Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

The effect of a Mindfulness Meditation Progam on Quality of Life in Cancer


Outpatients: An Exploratory Study

1. Metode PICOT
1.1 P (Population)
Dalam jurnal yang berjudul “The effect of a Mindfulness Meditation Progam on
Quality of Life in Cancer Outpatients: An Exploratory Study”, peneliti
menetapkan responden sebanyak 69 responden pasien kanker yang menjalani
pengobatan rawat jalan, terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 35 responden sebagai
kelompok perlakuan meditasi perhatian dan 34 responden sebagai kelompok
kontrol.

1.2 I (Intervention)
Penelitian ini menggunakan konsep mindfulness-based stress reduction (MBSR)
yang diterapkan pada kelompok perlakuan dengan intervesi meditasi terdiri dari 3
sesi yang diadakan dalam sebulan. Setiap sesi berlangsung selama 2 jam 30 yang
dibagi menjadi 3 tahapan; (1) 100 menit pembelajaran teoritis tentang metode
relaksasi dan keterampilan meditasi mendasar (kesadaran napas, pikiran, dan
emosi), (2) latihan meditasi 30 menit dengan musik santai, dan (3) 20 menit proses
difokuskan pada berbagi pengalaman dan interaksi yang mendukung antara
anggota kelompok. Di kelas pertama, bahan yang termasuk musik santai, pedoman
latihan meditasi, dan selebaran terkait lainnya disediakan untuk mendukung
latihan di rumah setiap hari. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini diukur
menggunakan kuisioner world health organization quality of life (WHOQOL-
BREF) versi Taiwan. Peneliti memberikan kuisioner untuk mengukur kualitas
hidup responden pre-test dan post-test untuk kedua kelompok yang kemudian di
analisa menggunakan uji statistik paired t-test dan independent t-test.
1.3 C (Comparisson)
Penelitian ini menggunakan kelompok pembanding yaitu kelompok kontrol yang
mendapatkan terapi seperti biasa tanda dilakukannya intervensi meditasi.

1.4 O (Outcomes)
Dalam penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil pre-test dan post-test
yang signifikan pada kelompok perlakuan meditasi, terjadi peningkatan kualitas
hidup yang diukur dalam aspek kesehatan fisik, psikologis, hubungan social dan
lingkungan. Pada kelompok kontrol tidak didapatkan hasil yang signifikan pada
aspek kesehatan fisik, psikologis dan hubungan sosial justru terjadi pengurangan
pada aspek lingkungan. Dari perbandingan hasil post-test kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol yang di uji independent t-test menunjukkan perbedaan yang
signifikan pada aspek kesehatan fisik dengan p value 0.002 dan aspek psikologis
dengan p value 0.001.

1.5 T (Times)
Penelitian ini dilaksanakan sejak Januari 2013 hingga Desember 2013 di cabang
dari Rumah Sakit Kota Taipei.

2. Pembahasan

Dari penelitian tersebut diketahui jumlah responden sebanyak 69 responden rawat


jalan dengan diagnosa kanker. Menurut Potter & Perry (2009), perawatan paliatif
merupakan intervensi untuk orang-orang yang menghadapi penyakit kronis yang
mengancam jiwa atau berada di akhir kehidupan.

intervensi yang diberikan peneliti kepada responden adalah meditasi perhatian.


Intervensi ini memuat beberapa aspek yang dilakukan peneliti agar dapat mengontrol
tingkat stress responden atau penderita kanker. Peneliti bertujuan untuk mengukur
QoL (Quality of Life) dari responden setelah dilakukan meditasi, pernyataan di atas
sejalan dengan tujuan perawatan paliatif menurut Potter & Perry (2009), bahwa
tujuan utama perawatan paliatif adalah untuk membantu klien dan keluarga mencapai
kulaitas hidup yang terbaik.

Menurut Hospice America (2009), fokus perawatan paliatif meliputi kontol gejala,
perawatan holistic, perawatan komunikasi dan keluarga. Seperti yang diterapkan
peneliti, peneliti memebagi tahapan mediasi dalam 3 tahap; tahap (1) pembelajaran
teoritis tentang metode relaksasi dan keterampilan meditasi mendasar (kesadaran
napas, pikiran, dan emosi), (2) latihan meditasi 30 menit dengan musik santai, dan (3)
20 menit proses difokuskan pada berbagi pengalaman dan interaksi yang mendukung
antara anggota kelompok. Di kelas pertama, bahan yang termasuk musik santai,
pedoman latihan meditasi, dan selebaran terkait lainnya disediakan untuk mendukung
latihan di rumah setiap hari.

Hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan pada kelompok meditasi yang
dinilai dalam aspek kesehatan fisik, psikologi, hubungan sosial dan linggungan. Hal
ini dilakukan agar responden dapat tetap produktif dan menerima sakitnya, khususnya
agas tidak tercadi kecemasan yang berkepanjangan. Sesuai dengan pernyataan Black
& Hawks (2005), perawatan paliatif tidak menekankan pada penyembuhan melainkan
memberikan bantuan terhadap penderitaan yang dialami dengan mengelola gejala
yang muncul dan memaksimalkan kualitas hidup.

Dapat disimpulkan bahwa perawatan paliatif sangat berguna khusunya bagi


pasien-pasien kronis agas dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai