Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

EKONOMI KREATIF

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

Febriyani Awalin Fajri 18809134043


Anisa Damar Pratiwi 18809134051
Yuliani Nurhastuti 18809134059
Yanuar Alamsyah 18809134067
Ika Dewi Apriyanti 18809134075

D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang “Ekonomi Kreatif” dengan
tepat waktu.. Tak lupa juga ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu
Merinda Noorma Novida Siregar S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat guna meningkatkan pengetahuan


sekaligus pemahaman masyarakat tentang ekonomi kreatif yang ada di Indonesia.
Namun,tidak dipungkiri bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik dikemudian hari.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dipahami oleh semuah
pihak yang membaca. Kami pun mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Wates,16 September 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi kreatif secara umum merupakan gagasan perekonomian yang


terdorong dan terfokus pada kreatifitas dan juga informasi dengan mengandalkan
ide,ilmu pengetahuan, dan sumber daya manusia sebagai kunci faktor produksi.
Pada era globalisasi saat ini pilar perekonomian telah melakukan lompatan besar
dari yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam dan
pertanian,industri,teknologi imformasi menjadi perekonomian yang dimotori oleh
berbagai industri kreatif. Kontribusi ekonomi kreatif semakin nyata dengan nilai
tambah yang dihasilkan terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,67 % dimana lebih tinggi dari
pertumbuhan sektor listrik,gas,pertanian,peternakan,jasa-jasa,dan industri
pengolahan lainnya.

Pertumbuhan dari ekonomi kreatif sendiri diprediksi akan semakin membaik


setelah adanya dukungan dari pemerintah dengan pembentukan Badan Ekonomi
Kreatif (BEKRAF) yang diharapkan dapat berfungsi sebagai ujung tombak
ekonomi kreatif Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah penjelasan mengenai konsep ekonomi kreatif ?

2. Bagaimana peran ekonomi kreatif terhadap perekonomian ?

3. Bagaimanakah tantangan dan peluang ekonomi kreatif ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan mengenai konsep ekonomi kreatif.

2. Untuk mengetahui bagaimana peran ekonomi kreatif terhadap perekonomian.

3. Untuk mengetahui bagaimana tantangan dan peluang ekonomi kreatif.


BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP EKONOMI KREATIF

Sebuah konsep di era baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas


dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari manusianya sebagai faktor
produksi utama sering disebut ekonomi kreatif. Isitilah ekonomi kreatif sendiri di
Indoesia sudah mulai dikenal pada 2006. perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mampu mengubah cara pandang,pola pikir dan pola kehidupan
manusia serta mampu mendorong terciptanya penemuan-penemuan yang dapat
menghambat kelangkaan barang dan jasa. Melalui inovai,riset pengembangan
yang terus-menerus akhirnya tercipta produk barang dan jasa yang dibutuhkan
olehkonsumen.dampaknya mengubah pola kehidupan ekonomi manusia secara
global dalam berbagai bidang,seperti pola produksi,pola distribusi,dan pola
konsumsi yang menimbulkan pola kebutuhan dan pola konsumsimasyarakat yang
terangsang oleh penemuan produk baru.

Jhon Howkins dalam bukunya The Creative Economy:How People Make


Money pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif. Howkins menyadari
lahirnya gelombang ekonomi baruberbasis kreativitas setelah melihat pada tahun
1997,ekonomi kreatif sebagai “kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide,tidak hanya
melakukan hal-hal rutin dan berulang.Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai
tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan
berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan,termasuk warisan budayadan teknologi.
Lebih lanjut didevinisikan Ekonomi Kreatif atau dikenal juga dengan sebutan
Knowledge Based Economy merupakan pendekatan dan tren perkembangan
ekonomi dimana teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki peran penting di dalam
prosespengembangan dan pertumbuhan ekonomi.

Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa ekonomi kreatif adalah
sebuah kegiatan ekonomi yang timbul dari adanya kreatifitas,dimana dari adanya
berbagai kreatifitas,inovasi,bakat,ide,gagasan sebagai wujud nyata dari kreatif
tersebut dan kekayaan intelektual merupakan sumber utama dari ekonomi kreatif.

B. PERAN EKONOMI KREATIF TERHADAP PEREKONOMIAN

Ekonomi kreatif adalah bentuk ekonomi modern dan bisa dikatakan sebagai penggerak
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sutau negara saat ini. Ekonomi kreatif sangat
berperan dalam perekonomian suatu negara terutama dalam menghasilkan pendaapatan,
menciptakan lapangan kerja, menambah kekayaan intelektual, meningkatkan teknologi,
dan sebagainya (Annisa Ratna Sari, 2019).

Ada beberapa alasan kenapa ekonomi kreatif berperan sebagai penggerakan


pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut

1. Ekonomi kreatif dapat mendorong terciptanya pendapatan, lapangan kerja,


dapat mempromosikan aspek-aspek sosial, kebudayaan , dan mengembangkan
sumber daya manusia.
2. Ekonomi kreatif yang dapat memperkuat ekonomi budaya, dan aspek-aspek
sosial yang saling berhubungan dengan teknologi, kekayaan intelektual, dan
tujuan wisata.
3. Ekonomi kreatif merupakan basis ekonomi mikro dan makro ,dimana
perkembanganya akan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan.
4. Ekonomi kreatif mampu merangsang inovasi-inovasi baru dalam
perekonomian.
5. Ekonomi kreatif merupakan induk dari industri-industri kreatif.
Pada dasarnya peranan ekonomi kreatif sangat besar bagi perekonomian saat ini,
lebih jauh lagi ekonomi kreatif mampu memangkas kesejangan ekonomi
didalam masyarakat dan memberikan kesejahteraan umum.
Pemerintah indonesia berupaya mewujudkan ekonomi kreatif dengan cara
mendorong para pelaku industri kreatif untuk bisa terus bersaing diranah
internasional. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat indonesia dapat
kejar mimpi meninggkatkan kesejahteraan hidupnya secara mandiri, efisien,
dan merata. Namun, ada beberapa tantangan yang ternyata harus dihadapi untuk
mewujudkan ekonomi kreatif.
Tantangan yang harus dihadapi yaitu
1. Regulasi
Dalam upaya kejar mimpi mewujudkan ekonomi kreatif tentu saja harus ada
peraturan-peraturan khusus yang dapat menjadi payung hukum atas segala
aktivitas dibidang industri kreatif. Belum ada regulasi yang pasti karena
ekonomi kreatif memiliki kontribusi yang cukup besar pada PDB Indonesia
yaitu setiap tahunya , jumlah kontribusi bisa mencapai 70-80 triliun.
2. Pemasaran
Strategi penting untuk pelaku indusrti ekonomi kreatif. Pemasaran industri
kreatif dapat berjalan dengan cepat dan tepat sasaran.
C. TANTANGAN DAN PELUANG EKONOMI KREATIF

Sejauh ini, Indonesia masih menggunakan nomenklatur ekonomi kreatif.


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memetakan beberapa kendala atau
tantangan terkait pengembangan ekonomi kreatif seperti yang tercantum dalam
Renstranya. Tantangan yang dihadapi tersebut antara lain:
1. Pengembangan industri kreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya
daya tarik industri, adanya posisi dominan usaha kreatif, model bisnis industri
kreatif yang belum matang, serta risiko usaha yang harus dihadapi;
2. Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, terutama
disebabkan infrastruktur internet belum memadai, infrastruktur gedung
pertunjukan belum memenuhi standar, mahalnya mesin produksi, mahalnya
piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurangnya riset konten, dan
kurangnya aktivitas pengarsipan konten;
3. Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam
dan luar negeri, terutama disebabkan oleh kurangnyaapresiasi terhadap
kreativitas lokal, kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional,
terkonsentrasinya pasar luar negeri, tingginya biaya promosi, belum
diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya monitoring terhadap
royalti, lisensi, hak cipta;
4. Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya
payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri
kreatif; iklim usaha belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah dan
pembajakan yang tinggi, dan transaksi elektronik belum diregulasi dengan baik;
5. Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama
disebabkan belum sesuainya skema epmbiayaan dengan karakteristik industri
kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang
fluktuatif, serta aset yang bersifat intangible; dan
6. Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan
baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri,
serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik (Sumar’in, 2017).
Ministry for the Arts Australia merumuskan, “creative industries have their origin
in individual creativity, skill and talent. They have the potential to create wealth and
jobs through the generation and use of intellectual property.” Kami setuju dengan
definisi yang tepat itu definisi mana merumuskan bahwa industri kreatif didasari oleh
daya cipta, keterampilan dan bakat individu. Di sinilah relevansinya pentingnya
penegakan undang-undang hak kekayaan intelektual guna melindungi individu kreatif
dan menjamin berkembangnya insdutri kreatif. Sayangnya di dalam negeri,
penghargaan terhadap karya cipta, merek dan sejenisnya, belum terbina dengan baik.
Pembajakan karya dan plagiat masih menjadi fenomena yang sering ditemukan.
Pemerintah seharusnya berada di garda depan untuk memberikan pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya hak kekayaan intelektual. Sanksi yang tegas dan
berdaya sock teraphy, perlu diterapkan bagi pembajak, pelanggar dan pencuri hak cipta
supaya industri kreatif berkembang cepat dan luas di Indonesia.
Indonesia dengan kekayaan dan keanekaragaman kebudayaannya di berbagai
daerah serta pasar yang besar 250 juta jiwa penduduk, tentu memiliki prospek yang
tinggi dan luas di dalam kerangka ekonomi kreatif. Produk-produk budaya, seperti
digitalisasi lagu daerah, animasi cerita rakyat di berbagai daerah dengan mutu yang
baik, atau penciptaan kreasi-kreasi busana dengan unsur-unsur budaya Indonesia yang
baru, dan masih banyak lagi, merupakan cara untuk mengembangkan ekonomi kreatif
atau industri kreatif Indonesia. Indonesia tidak kekurangan SDM-SDM yang berbakat
dan kreatif. Hanya saja, pembinaan dan fasilitasinya saja yang kurang memadai (Alma,
2014).
BAB III

KESIMPULAN

Ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi yang menjadikan kreativitas sebagai


dasar dari kegiatannya. Industri kreatif dalah jantung bagi ekonomi kreatif.
Pengembangan ekonoimi kreatif ini memiliki banyak manfaat, baik manfaat secara
ekonomi maupun manfaat secara non ekonomis. Dalam perkembagannya, ekonomi
kreatif memiliki banyak peluang dan tantangannya. Peluang dan tantangan erat
kaitannya dengan analisis eksternal industri.Peluang yang dapat ditemui di industi
kreatif adalah keragaman budaya, permintaan pasar yang tinggi, kreativitas pelaku
usaha, lembaga pembiayaan, infrastuktur dan perundangan. Sedangkan tantangan bagi
perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia adalah pesaing luar negeri, masuknya
budaya asing, rendahnya apresiasi terhadap profesi, belum tersedianya standar profesi.
Kelangkaan bahan baku dan perubahan teknologi. Apabila pelaksanaan ekonomi
kreatif tersebut mampu menangkap peluang yang dimaksud di atas, dan mampu
menghadapi tantangan tersebut, maka industry kreatif akan mampu menjadi penopang
bagi pembanguan
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2014). Diambil kembali dari Kompasiana:


https://www.kompasiana.com/syahrulefendid/54f40a4d745513a12b6c845f/ek
onomi-kreatif-permasalahan-tantangan-dan-prospeknya
Annisa Ratna Sari, M. (2019, September 14). Diambil kembali dari EKONOMI
KREATIF : Konsep, Peluang, dan Cara Memulai
Sumar’in, A. Y. (2017). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Wisata Budaya:
Studi Kasus pada Pengrajin Tenun di Kabupaten Sambas. Jurnal Ekonomi
Bisnis dan Kewirausahaan, 17.

Anda mungkin juga menyukai