PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fluidisasi.
2. Untuk mengetahui proses fluidisasi.
3. Untuk mengetahui kondisi fluidisasi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis fluidisasi.
5. Untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada fluidisasi.
6. Untuk mengetahui aplikasi fluidisasi pada industri.
6
BAB II
FLUIDISASI
Bila suatu zat cair dilewatkan melalui hamparan lapisan partikel padat
pada kecepatan rendah, partikel-partikel itu tidak bergerak. Jika kecepatan fluida
berangsur-angsur dinaikan, partikel-partikel itu akhirnya akan mulai bergerak dan
melayang di dalam fluida. Istilah “fluidisasi” (fluidization) dan “hamparan
fluidisasi” (fluidized bed) bhias digunakan untuk keadaan partikel yang
seluruhnya dianggap melayang, karena suspense ini berperilaku seakan-akan
fluida rapat. Jika hamparan itu dimiringkan, permukaan atasnya akan tetap
horizontal, dan benda-benda besar akan mengapung atau tenggelam di dalam
hamparan itu bergantung pada perbandingan densitasnya terhadap suspense. Zat
padat yang terfluidisasi dapat dikosongkan dari hamparannya melalui pipa dan
katub sebagaimana halnya suatu zat cair, dan sifat fluiditas ini merupakan
keuntungan utama dari penggunaan fluidisasi untuk menangani zat padat.
7
2.3 Kondisi Fluidisasi
8
mematikan aliran udara, dan laju aliran dinaikan lagi perlahan-lahan sampai
hamparan itu mengembang.
9
Gelembung-gelembung yang terbentuk cenderung bersatu dan menjadi
besar pada waktu naik melalui hamparan fluidisasi itu.Jika kolom yang digunakan
berdiameter kecil dengan hamparan zat padat yang tebal, gelembung itu mungkin
berkembang hingga memenuhi seluruh penampang.Gelembung-gelembung yang
beriringan lalu bergerak ke puncak kolom terpisah dari zat padat yang seakan-
akan tersumbat. Peristiwa ini disebut penyumbatan (slugging). (McCabe,
1985:151)
Penyamarataan bahwa fluida gas pasti menghasilkan fluidisasi gelembung
tidak sepenuhnya benar. Perbedaan densitas merupakan parameter yang
penting.Pada kasus dimana densitas fluida dan solid berbeda jauh atau ukuran
partikel besar, kecepatan aliran fluida yang dibutuhkan lebih besar dan fluidisasi
yang terjadi tidak merata. Sebagian besar fluida melewati unggun dalam bentuk
gelembung (bubbles). Di sini, unggun memiliki banyak karakteristik liquid
dengan fasa fluida terjadi pada saat gas menggelembung melewati unggun.
Fluidisasi jenis ini disebut fluidisasi agregat. (Foust, 1959:643)
Partikel unggun yang lebih ringan, lebih halus, dan bersifat kohesif sangat
sukarter fluidisasi karena gaya tarik antar partikel lebih besar daripada gaya
seretnya. Partikel cenderung melekat satu sama lain dan gas menembus unggun
dengan membentuk channel.Pengembangan volume unggun dalam fluidisasi
gelembung terutama disebabkan oleh volume yang dipakai oleh gelembung uap,
karena fase rapat pada umumnya tidak berekspansi dengan peningkatan aliran.
Dalam penurunan berikut ini, aliran gas melalui fase rapat diandaikan sama
dengan Umf dikalikan dengan fraksi unggun yang diisi oleh fase rapat,ditambah
sisa aliran gas yang dibawa oleh gelembung (McCabe, 1985:154), sehingga:
...................... (2.6)
dimana: fb = fraksi unggun yang diisi gelembung
ub = kecepatan rata-rata gelembung
10
partikel unggun akan bergerak keatas. Seiring dengan meningkatnya kecepatan
fluida, perilaku gelembung akan bertambah besar. (Brown, 1955:269)
Keberadaan fluidisasi partikulat atau agregatif merupakan hasil dari
pengaruh gaya gravitasi pada fasa-fasa yang ada dalam unggun terfluidisasi dan
𝑣2
juga karena mekanika fluidaruah dari sistem. Angka Froude, , yaitu rasio
𝐷𝑝 𝑔
antara kinetik dengan energi gravitasi merupakan salah satu kriteria penentu jenis
fluidisasi apa yang terjadi. (Foust, 1959:643)
11
2.5 Fenomena yang terjadi pada Fluidisasi
Adapun fenomena-fenomena yang dapat terjadi pada proses fluidisasi antara lain:
1. Fenomena fixed bed, terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum
yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel padatan
tetap diam. Kondisi ini ditunjukkan pada gambar 1
12
sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam.
Kondisi ini ditunjukkan pada gambar 3.
13
Gambar 5 Fenomena slugging fluidization
14
Gambar 7 Fenomena disperse fluidization
15
suhu menjadi konstan dengan ditunjukan sebagian kecil dari bermacam
penggunaan dalam lingkup ini.
c. Adsorbsi
Proses adsorbs multistage fluid chart untuk pemisahan dan pemurnian
kembali komponen gas.
d. Pengeringan
e. Pencampuran Serbuk Halus
f. Pelapisan Bahan Plastik Pada Permukaan
16
percobaan desulfurisasi dengan ukuran batubara (-20+48) mesh selama 2
jam, jumlah pengurangan sulfur adalah 19,6 persen. Demikian pula,
apabila waktu sirkulasi dinaikkan menjadi 6 jam pengurangan sulfur
meningkat menjadi 48,9 persen.
17
BAB III
KESIMPULAN
18