Anda di halaman 1dari 6

MAKALA H KEPERAWATAN ANAK

ANALISA PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK


USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH
VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Sita Hendrakusuma Samsu

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN MALANG
JULI 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisa Pengaruh
Terapi Bercerita terhadap Skala Nyeri Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Tindakan
Pengambilan Darah Vena di Rsud Tugurejo Semarang “. Makalah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi syarat untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak di Program profesi NERS
Poltekkes Kemenkes Malang.
Namun penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
sangatlah sulit untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Hurun Ain selaku dosen pembimbing Program
Profesi NERS Keperawatan Malang.

Malang, Juli 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................2

ANALISA PICOT................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................5
JURNAL...............................................................................................................6

2
No Analisa Judul
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA
TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
1 Populasi  Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai apakah ada pengaruh dari terapi bercerita terhadap skala
Problem nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di ruang rawat inap RSUD Tugurejo
patient Semarang.
 Penelitian ini menggunakan Quasy-eksperiment dengan jenis rancangan posttest only control group design. Populasi
penelitian ini adalah semua pasien anak prasekolah 3-5 tahun yang berada di ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang.
Selanjutnya pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 31 responden.
2 intervensi  Intervensi dalam penelitian ini adalah bercerita selama pengambilan darah vena.
 Observasi dilakukan sebelum diberikan tindakan dan setelah diberikan tindakan pengambilan darah vena.
 Parameter manajemen nyeri yang digunakan adalah tingkat nyeri yang dibagi dalam 5 kategori : tidak sakit, sedikit sakit,
agak mengganggu, mengganggu aktivitas, dan tak tertahankan
 Pengumpulan data nyeri dilakukan dengan cara mengukur tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi dengan skala
nyeri wajah
3 Comparasi Tidak ada
4 outcome  Distribusi data demografi responden menyatakan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 8
(53,3%) responden untuk kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar adalah laki-laki sebanyak
8 (53,3%) responden.

 Ada penurunan nilai skala nyeri. Rata-rata penurunan skala nyeri adalah 4,27. Hasil Mann Whitney menunjukkan p=0,003,
artinya ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kontrol.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara terapi bercerita terhadap skala nyeri anak
selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang.
Quasy Eksperimen dengan rancangan posttest only control group design

3
PEMBAHASAN
Pada penelitian dengan judul Pengaruh Terapi Bercerita terhadap Skala Nyeri Anak
Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Tindakan Pengambilan Darah Vena di Rsud Tugurejo
Semarang, jurnal tersebut menggunakan variabel dependent yaitu kualitas nyeri pada anak
usia prasekolah (3-6 Tahun). Pada penelitian ini variabel independent yang digunakan adalah
terapi bercerita. Salah satu penerapan prinsip keperawatan atraumatik care adalah
meminimalkan rasa nyeri, yang dapat dilaksanakan dengan tehnik non farmakologis seperti
distraksi. Tehnik distraksi sangat efektif digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri pada anak,
yang salah satu bentuknya adalah dengan cara tehnik bercerita (Champhell&don, 2001,
dalam Tri hartati, 2008).

Melalui cerita, emosi anak selain perlu disalurkan juga dilatih, emosi dapat
diajakmengarungi berbagai perasaan manusia. Anak dapat dididik untuk menghayati
kesedihan, kemalangan, derita nestapa, anak dapat juga diajak untuk berbagai kegembiraan,
kebahagiaan, keberuntungan, dan keceriaan. Melalui cerita perasaan atau emosi dapat dilatih
untuk merasakan dan menghayati berbagai peran dalam kehidupan, dengan bercerita, anak
melepaskan ketakutan, kecemasan, rasa nyeri terhadap penyakit, mengekspresikan
kemarahan dan permusuhan. Bercerita merupakan cara koping yang paling baik untuk
mengalihkan rasa nyeri pada anak terhadap penyakitnya (Sudarmadji, dkk, 2010).

Menurut penulis, intervensi dalam penelitian ini sangat efektif untuk menurunkan nyeri.
pada anak karena dengan menggunakan terapi bercerita perhatian anak secara langsung akan
teralihkan dari rasa sakit maupun takut. Namun, penelitian tersebut juga memiliki syarat
yakni, diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam merawat anak yang sedang mengalami
hospitalisasi. Cara berkomunikasi yang baik pun penting dalam merawat anak saat
hospitalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
4
Afdila, J. N. (2016). Pengaruh Terapi Bercerita terhadap Skala Nyeri Anak Usia Prasekolah (3-
6 Tahun) Selama Tindakan Pengambilan Darah Vena di Rsud Tugurejo
Semarang. Semarang: Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telpgorejo
Semarang. Diakses pada tanggal 23 Juli 2019.
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/165.

Anda mungkin juga menyukai