ketika anak mendapatkan kesulitan pada saat melaksanakan pembelajaran,
itulah saatnya anak memerlukan bimbingan guru. misalnya kegiatan anak membuat mozaik pada
umumnya anak membutuhoan pembimbing dari guru

6.Undangan Atau Ajakan, berfungsi sebagai Cara untuk menggiring anak agar mereka menggunakan
kesempatan yang diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan anak lain Dan
guru

7.Refleksi Tingkah Laku, membantu menggambarkan perhatian anak-anak terhadap aspek-aspek


pengalaman tertentu. Refleksi tingkah laku disebut juga umpan balik deskriptif tentang tindakan yang
dilakukan anak

8.Refleksi Kata Kata (Paraphrase Reflection), adalah pernyataan yang diungkapkan guru tentang
sesuatu yang dikatakan anak anak

9.contoh (modellng), membantu anak dalam mempelajari perilaku-perilaku yang tepat. Ketika anak
kebingunagan, kemudian guru memberikan contoh, anakpun dapat berinteraksi dengan orang-orang
disekitarnya

10.Penghargaan Efektif, adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan kepada anak sesuai
dengan perilaku yang ditunjukkannya

11.menceritakan/menjelaskan/menginformasikan informasi, tentang mama, fakta-fakta masa lalu,


adat istiadat dapat dipelajaru melalui pewarisan sosial. Penjelasan yang efektif pada pengalaman
langsung anak Dan terdapat dalam konteks yang bermakna bagi mereka

12. Do-It-Signal, adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar Dua mau melakukan suatu
tindakan , atau ajakan kepada anka agar mereka dapat melakukan sesuatu

13. Tantangan, adalah variasi dari do-it-signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk dapat memecahkan
masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.

14. Pertanyaan, adalah alat pengajaran pikik yang dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan
anak usia dini. Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan dengan tujuan yang akan
dicapai anak, merangsang berfikir anak, Dan singkat

15. Kesenyapan, saat tenang dapat menjadi suatu strategy mengajar yang efektif terutama ketika anak
sedang asyik melakukan kegiatan yang disukainya
Sedangkan strategi pembelajaran secara khusus dibagi menjadi 3, yaitu :

1.Kegiatan Eksploratori memungkinkan anak untuk mengembangkan penyelidikan langsung langkah-


lamgkah spontas, belajar membuat keputusan tentang apa yang dilakukan, bagaimana Cara
melakukanya Dan kapan melakukanya. Melalui kegiatan ini anal menentukan sesuatu yang berhubungan
dengan dirinya sendiri Dan memilih kegiatan yang sesuai dengan minatnya .

2.Penemuan Terbimbing, bagi anak adalah agar anak membuat hubungan Dan membangun konsep
melalui interajsi dengan benda Dan manusia.

3.Pemecah Masalah (Problem Solving), anak dapat merencanakan, meramalkan, mengamati hasil-hasil
tindakan Dan merumuskan kesimpulan dari hasil-hasil tindakannya

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran PAUD,yaitu :

- Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan
secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik
dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita.
- Demonstrasi, digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau
melakukan sesuatu.
- Bercakap-cakap, dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau
antara anak dengan anak yang lain.
- Tanya jawab, dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak.
- Pemberian tugas Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang
nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok.
- Sosio-drama atau bermain peran, dilakukan untuk mengembangkan daya khayal/imajinasi,
kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari tokoh-tokoh atau benda-
benda yang ada dalam cerita.
- Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objekobjek di lingkungan kehidupan anak
yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas.
- Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan oleh
pendidik kepada anak, baik secara individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan
objek alam sekitar maupun kegiatan seharihari.
- Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak dengan melakukan
percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya.
- Bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Bermain
merupakan kegiatan yang mmberikan yang memberikan kepuasn bagi diri sendiri. Melalui
bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan.

 Sesi keempat, mahasiswa memaparkan tentang program pelaksanaan pembelajaran


mingguan (RPPM) oleh Anisa Solehati.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan merupakan turunan dari program semester


yang berisi kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai urutan
tema dan sub tema

- Langkah Pembuatan RPPM :


1. Menentukan tema dan merinci subtema
Kelompok kami mengambil subtema kupu-kupu sesuai dengan hangout yang diberikan
kepada peserta workshop
2. Menurunkan Kompetensi dasar sesuai tema dan sub tema sesuai program semester
KD dari program semester diturunkan ke RPPM misalnya KD 1.1, 2.4
3. Membuat muatan materi sesuai KD
Membuat materi sesuai KD yakni materi apa yang akan kita ajarkan pada anak misalnya
KD 1.1 bunyi KD nya mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya muatan
materinya adalah kupu-kupu ciptaan Allah , Menjaga kerapihan dan kebersihan peralatan
main KD 2.4
4. Membuat tujuan dengan rumusan A,B,C,D
Audien yakni anak, Behavior yakni sikap, Condition yakni kondisi, Degree terukur .
Anak mampu menyampaikan bahwa kupu-kupu ciptaan Allah dengan tepat KD 1.1
Anak mampu merapikan kembali peralatan main yang telah digunakan pada tempatnya
KD 2.4
5. Menentukan rencana kegiatan dalam 1 minggu
Satu sentra minimal dengan 4 densitas kegiatan agar anak tidak merasa bosan saat
melaksanakan pembelajaran
6. Menentukan strategi dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
Strategi adalah teknik yang digunakan guru dalam melakukan pemgelolaan kelas. Metode
adalah suatu proses penyampaiannya kepada peserta didik
 Mencap jari menjadi bentuk kupu-kupu sesuai kreasi anak dengan tantangan adalah
variasi dari do-it-signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk dapat memecahkan
masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.
 Menghias kupu-kupu dari kardus dengan pernak-pernik sesuai keinginan anak dengan
praktek terbimbing, ketika anak mendapatkan kesulitan pada saat melaksanakan
pembelajaran, itulah saatnya anak memerlukan bimbingan guru. misalnya kegiatan anak
membuat mozaik pada umumnya anak membutuhkan pembimbing dari guru.
o Sesi kelima memaparkan memaparkan tentang rencana pelaksanaan pembelajaran
harian (RPPH) oleh Restu Dyas Irianto Putri.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Langkah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian dengan
menurunkan KD menjadi materi atau muatan ajar, perlunya memahami materi
meliputi mengembangkan sikap dan pengetahuan anak serta ketrampilan anak,
memperluas pengalaman bermain yang bermakna , menumbuhkan minat belajar anak.
Langkah-langkah Penyusunan Materi Kegiatan Anak:
1. Pahami inti muatan dari setiap kompetensi dasar. Kemampuan apa yang
diharapkan dari KD tersebut.
2. Pahami keluasan cakupan materi yang termuat dalam KD
3. Pahami kedalaman materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
4. Sesuaikan dengan visi yang ingin diwujudkan dan Tujuan yang ingin dicapai
pada anak didik selama belajar di lembaga PAUD.
5. Tentukan prioritas materi yang mendukung pencapaian KD
Susunan Membuat RPPH
• Rencana kegiatan harian merupakan penjabaran dari rencana kegiatan mingguan,
yang akan dilaksanakan dalam setiap kegiatan pembelajaran secara bertahap.
Rpph terdiri atas Kegiatan Pembuka, kegiatan inti, maka/istirahat, serta pen
 Sesi yang terakhir tentang evaluasi pembelajaran oleh Agustin Rabiul M.
Evaluasi Pembelajara (Penilaian)

Penilaian adalah proses pengumpulan data untuk mengukur pencapaian perkembangan atau hasil
belajar peserta didik sealam kegiatan pembelajaran di PAUD. Penilaian terdiri dari :
Checklist,Anekdot,Hasil Karya.

- Ceklist penilaian harian, berisi indikator penilain dan skala penilaian


- Hasil karya adalah hasil kerja anak dapat berupa fisik (coretan,tulisan,gambar,bangunan
balok,lukisan,lipatan,kolase,roncean) dan non fisik (catatan anekdot).
- Anekdot adalah kejadian secara tiba-tiba yang dilakukan oleh anak.
- Penilaian mingguan adalah hasil penilaian perkembangan anak dari hari 1-5 sesuai KD yang sama dan
dipilih penilaian yang paling baik.
- Penilain bulanan adalah hasil penilaian perkembangan anak dari checklist,anekdot,hasil karya minggu
1-4 sesuai KD yang sama dan dipilih penilaian yang paling baik.
- Penilaian semester (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak) adalah hasil penilaian perkembangan
anak dari checklist,anekdot,hasil karya pada 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua sesuai KD yang sama
dan dipilih penilaian yang paling baik. Setiap aspek perkembangan anak dideskripsikan berupa narasi
dan diberikan rekomendasi bagi orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan anak.

Mereka antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut terutama mengenai cara menetapkan alokasi
waktu, cara memilih metode dan strategi pembelajaran beserta memahami perbedaan metode tanya jawab
dan bercakap-cakap. Tentang RPPM mereka mengetahui arti sentra yakni area main. Serta bermacam-
macam sentra beserta densitasnya.

Respon :

Audience yang terdiri dari guru-guru TK di Kecamatan Arjasa yang berjumlah kurang lebih 31
orang. Kepala Sekolah menyambut kedatangan kami dengan sangat baik, mereka mendengarkan
penjelasan kami dengan penuh perhatian.

Kesan/Pesan :
Dari seluruh quisoner yang kami bagikan mengenai kesan/pesan guru, kebanyakan mereka
senang karena mendapatkan ilmu baru dari mahasiswa, serta memberikan motivasi kepada mahasiswa
untuk saling berbagi ilmu kepada yang lain

SIMPULAN

Pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman guru TK di beberapa wilayah DIY mengenai pembuatan
rancangan RPP yang dibuktikan dengan kemampuan guru untuk menyusun tema, RPPM dan RPPH. Guru
TK di beberapa wilayah DIY mampu menyusun kegiatan pembelajaran berbasis budaya. Implementasi
hasil pelatihan belum dapat diamati secara langsung karena keterbatasan TK yang belum semuanya
melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013

SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Ika Budi maryatun. (2013). Panduan Pengembangan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Budaya.
Yogyakarta: Laporan Penelitian FIP UNY Tim Direktorat Pembinaan PAUD. (2014). Pedoman
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran PAUD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, Dan Informal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI

Anda mungkin juga menyukai