Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KASUS

SVT, WPW SYNDROME

Disusun Oleh:

Pembimbing :
dr. Windhi Dwijanarko, Sp. JP

SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2018
2

LEMBAR PENGESAHAN

SVT, WPW SYNDROME

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian


Ilmu Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Disusun oleh :

Telah disetujui dan dipresentasikan


Pada tanggal, Oktober 2018

Mengetahui
Pembimbing:

dr. Windhi Dwijanarko, Sp. JP


3

I. LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karang talun Kidul RT 2 RW 7 Purwojati
Tanggal Masuk : 9 Oktober 2018
Tanggal Anamnesis : 11 Oktober 2018
No. CM : 02048884

B. ANAMNESIS (Autoanamnesis)
1. Keluhan Utama : Nyeri Dada
2. Keluhan Tambahan : Dada Berdebar debar
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri dada terasa panas dirasakan di sebelah kiri, menjalar pada ulu
hati. Nyeri dirasakan terus menerus hingga pasien merasa sesak dan
mual namun tidak muntah. Keluhan tidak membaik dengan istirahat.
Pasien juga mengeluh dada berdebar debar sejak 1 minggu yang lalu
namun memberat sejak 3 hari terakhir. 1 hari SMRS pasien merasa nyeri
dada dan berdebar debar semakin memberat hingga pasien lemas, akral
dingin dan sempat pingsan. setelah sadar, pasien akhirnya memutuskan
untuk pergi ke RS Margon Soekarjo.
Pasien sudah mengeluhkan keluhan serupa sudah sejak kurang
lebih 1 tahun yang lalu. Dada berdebar debar sering dirasakan pasien
secara tiba tiba, biasanya saat pasien merasa kelelahan dan banyak
pikiran akan tetapi keluhan dirasa tidak separah kemarin. Pasien
memang memiliki riwayat penyakit jantung dan sering control rutin ke
4

Poli Jantung RSMS. Obat rutin yang dikonsumsi pasien di antaranya


adalah Miniaspi 1x1, ISDN 2x5 mg, Bisoprolol 1x5 mg, Atorvastatin
1x20 mg, dan Lisinopril 1x10 mg.
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang sering melakukan
pekerjaan Rumah tangga seperti menyapu mengepel dan membersihkan
rumah. Pasien tidak merokok, tidak suka minum kopi dan tidak pernah
minum alkohol.

4. Riwayat Penyakit Dahulu :


a. Riwayat keluhan serupa : diakui
b. Riwayat Penyakit Jantung : diakui
c. Riwayat maag : disangkal
d. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
e. Riwayat kencing manis : disangkal.
f. Riwayat penyakit ginjal : disangkal.
g. Riwayat batu saluran kencing : disangkal.
h. Riwayat asam urat : disangkal
i. Riwayat alergi : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Riwayat penyakit serupa : disangkal
b. Riwayat penyakit jantung : disangkal
c. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
d. Riwayat kencing manis : disangkal
e. Riwayat asam urat : disangkal
f. Riwayat penyakit ginjal : disangkal
g. Riwayat kanker keluarga : disangkal
h. Riwayat alegi : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Community
Pasien tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat penduduk.
Rumah satu dengan yang lain cukup berdekatan. Hubungan antara
pasien dengan tetangga dan keluarga dekat baik. Anggota keluarga
5

pasien lain yang tinggal satu rumah dan tetangga sekitar pasien tidak
ada keluhan seperti pasien.
b. Occupational
Pasien adalah seorang Ibu Rumah tangga yang sehari-hari hanya di
rmah dan mengerjakan pekerjaan Rumah tangga seperti menyapu,
mengepel dan lalin lain. Suami pasien adalah seorang Pekerja
bangunan dan serabutan.
c. Personal Habit
Pasien mengaku sehari hari hanya biasanya hanya berdiam di rumah
sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pasien tidak suka minum
kopi dan tidak merokok. Pasien jarang olahraga. Suami pasien sampai
saat ini adalah seorang perokok aktif.
d. Drugs and Diet
Pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak
memiliki kebiasaan meminum kopi, tidak meminum minuman
berenergi, dan sering meminum air putih. Menu makan pasien terdiri
dari nasi, sayur-mayur, dan lauk-pauk. Pasien makan 3x sehari. Pasien
mengaku senang makan makanan yang asin.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Sedang.
Kesadaran : Compos mentis.
Vital sign :T : 90/60 mmHg
N : 170 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36.6 °C
a. Kulit : Warna kulit sawo matang, ikterik (-)
b. Kepala : Mesochepal, rambut hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut.
6

c. Mata : Simetris, edema palpebrae (-/-) Conjungtiva anemis (-


/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, diameter 3
mm, reflek cahaya (+/+).
d. Telinga : Simetris, Discharge (-/-), Deformitas (-/-), serumen
(+/+) dalam batas normal.
e. Hidung : Discharge (-/-), Defomitas (-/-), Napas Cuping
Hidung (-/-)
f. Mulut : Sianosis (-), lidah sianosis (-), atrofi papil lidah (-)
g. Leher : Deviasi trakhea (-) Pembesaran kelenjar tiroid (-),
Pembesaran limfe nodi (-), JVP 5 ± 2 cm
h. Pulmo
Anterior
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-),
ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kiri sama dengan
hemitoraks kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-),
wheezing (-/-)
Posterior
Inspeksi : Dinding punggung simetris, retraksi interkostal (-),
ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kiri sama dengan
hemitoraks kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-),
wheezing (-/-)
i. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC V linea midclavicula
sinistra, kuat angkat (-), pulsasi epigastrium (-),
pulsasi parasternal (-)
7

Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra


dan kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas kanan: SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V LMCS
Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
j. Abdomen :
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, tes pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, undulasi (-), nyeri tekan (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
k. Ekstremitas
Superior : ikterik -/-, tidak ada deformitas, edema -/-, tonus otot
cukup.
Inferior : ikterik -/-, tidak ada deformitas, edema -/-, tonus otot
cukup.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium Darah RSMS tgl 09/10/2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Hemoglobin 15 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 10310 3.600-11.000 U/L
Hematokrit 47 35-47 %
Eritrosit 5 3.8-5.2 ^6/uL
Trombosit 250.000 150.000– 440.000 /uL
MCV 94,2 80-100 fL
MCH 30,1 26-34 Pg/cell
MCHC 32 32 – 36 %
8

RDW 13 11.5 – 14.5 %


MPV 12,2 9.4-12.3 fL
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0.8 0–1%
Eosinofil 5,8 (H) 2–4%
Batang 0,7 (L) 3–5%
Segmen 55,9 50 – 70 %
Limfosit 30,6 25 – 40 %
Monosit 6,2 2–8%
Kimia Klinik
Ureum darah 41 (H) 14.98-38.52 mg/dL
Kreatinin darah 1,02 0.70-1.30 mg/dL
GDS 115 <= 200 mg/dL
Natrium 147 (H) 134-248 mmol/dL
Kalium 4,8 (H) 3.4-4.5 mmol/dL
Klorida 114 H 96-108 mmol/dL
Desirable <200mg/dl
Kolesterol Total 132 (L) Borderline high 200-240 mg/dl
High >240 mg/dl
Desirable <150mg/dl
Trigliserid 82 Borderline high 150-200 mg/dl
High >200 mg/dl

HDL Kolesterol 67 (H) 40-60 mg/dl


LDL Kolesterol 68 < 100 mg/dl
Troponin I 0,16 (H) 0 – 0,2 mg/ml
9

2. Ro Thorax RSMS tgl 9/10/2018

Gambar 1. Ro Thorax

3. EKG RSMS tgl 9/10/2018

Gambar 2. EKG RSMS Tanggal 9/10/2018


Kesan:
Irama : Sinus Takikardi
Heartrate : 186 x/ menit
Interval PR : < 0,22 detik / memendek
Axis : Normal axis
Gelombang P : Tumpang tindih dengan gelombang T
Durasi QRS : <0,12 detik
Kesimpulan : SVT (Supra Ventricular Takiakrdi)
10

4. EKG RSMS tanggal 11/10/2018

Kesan:
Irama : Sinus
Heartrate : 60 x/ menit
Interval PR : < 0,22 detik / memendek
Axis : Normal axis
Durasi QRS : <0,12 detik, dan dijumpai gelombang delta pada komplek
QRS
Kesimpulan : WPW Syndrome
11

5. EKG RSMS tanggal 12/10/2018

Kesan:
Irama : Sinus
Heartrate : 75 x/ menit
Interval PR : < 0,22 detik / memendek
Axis : LAD (Left Axis Deviation)
Durasi QRS : <0,12 detik, dan dijumpai gelombang delta pada komplek
QRS
Kesimpulan : irama sinus, LAD, WPW Syndrome

E. DIAGNOSIS KERJA
SVT
WPW Syndrome

F. TERAPI
A. Medikamentosa :
a. IVFD RL 15 tpm
b. Inj Dobutamin 3 mcg/ kgBB/ menit
12

c. Amiodaron bolus 1 Amp (dalam 15 menit), lanjut drip 60 mg / jam


selama 6 jam, lanjut 30 mg/ jam selama 18 jam
d. Inj Furosemid 2x1 Amp
e. Inj Ceftriaxon 2x1 gram
f. Inj Ranitidin 2x1 Amp
g. Atorvastatin 1x20 mg

B. Non-Medikamentosa :
a. Posisikan pasien dalam kondisi duduk bersandar atau jangan berbaring
saat sesak
b. Motivasi makan teratur dengan gizi yang cukup
c. Edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga meliputi pencetus,
terapi, komplikasi penyakit, prognosis penyakit
d. Edukasi apa yang harus dilakukan pasien jika terjadi keluhan serupa
dan rutin kontrol

II. PROGNOSIS :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ada sanationam : dubia ad malam
13

Anda mungkin juga menyukai