Perkembangan Hewan
Perkembangan Hewan
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metamorfosis
2
Selanjutnya adalah pembagian metamorfosis berdasarkan sifat
pengaturan perubahan tubuh, ada dua, yaitu :
3
dengan nutrisi dari hancuran tubuh larva tadi. Dalam proses
kematian sel disebut dengan histolis dan pertumbuhan sel
lagi disebut histogenesis. Contoh serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna ini adalah kupu-kupu.
4
minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk, kemudian akan
membesar saat kaki depan mulai muncul. Pada umur 12 minggu,
kaki depan mulai berbentuk, insang tak lagi berfungsi, ekor berudu
menjadi pendek serta mulai bernapas dengan paru-paru. Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, berudu akan berubah
menjadi katak muda yang kemudian menjadi katak dewasa.
2.2 Regenerasi
Hydra (Coelenterata)
Tubuh hydra dapat dipotong hingga sangat kecil dan
1/200 bagian tubuhnya dapat menjadi individu baru yang
sempurna. Hewan ini memiliki sel induk yang menyebar
merata di seluruh tubuhnya.
Planaria (Platyhelminthes)
Planaria merupakan hewan yang paling tinggi daya
regenerasinya. 1/300 dari bagian tubuhnya dapat menjadi
individu baru yang sempurna. Misalnya pada cacing
gepeng, apabila tubuhnya dipotong kecil-kecil secara
melintang, akan terbentuk dua cacing yang identik.
Echinodermata
Contoh regennerasi untuk kelas Echinodermata
adalah teripang, dimana hewan tersebut dapat melepaskan
5
sendiri alat-alat dalamnya (misalnya saluran pecernaan),
keluar lewat anus untuk diganti dengan yang baru.
Annelida
Annelida mempunyai daya regenerasi terbatas,
apabila tubuhnya dipotong, maka setiap potongan tubuh
tersebut dapat tumbuh lagi menjadi individu baru yang
sempurna, tetapi segmennya tidak selengkap semula
dimana alat genital tidak ikut beregenerasi.
Arthropoda
Crustacea termasuk ke dalam hewan yang tinggi
daya regenerasinya di dalam filum ini. Pada kepiting
melepaskan sendiri ruas-ruas kaki (autotomy).
Pisces
Pada ikan, daya regenerasi terbatas pada sirip dan
digolongkan sebagai regenerasi epimorfik. Tipe regenerasi
epimorfik ditandai dengan pembentukan epidermis penutup
luka, pembentukan blastema pluripoten, diferensiasi
blastema, sintesis dan deposisi matriks ekstraseluler dan
pembentukan serta restorasi morfologi.
Ampibi
Pada kelas amfibi, contoh daya regenerasi dapat
dilihat pada salamander. Ketika satu kaki salamander
dipotong dekat pangkal lengan, maka terjadi beberapa
proses. Pertama darah mengalir menutupi permukaan luka,
lalu membeku, membentuk ‘scab’ yang sifatnya
melindungi. Epitel kulit menyebar dipermukaan luka, di
bawah ‘scab’. Sel epitel ini bergerak secara amoebid. Dan
sel epitel tersebut memerlukan waktu dua hari untuk
menutupi luka secara sempurna.
6
Selanjutnya terjadi dediferensiasi sel-sel jaringan
sekitar luka, sehingga jaringan-jaringan tersebut akan
bersifat muda kembali dan pluripotent untuk membentuk
jenis jaringan baru. Matrix tulang dan tulang rawan
melarut, sel-selnya lepas dan bersebar di bawah epitel.
Kemudian terjadi pembentukan blastema, yakni
kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka. ‘Scab’
mungkin sudah lepas pada proses ini. Blastema berasal dari
penimbunan sel-sel yang berdiferensiasi.
Berikutnya terjadi proliferasi sel-sel dedifferensiasi
secara mitosis. Proliferasi ini serentak dengan proses
differensiasi, dan memuncak pada saat blastema dalam
besarnya yang maksimal, dan waktu itu tak membesar lagi.
Terakhir terjadi redifferensiasi sel-sel dedifferensiasi,
serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema itu.
Reptil
Regenerasi reptil terjadi pada ekor. Pada cicak, ekor
akan mengalami regenerasi jika ekor tersebut telah putus.
Regenerasi tersebut diikuti oleh suatu proses, yaitu
autotomi. Autotomi merupakan proses adaptasi yang
khusus membantu hewan melepaskan diri dari serangan
musuh.
Seekor cicak jika berada dalam ancaman, seperti
jika akan dimangsa oleh predator, maka akan segera
memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri. Ekor yang
putus tersebut dapat tumbuh lagi namun tidak akan sama
seperti ekor semula.
7
Pada ekor cicak yang terpotong, sel-sel
epidermisnya menyebar menutupi permukaan luka dan
membentuk tudung epidermis apikal. Semua jaringan
mengalami diferensiasi dan generasi membentuk sel
kerucut yang disebut blastema regenerasi di bawah tudung.
Berakhirnya periode proliferasi, sel blastema mengadakan
redifferensiasi dan memperbaiki ekornya.
Ekor baru pada cicak tidak mengandung notochord,
dan vebrae yang baru hanya terdiri dari ruas-ruas tulang
rawan. Ruas-ruas ini hanya meliputi batang syaraf (medula
spinalis), jumlah ruas pun tidak lengkap seperti semula.
Proses perbaikan pertama pada regenerasi ekor
cicak adalah penyembuhan luka dengan cara menumbuhkan
kulit diatas luka tersebut. Kemudian tunas-tunas sel yang
belum berdifferensiasi terlihat. Tunas ini menyerupai tunas
anggota tubuh pada embrio yang sedang berkembang.
Aves
Pada aves, daya regenerasi hanya terjadi pada
sebagian kecil paruh.
Mammalia
Pada mammalia, termasuk manusia, daya regenerasi
hanya terbatas pada taraf histologis, tidak sampai pada
anatomis. Jaringan yang beregenerasi contohnya adalah
tulang, otot, saraf.
Tulang
Proses penyembuhan pada tulang memakan
waktu yang cukup lama. Contohnya bila terjadi
patah tulang, mula-mula darah akan membeku di
8
tempat patahan atau fraktur. Disusul dengan
hancurnya matrix tulang dan osteosit,Periosteum
dan endoosteum di sekitar patahan kemudian
bereaksi,dengan terjadinya proliferasi fibroblastnya.
Hasinya terjadi penumpukkan di sel-sel celah
patahan. Kemudian tulang rawan hialin terbentuk di
tempat itu, Lantas terjadi osifikasi secara
endochondral dan membranous.
Trabeculae terbentuk di celah patahan, yang
menghubungkan kedua ujung patahan, disebut
callus. Osifikasi terus berlanjut, sampai celah terisi
kembali dengan bahan tulang. Dalam proses
penyembuhan patah tulang biasanya dilakukan
penekanan dari luar (berupa bilah papan).
Otot
Pada otot lurik regenerasi dilakukan oleh sel
satelit yang tersebar di lamina basalis yang
menyelaputi serat otot. Ketika terjadi kerusakan,
sel-sel satelit sekitar kerusakan jadi aktif dan
berproliferasi, membentuk sel-sel otot lurik baru.
Otot polos dapat beregenerasi sendiri,
dengan melakukan motosis berulang-ulang untuk
menggantikan yang rusak. Otot jantung, pada orang
dewasa tidak dapat beregenerasi. Jika terjadi
kerusakan, bekas otot yang rusak ditempati jaringan
ikat berupa parut.
9
Saraf
Serat saraf tepi, jika putus dapat
beregenerasi, asal perikaryon (soma neuron) tidak
ikut rusak. Jika urat saraf terpotong, bagian ujung
yang lepas dari perikaryon akan berdegenerasi dan
debrisnya diphagocytosis makrogaf. Bagian pangkal
yang berhubungan dengan perikaryon tetap bertahan
dan akan beregenerasi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Metamorfosis adalah suatu proses dimana seekor hewan mengalami
perkembangan biologis secara fisik setelah dilahirkan atau menetas
yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan
dan diferensiasi sel.
2. Metamorfosis pada hewan terbagi atas metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. Mekanisme hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dimulai dari telur-larva-pupa-imago.
Sementara pada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
dimulai dari telur-nimfa-imago.
3. Regenerasi adalah suatu kemampuan untuk memperbaiki struktur sel
atau jaringan yang mengalami kerusakan.
4. Mekanisme regenerasi pada hewan invertebrata dapat sampai pada
tingkat organ. Sementara pada hewan tingkat tinggi, proses regenerasi
hanya terbatas pada jaringan saja.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://academia.edu/2016/06/17/metamorfosis-dan-regenerasi. 03 Desember.
https://edukasibio/2014/11/24/regenerasi-pada-hewan 02 Desember
12