Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan, manusia maupun hewan
tentu mengalami perkembangan secara fisik yang melibatkan perubahan
sel atau jaringan tertentu. Pada hewan, proses perkembangan seperti itu
disebut dengan metamorfosis.
Metamorfosis dapat diartikan sebagai suatu proses perkemangan
fisik pada hewan sejak setelah dilahirkan atau menetas. Contoh umum dari
proses metamorfosis dapat dilihat pada hewan amphibi dan serangga.
Ketika mengalami perkembangan, terjadi perubahan struktur yang
membuat beberapa hewan bahkan makhluk hidup lain memiliki
kemampuan yang unik. Salah satunya adalah regenerasi. Regenerasi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperbaiki bagian tubuh yang
luka, rusak atau terlepas sehingga dapat kembali seperti semula.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis?


2. Bagaimana mekanisme terjadinya metamorfosis?
3. Apa yang dimaksud dengan regenerasi?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya regenerasi pada hewan
invertebrata dan vertebrata??

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu metamorfosis


2. Mengetahui mekanisme terjadinya metamorfosis
3. Mengetahui apa itu regenerasi
4. Mengetahui mekanisme terjadinya regenerasi pada hewan
invertebrata dan vertebrata.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metamorfosis

2.1.1 Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti di


antara, sekitar, setelah, morphe yang berarti bentuk, dan osis yang bberarti
bagian dari. Metamorfosis adalah suatu proses dimana seekor hewan
mengalami perkembangan biologis secara fisik setelah dilahirkan atau
menetas yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui
pertumbuhan dan diferensiasi sel.

2.1.2 Jenis-Jenis Metamorfosis

Berdasarkan ada atau tidaknya stadium pupa, metamorfosis


dibedakan atas 2, antara lain :

 Metamorfosis Tidak Sempurna (incomplete


metamorphosis)
Dimana proses metamorfosisnya tidak melalui
stadium pupa. Pada serangga, yang mengalami
metamorfosis ini disebut dengan hemimetabola. Proses
metamorfosis tidak sempurna hanya melewati dua tahapan
saja, yaitu dari telur menjadi nimfa, kemudian menjadi
organisme dewasa. Contoh hewan yang mengalami
metamorfosis ini adalah jenis serangga, yaitu capung,
belalang dan jangkrik.
 Metamorfosis Sempurna (complete metamorphosis)
Yaitu metamorfosis yang melalui stadium pupa.
Contoh proses metamorfosis ini dapat dilihat pada kupu-
kupu dan katak.

2
Selanjutnya adalah pembagian metamorfosis berdasarkan sifat
pengaturan perubahan tubuh, ada dua, yaitu :

 Sifat progresif, terjadi pada organ yang diperlukan pada


kehidupan larva, dan tidak diperlukan pada saat dewasa.
Sifat ini akan hilang sama sekali.
 Sifat regresif, terjadi pada organ yang diperlukan pada
kehidupan larva dan akan dibentuk sesuai dengan
kebutuhan dewasanya.

2.1.3 Mekanisme Metamorfosis

 Metamorfosis pada Serangga


Ada dua macam metamorfosis utama pada serangga, yaitu
hemimetabola dan holometabola.
 Serangga Hemimetabola
Pada spesies serangga hemimetabola, fase spesies
yang belum dewasa biasanya disebut dengan nimfa.
Perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan
berulang dan ekdisis ‘pergantian kulit’dimana fase ini
disebut dengan instar. Lama serangga menghabiskan
waktunya pada fase dwasa atau pada fas remajanya
tergantung pada spesies serangga itu. Misalnya pada
serangga mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa selama
satu hari, juga pada serangga jenis cicada yang fase
remajanya hidup dibawah tanah selama 13-17 tahun.
 Serangga Holometabola
Pada serangga jenis ini, setelah fase larva, serangga
memasuki fase tidak aktif yang disebut dengan pupa atau
chrysalis dan akhirnya menjadi imago. Di dalam pupa,
serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan untuk
menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja.
Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa

3
dengan nutrisi dari hancuran tubuh larva tadi. Dalam proses
kematian sel disebut dengan histolis dan pertumbuhan sel
lagi disebut histogenesis. Contoh serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna ini adalah kupu-kupu.

 Metamorfosis pada Amphibi


Metamorfosis pada ampibi termasuk dalam metamorfosis
sempurna. Proses metamorfosis dimulai dengan katak betina yang
bertelur, kemudian telurnya menetas. Setelah 10 hari, telur tersebut
menetas menjadi berudu.

Berudu hidup di air. Setelah berumur 2 hari, berudu


memiliki insang luar untuk bernapas. Kemudian pada umur 3
minggu, insang berudu akan tertutupi oleh kulit. Menjelang umur 8

4
minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk, kemudian akan
membesar saat kaki depan mulai muncul. Pada umur 12 minggu,
kaki depan mulai berbentuk, insang tak lagi berfungsi, ekor berudu
menjadi pendek serta mulai bernapas dengan paru-paru. Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, berudu akan berubah
menjadi katak muda yang kemudian menjadi katak dewasa.

2.2 Regenerasi

2.2.1 Pengertian Regenerasi

Regenerasi adalah suatu kemampuan untuk memperbaiki struktur


sel atau jaringan yang mengalami kerusakan. Pada hewan tingkat tinggi,
proses regenerasi hanya terbatas pada jaringan saja. Sebaliknya pada hewan
tingkat rendah, proses regenerasi dapat sampai pada tingkat organ.

2.2.2. Mekanisme Regenerasi pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata

1. Regenerasi pada Hewan Invertebrata

 Hydra (Coelenterata)
Tubuh hydra dapat dipotong hingga sangat kecil dan
1/200 bagian tubuhnya dapat menjadi individu baru yang
sempurna. Hewan ini memiliki sel induk yang menyebar
merata di seluruh tubuhnya.
 Planaria (Platyhelminthes)
Planaria merupakan hewan yang paling tinggi daya
regenerasinya. 1/300 dari bagian tubuhnya dapat menjadi
individu baru yang sempurna. Misalnya pada cacing
gepeng, apabila tubuhnya dipotong kecil-kecil secara
melintang, akan terbentuk dua cacing yang identik.
 Echinodermata
Contoh regennerasi untuk kelas Echinodermata
adalah teripang, dimana hewan tersebut dapat melepaskan

5
sendiri alat-alat dalamnya (misalnya saluran pecernaan),
keluar lewat anus untuk diganti dengan yang baru.
 Annelida
Annelida mempunyai daya regenerasi terbatas,
apabila tubuhnya dipotong, maka setiap potongan tubuh
tersebut dapat tumbuh lagi menjadi individu baru yang
sempurna, tetapi segmennya tidak selengkap semula
dimana alat genital tidak ikut beregenerasi.
 Arthropoda
Crustacea termasuk ke dalam hewan yang tinggi
daya regenerasinya di dalam filum ini. Pada kepiting
melepaskan sendiri ruas-ruas kaki (autotomy).

2. Regenerasi pada Hewan Vertebrata

 Pisces
Pada ikan, daya regenerasi terbatas pada sirip dan
digolongkan sebagai regenerasi epimorfik. Tipe regenerasi
epimorfik ditandai dengan pembentukan epidermis penutup
luka, pembentukan blastema pluripoten, diferensiasi
blastema, sintesis dan deposisi matriks ekstraseluler dan
pembentukan serta restorasi morfologi.
 Ampibi
Pada kelas amfibi, contoh daya regenerasi dapat
dilihat pada salamander. Ketika satu kaki salamander
dipotong dekat pangkal lengan, maka terjadi beberapa
proses. Pertama darah mengalir menutupi permukaan luka,
lalu membeku, membentuk ‘scab’ yang sifatnya
melindungi. Epitel kulit menyebar dipermukaan luka, di
bawah ‘scab’. Sel epitel ini bergerak secara amoebid. Dan
sel epitel tersebut memerlukan waktu dua hari untuk
menutupi luka secara sempurna.

6
Selanjutnya terjadi dediferensiasi sel-sel jaringan
sekitar luka, sehingga jaringan-jaringan tersebut akan
bersifat muda kembali dan pluripotent untuk membentuk
jenis jaringan baru. Matrix tulang dan tulang rawan
melarut, sel-selnya lepas dan bersebar di bawah epitel.
Kemudian terjadi pembentukan blastema, yakni
kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka. ‘Scab’
mungkin sudah lepas pada proses ini. Blastema berasal dari
penimbunan sel-sel yang berdiferensiasi.
Berikutnya terjadi proliferasi sel-sel dedifferensiasi
secara mitosis. Proliferasi ini serentak dengan proses
differensiasi, dan memuncak pada saat blastema dalam
besarnya yang maksimal, dan waktu itu tak membesar lagi.
Terakhir terjadi redifferensiasi sel-sel dedifferensiasi,
serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema itu.

 Reptil
Regenerasi reptil terjadi pada ekor. Pada cicak, ekor
akan mengalami regenerasi jika ekor tersebut telah putus.
Regenerasi tersebut diikuti oleh suatu proses, yaitu
autotomi. Autotomi merupakan proses adaptasi yang
khusus membantu hewan melepaskan diri dari serangan
musuh.
Seekor cicak jika berada dalam ancaman, seperti
jika akan dimangsa oleh predator, maka akan segera
memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri. Ekor yang
putus tersebut dapat tumbuh lagi namun tidak akan sama
seperti ekor semula.

7
Pada ekor cicak yang terpotong, sel-sel
epidermisnya menyebar menutupi permukaan luka dan
membentuk tudung epidermis apikal. Semua jaringan
mengalami diferensiasi dan generasi membentuk sel
kerucut yang disebut blastema regenerasi di bawah tudung.
Berakhirnya periode proliferasi, sel blastema mengadakan
redifferensiasi dan memperbaiki ekornya.
Ekor baru pada cicak tidak mengandung notochord,
dan vebrae yang baru hanya terdiri dari ruas-ruas tulang
rawan. Ruas-ruas ini hanya meliputi batang syaraf (medula
spinalis), jumlah ruas pun tidak lengkap seperti semula.
Proses perbaikan pertama pada regenerasi ekor
cicak adalah penyembuhan luka dengan cara menumbuhkan
kulit diatas luka tersebut. Kemudian tunas-tunas sel yang
belum berdifferensiasi terlihat. Tunas ini menyerupai tunas
anggota tubuh pada embrio yang sedang berkembang.

 Aves
Pada aves, daya regenerasi hanya terjadi pada
sebagian kecil paruh.
 Mammalia
Pada mammalia, termasuk manusia, daya regenerasi
hanya terbatas pada taraf histologis, tidak sampai pada
anatomis. Jaringan yang beregenerasi contohnya adalah
tulang, otot, saraf.

 Tulang
Proses penyembuhan pada tulang memakan
waktu yang cukup lama. Contohnya bila terjadi
patah tulang, mula-mula darah akan membeku di

8
tempat patahan atau fraktur. Disusul dengan
hancurnya matrix tulang dan osteosit,Periosteum
dan endoosteum di sekitar patahan kemudian
bereaksi,dengan terjadinya proliferasi fibroblastnya.
Hasinya terjadi penumpukkan di sel-sel celah
patahan. Kemudian tulang rawan hialin terbentuk di
tempat itu, Lantas terjadi osifikasi secara
endochondral dan membranous.
Trabeculae terbentuk di celah patahan, yang
menghubungkan kedua ujung patahan, disebut
callus. Osifikasi terus berlanjut, sampai celah terisi
kembali dengan bahan tulang. Dalam proses
penyembuhan patah tulang biasanya dilakukan
penekanan dari luar (berupa bilah papan).

 Otot
Pada otot lurik regenerasi dilakukan oleh sel
satelit yang tersebar di lamina basalis yang
menyelaputi serat otot. Ketika terjadi kerusakan,
sel-sel satelit sekitar kerusakan jadi aktif dan
berproliferasi, membentuk sel-sel otot lurik baru.
Otot polos dapat beregenerasi sendiri,
dengan melakukan motosis berulang-ulang untuk
menggantikan yang rusak. Otot jantung, pada orang
dewasa tidak dapat beregenerasi. Jika terjadi
kerusakan, bekas otot yang rusak ditempati jaringan
ikat berupa parut.

9
 Saraf
Serat saraf tepi, jika putus dapat
beregenerasi, asal perikaryon (soma neuron) tidak
ikut rusak. Jika urat saraf terpotong, bagian ujung
yang lepas dari perikaryon akan berdegenerasi dan
debrisnya diphagocytosis makrogaf. Bagian pangkal
yang berhubungan dengan perikaryon tetap bertahan
dan akan beregenerasi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Metamorfosis adalah suatu proses dimana seekor hewan mengalami
perkembangan biologis secara fisik setelah dilahirkan atau menetas
yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan
dan diferensiasi sel.
2. Metamorfosis pada hewan terbagi atas metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. Mekanisme hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dimulai dari telur-larva-pupa-imago.
Sementara pada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
dimulai dari telur-nimfa-imago.
3. Regenerasi adalah suatu kemampuan untuk memperbaiki struktur sel
atau jaringan yang mengalami kerusakan.
4. Mekanisme regenerasi pada hewan invertebrata dapat sampai pada
tingkat organ. Sementara pada hewan tingkat tinggi, proses regenerasi
hanya terbatas pada jaringan saja.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nolis Anggraini. 2016. Metamorfosis dan Regenerasi.

https://academia.edu/2016/06/17/metamorfosis-dan-regenerasi. 03 Desember.

Rahning Asri. 2014. Regenerasi pada Hewan.

https://edukasibio/2014/11/24/regenerasi-pada-hewan 02 Desember

12

Anda mungkin juga menyukai