PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
AYUNI AMALINA
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Asma dapat disebabkan karena terpapar oleh zat iritan dan alergen
diantaranya berupa debu rumah, serbuk sari bunga, bulu hewan, asap rokok, udara
dingin dan asap sisa pembakaran bahan kimia. Jika tidak di tangani dengan baik
asma dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hidup pada anak,
gangguan tidur, dan dapat mengurangi aktifitas sehari-hari. Tiap anak pasti
memiliki gejala yang berbeda-beda, biasanya anak yang menderita asma akan
mengeluh sesak nafas, sulit bernafas, napas berbunyi “ngik-ngik”, batuk, dan rasa
tidak enak didada.7
Asma merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi
dengan penanganan yang tepat asma dapat terkontrol. Berdasarkan data dari
Kemenkes RI 2018 bahwa data terbanyak untuk kekambuhan asma pada semua
umur yang menderita asma adalah pada kelompok usia 1-4 tahun sebanyak
68,2%. Sejalan dengan penelitian Mutia Chandra yang mengatakan bahwa
terdapat 35 anak yang melakukan kunjungan ke puskesmas banyuanyar sebanyak
63 kali dan setiap anak bisa melakukan kunjungan sebanyak 2x.4,8
Kekambuhan asma pada anak balita dapat dicegah dengan cara menghindari
faktor penyebab timbulnya asma dimana tiap anak memiliki faktor penyebab yang
berbeda-beda. Anak dengan umur dibawah 5 tahun dapat mengalami kekambuhan
asma yang lebih sering karena saluran pernafasan anak tersebut lebih sempit
sehingga lebih mudah tersumbat dibanding dengan anak yang usianya lebih tua.
Kekambuhan asma pada balita juga dapat disebabkan karena kurangnya
pengetahuan keluarga tentang asma dan kurangnya upaya pencegahan serangan
asma di rumah, serta belum terlihat adanya usaha yang baik dalam mengontrol
dan menghindari alergen.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan
pengetahuan ibu dengan frekuensi kekambuhan asma pada balita serta
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.
1.4.2 Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan sebagai
evaluasi serta masukan bagi puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan ibu
untuk mengurangi frekuensi kekambuhan asma pada balita.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan referensi untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa terkait frekuensi kekambuhan asma pada anak balita.
1.4.4 Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau
tambahan data dan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan faktor kekambuhan asma pada balita.
Daftar Pustaka
1. National Health Lung and Blood Institute. Global initiatif for asthma. Global
strategy for asthma management and Prevention; 2017.
2. World Health Organization (WHO). Asthma 2016. Diakses 24 Januari 2020.
Tersedia dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets.html
3. National Center Health Statistic. 2016. Asthma. Diakses tanggal 24 Januari
2020. Tersedia dari: http://www.cdc.gov/nchs/fastats/asthma .htm
4. Kemenkes RI, 2018, Hasil Utama RISKESDAS 2018. Kemenkes RI: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
5. Rahajoe, N., dkk. (2015). Pedoman Nasional Asma Anak Edisi ke-2. Jakarta:
PP Ikatan Dokter Anak Indonesia.
6. Bull, E., David, P. 2007. Simple Guide Asma. Jakarta: Penerbit Erlangga
7. Chomari, N. 2015. Panduan terlengkap tumbuh kemang anak usia 0-5 tahun.
Banyuanyar Surakarta. PT Cinta
8. Mutia, C. Hubungan Pengetahuan Orangtua Dengan Frekuensi Kekambuhan
Asma Pada Anak Usia 6-12 Tahun. 2018. Diakses pada tanggal 27 Januari
2020
9. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Gaytri K and Koley KC. 2017. Knowledge of Asthma in Mothers of Children
Suffering from Wheezing Disorder. Original Article. India: Associate
Professor, Department of Pediatrics, Major SD Singh Medical College,
Farrukhabad, Uttar Pradesh, India, Professor, Department of General
Medicine, Major SD Singh Medical College, Farrukhabad, Uttar Pradesh