ANALISA NITRIT
OLEH
KELOMPOK 7
NAMA KELOMPOK:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Pengawet nitrit merupakan zat tambahan pangan yang sering digunakan sebagai
pengawet pada pengolahan daging. Pengawet nitrit sangat penting dalam mencegah
pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-
produk daging. Pengawet nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor
sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng
penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging
olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging
tersebut disukai oleh konsumen.
MATERI
A. DEFINISI
a. Pengertian Nitrit
Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi) dan
antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi) oleh karena itu, nitrit bersifat tidak stabil
dengan keberadaan oksigen. Kandungan nitrit pada perairan alami mengandung nitrit sekitar
0.001 mg/L. kadar nitrit yang lebih dari 0.06 mg/L adalah bersifat toksik bagi organisme
perairan. Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan
bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut yang rendah. Nitrit yang dijumpai pada
air minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang mendapatkan
air dari sistem distribusi PDAM.
Nitrit juga bersifat racun karena dapat bereaksi dengan hemoglobin dalam darah,
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen, disamping itu juga nitrit membentuk
nitrosamin (RRN-NO) pada air buangan tertentu dan dapat menimbulkan kanker. Nitrat
(NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus
nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung
nitrogen organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit
dan nitrat. Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat
adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang
terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti
juga sampah organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air.
Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah
bermigrasi dengan air bawah tanah.
Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit ataupun bahan makanan yang diawetkan
menggunakan nitrat dan nitrit dapat menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada
anak-anak. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi
kontribusi >70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-
umbian memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya berasal
dari air minum (+ 21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%) yang sering
memakai natrium nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun pewarna makanan.
Methemoglobinemia simptomatik telah terjadi pada anak-anak yang memakan sosis yang
menggunakan nitrit dan nitrat secara berlebihan 1,2.
2. Metode Spektrofotometri
Metode Nessler secara kuantitatif yaitu dapat digunakan dengan spektrofotometri.
Alat yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Visible pada PH 2,0-2,5, nitrit berkaitan
dengan hasil reaks antara diazo asam sulfanilik dengan N-(1-Naftol)- etil endiamin (yaitu
NED Dihidroklorida), maka dapat dibentuk celupan yang berwarna ungu kemerah-merahan.
Warna tersebut mengikuti hukum Lambert-Beer dan dapat menyerap sinar dengan panjang
gelombang 543 nm. Metode ini sangat akurat dan peka sehingga perlu adanya pengenceran
sampel.
c. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Analisa Nitrit (NO2)
1. Metode Nessler
Kelebihannya adalah dimana waktu dalam pengerjaannya lebih singkat karena
hanya membandingkan warna sampel dengan warna larutan stock (NH4+) sedangkan
kelemahannya adalah hasil yang diperoleh tidak akurat karena hanya mengira – ngira saja
atau dengan kata lain hasil tidak pasti.
2. Metode Spektrofotometri
Kelebihannya adalah hasil yang diperoleh lebih akurat karena dilakukan dua kali
pengerjaan dimana pertama dilakukan penambahan asam sulfonil kedalam sampel
dicampurkan dengan napthyl amine maka akan terbentuk warna lembayung, dan warna
inilah yang diukur dengan spectrometer pada panjang gelombang 543 nm. Setelah itu dapat
dihitung dengan deret standart yang telah diketahui kadarnya dan dapat dihitung secara
regresi linier. Dan kelemahannya dalam pengerjaannya lebih lama daripada metode nessler
secara kualitatif karena pengujian pada metode nessler secara kuantitatif dua kali
pengerjaan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Amanati, Lutfi. 2016. Uji Nitrit Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) Yang Beredar Dipasaran.
Jurnal Teknologi Proses Dan Inovasi Industri. 2(1): 59-64.
file:///C:/Users/Asus/Downloads/1916-5696-1-PB(2).pdf
Emilia, Ita. 2019. Analisa Kandungan Nitrat Dan Nitrit Dalam Air Minum Isi Ulang
Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Indobiosains. 1(1): 38-44
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/biosains/article/viewFile/2441/2245