Disusun Oleh:
PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
JAWA BARAT
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mortalitas pada anak di seluruh dunia, yang menyebabkan satu biliun
kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Di Amerika Serikat,
ada 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahunnya, sedangkan pada 16,5
juta anak sebelum berusia 5 tahun menghasilkan 2,1-3,7 juta anak yang
harus berobat ke dokter akibat dari penyakit diare tersebut (Nelson, 2005).
Selain itu 500 bayi dan anak di Amerika Serikat meninggal karena diare
usia 0-3 tahun rata-rata mengalami tiga kali diare pertahun. Menurut WHO
diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB) dengan konsistensi
lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Diare akut
berlangsung selama 3-7 hari, sedangkan diare persisten terjadi selama > 14
hari. Secara klinis penyebab diare terbagi menjadi enam kelompok, yaitu
memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2
tahun. Hal ini sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik atau 20
salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini disebabkan masih
pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa
(Adisasmito, 2007).
nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita (25,2%), sedangkan pada
(13,2%). Jumlah penderita pada KLB diare tahun 2013 menurun secara
signifikan dibandingkan tahun 2012 dari 1.654 kasus menjadi 646 kasus
pada tahun 2013. KLB diare pada tahun 2013 terjadi di 6 provinsi dengan
Indonesia, 2014).
didapatkan bahwa penyebab kematian bayi (usia 29 hari -11 bulan) yang
Morbaditas Diare dari tahun 2000 s.d. 2010 didapatkan angka kesakitan
diare balita tahun 2000 angka kesakitan balita 1.278 per 1000, sedikit
menurun di tahun 2003 (1.100 per 1000), agak meningkat pada tahun 2006
(1.330 per 1000), dan ditahun 2010 angka morbiditas kembali menurun
(1.310 per 1000). Dilihat dari distribusi umur balita penderita diare di
bulan yaitu sebesar 21,65%, lalu kelompok umur 12-17 bulan sebesar
terkecil pada kelompok umur 54-59 bulan yaitu 2,06% (Rahmadhani, dkk,
2013).
angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Sekitar 80% kematian karena
1000 anak (2000). Pada tahun 2003 diperkirakan 8 dari 10 kematian terjadi
pada anak di bawah 2 tahun dengan angka kesakitan diare 374 per 1.000
penduduk dan episode pada balita 1,08 kali per tahun. Pasien diare di kota
Semarang 29.943 per tahun dan sepertiganya adalah balita (Purnamasari,
2011).
misalnya perbaikan sanitasi lingkungan dan air di enam daerah ibu kota,
tersebut sampai saat ini belum tercapai dan angka kejadian diare masih
terhadap semua penderita penyakit diare pada anak usia 6-24 bulan yang
formula Preda pada anak dengan penyakit diare akut. Rata-rata lama
penyakit diare pada pemberian formula Preda adalah 4,95 hari dan
pemberian bubur tempe adalah 4,21 hari. Tempe dipilih sebagai bahan
efek positif terhadap perbaikan mukosa usus, semua ini ditujukan untuk
ruang melati RSUD Soreang terdapat 3 pasien anak yang mengalami diare.
Dari hasil wawancara bersama orang tua pasien yang menyatakan bahwa
Nursing ini dapat memberikan manfaat terkhusus untuk orang tua dengan
anak yang mengalami diare agar dapat menerapkan terapi ini pada saat
rumah.
B. Rumusan Masalah
frekuensi BAB pada anak dengan diare di ruang Melati RSUD Soreang
Kabupaten Bandung?
C. Tujuan
observasi.
pada anak.
A. TAHAP I
mengalami diare pada anak. Dikatakan diare apabila BAB >3x sehari
B. TAHAP II
C. TAHAP III
Jumlah yang
Query Waktu
ditemukan
Sumber : Scholar
Diet bubur tempe 1.260 09:51
458 09:52
Diet bubur tempe dan diare
(n=458)
(n=2)
D. TAHAP IV
1. CASP Checklist
“Pengaruh Refeeding bubur beras merah dan bubur tempe beras putih terhadap pemulihan berat badan pada balita penderita
diare”
Respon
No Pertanyaan Fokus Komentar
Tidak
Ya Tidak
dilaporkan
1 Apakah studi tersebut Studi populasi Ya Studi ini menjelaskan masalah secara fokus karena
menjelaskan Intervensi yang menjelaskan tentang pengaruh Refeeding bubur beras merah
masalahnya secara diberikan dan bubur tempe beras putih terhadap pemulihan berat
fokus Kelompok badan pada balita penderita diare . Intervensi diberikan yaitu
control/komparasi reeding bubur beras merah dan bubur tempe beras putih.
Hasil/ outcome Dalam studi ini terdapat 2 kelompok kelompok pertama
dengan perlakuan refeeding bubur tempe beras merah dan
kelompok kedua dengan perlakuan refeeding bubur tempe
beras putih Hasilnya adalah terdapat perbedaan posttest
pemulihan berat badan pada balita penderita diare antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
2 Apakah pembagian Bagaimana ini Ya Pengambilan sampel dengan one group pretest post test dan
pasien ke dalam dilakukan terbagi kedalam 2 kelompok kelompok pertama dengan
kelompok intervensi Apakah alokasi perlakuan refeeding bubur tempe beras merah dan
dan control dilakukan pasien dilakukan kelompok kedua dengan perlakuan refeeding bubur tempe
secara acak secara tersembunyi beras putih Penelitian ini tidak dilakukan secara terbuka
dari peneliti dan karena memberikan informed consent terlebih dahulu pada
pasien responden.
3 Apakah semua pasien Apakah dihentikan Ya Pasien yang terlibat di penelitian ini di catat di proses
yang terlibat dalam lebih awal penelitian dan kesimpulan.
penelitian dicatat Apakah pasien
dengan benar dianalisis dalam
dikesimpulannya? kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, Tidak Penelitian ini tidak blind karena sebelum dilakukan
petugas kesehatan penelitian, responden diberitahu terlebih dahulu tentang
dan responden pada prosedur penelitian.
penelitian ini ‘Blind’
terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
7 Seberasa besar efek Apa outcome yang Ya Dalam studi ini, hasil terdapat perbedaan posttest pemulihan
dari intervensi diukur? berat badan pada balita penderita diare antara kelompok
tersebut Apakah hasil control dengan kelompok eksperiment
dijelaskan secara
spesifik
8 Seberapa tepat dan Berapa confidence Ya Intervensi sangat akurat terbukti dari hasil penelitian yang
akurat efek limitnya menyebutkan bahwa Refeeding bubur beras merah dan
intervensi? bubur tempe beras putih terhadap pemulihan berat badan
pada balita penderita diare
1 Apakah studi tersebut Studi populasi Ya Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan
menjelaskan Intervensi yang informasi tentang penanganan diare dengan pemberian
masalahnya secara diberikan Bubur Tempe. Target kegiatan pengabdian masyarakat ini
fokus Kelompok adalah ibu-ibu yang mempunyai anak Balita di wilayah
control/komparasi Gendengan, Wirun,
Hasil/ outcome
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dan luaran
yang diharapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah Peserta penyuluhan yang terdiri dari ibu-ibu
7 Seberasa besar efek Apa outcome yang Ya pendidikan kesehatan dilakukan agar sasaran mampu
dari intervensi diukur? menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan
tersebut Apakah hasil mereka sendiri untuk mengatasi perasmalahan yang mereka
dijelaskan secara hadapi, dengan sumber daya yang dimiliki, serta adanya
spesifik dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan
yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat
dan kesejahteraan masyarakat
8 Seberapa tepat dan Berapa confidence Ya pemberian pendidikan kesehatan tentang penanganan diare
akurat efek limitnya dengan pemberian bubur tempe telah membuktikan bahwa
kemampuan masyarakat meningkat setelah diberikan
intervensi? penyuluhan. Masyarakat memahami materi yang telah
disampaikan dan Masyarakat mampu melakukan
demonstrasi ulang dalam pembuatan bubur tempe.
9 Bisakah hasilnya Apakah karakteristik Ya peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang
diterapkan populasi pasien sama dengan penyakit diare dan penanganan diare pada balita dengan
lokal, atau di konteks tempat bubur tempe
saat ini dilingkungan bekerja/populasi
sekarang? anda?
Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil Apakah infomasi Ya Peserta mengalami peningkatan ketrampilan dalam upaya
penelitian ini penting yang anda inginkan penanganan diare pada balita dengan mendemonstrasikan
secara klinis untuk sudah terdapat dalam kembali cara pembuatan bubur tempe. Setelah adanya
dipertimbangkan? penelitian kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare
Jika tidak, apakah pada balita ini dapat direkomendasikan kepada kader
akan berpengaruh posyandu untuk menindaklanjuti dengan pemberian
terhadap makanan tambahan pada anak yang mengalami diare pada
pengambilan saat posyandu
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Ya Media dan bahan pembuatan bubur tempe antara lain
sepadan dengan tercantum dalam blender, tempe kukus, garam, gula air, mentega, sendok dan
bahaya dan biaya penelitian, bagaiman mangkuk. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 27 Februari
yang dibutuhkan? menurut anda 2018
2. LAPORAN ANALISIS JURNAL
Jenis Hasil
Penulis, tahun Tujuan penelitian Intervensi
Penelitian
Ratnasari, Ririn Untuk mengetahui One grup Dalam studi ini terdapat Berdasarkan data diperoleh Z hitung < Z tabel ( 0,345< 1,960)
dan Farida siti, pengaruh Refeeding pretest dan 2 kelompok kelompok dengan taraf signifikansi 5% tidak terdapat pengaruh yang
2014 bubur beras merah dan postest pertama dengan signifikan pemulihan berat badan sebelum dan sesudah
bubur tempe beras perlakuan refeeding diberikan reffeding bubur tempe berasa merah pada anak balita
putih terhadap bubur tempe beras merah penderita diare dan Z hitung < Z Tabel (0,437<1,960) bahwa
pemulihan berat badan dan kelompok kedua tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemulihan berat badan
pada balita penderita dengan perlakuan sebelum dan sesudah diberikan refeeding bubur tempe berasa
diare refeeding bubur tempe merah pada anak balita denga diare. Kemudian tabel
beras putih independen test student diperoleh data t hitung > 1 tabel
(2,427< 2,056) dan nilai signifikan < taraf 5 % ( p =
0,022<0,05) sehingga terdapat perbedaan post test pemulihan
berat badan balita penderita diare.
Jenis Skor
Tujuan penelitian Intervensi Hasil CASP
Penulis, tahun Penelitian
Dewi Kartika Memberikan Metode Pada kegiatan Observasi dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini, bahwa
Sari1, Anjar pengertian kepada pelaksanaan pengabdian mayoritas peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan
Nurrohmah2 masyarakat bahwa kegiatan masyarakat yang maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim
GEMA bubur tempe dapat pengabdian telah dilakukan pengabdian masyarakat serta dapat mendemonstrasikan
SSIKA mengobati diare masyarakat pada hari Selasa kembali cara pembuatan bubur tempe. Pemberian
VoL. 3 pada balita. yang tanggal 27 Februari pendidikan kesehatan tentang penanganan diare dengan
No.1 dilakukan 2018 di rumah pemberian bubur tempe telah membuktikan bahwa
Mei menggunakan warga di Desa pengetahuan dan ketrampilan masyarakat meningkat
2019 metode Gendengan Wirun setelah diberikan penyuluhan
Penyuluhan/ Kecamatan
pendidikan Mojolaban
kesehatan Sukoharjo.
tentang Kegiatan
penyakit diare pengabdian
dan masyarakat diikuti
Demonstrasi oleh 35 orang.
tentang cara Tema penyuluhan
membuat yang disampaikan
Bubur Tempe adalah tentang
dengan media Penanganan Diare
dan bahan pada Balita dengan
pembuatan Bubur Tempe.
bubur tempe. Pelaksanaan
penyuluhan
kesehatan dimulai
kurang lebih pukul
18.30 sampai
dengan pukul
20.00. Dalam
kegiatan
penyuluhan
tersebut di
dampingi oleh ibu
Ketua RW III Desa
Wirun Kecamatan
Mojolaban
Kabupaten
Sukoharjo sebagai
pembuka acara.
Peserta penyuluhan
sebelumnya telah
mendapat undangan
dari tim pengabdian
masyarakat untuk
mengikuti
penyuluhan
kesehatan tentang
Penanganan Diare
pada Balita di Desa
Wirun Kecamatan
Mojolaban
Kabupaten
Sukoharjo . Jumlah
peserta yang
diundang sebanyak
35 orang, semua
peserta hadir dalam
kegiatan
penyuluhan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
makanan yang berbahan dasar tempe dapat mempersingkat diare akut serta
akut. Tempe dipilih sebagai bahan dasar, karena tempe merupakan pangan
tersebut mempunyai efek positif terhadap perbaikan mukosa usus, semua ini
Epidence Based Nursing memilik efek terhadap frekuensi diare pada anak.
Sebagian besar frekuensi BAB sebelum diberikan diet bubur tempe antara 5-
menjadi 1-4x/hari.
B. SARAN
jadikan intervensi tambahan untuk pasien diare pada anak sehingga dapat
lain yang lebih efektif dalam penanganan anak dengan diare selain diet bubur
tempe.
DAFTAR PUSTAKA
Ratnasari, Ririn. (2018). Pengaruh Refeeding Bubur Tempe Beras Merah dan
Bubur Tempe Beras Putih Terhadap Pemulihan Berat Badan Pada Balita
Penderita Diare. Jurnal Florence. Vol. VII. No. 1 Januari 2014
Sari, Kartika, Dewi. (2019). Bubur Tempe Membantu Penanganan Diare Pada
Balita. GEMASSIKA. Vol. 3 No. 1 Mei 2019