disusun oleh :
Kelompok 4
Kami panjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Pengendalian Internal
Kontrol dan Resiko Pengendalian” dengan lancar. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas Auditing I.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut andil dalam penyusunan makalah
ini, terutama kepada dosen kami yaitu Ibu Rita Yuniarti, DR., S.E., M.M., Ak., C.A.
Meski demikian, kami sadari terdapat ketidak sempurnaan dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini. Kami berharap pembaca memberikan kritik dan sarannya guna memperbaiki
makalah ini.
Akhir kalimat, semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi dan menambah wawasan
bagi pembaca khususnya bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
3. Kesinambungan Usaha...................................................................................7
1) Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan karyawan
secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian. Manajemen yang secara
berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi dan mnyimpang dari
kebijakan pengendaliannya, secara tidak langsung dapat mendorong karyawan
untuk mengabaikan pengendalian. Struktur organisasi perusahaan, yang
merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga
mempengaruhi lingkungan pengendalian.
2) Penilaian Resiko
Semua perusahaan menghadapi resiko, antara lain:
Perubahan permintaan pelanggan
Ancaman pesaing
Perubahan peraturan
Perubahan dalam faktor-faktor ekonomi
Pelanggaran karyawan terhadap kebijakan dan prosedur kebijakan
Manajemen perusahaan harus menilai resiko-resiko tersebut dan melakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannys sehingga tujuan
pengendalian internal dapat dicapai.
4) Pengawasan
Secara umum, evaluasi pengawasan terpisah dilakukan pada saat terjadi perubahan
besar dalam strategi, manajemen senior, struktur bisnis, atau operasi. Pada
perusahaan besar, auditor internal yang independen terhadap operasi biasanya
bertanggung jawab atas pengawasan sistem pengendalian internal. Auditor internal
dapat melaporkan masalah-masalah dan hal-hal yang mendapat perhatian khusus
kepada komite audit atau dewan direksi yang independen terhadap manajemen
perusahaan. Selain itu, auditor eksternal juga dapat mengevaluasi pengendalian
internal sebagai bagian dari audit tahunan atau laporan keuangan
1. Peristiwa kemudian meliputi peristiwa – peristiwa yang terjadi antara tanggal neraca
hingga tanggal penerbitan laporan keuangan.
Dua tipe peristiwa kemudian :
1) Peristiwa kemudian tipe 1 meliputi peristiwa yang memberikan tambahan bukti
yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak
terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan
2) Peristiwa kemudian tipe 2 meliputi peritiwa-peristiwa yang menyediakan tambahan
bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
dilaporkan, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca
Peristiwa tipe 1 memerlukan penyesuaian atas laopran keuangan, sedangkan tipe 2
memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan, atau bila peristiwa tersebut sangat
material perlu dilampirkan data pro-forma pada laporan keuangan.
Bagan arus (flow chart) pegendalian internal adalah diagram yang menunjukkan dokumen
klien dan aliran urutannya dalam organisasi.
Akuesioner pengendalian internal mengajukan serangkaian pertanyaan tentang pengendalian
dalam setiap area audit sebagai sarana untuk mengidentifikasi definisi pengendalian internal.
Mengevaluasi pengimplementasian pengendalian Internal :
1) Memuktakhirkan dan mengevaluasi pengalaman auditor sebelumnya dengan
entitas
2) Melakukan tanya-jawab dengan perrsonil klien
3) Menelaah dan catatan
4) Mengamati aktivitas dan operasi entitas
5) Melakukan penelusuran sistem akuntansi
Jumlah pengendalian yang diuji oleh auditor untuk menayakan pendapat mengenai
pengendalian internal bagi sebuah perusahaan publik jauh lebih besar ketimbang hanya
menyatakan pendapat tentang laporan keuangan.
1.7. Mengkomunikasikan Kelemahan Pengendalian Internal
2. Apa Faktor Jelaskan Apa Dampak
Resiko atau kelemahan Potensialnya
Kelemahan Tanggapan
Apa Asersi dalam terhadap
Signifikan? audit
yang Pengendalian Laporan
Dipengaruhi? Internal Keuangan?
Manajemen belum Anggota tim Manajemen Ya. Lihat prosedur
mempertimbangkan, manajemen dapat tertentu
atau menilai, resiko memercayai meniadakan berkenaan
terjadinya satu sama lain, (override) dengan journal
kecurangan. dan keberatan pengendalian entries, related
menerapkan dan sering parties, dan
kebijakan yang memanipulasi pengakuan
mahal, untuk laporan pendapatan.
menangani keuangan.
resiko
kecurangan.
Penjualan dicatat Tidak ada Pendapatan Ya. Lihat prosedur
dalam periode/ pengendalian dapat disalah tambahan
tahun buku yang untuk sajikan secara untuk proses
salah. mencegah hal material dalam pisah batas.
ini dan kami laporan
menemukan keuangan.
dua kesalahan
pisah batas (cut
off) dalam uji
rincian (tests of
details) kami.
Pengawasan dan Klien tidak Mengingat Ya. Dapatkan bukti
dokumentasi membuat besarnya angka untuk
mengenai dokumen untuk estimasi, satu mendukung
pembuatan estimasi mendukung kesalahan bisa asumsi dan
akuntansi, sangat estimasi berdampak hitung kembali
lemah. akuntansi yang material estimasi
dibuat. terhadap tersebut.
laporan
keuangan
1.8. Menyelesaikan Tahap Penilaian Resiko
Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan audit. Keputusan yang diambil
auditor selama tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapi hasil audit yang optimal.
Apabila hasil yang diperoleh optimal maka kemungkinan kecil audit tersebut bebas dari
kemungknan salah saji yang material. Tahap terahir dari audit merupakan tahap yang
memerlukan review yang cermat dan penuh pemikiran mengenai audit oleh seseorang yang
berpengalaman dan memiliki ilmu sehingga laporan yang diauditnya dapat optimal.
Selain melakukan review hasil, beberapa aspek lain dalam menyelesaikan audit juga
sangat menentukan keberhasilan suatu audit. Dengan demikian tahap terahir yang diperlukan
untuk mengaudit sebuah laporan keuangan agar lebih optimal dan terhindar dari salah saji
yang material adalah melakukan review terhadap laporan tersebut. Selain itu juga melakuka
penilaian risiko terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Dalam menilai risiko terdapat
tahap-tahap yang harus dilalui oleh auditor yakni tahap mengumpulkan bukti, melakukan
analisis, merangkum hasil penilaian risiko, revisi atas penilaian risiko, dan yang terahir adalah
melakukan dokumentasi.
Dalam menilai risiko terdapat tiga kegiatan diantaranya adalah :
1) Kegiatan prapenugasan, yang bertujuan untuk putusan terima atau tolak penugasan,
dan didokumentasi denga rinci faktor risiko, independensi, surat penugasan.
2) Merencanakan auditnya dengan membuat strategi audit menyeluruh dan rencana
audit dan didokumentasi dengan materialitas, diskusi tim audit, strategi audit
menyeluruh.
3) Laksanakan prosedur penilaian risiko, yakni dengan identifikasi atau nilai RSSM
dengan memahami entitas. Yang didokumentasikan denga risiko bisnis dan fraud
termasuk risiko yang signifikan, rancangan
BAB II JURNAL INTERNASIONAL
The effect of internal controls on financial reporting quality in Iranian family firms
Mahmoud Lari Dashtbayaz, Mahdi Salehi, Toktam Safdel
Jurnal ini menyelidiki apakah kelemahan kontrol internal berpengaruh pada kontrol
pelaporan keuangan atau tidak dan apakah efek ini di perusahaan keluarga berbeda
2) Biddle et al. (2009) percaya bahwa pelaporan keuangan berkualitas tinggi dapat
menjadi hambatan bagi manajemen laba. Ini berasal dari keyakinan bahwa
kualitas audit. Oleh karena itu, perusahaan audit dapat mempengaruhi seberapa
dan Deasi, 1971; Tai et al., 1990; Ahmed dan Nicholls, 1994).
3) Kualitas laporan keuangan yang tidak diaudit ditentukan oleh fitur sistem
pelaporan keuangan dan oleh fitur yang melekat (Dechow et al., 2010). Oleh
internal yang efektif untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
menjaga kondisi keuangan dan profitabilitas, menangani insiden yang belum
pernah terjadi sebelumnya, dan menanggapi dengan baik para pemegang saham
kontrol internal pada 5 Mei 2012 untuk menegakkan hak-hak investor, untuk
pengendalian internal pada 2012 oleh Organisasi Sekuritas dan Bursa, semua
2.3 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Analisis dengan pengujian
keuangan yang lebih rendah.Temuan ini sesuai dengan temuan Li et al. (2018),
Salehi dan Bahrami (2017), Ji et al. (2017), Dowdell et al. (2014), Ilive (2010),
Yazawa (2010) dan Doyle et al. (2007a, b). Mereka menyimpulkan bahwa
keuangan.
dengan temuan Wang (2006) dan Ali et al. (2007) karena mereka menemukan
dari peran struktur kepemilikan seperti itu, perusahaan keluarga, pada asosiasi
2.5 Kesimpulan
ekuitas, dan regulator pasar keuangan. Karena membuktikan bahwa kontrol internal
memainkan peran yang efektif dalam kinerja keuangan perusahaan, bagi para
tergantung pada efisiensi kontrol internal; Oleh karena itu, penggunaan kontrol