ANEMIA
Perdarahan saluran cerna, Defisiensi besi, Vit B12; Overaktif RES, produksi
uterus, hidung, luka asam folat SDM abnormal
Peningkatan kontraktilitas
Lemah, lesu, paresthesia POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF
mati rasa, ataksia,
PALPITASI gangguan koordinasi,
bingung
3. Rencana Keperawatan
1). rerfusi rerfer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin.
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, maka perfusi penter meningkat
dengan kriteria hasil :
Denyut nadi prefer meningkat
Warna kulit pucat menurun
Kram otot menurun
Pengisian kapiler membaik
Akral membaik
Turgor kulit membaik
TD sistolik membaik
TD diastolic membaik
Kelemahan otot menurun
Intervensi:
A. Perawatan sirkulasi
Observasi:
Periksa sirkulasi perifer (mis nadi peenifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu)
Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi (orang tua, hipertensi, kadar koleterol tinggi)
Monitor panas kemerahan, nyeri, atau bengkak pada extremitasi.
Terapeutik :
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di arta beterbangan perfusi
Hindari pengukuran darah pada extremitasi dengan keterbatasan perfit
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan kaki & kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi :
Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar.
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, hilangnya rasa).
B. Tranfusi darah
Observasi :
Identifikasi rencana tranfusi
Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama & setelah tranfusi (TD, suhu, nadi, &
frekuensi nafas)
Monitor tanda kelebihan cairan (mis. Dyspnea, taki karda, sianosis, TD meningkat,
sakit kepala, konvulsi)
Monitor reaksi tranfusi.
Terapeutik :
Lakukan pergerakan ganda pada label darah (gol. Darah, rhesus, tgl kadaluarsa, no.
seri, jumlah, identitas pasien).
Renksa kepatenan akas intravena, flebitis, dan tanda-tanda infeksi local.
Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum tranfusi dilakukan
Atur kecepatan tranfusi sesuai produk darah : 10-15 mk kg BB dalam 2-4 jam
Berikan tranfusi dalam waktu maksimal 4 jam.
Hentikan tranfusi jika terdapat reaksi tranfusi
Dokumentasikan tanggal, waktu, jumlah, durasi, dan respon tranfusi.
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur tranfusi
Jelaskan tanda dan gejala reaksi tranfusi yang perlu dilaporkan (mis. Pusing, gatal,
sesak nafas, atau nyeri dada).
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian therapy sebelum tranfusi, jika perlu.
2). Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil :
Porsi makan yang dihabiskan meningkat
Berat badan membaik
Indek massa tubuh (IMT) membaik
Membrane mukosa membaik
Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat.
Intervensi :
Manajemen Nutrisi
Observasi :
Identifikasi struktur nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
Therapeutic :
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Anti emetik), jika perlu.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu.
Intervensi :
Manajemen energy
Observasi :
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang emngakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan titik & emosional.
Monitor pola dan jam tidur.
Therapeutic :
Sediakan lingkungan yang nyaman (cahaya, suara, kunjungan)
Lakukan latihan rentang gerak aktif atau pasif.
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur.
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Edukasi tentang anemia (pengertian, penyebab, gejala, cara mencegah dan cara
merawat).
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoro Ani, Dkk, (2009) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, 2, 3 Edisi Keempat
Internal Publishing, Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi I. Jakarta.
DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi I. Jakarta.
DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi I. Cetakan
II. Jakarta. DPP PPNI
ASUHAN KEPERAWATAN STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
TERHADAP Tn. F DENGAN ANEMIA
DI RUNAG KELAS SATU RSU ALIMUDDIN UMAR
LAMPUNG BARAT
A. DATA DASAR
1. Data Demografi
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. F
Umur : 73 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma Satu
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Palembang
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Sumber Biaya : BPJS
Diagnose Medis : Anemia
a. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Y
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Way Tenong
Hubungan dengan Klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit
Tanggal 3-10-2019 Jam 13.24 Klien datang melalui IGD dengan keluhan lemas,
kaki tidak dapat digerakkan dan kram saat dingin, batuk berdahak dan BAK seperti
the saat dingin.
Pemeriksaan fisik saat di IGD k/u : tampak sakit sedang
Kesadaran : composments. TD: 110/60 mmHg, HR : 99 x/mnt, RR : 20 x/mnt
o
Suhu : 36.5 c. Mata : konjungtiva ; anemis : +/+
Golongan darah / Rh : AB / +
Hbs. pg : non reaktif
Kadar Gula : sewaktu : 129 mgr%
GENOGRAM 3 GENERASI
KETERANGAN :
: Klien
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Penderita Anemia
2). Sosial
Klien dapat dukungan dari keluarganya saat dirumah sakit ditunggui oleh istri
dan anak-anaknya. Hubungan klien dengan lingkungan sekitarnya baik-baik,
selama interaksi klien menunjukkan sikap kooperatif dan perilaku bersahabat
baik dengan perawat
3). Spiritual
Klien rajin melaksanaan kegiatan ibadahnya
Klien berdoa agar sakitnya bisa segera sembuh
4). Ekonomi
Penghasilan klien perbulannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ketiga anaknya sudah bekerja dan mandiri. Sumber pembiayaan di RS dengan
BPJS
g. Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja bersih, tidak ada polusi dan tidak
ada hal yang membahayakan kesehatan.
Saat ini dirawat diruang Kelas I bersama 1 pasien lainnya
h. Pola kebiasaan sehari-hari
1. Pola pemenuhan nutrisi dan cairan
Sebelum sakit :
Makan 3 x sehari porsi cukup, menghindari makan sayuran hijau
yang bisa membuat asam uratnya kambuh, hanya mengkonsumsi
sayuran : Sawi, wortel, genjer. Tidak mengkonsumsi kacang-
kacangan (tempe) dan kangkung
Minum 8 – 10 gelas sehari
BB : 46 Kg
Saat ini
Makan 3 x sehari, bisa menghabiskan ¾ porsi dari RS, tidak ada
mual dan muntah
Minum ± 8 gelas sehari (…), terpasang infus : Nacl 0,9% qh 20
(kanset) (1440 cc/hr) total 2940 cc
BB 45 Kg, TB : 157 cm (…)
IMT : = = 18,256
2. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
BAK ± 6 x sehari, warna kuning jernih, volume ± 1.250 cc/hr
BAB 1 x sehari, warna kekuningan, konsistensi lembek
Saat ini
BAK ± 4 x sehari, warna kuning jernih, volume ± 1. 500 cc/hr
BAB 1 x sehari (terakhir kemarin pagi), warna kecoklatan, konsistensi :
agak keras
IWL : 15 x 1kg BB / hari = 15 x 45 = 675 cc
Balance cairan : Intake – output = 2940 cc – 2175 cc
= + 765
Saat ini
Mandi 1x sehari (pagi) di lap dengan air hangat, sikat gigi 2 x sehari,
cuci rambut 1 x sehari di lap dengan air
4. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit :
Tidur 8 jam / hari : siang 2 jam ; malam 6 jam
Tidak menggunakan obat tidur
Saat ini
Tidur 6 jam / hari : siang 1 jam ; malam 5 jam
Saat ini
Aktifitas klien dibantu oleh keluarga (istri dan anaknya) diantaranya mandi,
mengganti pakaian, menyisir.
2) System pendengaran
- Bentuk dan posisi telinga : simetris
- Tidak ada tanda radang dan infeksi
- Palpasi mastoid tidak ada bengkak
- Tidak menggunakan alat bantu dengar
- Fungsi pendengaran menurun
3) System wicara
- Tidak ada kesulitan/ gangguan wicara
4) System pernafasan
RR : 20 x/mnt, irama regular, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, perkusi
redup, tidak ada bunyi nafas tambahan, merasa tidak nyaman setelah
beraktifitas, tidak memakai alat bantu pernafasan, batuk saat cuaca dingin
5) System kardiouaskuler
a. Sirkulasi perifer
Nadi : 80 x/mnt irama teratur, kekuatan denyut lemah;
Temperature kulit dingin, distensi _________
Nadi setelah beraktifitas : 98 x/mnt ; CRT < 3 detik
b. Sirkulasi jantung
HR : 80 x/mnt ; irama teratur, bunyi jantung I dan II terdengar jauh, lemah
tidak ada kelainan bunyi jantung, ada rasa lelah, merasa tidak nyaman
setelah beraktifitas, akral hangat, tidak ada nyeri dada
HR setelah beraktifitas : 98 x/mnt
TD saat istirahat : 110/60 mmHg
TD setelah beraktifitas : 140/85 mmHg
6) System neourologi
- GCS : E4MGV5, kesadaran composmentio
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
- Refleks fosiologis + ; Refleks fotologis –
7) System percernaan
Mukosa bibir pucat, bentuk simetris, mukosa kering tidak ada perdarahan gusi,
lidah bersih, warna pucat, tidak ada kesulitan menelan, tidak muntah, tidak ada
distensi abdomen, bising usus : 12 x/mnt, tidak ada pembesaran limfa dan hepar
Tidak ada nyeri tekan dan leper abdomen
Asliter - ; tidak ada riwayat operasi cerna sebelumnya.
8) System imunologi
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
9) System endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid ; tidak ada nafas bau
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( 04/10/2019)
Different 0/0/1/159/28/12
Jumlah entrosit : 49
Jumlah Trombosit : 290000
Jumlah Hematoksit : 15
MCU : 82
MCH : 33
LE sel : 40
Gol. Darah / Rh : AB/+
Kadar gula sewaktu : 124 mgr%
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
IVFD : Nacl 0.9% 20 tts/mnt
Injectie : Omeperutolo 1x1 dral pukul 15.00
Oral : Ambroxol 3x1 tab pukul 15.00 , 23.00, 07.00
Rencana Tranfusi PRC 3 kolf (Sudah masul 1 kolf)
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Perawatan sirkulasi
Transfusi darah
Manajemen nutrisi
Manajemen energy
Penatalaksaan :
IVFD : Nacl 0.9% 20 tts/mnt
Injectie : Omeperutolo 40mg
Rencana Tranfusi sampai Hb > 10 gr%
B. DATA FOKUS
1. Data Subjektif
Mengeluh lelah
Merasa lemah
Merasa tidak nyaman setelah beraktifitas
Kram otot kaki bila dingin
BB sebelum sakit : 46 Kg
Menghindari makan sayuran hijau seperti kangkung
2. Data objektif
Tampak lemah
Tampak pucat
Konjungtiva anemis : +/+
Hb 6.4 gr% (Sebelum transfusi)
CRT < 3 detik
Turgor menurun
HR saat istirahat : 80 x/mnt
HR setelah beraktifas : 98 x/mnt
TD saat istirahat : 110/60 mmHg
TD setelah beraktifas : 140/85 mmHg
Tidak mampu mandi sendiri
Personal hygiene dibantu keluarga
BB saat ini 45 Kg
IMT : 18,256
Kekuatan otot
Kulit teraba dingin
Menghabiskan ¾ porsi makan
Membrane mukosa kering
4. ANALISA DATA
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
2) Deficit nutrisi b.d ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient
3) Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
Edukasi
- Anjurkan mengecek air
mandi untuk menghindari
kulit terbakar
- Anjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi
- Informasikan tanda & gejala
darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat
istirahat)
2. Transfuse Darah
Observasi :
- Identifikasi rencana
transfuse
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum, selama & setelah
transfuse
- Monitor tanda kelebihan
aliran (mis. Dyspnea,
takikardia cyanosis, sakit
kepala, konvulsi)
Teraupetik :
- Lakukan pengecekan ganda
pada label darah (gol. Darah,
Rhesus, Tgl Kadaluarsa, No.
Seri, jumlah, identitas
pasien)
- Periksa kepatenan akses
intravena hebitis & tanda
infeksi local
- Berikan Nacl O1g2 50-
100ml sebelum dilakukan
transfuse
- Atur kecepatan transfuse
dalam 2-4 jam
- Hentikan transfuse bila
terdapat reaksi transfuse
- Dokumentasikan tgl, waktu,
jumlah darah, durasi &
respon transfuse
Edukasi :
- Jelaskan tujuan & prosedur
transfuse
- Jelaskan tanda & gejala
reaksi transfuse yang perlu
dilaporkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
theraphy sebelum transfusi
2. 4/10/2019 Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
ketidak mampuan intervensi selama 3 hari, Observasi :
mengabsorbsi status nutrisi membaik, - Identifikasi status nutrisi
nutrient dengan kriteria hasil - Identifikasi Kebutuhan
- Porsi makan yang kalori & jenis nutrient
dihabiskan meningkat - Monitor asupan makanan
- BB membaik - Monitor BB
- IMT membaik - Monitor hasil pemeriksaaan
- Membrane mukosa laboratorium
membaik
- Pengetahuan ttg Teraupetik :
pilihan makanan yang - Lakukan oral hygiene
sehat meningkat sebelum makan
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk
- Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
3. 4/10/2019 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi :
aktifitas b.d intervensi selama 3 hari, Observasi :
ketidakseimbangan maka toleransi aktifitas - Identifikasi gangguan fungsi
suplai dan meningkat, dengan tubuh yang mengkibatkan
kebutuhan oksigen kriteria hasil : kelelahan
- Keluhan lelah - Monitor kelelahan fisik &
menurun emosional
- Perasaan lemah - Monitor pola & jam tidur
menurun
- Aritma setelah Theraupetik :
aktifitas menurun - Sediakan lingkungan yang
- Warna kulit membaik nyaman (cahaya, suara,
- Frektansi nafas kunjungan)
membaik - Lakukan latih rentang gerak
- TD membaik aktif atau pasif
Edukasi :
- Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
tidak berkurang
- Edukasi tentang anemia
(pengertian, penyebab,
gejala, cara mencegah, cara
merawat)
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
7. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. F
Dx. Medis : Anemia
Ruang : Kelas I (Bacan)
No. MR : 10-19-18
NO TGL /
IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Dx JAM
1 4/10/2019 a. Perawatan Sirkulasi S : - Kram otot kaki dua
14.00 1. Memeriksa Sirkulasi Perifer lutut menjalar
(Nadi: 78 x/mnt : CRT<3 dtk, warna keujung kaki
pucat, suhu kulit : dingin)
2. Mengidentifikasi faktor resiko O ; - Nadi : 78 x/mnt
gangguan sirkulasi (orangtua) - CRT < 3 dtk
3. Memonitor nyeri/ kram pada - Warna kulit : Pucat
extremitas (kram kedua lutut - Suhu kulit : dingin
menjalar ke ujung kaki) - TD : 110 / 70 mmHg
4. Menghindari pemasangan infus di
area keterbatasan perfusi (infus A : Perfusi perifer
terpasang ditangan kanan) belum meningkat
5. Menganjurkan mengecek air bak
mandi untuk menghindari kulit P: Perawatan sirkulasi
terbakar (mandi dilap dengan air transfusi darah
hangat)
6. Mengajarkan program diet untuk
meperbaiki sirkulasi (diet tinggi
kalori, tinggi protein)
NO TGL /
IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Dx JAM
1 4/10/2019 b. Transfusi Darah
14.00 1. Mengidentifikasi rencana transfusi
darah (Rencana transfuse PRC kdf
II – esok hari)