Disusun Oleh :
Prodi / NIM :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi
Defisiensi Besi pada Wanita”. Atas dukungan moral dan materi yang telah
1. Bapak Dr. Masrifan Djamil, selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi
2. Ibu Dr. Rahma dan ibu Dr. Inna yang juga selaku dosen pengampu mata
kepada penulis.
4. Teman – teman kos yang telah memberi semangat, dukungan dan masukan
makalah ini di kamar kosnya dan juga menemani penulis dalam proses
kekurangan yang ada. Oleh sebab itu, saran dan masukan dari rekan – rekan
akan sangat berguna dan berarti bagi penulis untuk dapat menyempurnakan
makalah ini.
PENDAHULUAN
Hati merupakan salah satu organ pencernaan dan juga termasuk dalam
sistem ekskresi manusia. Hati memiliki banyak sekali fungsi yang penting
bagi tubuh, karena hati mengatur segala proses metabolisme dalam tubuh.
juga ada yang dapat disembuhkan. Perlu penanganan yang khusus bagi para
1.2.RUMUSAN MASALAH
3.) Apa saja penyakit kerusakan hati dan bagaimana kelainan itu?
1.3.TUJUAN
1.) Untuk menginformasikan kepada pembaca tentang definisi dari hepar atau
hati.
3.) Untuk menginformasikan apa saja penyakit atau kelainan pada kerusakan
hati..
1.4.MANFAAT
1.) Agar pembaca dapat mengetahui dan mengenali apa itu hati.
3.) Agar pembaca tahu bagaimana penyakit – penyakit kerusakan hati itu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
atau lebih. Hati menampung semua bahan yang diserap dari usus, kecuali
lemak, melalui vena porta. Hati merupakan pusat dari metabolisme tubuh.
pemecahan serta ekskresi dari berbagai macam zat yang dibutuhkan untuk
Hati diliputi simpai jaringan ikat fibrosa (Glisson) dan membentuk septa
jaringan ikat tipis yang masuk ke dalam hati dari porta hepatis dan membagi
– bagi hati dalam lobus dan lobulus. Sel – sel parenkim hati (hepatosit)
sudut lobuli terlihat lebih banyak jaringan ikat, yang mengandung cabang –
cabang vena porta, cabang arteri hepatika, dan duktus biliaris (saluran
hati), labulus portal, dan asinus hati (unit fingsional). Lobulus klasik dibatasi
oleh daerah portal (biasanya hanya tampak tiga dari enam sudutnya) dan
dipusatnya terdapat lubang, yaitu vena sentralis yang menampung darah dari
sinusoid. Jadi, darah mengalir dari daerah portal (cabang vena porta dan
empedu, yang diekskresi sel – sel hati, mengalir melalui kanalikuli biliaris ke
sebagai daerah pusatnya, dan bersudutkan tiga vena sentralis. Jadi lobulus ini
daerah portal. Asinus hati (unit fungsional), seperti halnya lobulus portal,
tidak jelas batas – batasnya. Tidak semua sudut dari lobulus klasik ada daerah
portalnya. Daerah yang tidak memiliki daerah portal ini tetap mendapat darah
dari asinus hati. kedua sudut belah ketupatnya adalah vena sentralis.
Unit fungsional dari hati adalah lobulus yang berbentuk silindrik dengan
panjang beberapa milimeter dan dengan diameter 0,8 – 2 mm. Dalam hati
sekeliling vena sentralis yang mengalirkan darah ke arah vena hepatika dan
selanjutnya menuju vena cava inferior. Lobuli itu sendiri pada dasarnya
tersususn atas beberapa lembaran yang terdiri dari sel – sel hati yang
menyebar secara radial dari vena sentralis seperti jari – jari roda. Tiap
lembaran tersebut biasanya tersusun setebal 2 sel hati. di antara sel – sel hati
yang berdekatan serta diantara lembaran sel – sel hati tersebut terdapat
saluran empedu kecil (bile kanalikuli) yang bermuara dalam saluran empedu
yang lebih besar dalam septa antara dua lobulus hati yang berdekatan. Di
dalam septa sersebut juga terdapat venula porta yang menerima darah dari
vena porta. Dari venula ini darah mengalir ke cabang – cabang sinusoid yang
terletak di antara lembaran – lembaran sel hati, dan dari sini darah mengalir
ke vena sentralis. Dengan demikian, sel – sel hati akan mendapat darah dari
vena porta secara terus – menerus. Selain venula porta, di dalam septa
memberikan darah kepada jaringan septa dan sebagian lagi menuju sinusoid.
Sinusoid venula dibatasi oleh dua jenis sel, yaitu sel endotil yang khas
dan sel – sel Kupfer yang sebenarnya adalah sel retikuloendotil yang mampu
mengadakan fagositosis kuman – kuman atau benda – benda asing yang ada
dalam darah. Sel – sel endotil yang membatasi sinusoid venosa tersusun
Dibawah dinding sinusoid ini, yaitu di antara sel – sel endotil dengan sel – sel
hati terdapat satu ruangan yang amat sempit yang disebut rongga dari Disse.
Karena “porousnya” dinding sinusoid tersebut, maka zat – zat yang ada dalam
plasma dapat bergerak dengan bebas ke dalam rongga disse. Bahkan protein
Dengan demikian, cairan yang berlebihan yang ada dalam rongga dari Disse
Selain itu, dari arteria hepatika mengalir masuk kira – kira 350 cc
darah. Darah arterial ini akan masuk ke dalam sinusoid dan bercampur
dengan darah portal. Pada orang dewasa, jumlah aliran darah ke hati
diperkirakan sekitar 1500 cc tiap menit. Aliran darah ke hati ini dapat
dalam usus. Hati mengekresi zat – zat yang berasal dari dalam sel hati,
hampir sama dengan bilirubin, misalnya dengan BSP, ICG dan Rose
Bengal Radioaktif.
- Metabolisme Karbohidrat
- Metabolisme Lemak
Pembentukan lipoprotein.
sangat besar.
merupakan suatu asam yang sangat larut dalam asam itu akan
- Metabolisme Protein
amoniak.
merupakan zat yang toksik dan berasal dari banyak sumber yaitu
dari usus dan dari ginjal. Sintesa urea terjadi dalam hati dengan
- Fungsi detoksifikasi
berbagai macam bahan, bail yang berasal dari luar tubuh misalnya
racun atau obat – obatan, ataupun bahan yang berasal dari dalam
sebagainya.
- Fungsi perlindungan
a. Hepatitis
hepatitis A.
1) Hepatitis A
mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar. Virus ini
- Mual
- Muntah
- Demam ringan
- Kelelahan
- Nyeri sendi
Hepatitis A dapat diobati dengann cara hidup sehat dan pola makan
2) Hepatitis B
diseluruh dunia.
seks dan melalui kelahiran. Setiap orang yang tinggal dan atau
b. Penyakit Kuning
dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna
Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi
hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang
Penyembuhan :
d. Hati Berlemak
Penyebab :
berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati.
hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi
Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.
hemochromatosis.
Penyebab :
bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat
terang.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula; Anatomy and Physiology:an
Jakarta:EGC, 2010.
Tambayong, Jan. Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC, 2001.
Mashudi, Sugeng. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta : Salemba
Soemohardjo, Soewignjo, dkk. Tes Faal Hati. Bandung : Alumni, 1983. Kotak
http://huseinmakhrudy.blogspot.com/2013/07/anatomi-fisiologi-hati-dan-