PENDAHULUAN
Km2 sedangkan luas wilayah yang presentasenya lebih kecil yaitu Kecamatan Menui
Kepulauan yaitu sebesar 4,07%. (BPS Kabupaten Morowali Dalam Angka 2015).
Kecamatan Bahodopi terdiri dari 12 Desa dengan luas wilayah 1.080,98
km2. Diantara 12 Desa di kecamatan bahodopi Desa Labota memiliki luas
1
wilayah terluas yaitu 162,17 km2, terluas kedua adalah Desa Bahodopi dengan
luas 118,71 km2, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Desa Makarti
Jaya yaitu 29,24 km2. (BPS Kabupaten Bahodopi Dalam Angka 2015)
Seiring penetapan Kabupaten Morowali sebagai daerah administrasi baru,
eksploitasi sumber daya alam semakin intensif. Ada ±183 Izin Usaha Pertambangan
(IUP) Nikel telah dikeluarkan. Dokumen MP3I mencatat saat ini sebanyak 37,7
trilyun di investasikan untuk keseluruhan penambangan nikel di Morowali. (Dinas
Pertambangan dan Energi,2014.Laporan Tahunan Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Morowali).
Banyaknya izin pertambangan di Kabupaten Morowali berpotensi
menciptakan kawasan degradasi hidrologi di kawasan Teluk Tomori-Teluk Tolo dan
pemukiman penduduk disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini
mencoba untuk mengkaji kualitas air akibat buangan air limbah produksi bijih nikel
disekitar area pertambangan nikel.
Maksud dari penilitian ini adalah untuk melakuakan uji hidrokimia di area
pertambangan nikel dan mengetahui kualitas air di sekitar area pertambangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1 Untuk mengetahui kadar kimia air di sekitar area pertambangan.
2 Untuk mengetahui kelayakan kualitas air disekitar area pertambangan yang
menjadi konsumsi masyarakat,khususnya masyarakat kecamatan bahodopi.
Penelitian ini memfokuskan pada nilai Kadar Kimia Dan Kualitas Air
disekitar area pertambangan.
2
2. Merupakan salah satu masukan pada pihak perusahaan dan instansi terkait yg
ada di kabupaten morowali
3. Memberikan masukan pada daerah penelitian, utamanya warga yang
memanfaatkan air tersebut.