Anda di halaman 1dari 26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF

1. Pengertian MP-CRBL-PETANI NARATIF

Menurut (suyidno, et al., 2017), model pembelajaran CRBL adalah desain


pembelajaran inovatif yang memfasilitasi tanggung jawab siswa dalam
mengembangkan kreativitas ilmiah. Pengembangan model pembelajaran CRBL
berusaha mengintegrasikan keterampilan proses, tanggung jawab dan kreativitas
dalam pembelajaran. (Suyidno, 2017), menyatakan bawa pemahaman keterampilan
proses membuat siswa memahami cara melakukan aktivitas, melaksanakan investigasi
ilmiah dan tugas-tugas kreativitas. Pembelajaran lebih efektif jika siswa bersedia
bertanggung jawab untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Tanggung jawab
mencerminkan motivasi belajar dan mendorong pengembangan kreativitas. Kreativitas
digunakan untuk memecahkan masalah yang beradaptasi dengan tuntunan baru serta
penemuan keilmuan dan teknologi. Menurut Velev (Suyidno, 2017), bahwa kreativitas
bisa mengarahkan pemikiran peserta didik pada penciptaan dan penghancuran,
sehingga diperlukan tanggung jawab untuk membawa produk kreativitas kearah positif
diberbagai bidang kehidupan. Suyidno (2017) menganalisis beberapa kelemahan dari
beberapa model pembelajaran diantarantya adalah Problem Based Learning (PBL),
Learn to Think (LTT), Science Creative Learning (SCL). Berdasarkan temuan
kelemahan ketiga model pembelajaran tersebut maka dilakukan pengembangan model
pembelajaran alternatif yang mengintegrasikan keterampilan proses, tanggung jawab
dan kreativitas secara komprehensif dalam pembelajaran. Pengembangan model
pembelajaran CRBL berusaha mengintegrasikan keterampilan proses, tanggungjawab
dan kreativitas secara komprehensif dalam pembelajaran. Pada kurikulum 2013 yang
ditujukan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan tata kecantikan kulit
dan rambut kelas XI semester genap. RIHANA meliputi pengetahuan dan
keterampilan tentang rias wajah panggung atau Stage make-up yang dipakai untuk
acara pementasan atau pertunjukan di atas panggung sesuai tujuan pertunjukan
tersebut. RIHANA merupakan rias wajah dengan penekanan efek-efek tertentu seperti
pada mata, hidung, bibir dan alis supaya perhatian orang yang melihat tertuju pada
wajah yang diaplikasikan untuk penampilan di atas panggung sesuai dengan desain
dan tema. Misalnya untuk acara fashion show, penyanyi pada acara musical show,
pemain teater, penari dan lain sebagainya.
Tujuan merias wajah panggung adalah untuk memenuhi kebutuhan serta
ketentuan watak tokoh, karakter, peran dan tema tertentu berdasarkan konsep tujuan
pementasan. Siswa sebaiknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang
tema dari rias wajah panggung karena riasan yang dibuat harus disesuaikan dengan
peran yang akan ditampilkan, pengetahuan dan keterampilan dasar tentang persiapan
area kerja yang baik, pengetahuan alat dan bahan yang digunakan untuk rias wajah
panggung, sikap yang benar, salah satunya bertanggung jawab pada saat bekerja
apakah sesuai dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Pelaksanaan
pembelajaran rias wajah panggung membutuhkan keaktifan siswa dalam bentuk
kolaborasi untuk menghasilkan suatu karya yang baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu siswa belajar untuk memiliki sifat tanggungjawab terhadap
seluruh kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Materi pembelajaran RIHANA membutuhkan suatu model pembelajaran yang
dapat mendukung pencapaian dalam pembelajaran. Model pembelajaran diperlukan
oleh seseorang pendidik dalam mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang direncanakan sebelumnya. Model pembelajaran memiliki
karakteristik dan ciri yang berbeda sehingga tidak semua materi pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran yang sama. Pendidik harus memperhatikan kondisi
siswa, materi pembelajaran dan sumber belajar sebelum menentukan model
pembelajaran yang efektif dan dapat menunjang kompetensi siswa. Begitu juga dengan
model pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran rias
wajah panggung yang lebih menekankan pada kreativitas dan sikap tanggung jawab
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat
diketahui bahwa model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF merupakan suatu
alternatif model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses, tanggung
jawab dalam menciptakan atau mengembangkan desain khususnya dalam tata rias
wajah panggung sesuai desain dan tema.

2. Teori yang Melandasi Model Pembelajaran CRBL-RIHANA


Berikut beberapa teori yang melandasi model pembelajaran CRBL-RIHANA.
a. Teori Belajar Kognitif
Pembelajaran kognitif menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses
internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-
aspek kejiwaan lainnya. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan
stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah
dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan
pengalaman-pengalaman sebelumnya. Menurut pendekatan kognitif yang
mutakhir, elemen terpenting dalam proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki
oleh tiap individu kepada situasi belajar. Dengan kata lain apa yang telah kita
ketahui akan sangat menentukan apa yang akan menjadi perhatian, dipersepsi,
dipelajari, diingat ataupun dilupakan. Pengetahuan bukan hanya hasil dari proses
belajar sebelumnya, tapi juga akan membimbing proses belajar berikutnya.
Pembelajaran kognitif menekankan proses mental yang mendasari pemrosesan
informasi baru seperti memperhatikan penjelasan, menafsirkan grafik atau
menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya. Proses informasi
dalam pembelajaran lebih otomatis melalui penerapan metakognisi.
Kesadaran diri peserta didik yang aktif memantau strategi pembelajaran dan
pengetahuan sendiri dapat meningkatkan transfer apa yang dipelajari ke dalam
situasi baru. Keterampilan metakognitif meliputi merencanakan (proses
menetapkan banyaknya waktu untuk tugas, strategi yang digunakan, cara
mengumpulkan sumber daya, dan sebagainya), regulasi (memeriksa kemajuan
untuk mencapai tujuan), dan evaluasi (penilaian proses dan hasil belajar).
Penerapan metakognitif dalam pembelajaran melibatkan refleksi dan umpan balik.
Refleksi melibatkan proses berpikir kritis, belajar dari proses, dan menerapkan
pengetahuan untuk meningkatkan tindakan di masa depan. Pemberian umpan balik
dapat membantu siswa untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, kompetensi,
determinasi diri dan motivasi intrinsiknya (Moreno 2010).

b. Teori Proses Kognitif Kompleks


Eggen dan Kauchak (Suyidno, 2017), menyatakan bahwa proses kognitif
kompleks diperlukan untuk menggunakan atau mengubah pengetahuan dan
keterampilan sebelumnya menjadi kreatif. Moreno, 2010), menyatakan bahwa
kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru,
menggabungkan ide-ide dengan cara baru atau pemecahan masalah secara unik.
Moreno (2010), menyatakan pemecahan masalah dengan mengakui adanya
masalah, mengidentifikasi sifat masalah, mengembangkan hipotesis, menguji
hipotesis dan memilih beberapa alternative jawaban yang tepat.

c. Teori Belajar Sosiokognitif


Bandura (Suyidno, 2017), menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan
hasil mengamati orang lain atau mengamati konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
orang lain. Bandura memperkenalkan the reciprocal causation model (model
hubungan timbal balik) untuk menunjukkan keterkaitan lingkungan, perilaku dan
keyakinan pribadi. Pendidik memiliki peran sebagai fasilitator yang
mempersiapkan bahan ajar dan lingkungan belajar yang mendukung
pengkontruksian pengetahuan dan memfasilitasi interaksi sosial yang mendorong
pengkontruksian pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran secara mandiri
dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan mendidik diri sendiri sepanjang
hidup. Siswa diberikan banyak kesempatan untuk menggunakan strategi penentuan
tujuan dan evaluasi diri sendiri agar memahami kapan, bagaimana dan mengapa
harus mandiri (Moreno, 2010).
d. Teori Beajar Kontruktivisme
Moreno (2010), mengatakan teori belajar Kontruktivisme memberikan
gagasan bahwa siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui
pengalaman pribadi dengan orang lain maupun lingkungan. Berdasarkan teori
distribusi kognitif, ketika siswa menyampaikan gagasannya kepada orang lain maka
meningkatkan pemahaman mereka karena didorong untuk mengklarifikasi dan
mengorganisir gagasan sendiri, menguraikan informasi yang diketahui,
menemukan kekurangan dalam penalaran dan menyediakan perspektif alternatif
yang sama validnya dengan pemikiran sendiri.

3. Sintaks MP-CRBL-PETANI NARATIF


Sintaks model pembelajaran menggambarkan keseluruhan langkah kegiatan
yang umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran tersusun secara
sistematis. Model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF yang dikembangkan
Suyidno (2017), memiliki lima fase pembelajaran. Sintaks atau tahapan dalam
model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF dapat dilihat dalam Tabel 2.1
sebagai berikut :
Tabel 2.1

Sintaks MP-CRBL-PETANI NARATIF

No. Tahapan Perilaku Guru


Pembelajaran
CRBL
1. Fase 1 Guru meyakinkan siswa agar menyadari peran dan
Membangkitkan tanggung jawabnya dengan memberikan motivasi dengan
tanggung jawab menanyakan kegunaan benda untuk tujuan ilmiah
kreatif. sebanyak-banyak pada mata pelajaran PETANI
NARATIF. Siswa menyampaikan beberapa kegunaan
benda untuk tujuan ilmiah.
2. Fase 2 Guru membekali siswa dengan logistik yang diperlukan
Mengorganisasikan untuk investigasi dan tugas kreativitas dengan
kebutuhan belajar membagikan LKS pada mata pelajaran PETANI
kreatif NARATIF. Siswa berusaha memahami logistik yang
dibutuhkan untuk investigasi dan tugas kreativitas dengan
mengerjakan LKS.
3. Fase 3 Guru menumbuhkembangkan peran tanggung jawab siswa
Membimbing dalam merencanakan eksperimen secara kreatif
investigasi secara melaksanakan eksperimen dan mengkaji berbagai
kelompok referensi untuk memecahkan masalah secara kreatif pada
mata pelajaran PETANI NARATIF. Siswa menuliskan
rumusan masalah sebanyak-banyaknya, memilih satu
rumusan masalah yang akan diinvestigasi dan mendesain
eksperimen secara kreatif.
4. Fase 4 Guru memberikan siswa ruang pengembangan kreativitas
Memantapkan dan tanggung jawab dalam mengeksplorasi berbagai
tanggung jawab dampak perkembangan tren stage make up dengan
dalam membuat butir tes kreativitas beserta alternatif solusinya,
menunjukkan kemudian hasilnya dikomunikasikan secara kreatif pada
kreativitas mata pelajaran PETANI NARATIF. Siswa berusaha
mengeksplorasi berbagai dampak perkembangan tren
stage make up melalui butir tes dan alternatif solusinya.
5 Fase 5 Guru memberikan penguatan akan ketercapaian tanggung
Evaluasi dan jawab, keterampilan proses dan kreativitas pada mata
refleksi pelajaran PETANI NARATIF. Siswa berusaha memahami
evaluasi penguasaan sikap tanggung jawab, keterampilan
dan kreativitas dalam pembelajaran yang diterima.
(Sumber : diadopsi dari Suyidno, 2017)

4. Perangkat Pembelajaran MP-CRBL-PETANI NARATIF


a. Silabus MP-CRBL-PETANI NARATIF
Menurut Ibrahim (2010;123) silabus merupakan penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan indicator pencapaian kompetensi untuk pembelajaran.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 18 menjelaskan bahwa silabus
merupakan rencana pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar (KD), materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Berdasarkan penjabaran tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa silabus merupakan garis besar atau pokok-pokok isi atau
materi pelajaran yang bermanfaat sebagai pedoman penyusunan perangkat pembelajaran
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
penyusunan penilaian dan evaluasi pembelajaran.
Silabus memiliki beberapa komponen yang mendeskripsikan penjabaran garis besar
atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses bahwa silabus minimal memuat komponen identitas mata
pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Dalam penyusunan silabus, ada beberapa prinsip yang harus terpenuhi. Trianto
(2007 : 64) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus terpenuhi dalam
pengembangan silabus antara lain : (1) ilmiah, materi dan kegiatan pembelajaran dalam
silabus harus mengandung nilai kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan kebenarannya; (2) relevan, ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesulitan dan
urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat pengembangan peserta didik,
intelektual sosial, emosional dan spiritual siswa ; (3) sistematis, komponen silabus
terdapat saling keterkaitan secara fungsional untuk mencapai kompetensi ; (5) konsisten,
terdapat hubungan yang konsisten antara komponen silabus satu dengan komponen
silabus yang lain ; (6) memadai, ruang lingkup indikator, materi pokok, sumber belajar
dan penilaian cukup menunjang pencapaian kompetensi dasar; (7) aktual dan konseptual,
ruang lingkup indikator, materi pokok, sumber belajar dan penilaian memperhatikan
perkembangan teknologi dan seni mutakir dalam kehidupan nyata; (8) fleksibel, seluruh
komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman siswa, pendidik serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat, (9) menyeluruh, ruang
lingkup komponen silabus meliputi keseluruhan ranah kompetensi (sikap, pengetahuan,
keterampilan). Dalam penelitian ini menggunakan silabus model pembelajaran CRBL-
PETANI NARATIF adapun komponen silabusnya adalah sebagai berikut :
1) Identitas mata pelajaran, identitas sekolah dan kompetensi dasar sebagai berikut:
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toelran, damai), responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktua, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, keneragaan, dan peradaban terkait penyebab phenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik utnuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

2) Materi pokok
Materi pokok pada pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF adalah RIHANA
3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam silabus penelitian ini menggunakan model
pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF yang terdiri dari 5 (lima sintaks
pembelajaran yaitu ; (1) membangkitkan tanggung jawab kreatif, guru meyakinkan
siswa agar menyadari peran dan tanggung jawabnya untuk menjadi pribadi kreatif pada
mata pelajaran PETANI NARATIF; (2) mengorganisasikan kebutuhan belajar kreatif,
guru membekali siswa dengan logistik yang diperlukan untuk investigasi dan tugas
kreatifitas dalam mata pelajaran PETANI NARATIF, (3) membimbing investigasi
secara kelompok, guru menumbuhkembangkan peran tanggung jawab siswa dalam
merencanakan eksperimen secara kreatif, melaksanakan eksperimen dan mengkaji
berbagai referensi untuk memecahkan masalah secara kreatif dalam mata pelajaran
PETANI NARATIF; (4) memantapkan tanggung jawab dalam menunjukkan
kreativitas, guru memberikan siswa ruang pengembangan kreativitas dan tanggung
jawab dalam mengeksplorasi berbagai dampak perkembangan tren stage make up
dalam mata pelajaran PETANI NARATIF dengan membuat butir tes kreativitas
beserta alternatif solusinya, kemudian hasilnya dikomunikasikan ; (5) evaluasi dan
refleksi, guru memberikan penguatan akan ketercapaian tanggung jawab, keterampilan
proses dan kreativitas dalam mata pelajaran PETANI NARATIF.
4) Penilaian
Penilaian dalam silabus ini digunakan untuk mengetahui kompetensi siswa yang
meliputi kompetensi ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan.
Penilaian kompetensi ranah pengetahuan menggunakan tes pilihan ganda.Penilaian
kompetensi ranah sikap menggunakan teknik observasi dengan bentuk lembar
observasi. Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan lembar observasi dengan
bentuk instrumen tes kinerja proses.
6) Alokasi Waktu
Alokasi dalam silabus model CRBL-PETANI NARATIF adalah 2 x 45 menit.
Alokasi tersebut digunakan dalam setiap kali tatap muka.
7) Sumber Belajar
Sumber belajar dalam silabus model CRBL-PETANI NARATIF adalah Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan buku penunjang PETANI NARATIF.
8) Lembar Validasi Silabus
Lembar validasi silabus digunakan untuk mengetahui kelayakan dari silabus
yang disusun. Adapun pengukuran masing-masing indikator silabus digunakan pada
Tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2
Spesifikasi Silabus Model Pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF
No Aspek Indikator
1. Identitas mata Nama mata pelajaran dicantumkan dengan lengkap.
pelajaran.
2. Identitas sekolah a. Jenjang sekolah ditulis.
b. Nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Menuliskan tingkat dan semester pelajaran yang
diajarkan.

3. Kompetensi inti. Gambaran secara kategorial mengenai aspek sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari
siswa dalam jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran,
kompetensi inti terdiri dari empat bagian yaitu:
KI 1: Untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: Untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: Untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: Untuk kompetensi inti keterampilan.
4. Kompetensi dasar a. Dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti
dengan mengacu pada pemanfaatan teknologi,
konten, dan pedagogik yang memperhatikan
karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu MP-CRBL-PETANI NARATIF.
b. Menumbuhkan kompetensi sikap.
c. Menumbuhkan kompetensi pengetahuan.
d. Menumbuhkan kompetensi keterampilan.

4. Materi pokok a. Akan diisi materi pokok untuk mengisi kegiatan


pembelajaran dengan kategori aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
b. Memuat fakta, konsep dan prosedur yang relevan
dengan kebutuhan konten pedagogik dan teknologi
yang digunakan dalam materi pembelajaran
RIHANA.

6. Kegiatan a. Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan siswa


Pembelajaran untuk mencapai kompetensi ranah pengetahuan,
ranah sikap dan ranah keterampilan yang
diharapkan yaitu memahami PETANI NARATIF.
b. Kegiatan yang mencerminkan pelaksanaan model
pembelajaran CRBL untuk mencapai tujuan
pembelajaran PETANI NARATIF.
c. Mengkonsep dan menghitung kesesuaian kebutuhan
jam pada model pembelajaran CRBL-PETANI
NARATIF dengan waktu yang disediakan.
7. Penilaian Proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk
mengukur ketercapaian kompetensi ranah
pengetahuan, ranah sikap, ranah keterampilan yang
berupa penilaian autentik. Penilaian kompetensi ranah
pengetahuan menggunakan tes pilihan ganda.Penilaian
kompetensi ranah sikap menggunakan teknik observasi
dengan bentuk lembar observasi. Penilaian kompetensi
keterampilan menggunakan lembar observasi dengan
bentuk instrumen tes kinerja proses.
10. Alokasi waktu Implementasi pembelajaran per semester
menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
11. Sumber belajar a. Semua sumber belajar yang dibutuhkan dalam
model pembelajaran CRBL untuk menambahkan
pemahaman siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran PETANI NARATIF.
b. Sumber belajar siswa dapat berupa buku, media
cetak dan media elektronik.
(Sumber : diadopsi dari Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018)

a. RPP-CRBL-PETANI NARATIF
Penyusunan RPP model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF meliputi
beberapa komponen antara lain : (1) identitas RPP meliputi satuan pendidikan/nama
sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, materi pokok dan jumlah pertemuan ; (2)
kompetensi inti (KI) meliputi 3 ranah kompetensi, yaitu sikap spiritual (KI-1) sikap sosial
(KI-2), pengetahuan (KI-3), keterampilan (KI-4); (3) Kompetensi Dasar (KD) dalam RPP
memiliki fungsi sebagai acuan perumusan tujuan dan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran; (4) tujuan pembelajaran meliputi kompetensi ranah pengetahuan,
ranah sikap dan ranah keterampilan ; (5) materi ajar pencampuran warna meliputi materi
sikap, materi pengetahuan dan materi keterampilan; (6) alokasi waktu RPP model CRBL-
PETANI NARATIF terdiri dari 5 (lima) kali pertemuan dengan indikator alokasi tiap
waktu satu kali pertemuan jelas sesuai dengan pengorganisasian materi yang meliputi
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, (7) metode yang digunakan dalam RPP
ini adalah presentasi, diskusi dan demonstrasi dengan menggunakan model pembelajaran
CRBL-PETANI NARATIF; (8) media pembelajaran RPP model pembelajaran CRBL-
PETANI NARATIF menggunakan buku gambar sebagai media pembuatan pencampuran
warna ; (9) sumber belajar dalam RPP model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF
menggunakan LKS dan buku ajar PETANI NARATIF; (10) kegiatan pembelajaran RPP
model CRBL terdiri atas 5 (lima) fase pembelajaran ; (11) penilaian dalam RPP ini
meliputi 3 ranah yaitu penilaian kompetensi ranah sikap yang menggunakan instrumen
lembar observasi kompetensi ranah sikap, ranah pengetahuan yang menggunakan
instrumen tes kompetensi ranah pengetahuan dan ranah keterampilan yang menggunakan
instrumen tes kinerja kompetensi ranah keterampilan.
Adapun tujuan pembelajaran dari ketiga ranah kompetensi tersebut adalah sebagai
berikut : (1) Kompetensi ranah sikap untuk mengetahui sikap siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan sikap siswa meliputi menghargai dan mengamalkan ajaran agama
yang dianut, jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi dan sopan; (2) kompetensi ranah
pengetahuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis teknik
pencampuran warna serta menganalisis hasil pencampuran warna; (3) kompetensi ranah
keterampilan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membuat pencampuran warna.
Adapun materi ajar pencampuran warna dari ketiga ranah tersebut adalah sebagai
berikut : (1) materi sikap dalam RPP model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF
meliputi materi sikap menghargai dan menghormati pendapat orang lain, memberi
kesempatan orang lain menyampaikan pendapatnya tentang materi rias wajah panggung
sesuai desain dan tema, mengeluarkan gagasan atau ide dengan perilaku yang sopan ; (2)
materi pengetahuan dalam RPP ini meliputi mendeskripsikan teknik rias wajah panggung
sesuai desain dan tema ; (3) materi keterampilan dalam RPP pembelajaran CRBL-
PETANI NARATIF ini meliputi menyajikan hasil diskusi di depan kelas, menanggapi
dan mengajukan pertanyaan mengenai bahan diskusi tentang rias wajah panggung sesuai
desain dan tema, mendemonstrasikan teknik rias wajah panggung sesuai desain dan tema.
Adapun spesifikasi RPP model pembelajaran CRBL-PETANI NARATIF dapat
dideskripsikan melalui Tabel 2.3 sebagai berikut :

Tabel 2.3
Spesifikasi RPP-MP-CRBL-PETANI NARATIF

Aspek Indikator
No
1 Identitas Identitas ditulis pada bagian atas, terdiri dari nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/semester, kompetensi dasar dan alokasi waktu.
2 Alokasi waktu Pembagian waktu setiap kegiatan pembelajaran MP-BL+E-
SIMDIG dinyatakan dengan jelas. Waktu setiap kegiatan
pembelajaran sesuai dengan pencapaian KD.
Sistem penomoran KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran saling
terkait.

3 Kompetensi inti KI dan KD memiliki keterkaitan dan sesuai dengan standar isi.
Aspek Indikator
No
4 Kompetensi Menumbuhkan kompetensi ranah sikap.
dasar dan Menumbuhkan kompetensi ranah pengetahuan.
Menumbuhkan kompetensi ranah keterampilan.
indikator
5 Tujuan Memuat penguasaan kompetensi mengacu indikator.
pembelajaran Mencakup kompetensi ranah sikap, ranah pengetahuan dan ranah
keterampilan.
Mengandung unsur audience (A), behavior (B), condition (C),
degree (D).
Menuntut siswa berfikir HOT (high older thinking) pada
kompetensi ranah pengetahuan.
6 Materi ajar Akan diisi materi pokok yaitu analisis fitur yang tepat untuk
pembuatan slide dan membuat slide untuk presentasi pada mata
pelajaran SIMDIG untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, keterampilan..
7 Metode Metode pembelajaran pada penelitian ini adalah ceramah, diskusi,
pembelajaran penugasan, observasi dan tanya jawab sesuai dengan karakteristik
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang akan
dicapai terhadap materi penbelajaran RIHANA pada mata
pelajaran PETANI NARATIF
8 Media, alat dan Media yang digunakan adalah video
sumber belajar Alat yang digunakan adalah laptop dan handphone.
Sumber belajar yang digunakan adalah modul pembelajaran
CRBL. Media, alat dan sumber yang digunakan untuk mencapai
kompetensi inti sebagai berikut.
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
9 Kegiatan Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan
pembelajaran kegiatan penutup untuk mencapai kompetensi inti sebagai berikut.
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
Kegiatan pendahuluan berisi sintaks MP-BL+E.
Kegiatan inti berisi mengamati, menanya dan mengumpulkan
informasi pada materi analisis fitur yang tepat untuk pembuatan
slide dan membuat slide untuk presentasi.
Kegiatan pembelajaran pada penutup adalah melakukan refleksi,
memberikan umpan balik, memberikan tindak lanjut, mengakhiri
dengan do’a dan menutup pelajaran.
10 Penilaian Penilaian pada penelitian ini terdiri dari teknik penilaian,
instrument keterampilan kolaboratif dan instrument kompetensi
untuk mengukur kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada materi pembelajaran RIHANA dengan tujuan mencapai
kompetensi inti sebagai berikut.
Aspek Indikator
No
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
(Sumber: diadopsi dari Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 )

c. LKS- CRBL-PETANI NARATIF


Menurut Trianto (2010: 111). Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk
panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar
yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus
ditempuh. Adapun spesifikasi LKS- CRBL-PETANI NARATIF dapat dideskripsikan
melalui Tabel 2.4 sebagai berikut.

Tabel 2.4
Spesifikasi LKS- CRBL-PETANI NARATIF

No Aspek Indikator

1 Identitas Identitas ditulis pada bagian atas, terdiri dari judul LKS,mata
pelajaran,kelas/semester

2 Alokasi waktu Pembagian waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan dalam LKS pada
MP-CRBL-PETANI NARATIF dinyatakan dengan jelas. Waktu setiap
kegiatan dalam pembelajaran sesuai dengan pencapaian KD.

3 Petunjuk Berisi panduan untuk melakukan kegiatan di LKS pada MP-CRBL-


PETANI NARATIF terhadap materi rias wajah panggung sesuai desain
dan tema pada mata pelajaran PETANI NARATIF.

Kegiatan LKS mengacu pada kegiatan MP-CRBL+PETANI NARATIF.

Uraian Singkat tugas-tugas/kegiatan yang dilakukan pada LKS MP-


CRBL+PETANI NARATIF
No Aspek Indikator

4 Kompetensi Karakteristik kompetensi ranah sikap,ranah pengetahuan dan ranah


keterampilan yang harus dicapai oleh siswa pada materi RIHANAyang
tepat dan pada indikator.

Kompetensi sesuai dengan silabus dan RPP.

5 Indikator Menumbuhkan kompetensi pengetahuan.

Menumbuhkan kompetensi sikap.

Menumbuhksn kompetensi keterampilan.

Indikator merupakan penjabaran KD yang sama tercantum dalam RPP

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.

6 Informasi Dimuat penguasaan kompetensi yang mengacu pada indikator.

Dimuat materi pembelajaran dengan karakteristik KD.

Materi singkat yang menggambarkan secara umum pencapaian indikator.

Materi LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran di RPP.

7 Alat dan Bahan Alat dan bahan merupakan media yang digunakan pada kegiatan
pembelajaran di LKS.

Media yang digunakan dapat merangsang minat,perhatian dalam kegiatan


pembelajaran untuk mencapai tujuan.

8 Langkah Kerja Urutan kerja atau belajar dalam pencapaian indikator.


Keseusian tugas degan tujuan pembelajaran.

9 Penilaian Terdapat teknik,instrument,kompetensi siswa untuk mengukur nilai


pengetahuan,sikap dan keterampilan.

10 Format Menggunakan huruf dan ukuran yang sesuai.

Diberi nomor halaman dan latihan.

Visual menarik,mendorong minat/ketertarikan siswa.

Semua bagian telah jelas diidentifikasi.


11
Bahasa Mengguanakan bahasa yang sesuai dengan EYD

Sesuai dengan tahap perkembangan siswa.

Menggunakan struktur kalmat yang sederhana.


No Aspek Indikator

12. Mendukung pemahaman konsep.

Ilustrasi Langsung ke konsep yang diajarkan.

Jelas dan mudah dipahami.

(Sumber: diadopsi dari Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 )

A. Model Pembelajaran Kooperatif PETANI NARATIF (MP-Kooperatif-PETANI


NARATIF)

1. Pengertian MP-Kooperatif-PETANI NARATIF


Menurut Slavin, 1995 (dalam Isjoni, 2011:21-22), yaitu penghargaan kelompok,
pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
a. Penghargaan kelompok
Cooperative learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk
memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika
kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok
didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam
menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu,
dan saling peduli.
b. Pertanggungjawaban individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua
anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas
anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya
pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk
menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman
sekelompoknya.
c. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
Cooperative learning menggunakan metode skoring yang cukup nilai
perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang
terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa baik yang
berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk
berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
Menurut (Sugiyanto, 2010: 37), Pembelajaran Kooperatif adalah model
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Sedangkan menurut Huda (2011:29) pembelajaran kooperatif merupakan
aktivitaspembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip
bahwapembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara
sosialdiantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap
pembelajaran bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong
untukmeningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar

untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model

pembelajaran yang sangat tepat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas siswa


dalam proses pembelajaran dibandingkan cara pembelajaran konvesional, karena
cara ini sedikit melibatkan siswa baik fisik maupun mental selama proses
pembelajaran, serta pembelajaran Kooperatif telah menciptakan sebuah inovasi
baru dalam pembelajaran dikelas. Syarat agar model pembelajaran Kooperatif
berhasil adalah: (1) saling ketergantungan positif; (2) tanggung jawab
perseorangan; (3) interaksi promotif; (4) komunikasi antar anggota; dan (5)
pemrosesan kelompok.

2. Landasan Teori MP-Kooperatif-PETANI NARATIF


Model pembelajaran Kooperatif didasarkan pada teori belajar konstruktivis.
Menurut teori ini perkembanagan anak dibagi menjadi dua yaitu (1) teori
perkembangan kontinyu dan (2) teori perkembangan diskontinyu. Teori
perkembangan kontinyu yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa perkembangan
manusia secara halus dan gradual dari bayi sampai dewasa. Dalam usia yang
masih muda, anak-anak dapat berfikir dan bertindak seperti orang dewasa apabila
diberi pengalaman dan pendidikan yang sesuai.
Tokoh teori perkembangan kontinyu adalah Jean Piaget dengan teori
Perkembanagan Kognitif dan Moral. Menurut teori tersebut sebagian besar
perkembangan anak ditentukan oleh manipulasi obyek dan interaksi aktif anak
dengan lingkungan. Selanjutnya adalah Teori perkembangan diskontinyu yaitu
teori yang didasarkan pada keyakinan bahwa perkembangan manusia terjadi
melalui suatu rangkaian tahap-tahap yang berbeda. Faktor yang dibawa sejak lahir
memiliki pengaruh pada percepatan perkembangan namun urutan (tahap)
perkembangan pada dasarnya tetap. Tokoh teori perkembangan diskontinyu
adalah Vygotsky dengan nama teorinya “Teori Perkembangan Kognitif”.
Menurut teori perkembangan kognitif karya Vygotsky (1) perkembangan
(pengaturan diri/self regulation) kognitif sebagai suatu hasil pertumbuhan dari
perkembangan sosial melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan; (2)
perkembangan kognitif melalui 2 tataran yaitu tataran sosial dan psikologis; (3)
Zone of Proximal Development yaitu suatu wilayah perpindahan keterampilan
dari lingkungan kedalam diri anak, selanjutnya disebut ZPD. ZPD merupakan
wilayah potensial dan sensitif bagi terjadinya perkembangan kognitif melalui
belajar terbimbing.
Implementasi teori tersebut adalah (1) proses pembelajaran dilakukan
melalui bantuan orang lain dan terjadi pada ZPD, dimana anak melakukan tugas
baru dalam batas kemampuannya dengan bantuan guru atau teman sebaya,
kemudian anak menginternalisasi, memonitor diri dan menyelesaikan masalah,
dan akhirnya mandiri; (2) Guru memberikan dorongan dan penyedia konteks-
konteks interaktif.
3. Penerapan MP-Kooperatif-PETANI NARATIF
………………………………………………………….

4. Sintak MP-Kooperatif-PETANI NARATIF


……………………………………………………………………
Tabel
Sintak MP-Koopperatif-PETANI NARATIF
Fase Perilaku Guru
Fase 1
Guru menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan dan memotivasi pembelajaran yang ingin dicapai pada
siwa pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar.

Fase 2
Guru menyajikan informasi kepada
Menyajikan informasi siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan.

Fase 3
Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasi siswa ke dalam bagaimana cara membentuk kelompok
kelompok-kelompok belajar belajar dan membantu setiap agar
melakukan transisi secara efisien.

Fase 4
Guru membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar dan
belajar pada saat mereka mengerjakan
bekerja
tugas mereka.

Fase 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang


materi yang telah dipelajari atau masing-
Evaluasi
masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya.

Fase 6 Guru mencari cara-cara untuk


menghargai baik upaya maupun hasil
Memberikan penghargaan belajar individu dan kelompok.
(sumber: )

5. Perangkat Pembelajaran MP-Kooperatif-PETANI NARATIF

a. Silabus MP-KOOPERATIF-PETANI NARATIF


Dalam penelitian ini silabus yang digunakan adalah silabus Kooperatif-PETANI
NARATIF, adapun komponen silabusnya adalah sebagai berikut.
1) Identitas mata pelajaran
Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, identitas kelas atau semester, standar
kompetensi, kompetensi dasar, kompetensi inti mata pelajaran dalam silabus
model pembelajaran Kooperatif adalah PETANI NARATIF dengan identitas
sekolah SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo. Kompetensi inti dalam silabus ini
adalah sebagai berikut. (a) KI-1 adalah menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. (b) KI-2 adalah menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toelran, damai), responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (c) KI-3 adalah memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktua, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, keneragaan,
dan peradaban terkait penyebab phenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik utnuk memecahkan masalah. (d) KI-4 adalah Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
2) Materi pokok
Materi pokok pada MP-Kooperatif-PETANI NARATIF adalah RIHANA
3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam silabus penelitian ini menggunakan MP-
Kooperatif-PETANI NARATIF yang terdiri dari 5 (lima fase pembelajaran yaitu ; (1)
menyampaikan semua tujuan pembelajaran pada MP-PETANI NARATIF; (2)
menyajikan informasi dengan demonstrasi atau dengan menggunakan LKS PETANI
NARATIF; (3) membentuk kelompok belajar; (4) membimbing kelompok belajar
pada waktu pembelajaran berlangsubg ; (5) mengevaluasi hasil belajar dalam MP-
PETANI NARATIF; (6) menghargai hasil belajar individu atau kelompok.
5) Penilaian
Penilaian dalam silabus ini digunakan untuk mengetahui kompetensi siswa yang
meliputi kompetensi ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan.
Penilaian kompetensi ranah pengetahuan menggunakan tes pilihan ganda.Penilaian
kompetensi ranah sikap menggunakan teknik observasi dengan bentuk lembar
observasi. Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan lembar observasi dengan
bentuk instrumen tes kinerja proses.
6) Alokasi Waktu
Alokasi dalam silabus model CRBL-PETANI NARATIF adalah 2 x 45 menit.
Alokasi tersebut digunakan dalam setiap kali tatap muka.
7) Sumber Belajar
Sumber belajar dalam silabus model CRBL-PETANI NARATIF adalah Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan buku penunjang PETANI NARATIF.
8) Lembar Validasi Silabus
Lembar validasi silabus digunakan untuk mengetahui kelayakan dari silabus
yang disusun. Adapun pengukuran masing-masing indikator silabus digunakan pada
Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2
Spesifikasi Silabus MP-Kooperatif-PETANI NARATIF

No Aspek Indikator
1. Identitas mata Nama mata pelajaran dicantumkan dengan lengkap.
pelajaran.
2. Identitas sekolah a. Jenjang sekolah ditulis.
b. Nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Menuliskan tingkat dan semester pelajaran yang
diajarkan.

3. Kompetensi inti. Gambaran secara kategorial mengenai aspek sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari
siswa dalam jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran,
kompetensi inti terdiri dari empat bagian yaitu:
KI 1: Untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: Untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: Untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: Untuk kompetensi inti keterampilan.
4. Kompetensi dasar e. Dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti
dengan mengacu pada pemanfaatan teknologi,
konten, dan pedagogik yang memperhatikan
karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu MP-Kooperati-PETANI NARATIF.
f. Menumbuhkan kompetensi pengetahuan.
g. Menumbuhkan kompetensi sikap
h. Menumbuhkan kompetensi keterampilan.

5. Materi pokok c. Akan diisi materi pokok untuk mengisi kegiatan


pembelajaran dengan kategori aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
d. Memuat fakta, konsep dan prosedur yang relevan
dengan kebutuhan konten pedagogik dan teknologi
yang digunakan dalam materi pembelajaran
RIHANA.

6. Kegiatan a. Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan siswa


Pembelajaran untuk mencapai kompetensi ranah pengetahuan,
ranah sikap dan ranah keterampilan yang
diharapkan yaitu memahami PETANI NARATIF.
b. Kegiatan yang mencerminkan pelaksanaan model
pembelajaran Kooperatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran PETANI NARATIF.
c. Mengkonsep dan menghitung kesesuaian kebutuhan
jam pada MP-Kooperatif-PETANI NARATIF
dengan waktu yang disediakan.
7. Penilaian Proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk
mengukur ketercapaian kompetensi ranah
pengetahuan, ranah sikap, ranah keterampilan yang
berupa penilaian autentik. Penilaian kompetensi ranah
pengetahuan menggunakan tes pilihan ganda.Penilaian
kompetensi ranah sikap menggunakan teknik observasi
dengan bentuk lembar observasi. Penilaian kompetensi
keterampilan menggunakan lembar observasi dengan
bentuk instrumen tes kinerja proses.
10. Alokasi waktu Implementasi pembelajaran per semester
menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

11. Sumber belajar a. Semua sumber belajar yang dibutuhkan dalam


model pembelajaran Kooperatif untuk
menambahkan pemahaman siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran PETANI NARATIF.
b. Sumber belajar siswa dapat berupa buku, media
cetak dan media elektronik.

(Sumber : diadopsi dari Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018)

b. RPP-MP-Kooperatif-PETANI NARATIF
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada model pembelajaran Kooperatif meliputi
komponen-komponen sebagai berikut.
1)………………………………………………………………………

Tabel 2.3
Spesifikasi RPP-MP-Kooperatif-PETANI NARATIF

No Aspek Indikator
1 Identitas Identitas ditulis pada bagian atas, terdiri dari nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/semester, kompetensi dasar dan alokasi waktu.
2 Alokasi waktu Pembagian waktu setiap kegiatan pembelajaran MP-Kooperatif-
PETANI NARATIF dinyatakan dengan jelas. Waktu setiap kegiatan
pembelajaran sesuai dengan pencapaian KD.
3 Kompetensi inti Sistem penomoran KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran saling
terkait. KI dan KD memiliki keterkaitan dan sesuai denga standar
isi.
4 Kompetensi Menumbuhkan kompetensi ranah pengetahuan.
dasar dan Menumbuhkan kompetensi ranah sikap.
Menumbuhkan kompetensi ranah keterampilan.
indikator
5 Tujuan Memuat penguasaan kompetensi mengacu indikator.
pembelajaran
No Aspek Indikator
Mencakup kompetensi ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah
keterampilan.
Mengandung unsur audience (A), behavior (B), condition (C), degree
(D).
Menuntut siswa berfikir HOT (high older thinking) pada kompetensi
ranah pengetahuan.
6 Materi ajar Akan diisi materi pokok yaitu analisis fitur yang tepat untuk
pembuatan slide dan membuat slide untuk presentasi pada MP-
PETANI NARATIF untuk mencapai kompetensi pengetahuan,
sikap, keterampilan..
7 Metode Metode pembelajaran pada penelitian ini adalah ceramah, diskusi,
pembelajaran penugasan, observasi dan tanya jawab sesuai dengan karakteristik
kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akan dicapai
terhadap materi pembelajaran RIHANA pada mata pelajaran
PETANI NARATIF.
8 Media, alat dan Media yang digunakan adalah video.
sumber belajar Alat yang digunakan adalah laptop dan handphone.
Sumber belajar yang digunakan adalah modul pembelajaran PETANI
NARATIF. Media, alat dan sumber yang digunakan untuk mencapai
kompetensi inti sebagai berikut.
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
9 Kegiatan Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan
pembelajaran kegiatan penutup untuk mencapai kompetensi inti sebagai berikut.
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
Kegiatan pendahuluan berisi sintaks MP-Kooperat-PETANI
NARATIF. Kegiatan inti berisi memotivasi, menyajikan informasi,
membentuk kelompok belajar, membimbing kelompok belajar,
mengevaluasi hasil belajar, menghargai hasil belajar siswa.

10 Penilaian Penilaian pada penelitian ini terdiri dari teknik penilaian, instrument
kemandirian belajar dan instrument kompetensi untuk mengukur
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan pada materi analisis
fitur yang tepat untuk pembuatan slide dan membuat slide untuk
presentasi dengan tujuan mencapai kompetensi inti sebagai berikut.
KI 1: untuk kompetensi inti sikap spiritual.
KI 2: untuk kompetensi inti sikap sosial.
KI 3: untuk kompetensi inti pengetahuan.
KI 4: untuk kompetensi inti keterampilan.
c. LKS-MP-Kooperatif-PETANI NARATIF
Menurut Trianto (2010: 111). Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan
aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran
dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator
pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Adapun spesifikasi LKS- CRBL-
PETANI NARATIF dapat dideskripsikan melalui Tabel 2.4 sebagai berikut.

Tabel 2.2
Spesifikasi LKS-MP-Kooperatif-PETANI NARATIF
No Aspek Indikator

1 Identitas Identitas ditulis pada bagian atas, terdiri dari judul LKS,mata
pelajaran,kelas/semester

2 Alokasi waktu Pembagian waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan dalam LKS pada
MP-Kooperatif-PETANI NARATIF dinyatakan dengan jelas. Waktu
setiap kegiatan dalam pembelajaran sesuai dengan pencapaian KD.

3 Petunjuk Berisi panduan untuk melakukan kegiatan di LKS pada MP-CRBL-


PETANI NARATIF terhadap materi rias wajah panggung sesuai desain
dan tema pada mata pelajaran PETANI NARATIF.

Kegiatan LKS mengacu pada kegiatan MP-CRBL+PETANI NARATIF.

Uraian Singkat tugas-tugas/kegiatan yang dilakukan pada LKS MP-


CRBL+PETANI NARATIF

4 Kompetensi Karakteristik kompetensi ranah sikap,ranah pengetahuan dan ranah


keterampilan yang harus dicapai oleh siswa pada materi RIHANAyang
tepat dan pada indikator.

Kompetensi sesuai dengan silabus dan RPP.

5 Indikator Menumbuhkan kompetensi pengetahuan.

Menumbuhkan kompetensi sikap.

Menumbuhksn kompetensi keterampilan.

Indikator merupakan penjabaran KD yang sama tercantum dalam RPP

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.


No Aspek Indikator

6 Informasi Dimuat penguasaan kompetensi yang mengacu pada indikator.

Dimuat materi pembelajaran dengan karakteristik KD.

Materi singkat yang menggambarkan secara umum pencapaian indikator.

Materi LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran di RPP.

7 Alat dan Bahan Alat dan bahan merupakan media yang digunakan pada kegiatan
pembelajaran di LKS.

Media yang digunakan dapat merangsang minat,perhatian dalam kegiatan


pembelajaran untuk mencapai tujuan.

8 Langkah Kerja Urutan kerja atau belajar dalam pencapaian indikator.


Keseusian tugas degan tujuan pembelajaran.

9 Penilaian Terdapat teknik,instrument,kompetensi siswa untuk mengukur nilai


pengetahuan,sikap dan keterampilan.

10 Format Menggunakan huruf dan ukuran yang sesuai.

Diberi nomor halaman dan latihan.

Visual menarik,mendorong minat/ketertarikan siswa.

Semua bagian telah jelas diidentifikasi.


11

Bahasa Mengguanakan bahasa yang sesuai dengan EYD

Sesuai dengan tahap perkembangan siswa.

12. Menggunakan struktur kalmat yang sederhana.

Mendukung pemahaman konsep.

Ilustrasi Langsung ke konsep yang diajarkan.

Jelas dan mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai