Anda di halaman 1dari 2

MOLEGI sebagaiMedia Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Berbasis

Permainan Karya Mahasiswa FKG UMS

Salah satu permainan karya mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang menciptakan alternatif dalam
penyuluhan edukasi kesehatan gigi dan mulut.

Mahasiswa tersebut adalah Amelia Rizky Hutami, Nindya Mayaningtyas


Dewi, Nur Rohman Setiawan dan Nanda Anggita Permata Putri dengan dosen
bimbingan drg. Septriyani Kaswindarti, Sp. KGA.

Amelia menerangkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk


menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah imbas dari minimnya pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut. Selain itu,tak jarangditemui seorang anak takut
dengan dokter gigi dan takut dilakukan perawatan gigi.

Oleh karena itu, wawasan mengenai kesehatan gigi dan mulut memang harus
dikenalkan sejak usia dini, agar kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
masyarakat meningkat. Hal tersebut yang kemudian melatar belakangi kami untuk
membuat media edukasi alternative berupa permainan monopoli puzzle kesehatan
gigi yang disingkat MOLEGI, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan,
khususnya pada anak-anak mengenai kesehatan gigi dan mulut.

“Tidak bisa dipungkiri,dalam proses edukasi anak-anak seringkali akan


merasa cepat jenuh dan bosan bila harus mendengarkan pemaparan materi yang
disampaikan tanpa ada interaksi antara pemateri dan anak-anak. Maka dari itu,
dengan adanya MOLEGI anak-anak bisa menikmati permainan dan secara tidak
sadar mereka telah belajar banyak hal mengenai kesehatan gigi dan mulut. Karena
banyak pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang sudah terangkum
dalam permainan Molegi tersebut,” tambah Nur Rohman.

Apa ‘MOLEGI’ itu ?

Pasti diantara kita banyak yang bertanya-tanya tentang molegi itu sendiri.
“Jadi, MOLEGI adalah singkatan dari Monopoli Puzzle Kesehatan Gigi, sebuah
permainan yang mempunyai keunikan karena mengkombinasikan dua permainan
menjadi satu, yaitu permainan monopoli dan puzzle. Tidak sampai disitu, puzzle
yang biasanya disusun dengan cara mencocokan bentuk potongan dari bangunan
puzzlenya. Berbeda halnya dengan molegi ini, karena puzzle harus disusun dengan
memecahkan teka-teki berupa pertanyaan yang ada dibalik bangunan puzzle untuk
dicocokan dengan jawaban yang sudah tertempel diatas papan puzzle. Jika puzzle
sudah tersusun dengan benar, akan terbentuk papan permainan monopoli dan
barulah anak anak dapat bermain permainan monopoli, yang tentunya konten dari
pertanyaan puzzle dan konten permainan monopoli adalah seputar kesehatan gigi
dan mulut,” Ujar Nindya.

Dalam molegi ini, anak-anak dikenalkan mulai dari cara merawat gigi
dengan benar, sampai makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi, tak lupa
juga mengenalkan alat-alat kedokteran gigi dan pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut lainnya. Agar anak-anak paham dan sadar akan perlunya menjaga kesehatan
gigi dan mulut dengan menggunakan media edukasi yang menyenangkan.

Nanda menambahkan, dengan adanya alternative media edukasi MOLEGI


ini, diharapkan masyarakat semakin bertambah pengetahuan mengenai kesehatan
gigi dan mulutterutama anak-anak. Karena permainan ini sangat menyenangkan,
interaktif, dan mendorong siswa untuk bersosialisasi dengan teman-temannya
karena dilakukan secara berkelompok.

MOLEGI ini adalah produk dari Tim Program Kreativitas Mahasiswa


(PKM) Pengabdian Masyarakat dari Fkultas Kedokteran Gigi UMS, yang lolos
didanai oleh Kemenristekdikti yang dilaksanakan di SD Negeri Bumi 1,
Penumping, Surakarta, Rabu (2/5/2019) dan berharap dapat menembus persaingan
lolos ke PIMNAS 2019.

Anda mungkin juga menyukai