Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PATIENT SAFETY

Meringkas dan Mendiskusikan Patient Safety di Puskesmas


Diajukan untuk memenuhi tugas Pasien Safety

Disusun Oleh :

Fakhri Muhammad ( P17320318067 )

Ester Oktaviani Siagian (P17320318068 )

Lamanda Ellisya Putri (P17320318069 )

Tania Sabila (P17320318070 )

Tingkat 2B

Prodi Keperawatan Bogor


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 8 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i


DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................................................3
2.1 Implementasi Konsep Pasien Safety Di Puskesmas ....................................................3
2.2 Perbaikan Mutu Pasien Safety Berkesinambungan Di Puskesmas ..........................6
2.3 Konsep Keselamatan Pasien Di Puskesmas................................................................ 9
2.4 Mutu Dan Keselamatan Pasien Dalam Standar Akreditasi Puskesmas.................. 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat dapat memilih fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan mereka.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan gate keeper pada
pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan, harus dapat memberikan pelayanan
bermutu sesuai dengan standar pelayanan maupun standar kompetensi sehingga dapat
menjamin keselamatan pasien. Keselamatan tersebut sangatlah penting untuk
dilaksanakan di setiap puskesmas. Namun harus diakui kegiatan institusi puskesmas
dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas
utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra puskesmas.

Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat


asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola


dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang
digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta
dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat. Keselamatan pasien adalah
suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman untuk mencegah
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi konsep pasien safety pelayanan di puskesmas?
2. Bagaimana perbaikan mutu pasien safety berkesinambungan di puskesmas?
3. Bagaimana konsep keselamatan pasien di puskesmas?
4. Bagaimana mutu dan keselamatan pasien dalam standar akreditasi puskesmas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep pasien safety pelayanan di
puskesmas.
2. Untuk mengetahui bagaimana mutu pasien safety berkesinambungan di puskesmas.
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep keselamatan pasien di puskesmas.
4. Untuk mengetahui bagaimana mutu dan keselamatan pasien dalam standar akreditasi
puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Bagaimana Implementasi konsep pasien safety pelayanan di Puskesmas


Penyelenggaraan keselamatan pasien dilakukan melalui pembentukan sistem pelayanan yang
menerapkan:
a. Standar Keselamatan Pasien
1) Hak pasien.
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan
hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan.

2) Mendididik pasien dan keluarga.


Kegiatan mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggungjawab pasien
dalam asuhan pasien
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang
merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di rumah sakit harus ada sistem dan
mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien
dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :
a) Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
b) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga.
c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
e) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
f) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
g) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

3) Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.


Merupakan upaya fasilitas pelayanan kesehatan di bidang Keselamatan Pasien dalam
kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
dengan kriteria :
a) Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien masuk,
pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan, rujukan dan
saat pasien keluar dari rumah sakit.
b) Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap
pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar.
c) Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk
memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial,
konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
d) Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat
tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif

4) Penggunaan metoda metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien.
Merupakan kegiatan mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang telah ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis insiden, dan
melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta Keselamatan Pasien dengan kriteria :
a) Setiap puskesmas harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, mengacu
pada visi, misi, dan sakit tujuan puskesmas, kebutuhan pasien, petugas pelayanan
kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Puskesmas Tanggul”.
b) Setiap puskesmas harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait
dengan : pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan,
keuangan.
c) Setiap puskesmas harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua Kejadian
Tidak Diharapkan, dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko
tinggi.
d) Setiap puskesmas harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis untuk
menentukan perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien
terjamin

5) Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.


Merupakan kegiatan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dalam:
a) mendorong dan menjamin implementasi Keselamatan Pasien secara terintegrasi
dalam organisasi melalui penerapan tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien;
b) menjamin berlangsungnya kegiatan identifikasi risiko Keselamatan Pasien dan
menekan atau mengurangi insiden secara proaktif;
c) menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang Keselamatan Pasien;
d) mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan Keselamatan
Pasien;
e) mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi setiap unsur dalam meningkatkan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan Keselamatan Pasien

6) Mendidik staf tentang keselamatan pasien.


Merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan dan
memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisipliner dalam pelayanan
pasien dengan standar :
a) Puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
b) Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien.

7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien


Merupakan kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan dalam merencanakan dan mendesain
proses manajemen informasi Keselamatan Pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi
internal dan eksternal yang tepat waktu dan akurat dengan kriteria :
a) Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen
untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan
pasien.
b) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada

b. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien


1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien

c. Sasaran Keselamatan Pasien


Skp.1 mengidentifikasi pasien dengan benar
Skp.2 meningkatkan komunikasi yang efektif
Skp.3 meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
Skp.4 memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar
Skp.5 mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Skp.6 mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

2. Bagaimana Perbaikan Mutu pasien safety berkesinambungan di Puskesmas

Upaya pengendalian dan peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas dalam penilaian akreditasi FKTP diatur dalam standar Bab 3, 6 dan 9 untuk
Puskesmas. Upaya peningkatan mutu tersebut dituangkan dalam rencana/program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
a. Standar Bab 3,6 dan 9
Bab 3 : Mutu Administrasi Dan Manajemen
Peningkatan Mutu Puskesmas
Standar 3.1 : Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Bab 6 : Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Standar 6.1 : Perbaikan kinerja masing-masing UKM Puskesmas konsisten dengan tata nilai,
visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana yang ditunjukkan dalam sikap
kepemimpinan.
Bab 9 : Mutu Upaya Kesehatan Perseorangan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Standar 9.1 : . Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis
Standar 9.2 : Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh
semua pihak yang berkepentingan
Standar 9.3 : Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan
dievaluasi dengan tepat
Standar 9.4. : Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan
dikomunikasikan dengan baik

Langkah Penerapan :
1. Workshop mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien:
 Pemahaman PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
 Pemahaman standar akreditasi yang terkait dengan manajemen risiko dan keselamatan
pasien
 Manajemen risiko dan Keselamatan Pasien
 Budaya mutu dan keselamatan pasien  kesepakatan tata nilai : non blaming culture &
just culture
2. Pengorganisasian (ulang) tim mutu puskesmas:
PMK No 11/2017 mengamanatkan dibentuknya tim keselamatan pasien yang bertanggung jawab
langsung kepada kepala Fasilitas Kesehatan.
3. Review kembali kebijakan mutu dan keselamatan pasien & pedoman mutu dan keselamatan
pasien
4. Penyusunan program mutu dan keselamatan pasien (untuk puskesmas harus terintegrasi bab 3,
6, dan 9)
5. Implementasi program yang sudah disusun
6. Monitoring pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien
7. Evaluasi dan pelaporan

b. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.


1) Program mutu manajerial
a) Sosialisasi tata nilai/budaya mutu dan keselamatan pasien
b) Monitoring dan Penilaian kinerja manajerial (keuangan, pemeliharaan, pengelolaan sdm,
pengelolaan asset, dsb)
c) Audit internal
d) Penyusunan register risiko pelayanan UKM dan UKP
e) Pertemuan tinjauan manajemen
f) Penyusunan register risiko terkait dg fasilitas dan pelayanan admen
g) Membakukan sistem pelaporan insiden dan tindak lanjutnya

2) Program mutu pelayanan klinis & Keselamatan Pasien:


a) Komunikasi efektif dengan pasien dalam pelayanan klinis & Komunikasi efektif antar
praktisi
b) Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis dan tindak lanjutnya
c) Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku SDM klinis dan tindak lanjutnya
d) Pelaporan insiden keselamatan pasien dan tindak lanjutnya
e) Implementasi manajemen risiko pada area prioritas
f) Penyusunan panduan praktik klinis
g) Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien dan tindak lanjutnya
h) Register risiko pelayanan klinis

3. Bagaimana Konsep Keselamatan Pasien di Puskesmas


Konsep keselamatan pasien di puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan susunan organisasi sebagai berikut
: Ketua dokter, Anggota : dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dantenaga kesehatan
lainnya
2. Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang
insiden
3. Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien dinas kesehatan
kabupaten/kotasecara rahasia
4. Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh langkahmenuju
keselamatan pasien
Tujuh langkah keselamatan pasien Puskesmas merupakan panduan yang komprehensif untuk
menujukeselamatan pasien, sehingga tujuh langkah tersebut secara menyeluruh harus
dilaksanakan oleh setiap puskesmas.

Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien


2. Pimpin dan dukung staf
3. Integrasikan aktivitas
4. Kembangkan system pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan, tujuh langkah tersebut tidak harus berurutan dan tidak harus
serentak.Pilih langkah-langkahyang paling strategis dan paling mudah dilaksanakan di
Puskesmas. Bila langkah-langkah ini berhasilmaka kembangkan langkah-langkah yang belum
dilaksanakan.Bila tujuh langkah ini telah dilaksanakan dengan baik Puskesmas dapat menambah
penggunaan metoda-metoda lainnya

4. Bagaimana Mutu dan Keselamatan Pasien dalam standar Akreditasi Puskesmas

Bab III Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)


Standar 3.1 Peningkatan Mutu dan Kinerja Puskesmas
Kriteria 3.1.1 Penanggungjawaban mutu, tugas, tanggungjawab dan wewenang
Kriteria 3.1.2 Perencanaan mutu & kinerja perbaikan mutu berkesinambungan: Koreksi, tindakan
korektif, preventif
Kriteria 3.1.3 Peran, Pimpinan & Seluruh Karyawan
Kriteria 3.1.4 Internal audit
Kriteria 3.1.2 Rapat Tinjauan Manajemen (salah satunya membahas hasil internal audit)
Kriteria 3.1.5 Pemberdayaan Pengguna
Kriteria 3.17 Kaji banding kinerja antar Puskesmas

Bab VI Sasaran Kinerja UKM


1) Perbaikan Kinerja UKM
 Kepala Puskesmas dan jajarannya bertanggungjawab dalam membudayakan perbaikan
kinerja secara berkesinambungan.
 Penanggungjawab UMK melaksanakan perbaikan kinerja berkesinambungan, tercermin
dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
 Memberikan pelayanan yang lebih baik kepada sasaran
 Upaya memberdayakan sasaran untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja
 Dokumentasi perbaikan kinerja
 Kaji banding dengan puskesmas lain

Bab IX Peningkatan mutu dan keselamatan pasien


Tanggungjawab tenaga klinis dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya
keselamatan pasien
Beberapa output yang perlu diperhatikan untuk perbaikan mutu adalah
1. Perencanaan sd evaluasi
2. Penetapan area prioritas
3. Penetapan indicator klinis
4. Monitoring, evaluasi, tindak lanjut
5. Kebijakan & Prosedur IKP
6. Pelaporan IKP

1) Memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan


Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
1. Penetapan budaya mutu dan keselamatan pasien
2. Indicator perilaku dalam pemberian pelayanan
3. Inovasi perbaikan
4. Evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pemberian pelayanan

2) Sumberdaya disediakan
Beberapa poin yang perlu diperhatikan:
1. Pengalokasian sumberdaya untuk perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien
2. Penyusunan pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut rencana program mutu klinis dan
keselamatan pasien

3) Pemahaman mutu layanan klinis


Fungsi dan proses layanan klinis utama diprioritaskan
Beberapa poin yang perlu diperhatikan
1. Area prioritas
2. Komitmen
3. Pemahaman
4. Pelaksanaan program mutu klinisi dan KP, evaluasi dan tindak lanjut

4) Pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas
1. Prosedur penyusunan standar/SOP Klinis
2. Penyusunan standard an SOP Klinis
3. Tersedia acuan yang jelas untuk penyusunan standard an SOP Klinis

5) Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien


Pengukuran menggunakan instrument yang efektif
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Indicator mutu layanan klinis ditetapkan
2. Sasaran keselamatan pasien
a) Tidak terjadi salah identifikasi
b) Komunikasi efektif dalam pelayanan
c) Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
d) Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan
e) Pengurangan terjadinya risiko infeksi
f) Pengurangan terjadinya risiko infeksi
g) Tidak terjadinya pasien jatuh
3. Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dianalisis dan
ditindaklanjut

6) Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
1. Penetapan target untuk tiap indicator mutu klinis dan Keselamatan pasien
2. Pertimbangan dalam penetapan target
3. Keterlibatan tenaga klinis dalam penetapan target

7) Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola dengan
efektif
Pengumpulan data, analisis tindak lanjut, dokumentasi

8) Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


Beberapa poin yang perlu diperhatikan
1. Kejelasan penanggungjawab mutu dan KP
2. Tim mutu klinis dan KP – uraian tugas dan tanggungjawab
3. Rencana program peningkatan mutu klinis dan KP

9) Rencana disusun berdasarkan hasil evaluasi


1. pengumpulan data
2. Analisis
3. Program mutu & keselamatan pasien
4. Implementasi / penanggungjawab
5. Monev
6. Tindak lanjut

10) Upaya peningkatan mutu di evaluasi dan didokumentasi


Beberapa poin yang perlu diperhatikan
1. Pencatatan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan KP
2. Evaluasi terhadap hasil peningaktan mutu klinis dan KP
3. Tindak lanjut perbaikan
4. Pendokumentasian seluruh kegiatan upaya peningaktan mutu klinis dan KP

11) Hasil evaluasi dikomunikasikan


1. Kebijakan dan Prosedur distribusi informasi dan komunikasi PMKP
2. Sosialisasi proses dan hasil PMPK
3. Evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi
4. Pelaporan ke pemilik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan
baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat
menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan. Besar
harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai