Anda di halaman 1dari 2

pengkajian Fokus Prabedah

Pengangkatan difokuskan pada optimalisasi pembedahan herniorafi inguinalis


atau femoralis. Keluhan gastrointestinal perlu ditanyakan dan hubungannya
dengan status nutrisi pasien. Keluhan nyeri yang sangat hebat pada abdomen
bawah merupakan keluhan yang paling sering ditemukan
Pengkajian riwayat kesehatan dlperlukan untuk menghindari komplikasi pada
intraoperatif dan pascaoperatif. Pasien yang mempunyai riwayat peningkatan
kadar glukosa darah dan hipertensi perlu dlkoreksi sebelum pcmbedahan. Kaji
adanya riwayat alergi obat-obatan.
Selama melakukan pengkaiian psikososial perlu diperhatikan tingkat kecemasan
pasien, persepsi dan kemampuan untuk memahami diagnosis, operasi yang
direncanakan, dan prognosis, perubahan citra tubuh, serta tingkat kopingg dan
teknik menurunkan kecemasan. Catat perubahan koping yang efektif dan
kurangnya sistem dukungan yang adekuat. Kaji pasien terhadap tanda dan geiala
cemas (rentang perhatian sempit, tegang, ekspresi muka khawatir, gelisah,
insomnia, tnkikardi, pucat, diaforesis, iritabilitas, tidak mampu mempertahankan
kontak mata dan tidak mematuhi rencana pengobatan. Kaji pemahaman pasien
tentang intervensi bedah yang direncanakan, takut dan salah pengertian mengenai
prognosis. pengalaman sebelumnya dengan operasi dan dirawat di rumah sakit
perasaan harga diri menurun dan keputusasaan, dan putusnya hubungan dengan
orang terdekat.
Lakukan pengkaiian gastrointestinal tentang adanya gangguan defckasi,
pembesaran abdomen, kembung, kemampuan flatus, dun bunyi peristaltik usus
(normal/ tidak).
Pada hernia inguinalis keluhan pada orang dewasa berupa benjan di lipat paha
yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan
menghilang waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan
yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua jika hernia
mengganggu
dan anak atau bayi gelisah, banyak menangis, dan kadang-kadang perut kembung.
Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimctris pada kedua sisi lipat paha, skrotum,
atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau
batuk, sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetris dapat dilihat. Palpasi
dilakukan dalam keadaan ada beniolan hernia, diraba konsistensinya, dan dicoba
dorong apakah benjolan dapat direposisi.

Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia.
Pada permulaan terjadi bendungan vena, sehingga terjadi edema organ atau
struktur di dalam hernia dan transudasi kc dalam kantong hernia. Timbulnya
edema menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah, sehingga
akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan
kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia
terdiri atas usus, dapat teriadi perforasi yang akhimya dapat menimbulkan abses
Iokal, fistel, atau peritonitis, jika terjadi hubungan dengan rongga perut
(Sjamsuhidayat, 2005).
Pengkaiian hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran
obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa.
Bila telah teriadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi, teriadi keadaan toksik
akibat gangren dan gambaran klinis menjadi kompleks dan sangat serius. Pasien
mengeluh nyeri lebih hebat di tempat hernia. Nyeri akan menetap karena
rangsangan peritoneal. Pada pemcriksaan lokal ditemukan benjolan yang tidak
dapat dimasukkan kembali disertai nyeri tekan tergantung keadaan isi hernia dan
juga dapat dijumpai tanda peritonitis atau abses lokal. Hernia strangulata
merupakan keadaan gawat darurat dan berindikasi pada pembedahan cito.
Pada hernia femoralis, keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang
muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan
intraabdomen, seperti mengangkat barang atau batuk. Beniolan ini hilang pada
waktu berbaring. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha
di bawah ligamentum inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum
pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda sumbatan usus, sedangkan
benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya atau karena pasien gemuk.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan vena
femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
Pengkaiian psikososial perioperatif bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman
orang tua dan anak (tergantung umur) mengenai tujuan dan hasil pembedahan
yang diharapkan. Jika pembedahan bersifat elektif, maka persiapan anak dan
keluarga untuk pembedahan bisa menjadi metode terbaik untuk memberi
dukungan situasionalPengkajian mekanisme koping yang digunakan pasien dan
keluarga (orang tua) untuk menilai respons terhadap penyakit yang diderita dan
perubahan peran dalam keluarga dan masyarakat, serta respons atau pengaruhnya
dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.
Apakah ada dampak yang timbul pada pasien dan orang tua yaitu timbul seperti
ketakutan akan kecacatan, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas secara Optimal.

Anda mungkin juga menyukai