Disusun Oleh :
Tingkat 2B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi konsep pasien safety pelayanan di puskesmas?
2. Bagaimana perbaikan mutu pasien safety berkesinambungan di puskesmas?
3. Bagaimana konsep keselamatan pasien di puskesmas?
4. Bagaimana mutu dan keselamatan pasien dalam standar akreditasi puskesmas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep pasien safety pelayanan di
puskesmas.
2. Untuk mengetahui bagaimana mutu pasien safety berkesinambungan di puskesmas.
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep keselamatan pasien di puskesmas.
4. Untuk mengetahui bagaimana mutu dan keselamatan pasien dalam standar akreditasi
puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN
4) Penggunaan metoda metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien.
Merupakan kegiatan mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang telah ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis insiden, dan
melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta Keselamatan Pasien dengan kriteria :
a) Setiap puskesmas harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, mengacu
pada visi, misi, dan sakit tujuan puskesmas, kebutuhan pasien, petugas pelayanan
kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Puskesmas Tanggul”.
b) Setiap puskesmas harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait
dengan : pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan,
keuangan.
c) Setiap puskesmas harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua Kejadian
Tidak Diharapkan, dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko
tinggi.
d) Setiap puskesmas harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis untuk
menentukan perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien
terjamin
Upaya pengendalian dan peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas dalam penilaian akreditasi FKTP diatur dalam standar Bab 3, 6 dan 9 untuk
Puskesmas. Upaya peningkatan mutu tersebut dituangkan dalam rencana/program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
a. Standar Bab 3,6 dan 9
Bab 3 : Mutu Administrasi Dan Manajemen
Peningkatan Mutu Puskesmas
Standar 3.1 : Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Bab 6 : Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Standar 6.1 : Perbaikan kinerja masing-masing UKM Puskesmas konsisten dengan tata nilai,
visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana yang ditunjukkan dalam sikap
kepemimpinan.
Bab 9 : Mutu Upaya Kesehatan Perseorangan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Standar 9.1 : . Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis
Standar 9.2 : Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh
semua pihak yang berkepentingan
Standar 9.3 : Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan
dievaluasi dengan tepat
Standar 9.4. : Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan
dikomunikasikan dengan baik
Langkah Penerapan :
1. Workshop mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien:
Pemahaman PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Pemahaman standar akreditasi yang terkait dengan manajemen risiko dan keselamatan
pasien
Manajemen risiko dan Keselamatan Pasien
Budaya mutu dan keselamatan pasien kesepakatan tata nilai : non blaming culture &
just culture
2. Pengorganisasian (ulang) tim mutu puskesmas:
PMK No 11/2017 mengamanatkan dibentuknya tim keselamatan pasien yang bertanggung jawab
langsung kepada kepala Fasilitas Kesehatan.
3. Review kembali kebijakan mutu dan keselamatan pasien & pedoman mutu dan keselamatan
pasien
4. Penyusunan program mutu dan keselamatan pasien (untuk puskesmas harus terintegrasi bab 3,
6, dan 9)
5. Implementasi program yang sudah disusun
6. Monitoring pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien
7. Evaluasi dan pelaporan
1. Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan susunan organisasi sebagai berikut
: Ketua dokter, Anggota : dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dantenaga kesehatan
lainnya
2. Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang
insiden
3. Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien dinas kesehatan
kabupaten/kotasecara rahasia
4. Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh langkahmenuju
keselamatan pasien
Tujuh langkah keselamatan pasien Puskesmas merupakan panduan yang komprehensif untuk
menujukeselamatan pasien, sehingga tujuh langkah tersebut secara menyeluruh harus
dilaksanakan oleh setiap puskesmas.
2) Sumberdaya disediakan
Beberapa poin yang perlu diperhatikan:
1. Pengalokasian sumberdaya untuk perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien
2. Penyusunan pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut rencana program mutu klinis dan
keselamatan pasien
4) Pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas
1. Prosedur penyusunan standar/SOP Klinis
2. Penyusunan standard an SOP Klinis
3. Tersedia acuan yang jelas untuk penyusunan standard an SOP Klinis
6) Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
1. Penetapan target untuk tiap indicator mutu klinis dan Keselamatan pasien
2. Pertimbangan dalam penetapan target
3. Keterlibatan tenaga klinis dalam penetapan target
7) Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola dengan
efektif
Pengumpulan data, analisis tindak lanjut, dokumentasi