Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GENETIKA

ALBINO

DISUSUN OLEH:

1. TIARA AYUNING DIRINDRA


2. WARYATI
3. EKA MAYASARI
4. WANDA LESTARI

KELAS : BIOLOGI B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan makalah mata kuliah genetika tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pengampu yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah matakuliah ini dapat disusun dengan baik.
Semoga makalah matakuliah genetika “ ALBINO” yang telah kami susun ini turut menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan
makalah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 23 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Fenomena kelainan fisik atau penyakit bawaan pada manusia semakin lama
semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit,
melainkan diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak menular, dapat
diusahakan agar terhindar dari penyakit tersebut. Pada umumnya, penyakit genetis
dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan muncul sebagai suatu penyakit
atau kelainan jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk keadaan gen yang
heterozigot, individu yang bersangkutan tidak menampakkan kelainan atau penyakit.
Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier). Individu yang
bersifat carrier walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat mewariskan sifat yang
negatif kepada generasi yang selanjutnya. Kelainan bawaan dapat diturunkan melalui
kromosom kelamin atau kromosom tubuh. Kelainan bawaan yang tertaut kromosom
tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang bersifat dominan. Yang bersifat resesif
salah satunya adalah albino.
Maryati, Sri. 2012. Biologi Umum. Jakarta : Penerbit Erlangga
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism
atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder.
Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih
jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri seorang
albino adalah mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat
dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua). Hery, Agus.
2011. Albinisme pada Manusia. Purwokerto : Universitas Soedirman
Albino dikategorikan dengan tirosina se positif atau negatif. Dalam kasus dari
albino tirosinase positif, enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak
mampu untuk memproduksi melanin karena alasan tertentu yang secara tidak langsung
melibat kan enzim tirosinase. Dalam kasus tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak
diproduksi atau versi nonfungsional diproduksi. Suryo. 2000. Genetika
Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Seseorang dapat menjadi karier dari gen albino tanpa menunjukkan fenotif ter
tentu, sehingga seorang anak albino dapat muncul dari orang tua yang tidak albino.
Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular albino (terkait dengan kromosom X),
sehingga pria lebih sering terkena ocular albino. Penderita albino tidak mempunyai
pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang datang dari
matahari), mereka menderita karena sengatan sinar matahari, yang bukan merupakan
masa lah bagi orang biasa. Suryo. 2000. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press

B. Rumusan masalah
1. Apa itu penyakit albino ?
2. Apa saja ciri-ciri dan gejala penyakit albino ?
3. Apa penyebab penyakit albino ?
4. Apa saja klasifikasi albino ?
5. Bagaimana genetika persilangan albino ?
6. Bagaimana Penanganan albino ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit albino.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan gejala penyakit albino.
3. Untuk mengetahui penyebab penyakit albino.
4. Untuk mengetahui klasifikasi albino.
5. Untuk mengetahui genetika persilangan albino.
6. Untuk mengetahui bagaimana penanganan albino.
BAB II

PEMBAHASAN
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai