Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Di susun oleh:

Heny Fikri Rahman

2015006014

Dosen:

Arif Bintoro Johan, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SERJANAWIYATA TAMAN SISWA

YOGYAKARTA

2015
1. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistim

Segala sesuatu yang ada di dunia ini, dari yang besar hingga yang kecil, dari
tata surya hingga seekor semut, dapat dipandang sebagai system. Apabila pandangan
ditujukan pada sebuah sistem tertentu maka sistem-sistem lain di luar sistem
dimaksud di pandang sebagai supra sistem. Misalnya saja kita sedang menujukan
pandangan kepada pendidikan maka sistem-sistem yang lain di luar sistem
pendidikan seperti sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem pasar, dan
sebagainya dapat dipandang sebagai supra system.

Berjalannya sebuah sistem adakalanya berhubungan dengan supra sistemnya


dan adakalanya tidak berhubungan dengan supra sistemnya. Apabila berjalannya
sebuah sistem berhubungan dengan supra sistemnya maka sistem tersebut dinamakan
sistem terbuka. Misalnya sekolah , pasar, rumah sakit, manusia (orang), sapi,
tanaman, dan sebagainya. Sebaliknya, jika sebuah sistem berjalan tanpa berhubungan
dengan supra sistemnya melainkan hanya berhubungan dengan komponen-komponen
yang ada di dalam sistem saja maka sistem yang demikian disebut sebagai sistem
tertutup. Misalnya jam, kipas angin, AC, dan sebagainya. Namun demikian perlu
disadari bahwa sebenarnya tidak ada sistem yang sepenuhnya terbuka dan tidak ada
pula sistem yang sepenuhnya tertutup.

Pendidikan merupakan salah satu sistem terbuka, karena pendidikan itu tidak
akan dapat berjalan dengan sendirinya tanpa berhubungan dengan sistem-sistem lain
di luar sistem pendidikan. Ciri-ciri pendidikan sebagai sebuah sistem terbuka antara
lain:

1. Mengimpor energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan mendatangkan


pengajar, uang, alat-alat belajar, para peserta didik, dan sebagainya dari luar
lembaga pendidikan.
2. Memiliki pemroses. Pendidikan memproses peserta didik dalam aktivitas
belajar dan pembelajaran.
3. Menghasilkan output atau mengekspor energi, materi, dan informasi.
4. Merupakan kejadian yang berantai. Memproses peserta didik (input
pendidikan) merupakan kegiatan yang beruang-ulang dan saling berkaitan.
5. Memiliki negative entroppy, yaitu suatu usaha untuk menahan kepunahan
dengan cara membuat impor lebih besar dari pada ekspor. Dalam pendidikan
hal ini dilakukan dengan cara mengantisipasi perubahan lingkungan dan
memperbaiki kerusakan.
6. Memiliki alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.Segala
informasi yang terkait dengan pendidikan dimanfaatkan oleh penyelenggara
pendidikan untuk mengambil keputusan dalam rangka mempertahankan dan
memperbaiki pendidikan.
7. Ada kestabilan yang dinamis. Pendidikan selalu dinamis mencari yang baru,
memperbaiki diri, memajukan diri agar tidak ketinggalan zaman, bahkan
berusaha mengantisipasi dan menyongsong masa depan.
8. Memiliki deferensiasi, yakni spesialisasi-spesialisasi. Dalam organisasi
pendidikan ada bagian pengajaran, keuangan, kepegawaian, kesiswaan/
kemahasiswaan dan sebagainya. Masing-masing bagian ini masih dapat
dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.
9. Ada prinsip equifinalty, yaitu banyak jalan untuk mencapai tujuan yang sama.
Para pendidik boleh berkreasi menciptakan cara-cara baru yang lebih baik
dalam usaha memajukan pendidikan.

Factor- factor yang mempengaruhi pendidikan sbb

1. Filsafat Negara
2. Agama
3. Social
4. Budaya
5. Ekonomi
6. Politik
7. Demografi

2. Guru sebagai agen perubahan

Di Dalam Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan Undang
Undang No.14 tahun 2006 tentang Guru dan Dosen bahwa kedudukan , peran, dan
fungsi guru sangat sentral dalam membangun kualitas pendidikan nasional. Merujuk
pada beberapa peraturan perundangan bidang pendidikan tersebut di atas , baik
berupa Undang Undang, Peraturan Pemerintah sampai Permendiknas, pada era
sekarang dan akan datang setiap guru harus memiliki empat kompetensi dasar, yaitu:
1) Kompetensi pedagogic.
2) Kompetensi kepribadian.
3) Kompetensi social.
4) Kompetensi professional.
Ada beberapa teori tentang agen perubahan yang telah di jelaskan, kemudian
dikomperasikan dengan beragam kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru,
maka kesimpulan yang dapat dipetik adalah :
a) guru termasuk salah satu faktor kunci dalam menentukan kualitas dan
keberhasilan proses pembelajaran siswa di kelas.
b) guru yang memiliki kualitas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
professional, akan mampu berperan sebagai salah satu agen perubahan (agent
of change) pembelajaran siswa di kelas. dan
c) guru diharapkan tetap konsisten dalam mengajar, membimbing dan mendidik
siswa untuk mengembangkan kualitas intelektual, emosional dan spiritualnya
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarso sung
tulodo.
Strategi Meningkatkan Peran Guru Sebagai Agent of Change
kondisi kualitas guru di Indonesia secara makro masih belum terbedayakan secara
maksimal, dan diantara faktor kunci penyebabnya adalah kondisi mentalitas, motivasi
atau dorongon internal guru untuk terus belajar. berinovasi dalam pembelajaran dan
terus mengikuti perkembangan Iptek terkini masih relatif rendah. Beberapa langkah
strategis yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran guru sebagai agen
perubahan (agent of change)di dalam pembelajaran siswa di kelas sbb:
pertama, membangun kualitas mentalitas positif guru melalui kegiatan pelatihan
“motivasi berprestasi” dan sejenisnya secara periodic, misalnya pembinaan dan
pelatihan ESQ. Meskipun setiap guru secara teoritik telah mengetahui sebagian teori-
teori psikologi pembelajaran, seorang guru akan tetap memerlukan penyegaran
orientasi dan wawasan hidup prospektif dari para pakar psikologi atau para motivator
dalam menghadapi beragam persoalan pekerjaan sebagai pendidik.
Kedua, menyikapi kondisi guru yang masih belum memahami beragam inovasi
pembelajaran dan arti pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi pembelajaran,
maka strategi yang dapat dilakukan adalah setiap satuan pendidikan harus
mempunyai “tim ahli inovasi pembelajaran”. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan
oleh tim ahli inovasi pembelajaran dalam meningkatkan kualitas guru sbb
a) melakukan diskusi kolegial tentang pengembangan penguasaan
konsep-konsep keilmuan dan perkembangan teknologi terkini.
b) melakukan penyusunan soal-soal sesuai dengan standar kompetensi
kelulusan BSNP.
c) melakukan penyusunan bahan ajar atau modul dan melakukan
pelatihan penggunaan multi media berbasisi IT.
d) melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas.
e) melibatkan guru dalam proses evaluasi diri sekolah (school self
evaluation). dan
f) memberikan masukan atau diskusi kolegial tentang penerapan metode
pembelajaran yang menegakkan pilar-pilar pembelajaran, yaitu:
learning to know (belajar mengetahui), learning to do (belajar
berbuat), learning to gether (belajar hidup bersama), dan learning to be
(belajar menjadi seseorang) .
g) Ketiga, membangun mentalitas kerjasama sebagai team work yang
kokoh. Semua guru pada satuan pendidikan dalam proses layanan
pendidikan harus menyatu bagaikan satu bangunan kokoh (kesatuan
sistem). Proses interaksi dissosiatif sesama pendidik dalam pemberian
layanan pendidikan harus diminimalisir.
Oleh sebab itu, didalam konteks pemberian layanan pembelajaran di satuan
pendidikan yang berkualitas, seharunya setiap guru senantiasa belajar untuk
memajukan satuan pendidikannya melalui enam konsep yaitu
a) system thinking.
b) mental models.
c) personal mastery.
d) team learning and teaching.
e) shared vision. Dan
f) dialog
Ketika seorang guru pada setiap satuan pendidikan mampu menjalin kerjasama
dan mewujudkan keenam konsep tersebut, diasumsikan mereka akan mampu
berperan sebagai agent of change pembelajaran siswa di sekolah dengan baik. Pakar
psikologi Seligman, M. mengatakan “ketika individu mampu membangun mentalitas
positif, misalnya sanggup menjalin komunikasi humanis di setiap kehidupan
kelompok, maka individu tersebut akan mampu meraih kebahagiaan dan keberhasilan
puncak dalam hidupnya”.
Ketiga, Dinas Pendidikan Kota atau Kabupaten, melalui pengawas sekolah terus
melakukan pemantauan atau pembinaan terhadap kinerja guru dalam
mengimplementasikan empat kompetensi dasar guru profesional.
Keemmpat, dalam rangka memudahkan aktivitas guru untuk mewujudkan
beragam kompetensi profesinya, maka pemerintah dan warga masyarakat harus tetap
punya komitmen dalam penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran dengan baik,
karena ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran secara baik akan mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa di sekolah . Disamping penyediaan
sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah secara baik dan lengkap, pemerintah
harus tetap konsisten dalam mengupayakan peningkatan kualitas kesejahteraan guru.
Ketika sarana dan prasarana pembelajaran tersedia dengan baik, kesejahteraan
guru terjamin dan diikuti dengan tumbuhnya sikap mental positif pada diri setiap guru
Sebagaimana yang telah diurakan di atas, pada hakikatnya potret seorang guru
yang mampu berperan aktif sebagai agen perubahan pembelajaran siswa di kelas,
antara lain:
a) mempunyai wawasan yang cukup luas tentang beragam teori psikologi
perkembangan atau teori pembelajaran, dan mampu menerapkan secara
‘bijak’ dalam proses pembelajaran di kelas.
b) mempunyai sikap mental positif terhadap perkembangan Iptek dan selalu
berusaha mewujudkan proses pembelajaran di kelas dengan nuansa
demokratik, humanis dan multicultural.
c) selalu menjadi contoh teladan terbaik bagi anak dalam segala pola aktivitas
hidupnya, baik menyangkut aspek mentalitas, aspek pola prilaku sehari-hari
dan pola berpakaian.
d) selalu melakukan pemantauan perkembangn hasil belajar siswa dengan
menggunakan sistem evaluasi yang baik dan integral yang menyangkut tujuh
aspek yaitu: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap (afektif),
penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk,
penilaian melalui kumpulan hasil karya siswa (potofolio) dan penilaian diri
(self assessment). dan
e) selalu berusaha meningkatkan kualitas diri dalam membuat karya tulis
ilmiah yang berkaitan langsung dengan inovasi pembelajaran.

http://sdnjatiroto01.blogspot.com/2012/09/guru-profesional-dan-kreatif-
adalah.html

http://juonorp.blogspot.co.id/2013/09/pendidikan-sebagai-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai