0
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK DD F20.0
SKIZOFRENIA PARANOID DAN F20.1 SKIZOFRENIA
HEBEFRENIK
Disusun Oleh :
Dian Handini, S.Ked J500090115
Pembimbing :
dr. Adriesti Herdaetha, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : sdr. A
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Cepu
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan Terakhir : STM (jurusan mesin)
Pekerjaan : bengkel sepeda motor
Tanggal Masuk RS : 5 Agustus 2014
Tanggal Pemeriksaan : 20 Agustus2014
1
ditanya pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik
volume sedang, intonasi sedang dan artikulasi jelas. Tetapi terkadang
pasien berkata-kata yang sulit dimengerti pemeriksa. Ketika ditanya
arti yang diucapkannya, pasien tidak mau mengatakan dan
menggeleng-gelengkan kepalanya. Pasien dapat memperkenalkan
dirinya sebagai sdr. A, usia 26 tahun, tinggal di cepu bersama ayah,
ibu dan kakaknya.
Pasien mengaku dibawa ke RSJD Surakarta oleh ayah dan ibunya.
Pasien mengatakan tidak sakit dan tidak tahu alasan keluarganya
membawa ke RSJD Surakarta. Pasien mengatakan kerumah sakit
untuk periksa pencegahan narkoba.
Saat dilakukan pemeriksaan pasien duduk tenang, kontak mata
adekuat, kedua tangan diatas meja dan sesekali bilang pada pemeriksa
“ mbak, aku tidur dulu ya..”. setelah pemeriksa mempersilahkan,
Kemudian pasien berjalan ke tempat tidur, dan tidur kurang lebih 5
menitan, kemudian duduk kembali didepan pemeriksa. Hal itu
dilakukan beberapa kali (kurang lebih 3x) selama pemeriksaan
berlangsung. Pasien mengatakan dia seorang kapten sepak bola MU,
dan pernah main di argentina. Kemudian pasien diam.
Saat ditanya bagaimana perasaannya sekarang, pasien menjawab
senang. Pasien lebih senang tinggal dirumah karena dirumah dia bisa
bekerja. Pasien bekerja di surabaya sebagai mekanik bengkel sepeda
motor. Pasien bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Setelah itu
pasien pulang kerumah untuk makan siang dan tidur sampai maghrib.
Pasien mengatakan kalau marah, pasien marah-marah sendiri tanpa
sebab.
2. Alloanamnesis
Pasien dibawa oleh bapak dan ibunya ke RSJD surakarta
pertama kali dengan keluhan bicara nglantur, tidak nyambung, gelisah
2
dan bingung. Kejadian ini sudah berlangsung selama kurang lebih 3
hari, selama 3 hari ini pasien juga jarang mandi meskipun sudah
disuruh orang tuanya, kalau mandi 3 hari sekali baru mandi, sukanya
tidur terus (dari pagi sampai sore). Pasien mau bangun dari tidur kalau
akan makan, makanpun sangat sulit, terkadang dalam sehari makan
hanya satu kali. Bahkan sering tidak makan. sebelum kejadian ini,
pasien sering melamun dan menjadi sangat pendiam, seperti tidak
punya masa depan semenjak putus dengan pacarnya sejak tahun 2011.
Pasien berpacaran kurang lebih 1 tahunan. Pasien putus karena
ceweknya selingkuh dengan laki-laki lain. Padahal pasien sangat cinta
sama ceweknya.
Ayah pasien mengatakan tiba-tiba pasien suka marah-marah
sendiri tanpa sebab. Lampu kaca sepeda motor ditonjok sampai pecah.
Kejadian ini berulang 2x. Lambat laun kegiatannya menjadi aneh,
pasien jadi suka masak-masak. Masakan yang dibuat dalam jumlah
banyak dan biberikan ke tetangga-tetangga.
Menurut Ayah pasien, Pasien merupakan anak yang pendiam
dan tertutup, kalau ada masalah pasien tidak pernah cerita dengan
keluarganya. Sebelum sakit pasien aktif mengikuti kegiatan – kegiatan
yang ada di masjid. Pasien mengikuti organisasi remaja masjid.
Ayah pasien mengatakan ada riwayat trauma dalam tahun
2006 pasien jatuh sebanyak 2x dari sepeda motor. Kecelakaan pertama
pasien hanya luka lecet di bagian anggota gerak. Yang kedua pasien
jatuh dengan posisi kepala membentur jalan. setelah jatuh, Pasien
dalam keadaan sadar, tidak pingsan, kejang dan selama bertahun-tahun
tidak pernah mengeluhkan pusing.
Pasien baru pertama kali dirawat di RSJD Surakarta. Ayah
pasien mengakui keluarga ada yang punya riwayat sakit serupa yaitu
3
adik sepupunya. Pasien mempunyai kebiasaan merokok dan minum
kopi.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Jiwa
Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di RSJD
surakarta.
2. Riwayat Gangguan Medis
a. Riwayat Hipertensi : disangkal
b. Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
c. Riwayat Trauma : diakui
d. Riwayat Kejang : disangkal
3. Riwayat Medis Lain
a. Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
b. Riwayat merokok : diakui
c. Riwayat konsumsi kopi : diakui
d. Riwayat konsumsi obat psikotropik : disangkal
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Saat hamil ibu pasien tidak mengalami sakit apapun atau
mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Pasien lahir spontan, cukup
bulan, berat badan cukup, menangis spontan, tidak terdapat trauma
maupun cacat bawaan saat lahir dan dibantu oleh bidan.
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
a. Kebiasaan makan: Pasien minum ASI sampai usia 6 bulan, setelah
6 bulan memakan makanan tambahan.
b. Maternal deprivation: Mulai berjalan usia 1 tahun, perkembangan
bahasa dan motorik cukup baik, pola tidur teratur.
c. Toilet training: orang tua yang mengajarkan toilet training yang
benar.
4
d. Gejala-gejala dan problem perilaku: tidak ditemukan.
e. Kepribadian diwaktu kecil: ramah, hubungan dengan saudara baik.
f. Mimpi atau fantasi: tidak timbul dalam usia dini.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya dan diasuh
oleh ibunya. Pasien tumbuh normal dan tidak pernah menderita sakit
berat.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
a. Hubungan Sosial: sikap pasien dengan saudara dan teman
baik,ramah, bersahabat, dan ikut kegiatan sosial dilingkungannya.
b. Riwayat Sekolah: tamat sekolah SMK.
c. Perkembangan Kognitif dan Motorik: baik
d. Problem Emosi atau Fisik Khusus Remaja: normal
e. Riwayat Psikoseksual
1) Pengetahuan seksual didapat dari sekolah
2) Onset pubertas: perkembangan ciri seks sekunder (sudah
berkembang)
3) Aktivitas seksual masa remaja: tertarik dengan lawan jenis
(perempuan)
4) Sikap terhadap lawan jenis: baik.
f. Latar Belakang Agama: pasien beragama islam, melaksanakan
sholat 5 waktu.
5. Riwayat Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan : Pasien bekerja di bengkel sepeda motor.
Aktivitas sosial : pasien sering bersosialisasi dan aktif di
kegiatan remaja masjid
Kehidupan seksual : pasien belum menikah
Riwayat kemiliteran dan hukum : Tidak diketahui
5
E. Riwayat Keluarga
Keterangan:
= Laki-Laki
= Perempuan
= Pasien
= Meninggal
= Meninggal
6
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki, usia 26 tahun berpenampilan kurang rapi (baju tidak
dikancingkan), bersih, terawat dan sesuai dengan usia,.
2. Pembicaraan
volume sedang, intonasi sedang dan artikulasi jelas
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien normoaktif.
4. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien kooperatif dan kontak mata (+) adekuat.
B. Kesadaran
1. Kualitatif : Berubah
2. Kuantitatif : Compos Mestis, GCS E4V5M6
C. Alam Perasaan
1. Mood : Senang
2. Afek : meningkat
3. Keserasian : serasi
4. Empati :Tidak dapat diraba rasakan
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan :
Pasien bersekolah sampai STM jurusan mesin. Pendidikan dan
pengetahuan pasien sesuai dengan intelegensinya.
2. Daya Konsentrasi
Daya konsentrasi pasien baik.
3. Orientasi
a. Orang : baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Waktu :baik (dapat menyebutkan waktu sholat dengan benar)
c. Tempat :baik (dapat menyebutkan tempat dengan benar)
7
4. Daya Ingat
a. Daya ingat segera : baik (dapat mengulang tiga kata
yang yang disebutkan pemeriksa)
b. Daya ingat jangka pendek : baik (dapat mengingat menu
makanan saat sarapan)
c. Daya ingat jangka sedang : baik (dapat mengingat nama SD
tempat pasien bersekolah)
d. Daya ingat jangka panjang : baik (dapat menyebutkan kapan
Indonesia merdeka)
5. Pikiran abstrak
Baik, bisa menjawab dan mengerti perbedaan bola dengan jeruk.
6. Kemampuan Menolong diri
Baik, pasien dapat makan, minum, mandi, dan berpakaian tanpa
bantuan orang lain.
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : (-) tidak ada
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Derealisasi : (-) tidak ada
4. Depersonalisasi : (-) tidak ada
F. Proses Pikir
1. Bentuk :-
2. Arus : remming (berfikir lambat)
3. Isi : waham kebesaran (sebagai kapten pemain sepak bola
MU)
G. Daya Nilai
1. Realita : terganggu
2. Sosial : terganggu
H. Pengendalian impuls
Pasien bisa mengendalikan kemarahan dan keinginannya.
8
I. Tilikan
Derajat 1
J. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
9
e. Reaksi konvergensi : normal
f. Reaksi kornea : dalam batas normal
g. Pemeriksaan oftalmoskopi : tidak dilakukan
2. Fungsi motorik
Kekuatan Reflek Fisiologis
5 5 5 5
5 5 5 5
10
pikir remming (berfikir lambat), isi pikir waham kebesaran. penilaian realita
dan sosial terganggu serta tilikan derajat 1.
Diagnosis Axis II
Ciri kepribadian skizoid.
Diagnosis Axis III
Berdasarkan status internus dan neurologis tidak didapatkan kelainan.
11
Diagnosis Axis IV
Berdasarkan alloanamnesis masalah diputus pacar
Diagnosis Axis V
GAF 60-51
12
XI. PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
13