Anda di halaman 1dari 9

Pencerah Publik Nomor 02 Tahun 2015

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(MUSRENBANG) KECAMATAN
(studi Implementasi Perda Kota Palangka Raya No.18 Tahun 2013 tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah di Wilayah Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya)

Oleh
Mambang

Abstract: This study aims to analyze and describe the implementation of the Development
Planning Meeting (Musrenbang) based on Regional Regulation No. Palangkaraya 18 in 2013 in
District Jekan Kingdom city of Palangkaraya, and describes public participation in the
implementation of the Development Planning Meeting (Musrenbang) and also the factors that
influence community participation. Planning development through through musrenbang in
District Jekan Kingdom does not run in accordance with the existing system because a lot of errors
- errors in the implementation. Musrenbang only be regarded as a mere formality, its realization
does not match the expectations of society, so that the program - the proposed program is based on
program priorities of the urgent needs of society districts Jekan Kingdom. error is always repeated
every year due to weak regulations governing community involvement in the nomination
participating in the program - the program of development, in terms of regulation, financing and
realization of the program. This happens more and more a lack of public confidence in the
government considered only as a promise musrenbang program - the program, then to restore
public confidence in the musrenbang in meeting the priority needs there needs to be improvement
of the system processes and procedures musrengbang implementation.

Keywords: regional development, participation, preparation of planning.

PENDAHULUAN Pelaksanaan Penyelenggaraan Perencanaan


Musrenbang merupakan wahana Musyawarah Pembangunann (Musrenbang),
publik (public event) yang penting untuk fungsi dan tujuan dari Musrenbang sebagai
membawa para pemangku kepentingan berikut:
(stakeholders) memahami isu isu dan 1. Mendorong pelibatan para pemangku
permasalahan daerah mencapai kesepakatan kepentingan dalam proses pengambilan
atas prioritas pembangunan, dan konsesus keputusan perencanaan (RKPD).
untuk pemecahan berbagai masalah 2. Mengidentifikasi dan membahas isu-isu
pembangunan daerah. Musrenbang juga dan permasalahan pembangunan dan
merupakan wahana untuk pencapaian kesepakatan prioritas
mensinkronisasikan pendekatan "top down " pembangunan daerah yang akan
dengan "bottom up" pendekatan penilaian dilaksanakan.
kebutuhan masyarakat (community need 3. Optimalisasi pemanfaatan dana yang
assessment) dengan penilaian yang bersifat tersedia terhadap kebusuhan
teknis (technical assessment), resolusi konflik pembangunan.
atas berbagai kepentingan pemerintah 4. Memfasilitasi pertukaran (sharing)
daerah dan non government stakeholder informasi, pengembangan konsensus dan
untuk pembangunan daerah, antara kesepakatan atas Penanganan masalah
kebutuhan program pembangunan dengan pembangunan daerah.
kemampuan dan kendala pendanaan, dan 5. Menyepakati mekanisme untuk
wahana untuk mensinergikan berbagai mengembangkan kerangka kelembagaan,
sumber pendanaan pembangunan. menguatkan proses, menggalang sumber
Berdasarkan Keputusan Menteri dalam daya yang diperlukan untuk mengatasi
Negeri Nomor : 050-187/kep/Bangda/2007 issu dan permasalahan prioritas
Tentang Pedoman Penilaian dan Evaluasi pembangunan daerah.

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal | 71


Pencerah Publik Nomor 02 Tahun 2015

6. Menggalang dukungan dan komitmen perencanaan dan pelaksanaannya. Dengan


politik dan sosial untuk penanganan issu melihat perencanaan sebagai suatu proses
dan permasalahan prioritas yang meliputi formulasi rencana dan
pembangunan daerah Musrenbang yang implementasinya, dapatlah diusahakan
dilaksanakan baik pada tingkat rencana itu bersifat realistis dan dapat
desa/kelurahan, kecamatan, maupun menanggapi masalah-masalah yang benar-
tingkat Kabupaten/kota. Walaupun benar dihadapi. Rencana dengan demikian
selama ini hasil dari forum tersebut di merupakan alat bagi implementasi, dan
beberapa daerah tidak bisa di implementasi hendaknya berdasar suatu
implementasikan, dan formalitas saja. rencana."
Kemudian Menurut GTZ (German
Partisipasi masyarakat dalam Technical Cooperation) dan USAID Clean
pengelolaan sistem kenegaraan baik Urban Project (2000) mendefinisikan
ditingkat pusat maupun daerah merupakan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah :
objek pembahasan yang selalu menarik "...suatu yang sistematik dari pelbagai pelaku
untuk diteliti dan dievaluasi pelaksanaannya. (aktor), baik umum (publik), swasta maupun
Hal ini tidak lepas dari konsekuensi kelompok masyarakat lainnya pada
demokrasi yang mewakilkan suara rakyat tingkatan yang berbeda untuk menghadapi
kepada beberapa orang di lembaga eksekutif saling ketergantungan aspek-aspek fisik,
maupun legislatif, atau dengan kata lain sosial-ekonomi dan aspek-aspek lingkungan
bahwa golongan yang berkuasa (dan yang lainnya dengan cara: (a) secara terus-menerus
memerintah) itu relatif lebih kecil dari menganalisis kondisi dan pelaksanaan
golongan yang dikuasai ( dan yang pembangunan kebijakan-kebijakan
diperintah). pembangunan daerah; (b) Merumuskan
tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan
Tujuan Penelitian
pembangunan daerah; (c) Menyusun konsep
menganalisis mendeskripsikan pelaksanaan
strategi-strategi bagi pemecahan masalah
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(solusi), dan (d) melaksanakannya dengan
(Musrenbang) berdasar Perda Kota Palangka
menggunakan sumber-sumber daya masalah
Raya no. 18 tahun 2013 di Kecamatan Jekan
sehingga peluang-peluang baru untuk
Raya Kota Palangka Raya serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
mendeskripsikan partisipasi masyarakat
daerah dapat ditangkap secara
dalam pelaksanaan Musyawarah
berkelanjutan”
Perencanaan pembangunan (Musrenbang)
Perencanaan pembangunan tidak
beserta faktor-faktor yang mempengaruhi
mungkin hanya dilakukan di atas kertas
partisipasi masyarakat tersebut.
tanpa melihat realitas di lapangan. Data valid
TINJAUAN PUSTAKA di lapangan sebagai data primer merupakan
Perencanaan Pembangunan ornamen- ornamen penting yang harus ada
Perencanaan sebagai proses yang meliputi dan digunakan menjadi bahan dalam
(Tjokroamidjojo,1994:189) sebagai berikut: kegiatan perencanaan pembangunan.
" Proses perencanaan dapat dimulai dengan Dengan demikian perecanaan pembangunan
suatu rencana pembangunan atau mungkin dapat diartikan sebagai suatu proses
hanya dengan formulasi kebijaksanaan- perumusan alternatif-alternatif atau
kebijaksanaan pembangunan yang efektif keputusan-keputusan yang didasarkan pada
untuk mencapai tujuan-tujuan data-data dan fakta-fakta yang akan
pembangunan, kemudian diikuti langkah- digunakan sebagai bahan untuk
langkah kegiatan (mesure) untuk melaksanakan suatu rangkaian
merealisasikannya. Biarpun diakui bahwa kemasyarakatan baik yang bersifat fisik
suatu rencana pembangunan memang suatu (mental spiritual) dalam rangka pencapaian
alat yang lebih baik untuk proses tujuan yang lebih baik.

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal | 72


Pencerah Publik Nomor 02 Tahun 2015

Mekanisme perencanaan Dalam penelitian ini penulis mengunakan


pembangunan di Indonesia telah diterapkan metode penelitian diskristif. Penelitian
secara luas mulai pertengahan tahun 1980-an. diskristif dimaksudkan untuk eksplorasi dan
Mekanisme perencanaan tersebut klarifikasi fenomena atau kenyataan sosial.
menggunakan kombinasi antara pendekatan (Faisal, 1999 :20). Sedangkan Pendekatannya
dari bawah (bottom Up approach) dan dari atas dengan studi kasus. Studi kasus merupakan
(top down approach). Terdapat enam tahap tipe dalam penelitian yang penelaahannya
yang dilalui, mulai dari musyawarah pada satu kasus dilakukan dengan secara
pembangunan Kelurahan (musbangkel), intensif, mendalam, mendetail, dan
Diskusi unit daerah kerja pembangunan komperhensif, (Faisal, 1999 :20).
(UDKP) di tingkat Kecamatan, rapat Fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
koordinasi pembangunan (rakorbang) di 1. Mekanisme pelaksanaan musyawarah
tingkat Kabupaten/Kota, rakorbang tingkat perencanaan pembangunan
Propinsi konsultasi regional Pembangunan a. Penetapan usulan pada tingkat RT
(konregbang), dan konsultasi nasional (muswar RT)
pembangunan (konasbang). b. Penetapan usulan tingkat Kelurahan
(Musrenbang Kelurahan)
Partisipasi Masyarakat c. Penetepan usulan tingkat Kecamatan
Partisipasi dalam kamus besar Bahasa (Musrenbang Kecamatan.)
Indonesia yaitu tindakan ikut mengambil 2. Partisipasi masyarakat dalam
bagian, keikutsertaan atau ikut serta. pelaksanaan musyawarah perencanaan
Menurut Juliantara (2004: 84) partisipasi pembangunan .
diartikan sebagai keterlibatan setiap warga a. Partisipasi masyarakat dalam tahap
negara yang mempunyai hak dalam perencanaan, yang diwujudkan
pembuatan keputusan ,baik secara langsung dengan keikutsertaan masyarakat
maupun melalui intermediasi institusi dalam rapat-rapat.
legitimasi yang mewakili kepentingannya, b. Partisipasi masyarakat dalam tahap
partisipasi masyarakat merupakan kebebasan pelaksanaan yang merupakan tahap
berbicara dan berpartisipasi secara penting dalam pembangunan sebab
konstruktif. inti dari pembangunan adalah
Partisipasi dapat dipahami dalam dua pelaksanaannya.
hal yaitu : pertama ,partisipasi merupakan c. Partisipasi masyarakat dalam tahap
sebuah alat,dimana partisipasi dilihat sebagai evaluasi, yang dijadikan indikator
sebuah teknik untuk memajukan program keberhasilan partisipasi masyarakat
desa/kelurahan atau disebut pembangunan dalam tahap perencanaan dan
partisipasi. Kedua, partisipasi sebagai sebuah pelaksanaan. Dalam tahap ini
tujuan itu sendiri yang dapat dinyatakan masyarakat dapat memberi umpan
sebagai pemberdayaan rakyat yang balik (kritik dan saran) demi
dipandang dari segi perolehan keahlian, perbaikan pelaksanaan selanjutnya.
pengetahuan dan pengalaman masyarakat Dalam penelitian ini metode yang
untuk mengambil tanggungjawab yang lebih digunakan adalah analisis data interaktif
besar untuk pembangunan. (interahive model of analysis) dari Miles dan
Menurut Adisasmita , (2006:38) Huberman yang meliputi pengumpulan data,
Partisipasi masyarakat dapat didefinisikan reduksi data, sajian data, dan penarikan
sebagai ketelibatan dan pelibatan anggota kesimpulan.
masyarakat dalam pembangunan, meliputi
kegiatan dalam perencanaan dan PEMBAHASAN
pelaksanaan (implementasi) program Musyawarah Perencanaan Pembangunan
pembangunan, (Musrenbang) menurut pedoman
pelaksanaan
METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal | 73


Pencerah Publik Nomor 02 Tahun 2015

Mekanisme perencanaan Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang


pembangunan tahunan diuraikan sebagai Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan
kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang adanya penyempurnaan sistem perencanaan
dilaksanakan masing-masing tahapan proses dan penganggaran 'nasional, baik pada aspek
perencanaan dari bawah. proses dan mekanisme maupun tahapan
Pelaksanaan mekanisme perencanaan pelaksanaan musyawarah perencanaan di
diatur menurut Undang - Undang Nomor 17 tingkat Pusat dan Daerah. Sehubungan
tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dengan itu Pemerintah kota Palangka Raya
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2004 menyusun agenda dan langkah langkah
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan penyempurnaan secara bertahap dan
Nasional, PP no. 08 tahun 2008 tentang terfokus.dengan alur perencanaan sebagai
tahapan, tata cara pelaksanaan dan evaluasi berikut;
rencana pembangunan daerah dan Undang

Gambar 1 : Alur perencanaan


ALUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KOTA PALANGKA RAYA

Rancangan Rancangan akhir


Rancangan
SKPD
awal RKPD RKPD

Berita Acara
Musrenbang Arah Kebijakan Renja SKPD
Kota P. Raya Keuangan Daerah
Rancangan Proritas usulan
Renja SKPD kebijakan Regulasi
ADD

Forum Berita Acara


SKPD Proritas Kegiatan
(Kordinasi) usulan
Delegasi

Musrenbang Berita Acara


Proritas Kegiatan
kecamatan (fungsi SKPD usulan
Delegasi

Berita Acara
Musrenbang Proritas kegiatan
Kelurahan (SKPD, ADD,
swadaya)
usulan delegasi

Rancangan Renja Usulan


kelurahan Masyarakat

Sumber (data yang diolah) : Bappeda Kota Palangka Raya 2015

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal | 74


Pencerah Publik Vol 2 Nomor 1 April 2015

Penyelenggaraan perencanaan pembangunan adalah faktor penting untuk


tingkat Kelurahan bertujuan: implementasi kebijakan agar efektif.
1. Menampung dan menetapkan prioritas Tanpa sumber daya, kebijakan hanya
kebutuhan masyarakat yang diperoleh tinggal di kertas menjadi dokumen saja.
dari musyawarah perencanaan pada 3. Disposisi, adalah watak dan karakteristik
tingkat di bawahnya. atau sikap yang dimiliki oleh
2. Menetapkan prioritas kegiatan Kelurahan implementator.seperti komitmen,
yang akan dibiayai melalui Alokasi Dana kejujuran, sifat demokratis. Apabila
yang berasal dari APBD Kota dan implementator memiliki disposisi yang
provinsi maupun sumber pendanaan baik, maka dia akan dapat menjalankan
lainnya. kebijakan dengan baik seperti apa yang
3. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan diinginkan oleh pembuat kebijakan.
diajukan untuk dibahas pada Ketika implementator memiliki sifat atau
musrenbang Kecamatan. perspektif yang berbeda dengan pembuat
kebijakan, maka proses implementasi
Musyawarah perencanaan Pembangunan di kebijakan juga menjadi tidak efektif.
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya 4. Struktur birokrasi yang bertugas
Berbagai tahapan yang telah mengimplementasikan kebijakan
ditetapkan dengan berbagai peraturan di atas memiliki pengaruh yang signifikan
tidak membuat Kecamatan Jekan Raya Kota terhadap implementasi kebijakan. Salah
Palangka Raya menjadi kecamatan dengan satu dari aspek struktur yang penting
proses perencanaan yang baik, melainkan dari setiap organisasi adalah adanya
sebaliknya Kecamatan Jekan Raya prosedur operasi yang standar (standard
merupakan kecamatan yang mempunyai operating procedures) atau SOP. SOP
banyak sekali kerancuan - kerancuan dalam menjadi pedoman bagi setiap
pelaksanaan proses musyawarah implementator dalam bertindak. Struktur
perencanaan pembangunan. Bila dikaitkan organisasi yang terlalu panjang akan
dengan teori Edward III seperti yang telah cenderung melemahkan pengawasan dan
dijelaskan dalam latar belakang dapat menimbulkan red tape, yakni prosedur
disimpulkan bahwa : birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini
1. Komunikasi, keberhasilan kebijakan pada gilirannya menyebabkan aktivitas
mengisyaratkan agar implementator organisasi tidak fl eksibel.
Dapat disimpulkan bahwa konsisten
mengetahui apa yang harus dilakukan.
Apa yang menjadi tujuan dan sasaran akan memberikan kesempatan kepada
kebijakan (target group) sehingga akan implementator membuat diskresi. Diskresi
ini bisa langsung dilaksanakan dengan jalan
mengurangi distorsi implementasi.
Apabila tujuan dan sasaran suatu memberi petunjuk lebih lanjut kepada
kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak pelaksana tingkat bawahnya. Jika
diketahui sama sekali oleh kelompok komunikasi berjalan tidak baik maka diskresi
ini akan memunculkan disposisi. Sumber
sasaran, maka kemungkinan akan terjadi
resistensi dari kelompok sasaran. daya saling berkaitan dengan komunikasi
2. Sumber daya, walaupun isi kebijakan dan mempengaruhi disposisi dalam
implementasi. Dan disposisi implementator
sudah dikomunikasikan secara jelas dan
konsistensi, tetapi apabila implementator akan mempengaruhi bagaimana mereka
kekurangan sumber daya untuk menginterprestasikan komunikasi kebijakan
melaksanakan, implementasi tidak akan baik dalam menerima maupun
berjalan efektif. Sumber daya tersebut mengelaborasi lebih lanjut ke tingkat yang
lebih bawah.
dapat berwujud sumber daya manusia,
Dalam kasus yang terjadi di
yakni kompetisi implementator, dan
sumber daya financial. Sumber daya kecamatan Jekan Raya sangat telihat bila
disposisi para implementator sangatlah

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 75


Pencerah Publik Vol 2 Nomor 1 April 2015

buruk. Disposisi yang dimaksud adalah ikut terkait di dalamnya hanya


watak ketidak jujuran para penanggung menyetujui delegasi sehingga usulan
jawab eliminasi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan disusun oleh delegasi dan
musrenbang. Maka dari itu, ada hal yang lurah. Musrenbang yang seharusnya
perlu diperbaiki yang utama adalah disposisi lurah menyeleksi segala usulan yang
para implementator serta komunikasi agar diajukan Kelurahannya tetapi dalam
patrisipasi masyarakat dan para stakeholder pelaksanaan yang sesungguhnya Lurah
dapat mencapai secara berkesinambungan tidak pernah melakukan hal tersebut
untuk mencapai satu tujuan yaitu dengan alasan efisiensi waktu
pembangunan bersama ke arah yang lebih
c. Musyawarah Perencanaan
baik.
Pembangunan tingkat Kecamatan
a. Penetapan Usulan di tingkat RT (Musrenbangkec.)
(muswar RT) Berdasar penjelasan diatas, dalam
Banyak sekali pelaksanaan yang pelaksanaan musrenbang kecamatan juga
tidak sesuai dengan sistem dan tata cara menuai banyak kelemahan bahkan terjadi
yang ada. Dalam penelitian yang kecurangan. Hal ini terjadi karena
dilakukan terlihat bahwa di tingkat RT kurangnya kepekaan pemerintah akan
dan RW saja sudah menunjukkan realisasi kebutuhan - kebutuhan dari
berbagai macam kelemahan . Masyarakat masyarakat yang telah mereka ajukan
tidak diikut sertakan dalam proses dalam .pembangunan sehingga
penjaringan aspirasi dikarenakan masyarakat kini tak lagi percaya dengan
berbagai alasan meskipun sebenanrya program - program pemerintah dalam
pemerintah telah memberikan hak penuh Musrenbang. Maka dari itu semua
kepada masyarakat untuk mengeluarkan pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan
pendapat dan apsirasi dalam Jekan Raya mulai dari tingkat paling
perencanaan pernbangunan wilayah bawah sampai tingkat daerah yaitu Kota
Kelurahannya. Dan pada kenyataannya Palangka Raya, merupakan rancangan
yang memegang kendali atas semuanya kegiatan yang hanya sia - sia belaka
adalah ketua RT. Ketua RT berperan karena semua tak pernah berjalan sesuai
dalam segala aspek dalam hal ini. Semua dengan sistem yang ada dalam realisasi
usulan berasal dari pemikiran ketua RT pelaksanaannya. Semua peraturan -
sendiri bukan berasal dari usulan-usulan peraturan dan tatacara dalam
dari masyarakat setempat. lni pelaksanaan Musrenbang seperti yang
menunjukkan bahwa di dalam proses tertera di atas tidak akan berjalan sesuai
Musrenbang di tingkat awal saja sudah dengan sistem tersebut apabila
berjalan dengan banyaknya indikasi kepercayaan masyarakat kepada
kelemahan-kelemahan di dalamnya. pemerintah masih tetap rendah terhadap
realisasi program pembangunan.
b. Musyawarah Pembangunan
Perencanaan tingkat Kelurahan/desa Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
(musrenbang desa) Pembangunan
Ketika peneliti menemukan a. Partisipasi masyarakat dalam tahap
banyak kelemahan dari penetapan usulan perencanaan usulan
di tingkat RT, hal yang sama terjadi di Dalam tahap ini masyarakat sama
tingkat kelurahan, peneliti menemukan sekali belum berpartisipasi di dalamnya.
kembali kelemahan-kelemahan Masyarakat tidak pernah mengikuti
partisipasi masyarakat dalam rapat-rapat penetapan perencanaan
menggunakan perannya itu. Ini usulan-usulan dengan berbagai alasan
merupakan hal yang sangat ironik sekali. yang sudah disebutkan di atas. Hal ini
Kelemahannya justru berlangsung secara berbeda dengan teori dan peraturan
jelas . Bahkan banyak stakeholder yang musyawarah pelaksanaan perencanaan

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 76


Pencerah Publik Vol 2 Nomor 1 April 2015

pembangunan dimana pemerintah dalam partisispasi. Apabila masyarakat


memberi kebebasan penuh kepada telah sadar akan pentingnya
masyarakat untuk mengeluarkan pembangunan maka dengan sendirinya
aspirasinya. Kesempatan itu tidak masyarakat akan ikut berpartisipasi
digunakan dalam tahap ini. dalam pembangunan begitupun
sebaliknya apabila masyarakat tidak ada
b. Partisipasi masyarakat dalam tahap
pelaksanaan msuyawarah perencanaan kesadaran maka pembangunan pun tidak
pembangunan akan bisa berjalan dengan maksimal.
Seperti yang telah diuraikan di Karena pembangunan yang
atas, dalam tahap ini memang baru sesungguhnya adalah untuk rakyat dan
terlihat bagaimana antusiasme mengikut sertakan rakyat didalam setiap
masyarakat Kecamatan Jekan Raya prosesnya.
terhadap pembangunan. Meskipun tidak 2. Pendidikan
semua kalangan terlibat, tetapi banyak Begitu juga dengan pendidikan,
warga dari Kecamatan Jekan raya yang pendidikan masih menjadi faktor
ikut berpartisipasi dengan ikut gotong penentu pemikiran dan kesadaran
royong menyumbang tenaga masing- seseorang. Seseorang dengan pendidikan
masing untuk saling bantu membantu, yang tinggi akan mempunyai wawasan
walaupun pelaksanaan musrenbang dan pengetahuan yang akan
kecamatan mengalami kelemahan. mempengaruhi pola pikirnya sendiri.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa Dengan begitu masyarakat dengan pola
partisipasi masyarakat dalam hal ini pikir yang bagus akan mampu
sudah cukup baik meskipun masih ada membantu pelaksanaan pembangunan
sebagian masyarakat yang tidak nantinya.Kesadaran dan kemampuan
mempunyai kesadaran. untuk tumbuh sendiri dari masyarakat
c. Partisipasi masyarakat dalam tahap tergantung sekali pada tersedianya
evaluasi. kualitas pendidikan dari masyarakat itu
Dalam pelaksanaan musyawarah sendiri, sehingga masyarakat bisa.
perencanaan pembangunan a. Paham tentang perencanaan
(musrenbang) tingkat kecamatan di pembangunan Kelurahan, seperti
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka pemahaman tentang konsep
Raya, berdasarkan penelitian yang perencanaan pembangunan.
dilakukan evaluasi dilakukan apabila b. Paham tentang program
pembangunan sudah dilaksanakan. pembangunan kelurahan serta
Masyarakat biasanya telah mampu pemahaman tentang tujuan
menilai berhasil atau tidaknya progaram pembangunan kelurahan
pembangunan untuk Kelurahannya. Dan tersebut.
memberi usulan kembali, kritik atau 3. Waktu
saran apabila pembangunan tersebut Adanya peluang waktu bagi
dirasa kurang tepat. Dengan begitu seseorang secara tidak langsung akan
secara tidak langsung masyarakat sudah mendorong untuk ikut berpartisipasi
berpartisipasi dalam evaluasi dalam pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan. Karena
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dengan peluang waktu yang
partisipasi masyarakat dalan pelaksanaan sedikit dengan kata lain seseorang
musyawarah perencanaan pembangunan dengan sibuk bekerja akan memiliki
(musrenbang) di Kecamatan Jekan Raya tingkat kemalasan yang tinggi untuk ikut
Kota Palangka Raya
di setiap proses pembangunan karena
1. Kesadaran
waktu mereka sudah tersita habis untuk
Kesadaran masyarakat itu sendiri
bekerja.
memanag yang menjadi hal paling pokok

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 77


Pencerah Publik Vol 2 Nomor 1 April 2015

4. Sosialisasi pemerintah memutuskan prioritas kegiatan yang


Peran pemerintah juga sangat akan diajukan ke tingkat Kota.
mempengaruhi aspirasi masyarakat, 4. Keterlibatan masyarakat dalam
karena masyarakat dengan pola pikir pembangunan berupa bantuan dana
yang rendah mereka akan tergerak untuk masih sangat minim, semua biaya
ikut bepartisipasi setelah dipaksa atau pembangunan yang dilaksanakan
disuruh-disuruh terlebih dahulu tanpa Dibiayai oleh pihak pemerintah, dan di
adanya kesadaran pada diri pribadi. dalam kegiatan Pelaksanaan
Dengan begitu sosialisasi pemerintah pembangunan yang dilaksanakan di
sangatlah diperlukan. Dalam segi waktu Kecamatan Jekan Raya terutama dalam
pelaksanaan, tujuan musyawarah pembangunan bidang fisik partisipasi
perencanaan pembangunan, dan masyarakat yang sudah diberikan
program-program yang akan dibahas menunjukkan keaktifan/keikutsertaan
nantinya. masyarakat dalam Pelaksanaan
pembangunan tersebut. Dilihat dari
KESIMPULAN DAN SARAN keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
Kesimpulan proyek pembangunan dalam gotong
1. Beberapa tahapan proses perencanaan royong yang dilaksanakan di lingkungan
pembangunan di masing-masing sekitar wilayah mereka masing-masing.
Kelurahan belum dilaksanakan, masyarakat setempat ikut berpartisipasi
diantaranya tahapan persiapan dan memberikan bantuan dalam bentuk
tahapan pembahasan kegiatan / tenaga.
penetapan prioritas kegiatan yang akan 5. Keterlibatan masyarakat dalam
disampaikan ke tingkat musrenbang mengevaluasi hasil pembangunan
Kecamatan. diKecamatan Jekan Raya sudah ada.
2. Dalam pelaksanaan kegiatan Ketika masyarakat ikut berpartisipasi
penyampaian usulan masyarakat dalam Perencanaan
masyarakat,penyampaian aspirasi pembangunan (dalam hal penyampaian
masyarakat, Ketua RT yang merupakan usulan) masyarakat sudah mampu
koordinator dan penanggung jawab menilai suatu kondisi yang ada di
untuk mengumpulkan usulan lingkungan mereka masing-masing
masyarakat pada umumnya tidak dengan ikut terlibat dalam hal
mendiskusikan usulan tersebut kepada mengajukan sebuah usulan-usulan
masyarakat di wilayah mereka masing- pembangunan.
masing, usulan-usulan pembangunan 6. Di dalam partisipasi masyarakat yang
yang diajukan oleh para Ketua RT kepada menjadi faktor utama yang mendukung
pihak kelurahan merupakan insiatif dari masyarakat untuk terlibat dalam suatu
Ketua RT itu sendiri. Dan pada kegiatan pembangunan sebenarnya
umumnya tidak ada musyawarah yang berada pada kemauan dari masyarakat
diadakan di tingkat RT untuk membahas itu sendiri Kemauan/keinginan
berbagai usulan yang akan diajukan masyarakat untuk terlibat di dalam
kepada Pihak kelurahan. Semua RT tidak kegiatan proyek pembangunan yang ada
ada yang benar benar melaksanakan saat ini sudah cukup optimal. Selain itu
muswar RT dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan partisipasi
dalam tahap RT ini sangat kurang. masyarakat secara aktif dalam kegiatan
3. Di tingkat Musrenbang Kecamatan pembangunan Pada kenyataannya
beberapa tahapan proses perencanaan bukanlah perkara Yang mudah, masih
pembangunan belum dilaksanakan, dihadapkan dengan berbagai kendala
terutama pada tahapan dimana dan hambatan, diantaranya hambatan
masyarakat belum dilibatkan yang bersifat internal yang datangnya
dari dalam masyarakat kepada pihak

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 78


Pencerah Publik Vol 2 Nomor 1 April 2015

pemerintah, pengetahuan yang terbatas mengoptimalkan pemanfaatan data


mengenai tentang peran serta mereka tersebut agar prioritas pembangunan
dalam pembangunan dan ketersediaan tersebut dapat terealisasi. Perlu ada
waktu yang kurang untuk dapat ikut peningkatan Pemahaman perangkat
serta dalam kegiatan pembangunan kelurahan, Kecamatan, unsur
karena faktor kesibukan pekerjaan. Selain pembangunan dan unsur masyarakat
itu juga hambatan eksternal atau mengenai mekanisme Perencanaan
hambatan yang timbul akibat dari prinsip-prinsip pembangunan,
pengaruh luar masyarakat yaitu pentingnya perencanaan pembangunan
kurangnya sosialisasi dari pihak-pihak melalui kegiatan pelatihan atau
terkait tentang kegiatan pembangunan penambahan wawasan, pendekatan
yang akan dilaksanakan di lingkungan yang aktif melalui kader pembangunan
masyarakat sehingga masyarakat kepada masyarakat sehingga
bersikap apatis baik itu dalam masyarakat dapat berpartisipasi aktif
pelaksanaannya, hanya menikmati hasil dalam proses perencanaan
pembangunan dan rasa memiliki serta pembangunan.
tanggung jawab terhadap hasil 4. Perlu adanya kepekaan dan perhatian
pembangunan masih kurang. khusus dari pemerintah atas proses
perencanaan pembangunan tersebut
Saran agar tidak dianggap sebagai suatu
1. Perlu penyempurnaan tahapan formalitas semata mengingat
pelaksanaan musyawarah perencanaan perencanaan pembangunan tersebut
pembangunan agar dapat dilaksanakan jugu ditujukan untuk kesejahteraan
secara mudah dan dapat dipahami masyarakat.
dengan baik oleh Perangkat pemerintah
kelurahan dan kecamatan maupun DAFTAR PUSTAKA
masyarakat dengan tidak mengurangi Adiyoso, Wignyo. 2009. Menggugat
partisipatif. Perencanaan Partisipatif dalam
2. Menyebarluaskan informasi mengenai Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit ITS
adanya kegiatan Musyawarah Rencana Press. Jakarta.
Pembangunan pada kelompok
masyarakat. Faisal. 1999. Perencanaan Pembangunan.
3. Dalam hal pelaksanaan pembangunan Gramedia. Jakarta.
sebaiknya masyarakat ikut membantu
Harto, Agus. 2008. Perencanaan Pembangunan
dan ikut memberikan kontribusi dalam Partisipatif
bentuk pemberian dana. Hasil-hasil
pembangunan yang sudah dicapai Kuncoro, Mudrajat. 2003. Ekonomi
hendaknya dirawat atau dipelihara Pembangunan: Teori, Masalah dan
sebaik-baiknya oleh masyarakat. Dalam Kebijakan. UPP AMP YKPN.
hal penilaian untuk hasil pembangunan Yogyakarta.
masyarakat disini harus lebih banyak
diberi kesempatan lagi untuk menilai Tjokroamidjojo, Bintoro. 1994. Manajemen
hasil pembangunan yang ada sehingga Perencanaan Pembangunan. Gunung
pembangunan yang ada dan selanjutnya Agung. Jakarta.
dapat lebih baik. pemerintah kelurahan
Widya P. Setyanto. 2008. Musyawarah
Perlu mengoptimalkan kegiatan
Perencanaan Kecamatan. Bappenas.
identifikasi masalah dan kebutuhan
masyaraka mulai tingkat RT supaya Perda kota Palangka Raya No. 18 Tahun
kelurahan mempunyai data tentang 20013 Tentang Perencanaan
Potensi, masalah dan kebutuhan Pembangunan Daerah.
masyarakat serta pemerintah kelurahan

Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Hal 79

Anda mungkin juga menyukai