Anda di halaman 1dari 10

Bed Side teaching

CORPUS ALIENUM KORNEA OKULI DEXTRA

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:
Anugerah Indah Mareta, S.Ked
04084821921030

Pembimbing:
dr. Lady Kavotiner, SpM

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Bed Side Teaching


Corpus Alienum Kornea Okuli Dextra

Oleh:
Anugerah Indah Mareta, S.Ked

Bed Side Teaching ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 2 September
2019 s.d 7 Oktober 2019

Palembang, 12 September 2019


Pembimbing

dr. Lady Kavotiner, SpM


STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. D
Usia : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD
Suku : Sumatera
Alamat : Palembang
No.RM : 252181
Kunjungan pertama ke Poliklinik RS Khusus Mata Masyarakat Palembang, tanggal
09 September 2019 pukul 10.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 09 September 2019 pukul 10.00 WIB)


Keluhan Utama
Mata kanan terasa mengganjal disertai mata merah sejak 1 hari yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 1 hari yang lalu, pasien mengeluh adanya rasa mengganjal pada mata
sebelah kanan. Pasien mengatakan keluhan muncul saat pasien bekerja
kemudian terkena percikan serbuk besi. Rasa mengganjal terasa terus menerus,
mata merah (+) mata berair (+) nyeri saat berkedip (+) kotoran pada mata (-)
pandangan kabur (+). Pasien kemudian berobat ke Poliklinik RSKM
Palembang.

1
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat mengalami keluhan yang sama sebelumnya (-)
 Riwayat trauma (-)
 Riwayat operasi (-)
 Riwayat alergi (-)
 Riwayat memakai kacamata (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat diabetes mellitus (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat adanya anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
disangkal

III. PEMERIKSAAN FISIK (Pada 09 September 2019 pukul 11.20)


A. Status Generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 73 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5o C

2
B. Status Oftalmologikus
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Visus 6/9 6/6


Tekanan Intraokular P= N+0 P= N+0

KBM Ortoforia
GBM

Baik ke segala arah


Palpebra Tenang Tenang
Konjungtiva Mix injeksi Tenang
Kornea Tampak benda asing Jernih
ukuran 0,5 mm di zona
parasentral
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks Cahaya
Cahaya (+), diameter 3 (+), diameter 3 mm
mm
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks Fundus + +
Papil Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas, warna
warna merah, c/d 0/3, merah, c/d 0/3, a:v 2/3
a:v 2/3
Makula Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)

3
Retina Kontur pembuluh darah Kontur pembuluh darah baik
baik

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Visus
 Pemeriksaan Slit Lamp
 Fluoresein Test

V. DIAGNOSIS KERJA
Corpus Alienum Kornea Okuli Sinistra

VI. PENATALAKSANAAN
1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
 Menjelaskan kepada pasien bahwa pada permukaan mata pasien
tersebut terdapat benda asing yang menyebabkan rasa mengganjal
pada mata pasien
 Menjelaskan kepada pasien bahwa benda asing pada mata pasien
tersebut harus dikeluarkan dengan tata cara sesuai prosedur
 Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan alat/kacamata
pelindung pada saat bekerja atau berkendara
2. Ekstraksi Corpus Alienum
 Pasien diberi anastesi topikal pantokain 0,5%
 Ekstraksi menggunakan jarum 1cc atau kapas steril dengan ujung yang
telah diruncingkan (cotton tip). Ekstraksi dibantu dengan slit lamp.
3. Spooling RL + Povidone Iodine 10 %
 Mata pasien diirigasi menggunakan larutan RL-Providone Iodine 10 %.
Saat irigasi pasien diminta menggerakan matanya ke segala arah,
bagian konjungtiva tarsal juga dibersihkan.

4
4. Bebat tekan selama 6-8 jam
 Mata pasien diberi salep antibiotik spectrum luas (Kloramfenikol),
kemudian tutup mata pasien dengan lapis kasa yang direkatkan hingga
mata kiri pasien tidak dapat membuka. Bebat tekan dibuka setelah 6-8
jam
5. Medikamentosa
Levofloxacin ED OD 1 gtt /4 jam OD
Cendo Lyteers ED 1 gtt / 4 jam OD
Cloramfenicol EO 1 UE / 8 jam OD

VII. PROGNOSIS
Okuli Sinistra
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam

5
ANALISIS KASUS

Tn. D, 32 tahun, datang ke Poliklinik Mata RSKM Palembang dengan keluhan


rasa mengganjal di mata kanan sejak 1 hari yang lalu. Sejak 1 hari yang lalu, pasien
mengeluh adanya rasa mengganjal pada mata sebelah kanan. Pasien mengatakan
keluhan muncul saat pasien bekerja kemudian terkena percikan serpihan besi. Rasa
mengganjal terasa terus menerus, mata merah (+) mata berair (+) nyeri saat berkedip
(+) kotoran pada mata (-) pandangan kabur (+).Pasien kemudian berobat ke Poliklinik
RSKM Palembang.
Dari anamnesis, didapatkan keluhan adanya rasa mengganjal di mata kanan,
mata merah, mata berair, dan nyeri saat berkedip. Adanya faktor risiko yaitu
pekerjaan sehari-hari pasien sebagai buruh, Dari pemeriksaan mata, didapatkan pada
palepebra ada blefarospasme, konjugtiva mix injeksi, dan di kornea tampak gram di
parasentral arah jam 3.
Corpus alienum adalah benda asing, salah satu penyebab terjadinya cedera mata,
sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat
ringan, namun beberapa kasus bisa berakibat serius. Corpus alienum yang masuk ke
dalam bola mata akan berkomplikasi menimbulkan infeksi sekunder dan
menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada mata.
Umumnya benda asing di kornea bisa menyebabkan terjadinya reaksi
inflamasi, yang mengakibatkan dilatasi dari pembuluh darah perikornea (a. siliaris
anterior), yang nantinya akan menyebabkan edema pada kelopak mata, konjungtiva,
dan kornea. Di sisi lain, pelepasan sel darah putih sebagai respon imun spesifik tubuh
akan mengakibatkan reaksi inflamasi pada kamera okuli anterior dan menimbulkan
terbentuknya infiltrat pada kornea. Oleh sebab itu, jika tidak segera ditindaklanjuti,
benda asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis jaringan mata.
Gejala yang ditimbulkan bisa berupa nyeri, sensasi mengganjal, fotofobia,
mata merah, dan mata berair. Dalam pemeriksaan oftalmologi dapat ditemukan visus

6
normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi siliar atau keduannya,
terdapat benda asing pada bola mata, fluorescence test (+).
Tujuan dari penatalaksanaan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi
sekunder, dan mencegah kerusakan dari fungsi mata yang bersifat permanen.
Ekstraksi corpus alienum dilakukan dengan cara menggunakan kapas/cotton bud, atau
spuit 1cc. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dilakukan irigasi pada mata yang
terkena corpal dengan menggunakan RL + Povidone Iodine 10 %. Lalu mata
diberikan antibiotik salep dan dilakukan bebat tekan selama 6-8 jam untuk proses re-
epitelisasi kornea.

7
LAMPIRAN

Gambar 1. Mata dalam Keadaan Terbuka

Gambar 2. Mata dalam Keadaan Tertutup

Gambar 3. Okuli Dekstra tampak corpus alienum di zona parasentralis berupa gram
ukuran 0,5 mm

Gambar 4. Okuli Sinistra

Anda mungkin juga menyukai