Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul percobaan : Percobaan asam dan basa


2. Tujuan percobaan : Untuk Mengetahui kepekatan kandungan asam dan basa pada
beberapa bahan makanan
3. Dasar teori :
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah
kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai
dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk
larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutan dikatakan asam, dan di atas
nilai tersebut larutan dikatakan basa. Kebanyakan senyawa organik yang dihasilkan
makhluk hidup mudah melepaskan proton (bersifat sebagai Asam Lewis),
umumnya Asam Karboksilat dan Amina, sehingga indikator asam-basa banyak
digunakan dalam bidang kimia hayati dan kimia analitik. Mekanisme perubahan
warna oleh indikator adalah reaksi asam-basa, pembentukan kompleks, dan reaksi
redoks
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada
zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa
adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH
lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan
nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida
(KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

4. Bahan :
 Air mineral
 Air sungai
 Setangkup mawar
 Jeruk nipis
 Cuka
 Obat maag
 Sabun colek
 Buah manggis
 Belimbing Wuluh
 Abu gosok
 Tomat
 Deterjen
 Garam
 Alkohol Yo
Alat :
 Pipet tetes
 Spatula
 Piring plat
 Lakmus Biru
 Lakmus Merah
 Cutter
 Mortar
 Gelas plastik

5. Cara kerja:
 Pertama, Siapkan alat dan bahan yang sudah disiapkan tadi. Selanjutnya, tumbuk
setangkup bunga dan kulit manggis untuk menjadi indikator. Lalu masukkan setangkup
bunga dan kulit manggis ke dalam gelas plastik.
 Kedua, Halus dan cairkan semua bahan-bahan yang ingin diuji coba. Lalu masukkan
masing-masing bahan yang ingin di coba kedalam lima cekungan piring plat yang
berbeda-beda.
 Ketiga, masukan masing masing indikator kedalam 5 cekungan piring yang sudah di
siapkan dengan bahan yang ingin di amati, lalu amati lah perubahan warna yang
terjadi.
6. Data pengamatan :

Warna
Bahan
No Lakmus Lakmus
Percobaan Bunga Sepatu Buah Manggis Cairan PP
biru merah
1 Jeruk nipis Lebih Muda Lebih Muda Merah Tetap Tetap
2 Obat Maag Lebih Tua Lebih Tua Tetap Biru Ungu
3 Cuka Lebih Muda Lebih Muda Merah Tetap Tetap
4 Air sungai Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
5 Tomat Lebih Tua Lebih Muda Merah Tetap Tetap
6 Detergen Hijau Tua Lebih Tua Tetap Biru Ungu
7 Abu Gosok Lebih Tua Lebih Muda Tetap Tetap Ungu
8 Belimbing wuluh Lebih Tua Lebih Muda Merah Tetap Tetap
9 Alkohol Lebih Tua Lebih Tua Tetap Tetap Tetap
10 Garam Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
11 Sabun Lebih Tua Coklat Tetap Biru Ungu
12 Air Mineral Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
Ini adalah foto hasil pengamatan
7. Pembahasan:

Berdasarkan teori bahwa pH dari asam lebih kecil dari 7, sedangkan pH dari basa lebih dari 7
dan jika pH = 7 itu merupakan netral, jadi asam dan basa lah yang menyebabkan perubahan
warna pada setiap indikator. jika bahan makanan menyebabkan lakmus biru menjadi merah dan
lakmus merah tetap merah maka bahan tersebut merupakan larutan asam, sebaliknya jika
lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru maka larutan itu merupakan basa.

Dari dua belas bahan percobaan yang telah kelompok saya lakukan bahwa yang termasuk
larutan asam adalah jeruk nipis, belimbing wuluh, tomat, cuka, dan yang termasuk kelompok
larutan basa adalah obat maag, abu gosok, detergen bubuk, sabun colek, dan yang termasuk
larutan netral adalah air sungai, garam, alkohol, dan air mineral.

8. Kesimpulan:
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi
warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat
berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).
9. Daftar pustaka:

https://danydanger.blogspot.com/2015/01/praktikum-asam-dan-basa-suatu-larutan.html

https://www.gurupendidikan.co.id/indikator-asam-basa/

https://belajardarisoal.blogspot.com/2016/07/pengertian-indikator-asam-basa-dan.html

Anda mungkin juga menyukai