PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui sanksi bagi peminum Khamar dari aspek Hukum Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut istilah sebagaiman diungkapkan Sayyid Sabiq, khamar ialah cairan yang
dihasilkan dari peragian biji-bijian atau buah-buahan dan mengubah dari patinya menjadi alkohol
dengan menggunakan katalisator (enzim) yang mempunyai kemampuan untuk memisahkan
unsure-unsur tertentu yang berubah melalui proses peragian.
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.1
س ْو ُل هللا صلى هللا عليْه وسلم ع ْن ْالبتْع فقل ُكل شراب ا ْسكر
ُ سئل ر ْ ان عائشة قال
ُ ت
2
Artinya: Diriwayatkan dari sayyidatina Aisyah ra. Katanya : Rasulullah saw pernah ditanya
tentang minuman yang dibuat dari madu arak. Baginda menjawab : setiap minuman yang
Alquran tidak menjelaskan tentang hukuman bagi peminum khamar, dan tidak pula ditemukan
secara tegas dalam hadis mengenai ketentuan hukumannya. Kendati demikian, terdapat beberapa hadis
Nabi yang oleh para ulama dijadikan sebagai dasar hukum tentang had peminum Khamar.
سمعت قتادة يحدث عن انس عن: حدثنا شعبة قال, حدثنا محمد بن جعفر,حدثنا محمد بن بشار
انه اوتي برجل قدشرب الخمر فضربه بجريدتين نحو االًربعين: النبي صلى هللا عليه وسلم
كاخف الحدود ثمانين: وفعله اًبو بكر فلما كان عمر استشار الناس فقل عبد الرحمن بن عوف
.فامر به عمر
Artinya : Diriwayatkan dari Muhammad bin Basysyar, diriwayatkan dari Muhammad bin Ja’far,
diriwayatkan dari Syu’bah berkata :saya mendengar Qatadah meriwayatkan dari Anas ra,
bahwasanya dihadapkan kepada Nabi Saw seorang laki-laki yang telah minum Khamar, maka
beliau memukulnya sebanak empat puluh kali dengan mengggunakan dua pelepah kurma.
Demikian pula praktek yang dilakukan oleh Abu Bakar. Tatkala Umar mejadi khalifah, dia
bermusyawarah dengan para sahabat yang lain (untuk menetapkan hukumnya), maka
‘Abdurrahman ibn ‘Awf berkata : Batas hukuman (hadd) yang paling ringan adalah sebanyak
3
Dari hadis diatas jenis hukuman yang diterapkan terhadap peminum Khamar berupa dera
(cambuk) yang dilakukan sebanyak empat puluh kali, sebagaimana dipraktekkan oleh Rasulullah
Saw. berdasarkan praktek inilah, para ulama kemudian menetapkan bahwa minum khamar
termasuk dalam kategori hudud, yaitu jenis-jenis kejahatan yang telah ditentukan kadar
hukumannya ()عقوبة مقدرة.2 Menurut pedapat Hanafi dan Maliki hukuman yang diterpakan
terhadap peminum Khamar adalah hukuman cambuk sebanyak delapan puluh kali, dan menurut
Syafi’I hukumannya sebanyak empat puluh kali. Sanksi tersebut dikenakan kepada para pemakai
yang telah mencapai usia dewasa dan berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui
Pada masa Rasul, hadd peminum khamar adalah hukuman dera sebanyak empat puluh
kali dan sunnah ini tetap diikuti oleh Abu Bakr dan Umar ibn Khattab. Hanya saja, diakhir
pemerintahannya, Khalifah Umar menambahkan jumlah hadd tersebut menjadi delapan puluh
pukulan jika ia melihat peminum khamar tersebut juga melakukan kejahatan lain akibat mabuk.
Sayyid Sabiq mengatakan penambahan jumlah pukulan oleh Umar sebanyak empat puluh kali
pukulan adalah untuk menandasakannya celaan terhadap pelakunya dan hal ini boleh dilakukan
jika imam melihat ada kemaslahatan di dalamnya. Pandangan ini didasarkan pada kasus Umar
pernah menghukum seorang laki-laki yang gagah dan selalu minum Khamar dengan hukuman
sebanyak delapan puluh pukulan, sedangkan terhadap seorang laki-laki yang lemah-kurus
Berdasarkan syarah yang diberikan oleh Ibn al-Arabi ini, dapt ditarik suatu kesimpulan
bahwa minum Khamar termasuk kategori hudud. Pengurangan hukuman berupa cambuk tidak
2
Dedy Sumardi, M.Ag, Hudud dan Ham dalam Pidana Islam. Edisi pertama, (Banda Aceh : Dinas Syariat
Islam Aceh, 2011) h. 98.
4
boleh dikurangi, karena telah menjadi sunnah Nabi. Sebaliknya, penambahan hukuman dapat
dilakukan jika dalam keadaan mabuk seseorang melakukan perbuatan lain yang melanggar
aturan agama.
Minuman khamar dan obat-obatan terlarang lainnya sudah menjadi masalah nasional
yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Akhir-akhir ini minuman
memabukkan dan/atau obat-obat terlarang lainnya tampak semakin marak dikonsumsi oleh orang
Mengenai hal di atas, di dalam KUHP memberikan sanksi atas pelaku (pengguna
khamar) hanya jika sampai mabuk dan mengganggu ketertiban umum, yakni kurungan paling
lama tiga hari hingga paling lama tiga bulan (pasal 536). KUHP juga memberikan sanksi atas
orang yang menyiapkan atau menjual Khamar, sanksi hukuman kurungan dimaksud, paling lama
tiga minggu (pasal 537), apalagi jika yang diberi minuman adalah anak dibawah umur 16 tahun
D. Sanksi Hukuman untuk peminum Khamar dari segi Qanun Provinsi Nanggroe Aceh
1. Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,4
3
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A, Hukum Pidana Islam. Cet. 1, (Jakarta : Sinar Grafika, 2007) h. 102
4
Setiap orang dilarang mengkonsumsi Minuman khamar dan sejenisnya.
5
2. Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagalamana dimaksud dalam Pasal 65
samiai Pasal 86 diancam dengan ‘Uqubat ta’zir berupa kurungan paling lama 1
(satu) tahun, paling singkat 3 (tiga) bulan darlatau denda paling banyak Rp
75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), paling sedikitRp 25.000.000,- (dua
jarimah hudud.
5
(1) Setiap orang atau badan hukum/badan usaha dilarang memproduksi menyediakan, menjual, memalsukan
mengedarkan, mengangkut, menyimpan, menjual, memperdagangkan, menghadiahkan dan mempromosikan
Minuman khamar dan sejenisnya.
(2) Setiap orang atau badan hukum dilarang turut serta/membantu memproduksi, menyediakan, memasukkan,
menjual, mengedarkan, mengangkut, menyimpan, menimbun, memperdagangkan dan memproduksi minuman
khamar dan sejenisnya.
6
Instansi yang berwenang menerbitkan izin usaha hotel, penginapan, losmen, wisma, bar, restoran, warung kopi,
rumah makan, kedai, kios, dan tempat-tempat lain dilarang melegaiisasikan penyediaan Minuman khamar dan
sejenisnya .
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86 Tahun 1997 yang memberi pengertian
minuman keras (minuman memabukkan) adalah semua jenis minuman beralkohol tetapi bukan
obat, dan mempunyai kadar alkohol yang berbeda-beda. Pada masa Rasul, hadd peminum
khamar adalah hukuman dera sebanyak empat puluh kali dan sunnah ini tetap diikuti oleh Abu
Bakr dan Umar ibn Khattab. Dalam perundang-undangan hukuman minuman khamar yakni
kurungan paling lama tiga hari hingga paling lama tiga bulan (pasal 536). KUHP juga
memberikan sanksi atas orang yang menyiapkan atau menjual Khamar, sanksi hukuman
kurungan dimaksud, paling lama tiga minggu (pasal 537), apalagi jika yang diberi minuman
adalah anak dibawah umur 16 tahun (pasal 538 sampai 539). Dalam Qanun Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam Nomor 12 Tahun 2013 tentang minuman khamar dan sejenisnya. Pasal 26
disebutkan hukuman bagi peminum khamar yaitu uqubat hudud 40(empat puluh) kali cambuk.
B. Saran
Untuk menambah literature para pembaca , maka diharapkan untuk bias membaca buku
dengan referensi yang berbeda agar dapat membandingkan dengan apa yang sudah ada dalam
makalah ini. Sekiranya ada yang salah ataupun kurang dalam makalah ini, diharap para pembaca
7
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A. Hukum Pidana Islam, Jakarta : Sinar Grafika. 2007
Dedy Sumardi. Hudud dan Ham dalam Pidana Islam, Banda Aceh : Dinas Syariat Islam
Aceh. 2011.
8
9
10