Anda di halaman 1dari 8

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di hampir seluruh wilayah

Indonesia, maka peningkatan prasarana kesehatan sangat diperlukan.

Akibatnya pembangunan prasarana kesehatan sangat menentukan dalam

menunjang tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pembangunan

prasarana kesehatan harus sesuai dengan perkembangan kebutuhan akan

pertambahan pelayanan publik kepada masyarakat.

Provinsi Lampung saat ini masih belum memiliki rumah sakit yang mempunyai

fasilitas lengkap dan pelayanan yang memuaskan, terutama untuk fisioterapi.

Akibatnya untuk keperluan tersebut masyarakat Lampung seringkali harus

mencari rumah sakit seperti yang dimaksud ke luar daerah. Hal ini tentunya

memerlukan biaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama.

Mengingat pentingnya peranan gedung rumah sakit, maka pembangunan

gedung rumah sakit harus ditinjau dari beberapa sisi. Hal tersebut antara lain

peninjauan kelayakan konstruksi gedung tersebut, dalam hubungannya dengan

klasifikasi gedung rumah sakit sesuai dengan tingkat pelayanan dan

kemampuan dalam menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan

maka perlu diperhatikan juga keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian

gedung rumah sakit tersebut.


2

Berdasarkan uraian di atas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul

Moeloek saat ini sedang berbenah diri untuk menjadi rumah sakit yang

memiliki fasilitas lengkap dengan terus menambah bangunan fisik dan

peralatan medis. Beberapa fasilitas yang dibangun saat ini adalah Gedung

Perawatan Kelas I, Gedung General Check Up (GCU) dan Fisioterapi.

Diharapkan dengan pembangunan gedung tersebut dapat menampung pasien

yang lebih banyak serta meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

B. Tujuan Proyek

Secara umum pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Gedung GCU dan

Fisioterapi adalah untuk:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lampung

2. Menyediakan pelayanan pengobatan dengan terapi fisioterapi terlengkap

bagi masyarakat Lampung

3. Mewujudkan visi RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek menjadi rumah sakit

terdepan dalam pelayanan pengobatan dan penelitian kesehatan di Sumatera

4. Meningkatkan dan memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM)

dalam bidang paramedic.

C. Tujuan Kerja Praktik

Adapun tujuan dilaksanakannya kerja praktik pada pembangunan Gedung

Perawatan Kelas I, Gedung GCU dan Fisioterapi adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi

S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung

2. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang suatu pelaksanaan pada


3

kontruksi dengan melihat secara langsung di lapangan (lokasi proyek)

3. Membandingkan antara teori yang telah didapatkan selama perkuliahan

dengan praktik pelaksanaan di lapangan

4. Mendapatkan gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang

sebenarnya, khususnya pada kontraktor pelaksana.

D. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek pembangunan

Gedung Perawatan Kelas I, Gedung GCU dan Fisioterapi di RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan

Hal-hal yang dilakukan dalam pekerjaan persiapan meliputi:

a. Pekerjaan mobilisasi

Mobilisasi adalah pengiriman atau pengarahan sumber daya manusia,

barang, alat, dan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam rangka

mengoperasikan suatu proyek sesuai prosedur dan persyaratan yang

disyaratkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat).

b. Pekerjaan pembersihan lapangan

Pembersihan lahan dari bangunan gedung seperti sampah, pepohonan

menggunakan tenaga manusia atau alat bantu bulldozer.

c. Pekerjaan pemagaran

Pekerjaan pemagaran yang dilakukan diantaranya pembuatan pintu

gerbang yang bertujuan untuk aspek keamanan, pengaturan lalu lintas,

dan penjagaan kebersihan area fasilitas proyek.


4

d. Pekerjaan fasilitas manajemen proyek

Manajemen proyek termasuk kontraktor, manajemen konstruksi dan

pemilik proyek harus memiliki kantor atau ruangan bekerja selama

proyek berlangsung untuk memudahkan dalam pengoperasian dan

komunikasi antar pihak.

e. Pekerjaan pengukuran (surveying)

Pekerjaan pengukuran tapak adalah pekerjaan surveying terhadap lokasi

lapangan yang meliputi pemetaan posisi batas–batas lahan, penentuan

as-as bangunan, posisi–posisi capping bore pile.

f. Pekerjaan prasarana proyek

Pekerjaan prasarana proyek yang dilakukan meliputi:

1) Perkerjaan sarana listrik.

2) Pekerjaan sarana air kerja.

g. Pekerjaan alat komunikasi berupa telepon.

h. Pekerjaan Bowplank

Pekerjaan bowplank adalah kelanjutan dari hasil pengukuran, dimana

pada posisi–posisi as bangunan akan dilakukan pekerjaan penggalian

pondasi. Ukuran bowplank menentukan lebar/luas area galian dan area

pekerjaan pondasi.

i. Pekerjaan drainase

Pekerjaan drainase yang dilakukan meliputi galian untuk selokan dan

saluran air.
5

2. Pekerjaan Tanah

a. Pekerjaan galian tanah.

b. Urugan tanah setelah galian.

c. Pekerjaan pemadatan tanah.

d. Pekerjaan perataan tanah berdasarkan elevasi.

3. Pekerjaan Substruktur dan Struktur

1) Pekerjaan substruktur

a. Pekerjaan pondasi bore pile

b. Pembangunan dinding penahan tanah (retaining wall) yang terdiri

dari soldier pile.

2) Pekerjaan struktur

a. Pekerjaan pembesian.

b. Pekerjaan lantai kerja.

c. Pekerjaan pile cap.

d. Pekerjaan balok struktur dan sloof.

e. Pekerjaan kolom struktur.

f. Pekerjaan pelat lantai.

g. Pekerjaan tangga.

4. Pekerjaan Finishing

a. Pekerjaan dinding dan plesteran

b. Pekerjaan plafond

c. Pekerjaan pengecatan

d. Pekerjaan instalasi.

5. Pekerjaan Sanitasi

a. Pekerjaan septictank
6

b. Pembuatan drainase

c. Instalasi air bersih.

6. Pekerjaan Plumbing dan Elektrikal

a. Pekerjaan instalasi listrik

b. Pekerjaan instalasi air dan sanitasi

c. Pekerjaan instalasi penangkal petir.

E. Batasan Masalah

Pada pelaksanaan kerja praktik dalam kurun waktu 3 bulan, pelaksanaan

pekerjaan yang didapatkan selama kerja praktik meliputi pekerjaan kolom,

balok dan pelat. Pada saat memulai kerja praktik, pekerjaan di lapangan sudah

menginjak pada pekerjaan struktur. Sehingga pada laporan ini, pembahasan

dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Teknik pengawasan di lapangan yang meliputi:

a. Pengawasan terhadap mutu bahan dan alat

b. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan.

2. Teknik pelaksanaan di lapangan yang meliputi:

a. Pekerjaan pembesian dan perakitan bekisting

b. Pekerjaan balok induk dan balok anak

c. Pekerjaan pelat lantai

d. Pekerjaan pelat atap.

F. Metodologi Pelaksanaan Kerja Praktik

Kerja praktik dilakukan di proyek pembangunan Gedung Perawatan Kelas I,

Gedung GCU dan Fisioterapi RSUD dr. H. Abdul Moeloek yang berada di
7

jalan Dr. Rivai 6, Penengahan, Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung

dimulai pada 1 Maret 2018 – 1 Juni2018. Metodologi yang dipakai dalam

pelaksanaan kerja praktik ini meliputi:

1. Pengamatan langsung di lokasi proyek berkaitan dengan pelaksanaan

pekerjaan di lapangan

2. Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing kerja praktik di lapangan

3. Diskusi dengan pengawas lapangan di lokasi proyek

4. Diskusi dengan beberapa pekerja lapangan

5. Pengamatan terhadap data-data dan dokumen proyek

6. Pengarahan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing kerja praktik

7. Perbandingan pekerjaan lapangan dengan literatur

8. Dokumentasi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan di proyek.

G. Metode Penyusunan Laporan

Subbab ini memaparkan sistematika pembahasan yang menjadi pedoman dalam

penyusunan laporan kerja praktik, terdiri dari:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang dilakukannya kerja

praktik, tujuan proyek, tujuan kerja praktik, ruang lingkup pekerjaan,

batasan masalah, metodologi pelaksanaan kerja praktik dan sistematika

penulisan.

2. Bab II Gambaran Umum Proyek

Pada bab ini penulis menguraikan tentang lokasi proyek, data umum proyek,

data struktur proyek, fungsi dan fasilitas bangunan, manajemen proyek,

sistem pelelangan, sistem kontrak dan struktur organisasi.


8

3. Bab III Material dan Peralatan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang material dan bahan yang

digunakan selama proyek pembangunan berlangsung.

4. Bab IV Pelaksanaan Pekerjaan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang metode pelaksanaan konstruksi

di lapangan selama proses kerja praktik berlangsung dan sesuai batasan

masalah yang ada.

5. Bab V Tugas Khusus

Pada bab ini penulis menguraikan tentang tugas khusus yang diberikan oleh

dosen pembimbing dan penyelesaian dari tugas khusus tersebut.

6. Bab VI Penutup

Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil

pengamatan yang diperoleh selama proses kerja praktik berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai