Disusun Oleh:
Timoty Mario (11.2016.057)
Pembimbing :
dr. Nuniek Endang, Sp.PD, FINASIM
Tinjauan Pustaka
Definisi ........................................................................................................ 3
Etiologi ........................................................................................................ 3
Patogenesis ........................................................................................................ 8
Diagnosis ........................................................................................................ 9
Komplikasi ........................................................................................................ 11
Faktor Risiko
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional adalah sebagai berikut:
Resiko rendah:
o Usia <25 tahun
o Berat badan normal sebelum hamil
o Tidak ada riwayat keluarga DM
o Tidak ada riwayat kelainan toleransi glukosa
o Tidak ada riwayat obstetri yang buruk
o Bukan dari kelompok etnis dengan prevalesi tinggi untuk DM
Resiko tinggi:
o Usia >30 tahun
o Obesitas
o Polycystic ovary sindrom
o Kehamilan yang lalu ada intoleransi glukosa
o Kehamilan yang lalu dengan bayi besar (>4000gr)
o Riwayat kematian janin dalam rahim yang tidak dketahui sebabnya
o Keluarga dengan DM tipe 2
o Dari kelompok etnis dengan prevalesi tinggi untuk DM, antara lain: Hispanic,
African, Native American, dan South East Asian
Sebagian besar estrogen yang dibentuk oleh placenta adalah dalam bentuk
estriol bebas, yang terkonjugasi dalam hepar menjadi glukoronida dan sulfat yang
lebih larut, yang dieskresikan dalam urine. Estrogen tidak mempunyai efek dalam
transport glukosa, tetapi mempengaruhi peningkatan insulin (insulin binding).
Progesteron yang dihasilkan korpus luteum sepanjang kehamilan khususnya
selama 6 minggu pertama. Trofoblas mensintesis progesterone dan kolesterol ibu
dan merupakan penyumbang utama terhadap kadar progesterone plasma yang
meningkat secara menetap selama kehamilan. Progesterone juga mengurangi
kemampuan dari insulin untuk menekan prod uksi glukosa endogen.
Selama persalinan :
-Persalinan memanjang akibat bayi yang besar
-Distosia bahu
-Meningkatnya tindakan operatif
-Ruptura jalan lahir
-Perdarahan postpartum
Selama nifas :
- Sepsis puerperalis
- Berkurang laktasi
-Meningkatnya morbiditas maternal
Patogenesis
Kehamilan adalah suatu kondisi diabetogenic ditandai dengan resistensi insulin dengan
peningkatan kompensasi sebagai respon β-sel dan hyperinsulinemia. Resistensi insulin biasanya
dimulai pada trimester kedua dan memaju ke seluruh sisa dari kehamilan. Plasenta sekresi
hormon seperti progesteron, kortisol laktogen, plasenta, prolaktin, dan hormon pertumbuhan,
merupakan penyumbang utama kepada resistensi insulin yang terlihat dalam kehamilan.
Resistensi pada insulin mungkin berperan dalam memastikan bahwa janin memiliki tenaga yang
cukup dari glukosa dengan mengubah metabolisme energi ibu dari karbohidrat ke lemak.
Wanita dengan GDM memiliki keparahan yang lebih besar dari resistensi insulin
dibandingkan dengan resistensi insulin terlihat pada kehamilan normal. Mereka juga memiliki
penurunan dari peningkatan kompensasi dalam sekresi insulin, khususnya pada fase pertama
sekresi insulin. Penurunan pada insulin fase pertama mungkin menandakan kerusakan fungsi sel
β. Xiang et al menemukan bahwa wanita dengan GDM Latino meningkat resistensi terhadap
pengaruh insulin pada clearance glukosa dan produksi dibandingkan dengan wanita hamil
normal. Selain itu, mereka menemukan bahwa wanita dengan GDM mengalami penurunan 67%
sebagai kompensasi β-sel mereka dibandingkan dengan normal peserta kontrol hamil.
Diagnosis
WHO
Sejak tahun 1980 WHO telah membuat cara skrining untuk diabetes mellitus.
Untuk mendeteksi diabetes mellitus dilakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban
75 gram glukosa setelah berpuasa selama 8-14 jam. Dinyatakan diabetes mellitus bila
kadar glukosa darah puasa ≥126 mg/dL dan atau 2 jam setelah pembebanan >200
mg/dL. Bila hasil negatif diulangi dengan cara pemeriksaan yang sama pada usia
hamil 24-28 minggu. Mereka yang mempunyai kadar glukosa darah diantara kadar
normal dan diabetes mellitus disebut kelompok toleransi glukosa terganggu. Khusus
untuk wanita hamil dengan toleransi glukosa terganggu harus diobati sebagai penderita
diabetes mellitus.