Anda di halaman 1dari 2

A.

Judul
Respon Masyarakat Kota Yogyakarta Usia Produktrif Terhadap Investasi Saham

B. Pendahuluan

Latar Belakang

Indoensia adalah salah satu negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia setelah
China dan India. Ekonomi yang besar ini meyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang
berakibat pada inflasi setiap tahunnya yang tinggi. Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat dan ketidaklancaran distribusi barang.

Masyarakat telah menyadari inflasi yang terjadi di Indonesia, khususnya penduduk Kota
Yogyakarta usia produktif, karena Kenaikan harga barang yang signifikan hanya dalam beberapa
tahun seperti harga tanah, rumah dan jasa. Masyarakat Kota Yogyakarta mulai melek investasi
untuk bisa melawan inflasi karena banyaknya edukasi yang dilakukan berbagai pihak terutama
Bursa Efek Indonesia berkontribusi besar dengan mengenalkan pasar modal saham. Saham dapat
dimiliki dengan modal yang relatif kecil dan transaksi nya dapat dilakukan menggunakan
smartphone.

Namun investor saham di DIY hanya mencapai angka 0,5% dari total penduduk DIY pada
tahun 2016 menurut data BEI Yogyakarta. Banyaknya penipuan dan perbedaan pandangan tentang
investasi saham ini yang membuat masyarakat usia produktif enggan berinvestasi saham.

Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan penelitian “ Respon Masyarakat Kota
Yogyaartaa Usia Produktif Terhadap Investasi Saham” dan mengetahui permasalahan yang terjadi
di lapangan mengapa presentase investor saham di Indoensia sangat kecil dibandingkan dengan
jumlah penduduk nya yang sangat besar dengan mengambil sampel kota Yogyakarta yang telah
maju namun tetap memiliki jumlah investor yang dimiliki tetap kecil.

Rumusan Masalah

a. Bagaimana respon masyarakat usia produktif di Kota Yogyakarta terhadap investasi saham ?
Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai