Anda di halaman 1dari 2

Dalam sebuah kesempatan, Nabi Muhammad S.a.

w pernah menggambarkan tentang sifat-


sifat seorang muslim. Beliau mengatakan: Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin
itu, karena semua urusan orang mukmin itu penuh dengan kebaikan. Hal ini tidak akan terjadi
pada orang lain, kecuali orang mukmin saja. Jika mendapat kesenangan, (syakar) ia
bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa kesulitan, (shabar) ia
bersabar, maka hal itu pun menjadi kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Bersyukur karena mendapat kesenangan adalah watak khas seorang mukmin. Karena ia
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa Allah dirinya tidaklah berarti apa-apa. Kalau pun ia
sedang mendapatkan rizki yang melimpah, jelas bukan karena usahanya semata, tetapi karena
Allah-lah yang melapangkan rizkinya melalui usahanya itu.

Betapa banyak orang yang bekerja keras banting-tulang, namun tetap saja selalu mengalami
kegagalan. Betapa banyak pula orang sakit yang mendatangi dokter yang paling canggih
sekalipun, namun tetap saja penyakitnya tidak kunjung hilang. Apa maknanya ini? Maknanya
adalah bahwa manusia hanya bisa berusaha, Allah-lah Yang Menentukan segalanya. Maka,
orang muslim yang mendapatkan kesenangan lalu bersyukur, pada hakekatnya ia paham betul
bahwa apa yang diperolehnya itu adalah pemberian Allah.

Selain sifat syukur adalah sifat sabar. Orang mukmin itu penyabar. Ia tidak pernah mengeluh
tentang berbagai cobaan hidup yang dihadapinya. Ia sadar sepenuhnya bahwa kesulitan yang
menimpanya merupakan cobaan dari Allah. Ibarat anak sekolah, semakin tinggi kelasnya,
maka semakin sulit soal-soal ujiannya. Tetapi begitu lulus, ia akan bahagia sekali.

Maka dari itu, harus disadari betul bahwa ujian Allah itu sebanding dengan kesanggupan
hamba-Nya untuk menghadapinya. Mustahil Allah akan menimpakan ujian dan cobaan hidup
kepada hamba-Nya di luar kemampuannya. Dan Allah Maha Mengetahui tentang kadar dan
kemampuan hamba-Nya dalam menghadapi sebuah ujian.

.
‫ت‬ ‫ت وبع بل بي تبهاَ ب‬
‫ماَ اك تت ب ب‬
‫سب ب ت‬ ‫سعببهاَ ل ببهاَ ب‬
‫ماَ ك ب ب‬
‫سب ب ت‬ ‫فساَ ا إ إل ل وو ت‬ ‫ف الل ل و‬
‫ه نب ت‬ ‫ل ب ي وك بل ل و‬

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Q, s. al-
Baqarah / 2:286)

Maka dari itu, jika seorang mukmin sedang ditimpa kesulitan hidup, maka ia harus
memahaminya sebagai bagian dari ujian Allah. Ia harus yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah sedang berniat untuk mengangkat derajatnya melalui ujian itu. Oleh karenanya, sikap
sabar adalah pilihan yang tepat.

Itulah watak orang mukmin: syukur di kala senang, dan sabar di kala susah.
Ketahuilah bahwa syukurnya itu akan menambah ni’mat yang ada pada
dirinya, dan sabarnya itu akan menghilangkan musibah yang menimpanya.

‫ذاإبيِ ل ب ب‬ ‫م وبل بإئنِ ك ب ب‬ ‫ب‬ ‫م ل بإئنِ ب‬ ‫ب‬


‫ديد د‬
‫ش إ‬ ‫ن عب ب‬
‫م إإ ل‬
‫فترت و ت‬ ‫م لإزيد بن لك و ت‬
‫شك بترت و ت‬ ‫ن برب بك و ت‬
‫وبإ إذ ت ت بأذ ل ب‬

Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q, s.
Ibrahim / 14:7)

Anda mungkin juga menyukai