PENDAHULUAN
1
Pada saat ini banyak orang yang serba ingin praktis dalam makanan. Maka dari itu saya
akan membuat keripik pisang ini dengan pembuatan yang berbeda agar orang yang menyukai
makanan ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai
cemilan ini, maka saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang harganya
relatif murah bagi semua kalangan masyarakat. Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama
ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan
bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam sehari saya dapat menghasilkan dan menjual
keripik pisang ini sebanyak 30kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50
kg, selain pisang yang sebagai bahan baku dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga
minyak untuk melakukan proses penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar rasa
keripik pisang ini gurih, renyah dan enak maka dalam proses pembuatannya dibutuhkan bumbu
– bumbu sebagai penyedap rasa dalam keripik pisang ini.
Dalam proses pembuatannya juga saya membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja
untuk membantu saya dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini
matang maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan
untuk mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap
maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka saya membutuhkan
biaya transportasi.
Alat - alat yang digunakan dalam proses pembuatan keripik pisang ini diantaranya
adalah :
1) Penggorengan (wajan) dan perlengkapan penggorengan lainnya digunakan untuk
dalam proses penggorengan.
2) Parutan pisang atau pisau digunakan untuk memotong pisang
3) Tungku, penggunaan tungku karena agar dalam proses penggorengan
dapat menghasilkan panas api yang cukup, karena jika menggunakan kompor gas
bukan hanya karena boros saja melainkan api yang dihasilkannya pun kurang.
2
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya
yang akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :
- Pisang : Rp. 4.000 / kg
- Minyak : Rp. 10.500 / kg
- Bumbu : Rp. 10.000
- Tenaga kerja : Rp. 20.000 / orang
- Biaya pembungku s : Rp. 10.000
- Biaya transportasi : Rp. 10.000
- Lain - lain : Rp. 10.000
Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik
pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama
1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
- Pisang 50 kg x Rp. 4.000 = Rp. 200.000
- Minyak 15 kg x Rp. 10.500 = Rp. 157.500
- Bumbu - bumbu Rp. 20.000
- Tenaga kerja 3 x Rp. 20.000 = Rp. 60.000
- Biaya pembungkus Rp. 10.000
- Biaya transportasi Rp. 10.000
- Lain - lain Rp. 20.000 +
Rp. 477.500
Harga jual keripik pisang ini Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari : 30 X Rp. 20.000 = Rp.600.000
Jadi labanya : harga jual – modal
600.000 – 477.500 = Rp. 122.500 / hari
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
• Modal
- Modal dalam 1 hari Rp. 477.500
- Modal dalam 1 minggu Rp. 3. 342.500
- Modal dalam 1 bulan Rp. 14.325.000
• Laba
- Laba dalam 1 hari Rp. 122.500
- Laba dalam 1 minggu Rp. 857.500
3
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha makanan ini adalah :
1) Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
2) Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurai angka
pengangguran.
3) Dapat membantu para petani yang menanam pohon pisang
4) Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar
5) Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa
keripik pisang ini mempunyai nilai cita rasa yang tingg
I.3. Usulan usaha
Dari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan, ekspetasi return on equity Diharapkan
kiranya usaha “kripik pisang” ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang juga
mendukung layaknya usulan usaha ini adalah Ketersediaan bahan baku “Kripik pisang ”yang
yang cukup melimpah di daerah ini, sehingga ada jaminan terhadap supplies stock bahan baku
dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin. Mudahnya membuat “Kripik pisang” sertra
tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang perlu dipertimbngkan untuk mewujudkan
produksi ini.
4
BAB II
PENGEMBANGAN PRODUK
5
II.2. Pengembangan Produk
SWOT
a) Strengths (Kekuatan)
- Harga keripik pisang ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
- Kualitas dari keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
- Tersedia kemasan berbagai ukuran
- Keripik pisang ini mempunyai rasa yang gurih dan enak.
b) Weakness (Kelemahan)
- Bahan baku keripik pisang yang mudah rusak
- Keripik pisang akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
sembarangan atau ditumpuk.
c) Opportunity (Peluang)
- Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah saya
untuk memasarkan produk.
- Permintaan pasar yang semakin meningkat.
d) Threats (Ancaman)
- Jumlah kompetitor yang terus meningkat
- Munculnya produk baru yang lebih unggul
- Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas
II.3. Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk “Kripik Pisang”, produk ini perlu diuji coba ke
para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji coba ini meliputi taste atau rasa,
kering atau tidaknya, serta yang tidak kalah penting adalah higienis. Dengan demikian kita
dapatr mengukur kira – kira produk “Kripik singkong ” ini seperti apah yang mereka inginkan.
II.4. Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa, tahap selanjutnya adalah
persiapan produksi. Persiapan produksi meliputi beberapa aspek, yang paling utama adalah
tenaga kerja, bahan baku utama, bahan baku tambahan, alat pengolah, dan tempat produksi,
serta yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan.
6
BAB III
POSITIONING PRODUK
7
BAB 4
MARKETING MIX
8
BAB 5
UJI PEMASARAN
V.1.Strategi Penjualan
Semua proses produksi telah dilakukan, dari mulai pemilihan pisang yang baik sampai
kepada packing, kemudian yang akan saya lakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai
usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk
saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena
pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita
inginkan.
Sistem pemasaran saya akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing
saya dan sejauh mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek,
baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para konsumen.
Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing - pesaing saya bagaimana caranya membuat keripik
pisang ini agar berbeda dengan keripik pisang lainnya yang sudah beredar di pasaran. Bukan
hanya rasanya saja yang berbeda namun saya akan membuat keripik pisang ini berbeda dari
segi packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang lainnya,
dengan seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam
mengkonsumsi makanan ini. Saya akan menjual keripik pisang ini di tempat yang cukup ramai,
yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang, dengan seperti itu maka keripik saya ini akan
lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat.
1. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau
menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan
membaca koran atau membuka buka internet.
2. Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi)
3. Turun ke lapangan dan perkenalkan produk
4. Cari pengusaha yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
5. Buat merek-logo produk
6. Silaturahim dengan Dinas, Departemen, Kementrian terkait. Serahkan kartu nama,
foto produk, dan company profile
7. Bermitra dengan BUMN atau perusahaan swasta yang sudah memiliki
manajemen, usaha berjalan minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
8. Perbaiki diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas
pemasaran
9
V.2.Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal sebaiknya kita harus memasang
target penjualan. Target penjualan dapat ditentukan setiap hari, setiap minggu, atau setiap
bulan. Toleransi untuk mengukur penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka
pencapaiaan dalam persentasi. Misalnya jika penjualan dibawah 63%, kita anggap gagal.
10
BAB VI
PENUTUP
VI. Kesimpulan
Dalam melakukan usaha dituntut serius dan focus. Kita tidak bisa memulai bisnis
dengan setengah – setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha itu adalah usaha
sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, tetapi berasal
dari diri kita sendiri. Dengan demikian, ketentuaan ketentuaan dalam menjalankannya adal
suatu keharusan . Perhitungan – perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal
memulai usaha, karena sekali kita salah melangklah dalam perhitungan awal, yang terjadi
adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal
lama kelamaan akan habis.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita ingin memulai usaha, belajar kepada mereka
yang lebih sukses agar kita dapat memilih mana yang pas dan mana yang kurang. Dengan
demikian kita terhindar dari resiko yang lebih besar.
11