DISUSUN OLEH :
DOSEN KOORDINATOR :
DOSEN PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
Provinsi Kalimantan Tengah yang akrab dengan sebutan Bumi Tambun Bungai,
merupakan provinsi terluas nomor tiga di Indonesia (sekitar 153.364 kilometer persegi),
setelah Papua dan Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Tengah terdiri dari hutan
belantara 126.200 Km², rawa 18.115 Km², sungai, danau dan genangan 4.563 Km², tanah
lainnya 4.686 Km².(Lilis Purwantoro dalam Profil kalimantan Tengah)
Kota Palangka Raya bukanlah sebuah kota yang tua, tetapi berasal dari sebuah
pedukuhan kecil yang bernama PAHANDUT. Kampung Pahandut yang merupakan cikal
bakal berdirinya Kota Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, merupakan salah
satu kampung tertua di daerah aliran sungai Kahayan bagian hilir, seperti halnya kampung
Maliku, Pulang Pisau, Buntoi, Penda Alai dan Gohong. Perkampungan yang kaya akan
sejarah ini, saat ini menjadi perkampungan yang padat dan kumuh. Orang-orang Dayak
penduduk aslinya banyak yang pindah ke tempat lain – sebab beberapa kali tempat ini
mengalami kebakaran di karnakan juga semakin padatnya pemukiman penduduk yang ada
di tempat tersebut ,pendatang baru terutama dari luar kota Palangka Raya banyak yang
menempati kawasan itu .
Keberadaan sungai secara umum merupakan bagian yang paling penting dalam kehidupan
manusia dan terkait aktivitas pendunduk secara keseluruhan.Kawasan Pahandut sebrang
merupakan pemukiaman yang berada dekat sungai, kondisi inilah yang membuat warga
yang tinggal di kawasan ini terkadang menghadapi masaah banjir tahunan di musim
penghujan karena air sungai meluap. Model rumah panggung merupakan salah satu model
pemukiman atau rumah tinggal di jalur aliran sungai sebagai antisipasi meluapnya air sungai
di kawasan tersebut. Model rumah panggungnya di buat sesuai dengan kondisi tempat tingga
yang di bangun lebih tinggi dari sungai. Jadi permasalahan yang ada di kawasan kelurahan
pahandut sebrang adalah keterbatasan lahan ruang terbuka dan akses jalan yang di bangun
mempunyai lebar yang sangat sempit karena bermatasan dengan rumah-rumah penduduk
yang posisinya saling berdempetan langsung dengan jalan . Kondisi sirkulasi di pemukiman
rumah warga yaitu sebagai tempat melakukan aktivitas sosial secara umumnya dapat
menganggu jalur sirkulasi di kawasan tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Keberadaan sungai secara umum merupakan bagian yang paling penting dalam
kehidupan manusia dan terkait aktivitas pendunduk secara keseluruhan.Kawasan Pahandut
sebrang merupakan pemukiaman yang berada dekat sungai, kondisi inilah yang membuat
warga yang tinggal di kawasan ini terkadang mengantungkan hidupnya dengan cara menjadi
nelayan sebagai mata pencarian mereka,dan banyak tambak-tambak ikan yang dibuat secara
tradisional oleh warga setempat untuk membudi dayakan ikan-ikan yang menjadi khas daerah
tersebut. Sejalan dengan perkembangan waktu, kawasan sungai di kelurahan Pahandut dapat
di jadikan pontensi wisata dengan memafaatkan sumber daya yang terdapat di sungai seperti
wista pemekaran ikan , olah raga air,mancing,dan sebaginya.
banyak sekali yang bisa di manfaatkan untuk menstabikan mata pencarian yang dapat
menguntungkan warga di kelurahan pahandut seberang,seiring dengan perkembangan
penduduk Kota Palangkaraya yang makin bertambah, menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan di kawasan kelurahan Pahandut, baik penduduk penghuni asli dan juga
pendatang baru terutama dari luar kota Palangka Raya banyak yang menempati kawasan
kota Palangkaraya. Kondisi ini dapat di manfaatkan untuk manjukan aktivitas perekonomi
maupun aktivitas sosial masyarakat lainnya, hal ini perlu adanya adanya sebuah wiasta air
sebagai solusi untuk tempat sosialisasi masyrakat untuk menunjang sebuah kawasan tersebut.
1.4.1 Tujuan
1.4.2 Sasaran
Mencari dan memahami tentang arti kawasan perikanan sebagai dasar penyusunan
laporan penelitian indentifikasi kawasan wisata perikanan di kelurahan Pahandut
seberang.
Mempelajari tentang buku-buku yang membahas kawasan perikanan.
Mengidentifikasi kaitannya kawasan wisata perikanan dalam sebuah teori arsitektural.
Rekomendasi desain kawasan wisata perikanan, ruang terbuka dan pola sirkulasi
untuk ruang sosial masyarakat Kelurahan Pahandut Seberang. Sehingga dari hasi penelitian
ini dapat menjadi acuan untuk sebuah konsep pengembangan kawasan wisata perikanan
dalam hasil penelitian yang bisa berkealnjutan.
Agar masalah yang akan dibahas tidak terjadi pembahasan yang meluas diluar
konteks ,maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Ruang lingkup permasalahan yang akan
dibahas dalam penulisan Laporan Penelitian Seminar ini, yaitu hanya pada lingkup
pengembangan pontensi kawasan sebagai wisata perikanan di kelurahan Pahandut Seberang.
Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana proses penilaian
terhadap identifikasi pontensi kawasan sebagai wisata perikanan di kelurahan Pahandut
Seberang. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai :
Peneliti memfokuskan penelitian pada indentifikasi pengembangan pontensi kawasan
sebagai wisata perikanan di kelurahan Pahandut seberang .
Penelitian dapat di wujudkan secara teori-teori arsitektural dengan desain yang di
kembangkan oleh peneliti.
Latar Belakang
.
Rumusan Masalah
Rumusan masalahan penelitian antaran lain :
Tujuaan
Mengembangankan pontensi kawasan sebagai wisata perikanan di kelurahan Pahandut
Seberang.
TINJAUAN PUSTAKA
PENGUMPULAN DATA
Analisis Data
Pembahasan
Penutup
Kesimpulan Penelitian
Saran
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang , perumusan masalah, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi, metodelogi penelitian, kerangka pemikiran,
serta sistematika pembahasan.
Menjelaskan tentang kajian penelitian yang ditinjaun dari beberapa teori-teori yang
berkaitan, ataupun beberapa kajian pustaka terkait dengan penelitian.
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum atau gambaran profil sebuah
kawasan mengenai studi kajian yaitu tentang gambaran untuk mendapatkan informasi
pengumpulan suatu data/informasi awal seperti hal nya input data dalam memahami
karakteristik secara umum dalam sebuah penelitiaan .
BAB VI ANALISIS
Bab ini menjelaskan terkait dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan
menarik sebuah kesimpulan dan dari beberapa bab sebelumnya yang telah dijelaskan. Selain
itu menjelaskan tentang output dari hasil penelitian berupa sarana sebagaimana merupakan
masukan atau rekomendasi terhadap kawasan permukiman di wilayah kajian. Selain itu
terdapat pula kelemahan studi penelitian, dan beberapa masukan untuk studi lanjutan yang
dapat dilakukan
DATA PUSTAKA
http://info-kalimantantengah.blogspot.com/2011/06/profil-kalimantan-tengah.html
http://kalteng.prokal.co/read/news/22751-genjot-program-plpbk-pahandut-seberang-bakal-
jadi-kawasan-wisata
http://repository.unpas.ac.id/15440/3/04.%20BAB%20I.pdf
https://tambahrejo.wordpress.com/2012/09/06/permukiman-kumuh-di-perkotaan-dan-
permasalahannya/
https://folksofdayak.wordpress.com/2014/04/07/ekspedisi-kampung-pahandut-kampung-
dayak-pertama-di-palangkaraya/