Pada pertengahan tahun 1981 Centers for Disease control (CDC) di Atlanta,
Amerika Serikat dalam Morbidity and Mortality Report edisi juni 1981, melaporkan
adanya suatu kelainan baru pada sistem kekebalan manusia yang melumpuhkan
pertahanan tubuh. Kelainan ini segera menarik perhatian dunia karena cepat menular,
dalam 2 tahun telah ditemukan 1825 kasus di Amerika Serikat. Pada bulan Mei 1983
Prof. Luc Montagnier (Perancis) dan Dr. Robert Gallo (Amerika Serikat) dapat
mengisolasi virus penyebab kelainan ini dari kelenjar getah bening penderitanya. Virus
ini disebut Human Immunodeficiency Virus yang menyebabkan suatu sindrom yang
disebut Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) (Buku Sumber untuk advokasi,
2003 : 81).
AIDS bukan penyakit, karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV yaitu virus
yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam larutan darah,
cairan sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah / cairan
tersebut. HIV sangat mudah mati jika di luar tubuh manusia dan sangat sensitif
terhadap suhu pada 600C HIV sudah mati (Buku Sumber untuk advokasi, 2003 : 83).
Seorang dianggap menderita AIDS bila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi
pemeriksaan yang sesuai dan sekurang-kurangnya di dapatkan 2 gejala mayor yang
berkaitan dengan 1 gejala minor dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan-
keadaan lain berkaitan dengan infeksi HIV (Masjoer, 2002:576)
1 Gejala Mayor
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronik yang berlangsung
lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran
dan gangguan neurology, dimensia / ensefalopati HIV.
2. Gejala minor
Bentuk menetap lebih dari 1 bulan, dermatitis generalisata yang gagal, herpes
zoster berulang, kandidosis kronis orofaring, herpes simpleks kronis progresif,
limfadenopati generalisata, infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita (Mansjoer,
2002 : 576)
Pencegahan HIV/AIDS
Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-satunya
yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan virus /
jika gagal perawatan antiritrovirus secara langsung setelah kontak dengan virus secara
signifikan