PENDAHULUAN
yang bukan semata-mata hanya sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, tetapi pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila pebelajar dapat
menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik.
Pendidikan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan mampu
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa. Siswa yang memperoleh hasil belajar yang tinggi, akan mampu
menjadi anak yang berprestasi. Menurut Bloom (dalam Premana, 2011:6) merupakan
hasil perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan diasumsikan
prestasi belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang
dijalani oleh seorang siswa di bangku pendidikan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa
faktor, baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) siswa. Purwanto (dalam
1)Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, disebut faktor individual.
2) Faktor yang ada di luar diri individu, yang disebut faktor sosial.
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial
adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alatalat yang
motivasi sosial.
Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar seorang siswa di sekolah. Seperti yang telah diungkapkan oleh Purwanto (dalam
Premana, 2011) di atas, pola asuh keluarga termasuk ke dalam salah satu faktor di luar
individu (faktor sosial) yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar seorang siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusniah (2008) menunjukkan fakta bahwa pola asuh
orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan belajar anak dan sangat besar
pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar anak di sekolah. Pola
asuh orang tua yang baik mampu meningkatkan prestasi belajar anak.
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama anak-anak mereka. Hal ini
dipertegas oleh Sutjipto (dalam Maria, 2010:32) yang menyatakan bahwa keluarga adalah
lembaga terutama dan utama. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat
Yusniyah, 2008) keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia
Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar, yaitu semakin baik
kebiasaan belajar siswa akan semakin baik nilai prestasi belajarnya. Menurut
menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sehingga jika dikaitkan dengan belajar maka
kebiasaan merupakan suatu kegiatan yang diperoleh melalui belajar atau membentuk
tingkah laku baru untuk belajar secara kognitif dimana kegiatan itu dilakukan secara
berulang-ulang. Kebiasaan belajar juga dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang
menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan
Seringkali siswa hanya belajar pada saat akan ada ulangan dan ujian saja, sehingga
kadang-kadang hasilnya jauh dari yang diharapkan, bahkan pelajaran yang dipelajari
dalam waktu semalam akan kurang bertahan dalam ingatan dibandingkan jika dipelajari
dengan lebih sering dalam bertahap. Untuk menghadapi persoalan tersebut, kebiasaan
belajar siswa perlu dikembangkan sedikit demi sedikit demi tercapainya prestasi belajar
yang optimal.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola
asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan
antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap SD di
hubungan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa
2012/2013.