Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Oleh

Kelompok 3

Beatrik Nova 4173351001

Erpida Ompusunggu 4173351006

Yenni Triana Lumban Gaol 4173351025

PRODI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kegiatan belajar mengajar.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat makalah ini tapi dengan
semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik serta tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi dan
harus sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Kami berharap makalah ini membawa
manfaat bagi pembaca dan menambah wawasan atau informasi yang berkaitan dengaan materi
makalah ini.

Penulisan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam penggunaan tanda baca
atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Oleh sebab itu, kami meminta maaf atas kekurangan
tersebut. Guna memperbaiki kesalahan di masa yang akan datang, maka penulis mengharapkan
adanya saran serta kritikan yang membangun.

Medan, 12 November 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1. Latar Belakang ........................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................

1.3. Tujuan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri Belajar Mengajar................................................................................

B. prinsip-prinsip belajar mengajar................................................................

C. Cara Mengelola KBM........................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi belajar merupakan hasil belajaryang dicapai setelah melalui proses belajar
mengajar. prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai studi yang telah diberikan oleh guru
dari jumlah bidang studi yang dipelajari oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran tentunya
selalu mengharapkan akan menghasilkan pembelajran yang maksimal.dalam proses
pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai factor. Salah satu factor utama
yang paling mempengaruhi adalah keberhasilan guru.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prinsip dan cirri KBM?

2. Bagaimanakah cara mengelola KBM?

3. Bagaimanakah cara menyediakan pengalaman belajar bagi siswa?

4. Bagaimanakah cara memilih strategi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui prinsip dan cirri KBM

2. Untuk mengetahui cara mengelola KBM

3. Untuk mengetahui cara menyediakan pengalaman belajar bagi siswa

4. Untuk mengetahui cara memilih strategi pembelajaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri dan Prinsip Kegiatan Belajar Mengajar

1. Ciri-Ciri KBM

Menurut pandangan awam, belajar adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud
duduk di kelas, mendengarkan guru yang sedang menerangkan, menghafal sesuatu atau
mengerjakan kembali apa yang telah diperolehnya di sekolah. Tetapi pendapat para ahli
pendidikan tentang makna belajar lebih luas lagi, misalnya dengan adanya konsep long-life
education, bahwa seluruh gerak dan tempat hidup siswa merupakan kegiatan belajar.

Karena subjek ajar adalah peserta didik, maka mau tidak mau peserta didik harus aktif. Jadi,
belajar tidak lain adalah proses yang memungkinkan berbagai potensi yang ada pada diri peserta
didik dalam berinteraksi secara aktif dengan guru, peserta didik lain, dengan konsep dan fakta
yang muncul di dalam kelas, dan dengan lingkungan belajar sebagai satu kesatuan.

Sebagai suatu proses perngaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu,
yang menurut Edi Suardi sebagai berikut :

a) Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu
perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud dengan kegiatan belajar mengajar itu sadar
akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian.

b) Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, di desain untuk mencapai
secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-
langkah sistematik dan relevan.

c) Kegiatan belajar mengajarditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam
hal ini materi harus di desain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan.

d) Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik merupakan
syarat untuk bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
e) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya
sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi, agar
terjadi proses interaksi yang kondusif.

f) Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan dispilin. Disiplin dalam kegiatan belajar
mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa
menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.

g) Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas
(kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditingkatkan.
Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai.

h) Evaluasi. Dari seluruh kagiatan diatas, masalah evaluasi bagian penting yang tidak bisa
diabaikan, setelah guru melakukan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru
lalkukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah dilakukan.

2. Prinsip-Prinsip Mengajar

Adapun prinsip-prinsip mengajar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Apersepsi

Yaitu psikologi struktur yang mengemukakan bahwa pengalaman mempunyai foreground


(objek yang diperhatikan) dan background (bahan-bahan yang telah diamati terdahulu). Jiwa
manusia pada dasarnya adalah kumpulan dari bahan-bahan apersepsi atau pengalaman-
pengalaman masa lampau.

2) Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang tumbuh karena tingkah laku dan kegiatan manusia. Pada
dasarnya motivasi ingin memberikan jawaban dari tiga persoalan yang menyangkut tingkah laku
manusia. Yaitu: apa, mengapa, dan bagaimana.

 Apa yang diinginkan manusia?. Kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan dan hasil-hasil apa
yang ingin dicapai oleh seseorang (tujuan)
 Mengapa ia berbuat demikian?. Pertanyaan ini berusaha untuk menemukan jawaban
sebab apa yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan tertentu (motif).

 Bagaimana ia melakukannya?. Pertanyaan ini berusaha untuk mengetahui proses-proses


apa yang dialami dalam usaha untuk mencapai suatu hasil tertentu (proses).

3) Aktivitas

Dalam proses mengajar keaktifan pendidik yang didikuti keaktifan peserta didik
merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses belajar-
mengajar yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal.

Dewasa ini prinsip aktivitas dalam belajar digalakkan dengan dipergunakannya CBSA (Cara
Belajar Siswa Aktif) dalam proses belajar –mengajar karena pada dasarnya tidak ada belajar
tanpa keaktifan peserta didik (dalam lingkup sekolah formal).

4) Korelasi dan Integrasi

Pandangan modern berpendapat bahwa pengajaran harus berkorelasi satu sama lain yang
bertolak dengan pendapat sekolah tradisional yang mengotak-kotakkan setiap mata pelajaran.
Gagasan ini mulai tumbuh setelah para ahli pendidikan mengajukan banyak pertimbangan yang
mendukung perlunya korelasi:

 Setelah diteliti, ternyata diantara beberapa mata pelajaran yang sejenis terdapat
karakteristik yang sama seperti: sejarah dan ilmu bumi, ilmu hayat dan tumbuh-
tumbuhan.

 Dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam penjualan tanah, seorang pembeli harus
mengetahui berapa luas tanah, dimana tempatnya, milik siapa sebelumnya, dan lain
sebagainya.

 Jiwa peserta didik masih bersifat konsentris. Ia lebih mudah menerima dengan cara
keseluruhan dan instan dari pada melalui unsur-unsur yang terpisah.
5) Lingkungan

Pada garis besarnya lingkungan terbagi dalam dua jenis: lingkungan alam misalnya
hutan, sungai, batu gunung, tumbuhan , udara. Dan lingkungan sosial misalnya keluarga,
masyarakat desa, masyarakat kota, dan lain-lain.

Lingkungan yang dibahas disini bisa dibagi dalam beberapa bagian:

 Alam sekitar dan lingkunga

 Interaksi individu dan lingkungan

 Lingkungan dalam pendidikan

6) Kerja sama

Kerja sama berlangsung didalam suatu proses kelompok yang para anggotanya
mengadakan hubungan satu sama lain dan berpartisipasi, memberikan sumbangan untuk
mencapai tujuan bersama.

Secara umum prinsip belajar-mengajar itu meliputi:

 Belajar-mengajar menurut esensinya mempunyai tujuan.

 Dasar proses belajar-mengajar ialah suatu yang bersifat eksploratif serta menemukan,
dan bukan merupakan pengulangan rutin.

 Hasil belajar-mengajar yang dicapai selalu memunculkan pemahaman atau pengertian


yang dapat dipahami dan masuk akal.

 Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi di tempat mencapainya, tetapi dapat juga
digunakan di dalam situasi yang lain.

 Proses belajar-mengajar selamanya merupakan proses pengalaman, yaitu proses interaksi


individu dengan lingkungannya.
3. Cara Mengelola KBM

Kegiatan belajar- mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan
pendidikan.

Pengawasan yang dilakukan terhadap lingkungan itu turut menentukan sejauhmana lingkungan
tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan
yang bersifat menantang dan merangsang murid-murid untuk belajar, memberikan rasa aman dan
kepuasan, serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Pendekatan terbaik dalam mengelola kelas itu berupa perbuatan keputusan-keputusan yang
direncanakan, bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam keadaan darurat. Jika
seorang guru, dalam keadaan marah atau frustasi, menyuruh seorang siswa menghadap Kepala
Sekolah dan di situ ditegur, mungkin si guru setelah tenang kembali, merasa bahwa hukuman
tersebut terlalu berat. Apabila kelak tidak terjadi lagi pelangaran serupa oleh siswa lain, Jika
demikian, ia bertindak tidak adil, tetapi jika tidak demikian, ia tidak konsisten. Biasanya
antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah di kelas akan menolong guru terhindar dari
dilema-dilema seperti itu, maka diperlukan sebuah perencanaan pengelolaan kegiatan belajar
mengajar sebelum kegiatan belajar mengajar.

Kualitas dan kuantitas belajar murid di dalam proses belajar-mengajar bergantung pada banyak
faktor, antara lain murid-murid di dalam kelas, bahan-bahan pelajaran, perlengakapan belajar,
kondisi umum dan suasana di dalam proses belajar-mengajar. Adapun faktor-faktor lainnya yang
dapat mendukung terciptanya kondisi belajar yang baik di dalam kelas adalah persiapan apa yang
akan dilakukan (job description) selama proses belajar-mengajar yang memuat suatu rangkaian
pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelimpok-kelompok siswa. Sehubungan dengan
itu job description guru dalam pengelolaan proses belajar-mengajar adalah:

a) Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan


organisasi belajar.
b) Organisasi belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas atau
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan yang mengandung terciptanya proses
belajar-mengajar

c) Menggerakkan peserta didik yang merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan


mengarahkan motivasi belajar peserta didik.

d) Supervisi dan pengawasan, yaitu usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan,


dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan perencanaan instruksional
yang telah didesain.

e) Penilaian yang lebih bersifat assessment (penaksiran/ penilaian situasi) yang mengandung
pengertian yang lebih luas dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.

Proses pengelolaan KBM sangat halus dan tidak terpisah sehingga tidak dapat dianalisis ke
dalam komponen-komponen karena proses pengelolaan kelas merupakan keseluruhan yang tak
dapat dibagi-bagi.

Berbagai upaya telah diusahakan untuk menganaisis proses pengelolaan KBM ke dalam unsur-
unsur komponennya, adapun komponen-komponen tersebut adalah:

a) Perencanaan (yang meliputi penciptaan, penyusuna program, dan perumusan kegiatan),

 Menetapkan apa yang dikerjakan, kapan, dan bagaimana cara melakukannya.

 Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai


keefektifan maksimum melalui proses penentuan terget.

 Mengembangkan alternatif-alternatif.

 Mengumpulkan dan menganalisis informasi.

 Mempersiapkan dan mengomunikasikan rencana dan keputusan-keputusan.

b) Pengorganisasian ( yang meliputi pemanfaatan sumber dan pembagian tugas),


 Menyediakan fasilitas, perlengakapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
penyusunan kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana melalui proses
penetapan kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana-rencana tadi.

 Mengelompokkan komponen kerja kedalam struktur organisasi secara teratur.

 Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.

 Merumuskan dan menentukan metode dan prosedur.

 Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja, serta mencari sumber-sumber
lainnya yang diperlukan.

c) Pengarahan ( yang meliputi motivasi, supervisi, dan koordinasi),

 Menyusun kerangka waktu dan biaya yang terinci.

 Memprakarsai dan menampilkan kepemimpina dalam melaksanankan rencana-rencana


dengan pengambilan keputusan-keputusan.

 Mengeluarkan instruksi-instrusi yang spesifik.

 Membimbing, memotivasi, dan memantau keadaan lapangan langsung.

d) Pengawasan (yang meliputi penganggaran, pelapor, dan evaluasi)

 Mengevaluasi pekerjaan dibandingkan dengan rencana.

 Melaporkan penyimpangan-penyimpangan dalam suatu waktu untuk tindakan koreksi


dan mengajukan cara tindakan koreksi dengan membuat standar-standar dan sasaran-
sasaran.

 Menilai pekerjaan dan mengoreksi penyimpangan-penyimpangan.

Contoh kegiatan belajar mengajar


SINTAKS KEGIATAN KEGIATAN PENDEKATAN 5M MEDIA SUMBER ALOKASI
GURU SISWA BELAJAR WAKTU

Stimulus Guru memberikan Siswa menerima Mengamati Video 15 menit


stimulus dengan stimulus dengan pembelaj
Peserta didik diminta mengamati
menampilkan video mengamati video aran
stimulus yang diberikan guru.
pembelajaran yang pembelajaran yang
sesuai dengan topic disajikan guru
pembelajaran

Identifikasi Guru memberikan Siswa Menanya 20 menit


masalah kesempatan kepada mengindentifikasi
Peserta didik diminta membuat
siswa untuk masalah sebanyak
pertanyaan yang tidak dipahami
mengidentifikasi mungkin masalah
dari apa yang dijelaskan atau
sebanyak mungkin yang relevan
pertanyaan untuk mendapatkan
masalah yang mengenai video
informasi tambahan tentang apa
relevan mengenai yang telah
yang diamati.
video yang ditampilkan, dan
ditampilkan, memilih salah
kemudian salah satunya dan
satunya dipilih dan dirumuskan dalam
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
bentuk hipotesis

Pengumpulan Guru Siswa Mencoba Buku, 20 menit


data menginstruksikan mengumpulkan Internet,
Peserta didik mencoba untuk
siswa untuk sebanyak mungkin lingkungan
membuktikan hipotesis dengan
membuktikan data untuk sekitar
mencari sebanyak mungkin
hipotesisnya dengan membuktikan
informasi yang berkaitan dengan
mencari informasi hipotesisnya
topik pembelajaran.
menggunakan dengan mencari
literatur yang informasi
bersumber dari menggunakan
buku, internet, dan literatur yang
lingkungan bersumber dari
sekitarnya. buku, internet, dan
lingkungan
sekitarnya.
Pembuktian Guru bersama siswa Siswa melakukan Menalar Buku 20 menit
melakukan pemeriksaan
Peserta didik diminta menalar
pembuktian tentang tentang kesesuain
untuk mendapatkan pembuktian
hipotesis dengan hipotesis dengan
kesesuain hipotesis dengan hasil
hasil pengumpulan hasil pengumpulan
pengumpulan data.
data. data, siswa
mempresentasikan
hasil pengolahan
datanya didepan
kelas.

Menarik Guru membimbing Siswa Mengkomunikasikan 15 menit


kesimpulan siswa untuk menyimpulkan
Peserta didik diminta
menyimpulkan hasil hasil pembelajaran.
menyampaikan hasil diskusi
pembelajaran.
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkapkan pendapat
dengan sopan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud duduk di kelas, mendengarkan guru
yang sedang menerangkan, menghafal sesuatu atau mengerjakan kembali apa yang telah
diperolehnya di sekolah. Tetapi pendapat para ahli pendidikan tentang makna belajar lebih luas
lagi, misalnya dengan adanya konsep long-life education, bahwa seluruh gerak dan tempat hidup
siswa merupakan kegiatan belajar.

Beranjak dari pengertian diatas bahwa proses belajar- mengajar bukan sekedar guru
menyampaikan pelajaran, tapi sebelum itu harus melalui proses persiapan yang matang agar
tujuan dari pembelajaran bias tercapai dengan maksimal dan agar bias lebih afektif dan efisien
mulai dari cara pengelolaan, cara menyediakan pengalaman belajarsiswa, dan cara memilih
strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

James Popham, Eva L Baker, 1981, Bagaimana Mengajar Secara Sistematis, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius.

Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Zainal Arifin, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar
Mengajar, Bandung, Rosdakarya.

Oemar Hamalik, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT.Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai