Anda di halaman 1dari 6

Falsafah Design yang menjadi focal-point estetika gedung, memberi Ruang

Pembangunan perdagangan kemasa depan dihadapkan pada Kerja Menteri view maksimal dan monumental ke arah Monas.
tantangan untuk mewujudkan dinamika perdagangan yang
efektif dan efisien. Kebijakan perdagangan berorientasi nasional Ruang dan Bentuk Terkait Konsepsi Perdagangan
sekaligus global, berdaya mendorong dunia usaha melakukan Kesetaraan dalam bertransaksi merupakan inti perdagangan
inovasi dan efisiensi atas produk dan jasanya, membangun yang adil dimana Departemen Perdagangan menempatkan
kepercayaan masyarakat nasional dan internasional atas diri sebagai regulator.
produk dan pasar Indonesia, sehingga terwujud iklim usaha
perdagangan yang sehat, dinamis dan kompetitif. Olahan fasade tiga massa gedung membentuk ekspresi mata
rantai yang saling terkait, baik horisontal maupun vertikal.
Perencanaan design arsitektur Gedung Baru Departemen Rantai horisontal melambangkan pelaku perdagangan. Mata
Perdagangan semaksimal mungkin mendukung semangat rantai vertikal melambangkan otoritas penjaga keseimbangan
sosial, psikologis, dan citra kelembagaan Departemen proses tersebut. Area menteri berada di titik pusat pertemuan
Perdagangan, saat ini dan ke masa depan. semua elemen konsepsi di atas.

Bangunan berbentuk tiga tuas dengan ketinggian berbeda


y a i t u s e b u a h tower d a n d u a p o d i u m b e r u p a s u s u n a n

beberapa boks dengan dimensi sama namun berbeda Bentuk-Bentuk Geometris dan Materialisasi
material, mengekspresikan juluran dua buah tangan yang Gubahan massa boks-boks podium merupakan bentuk-
membuka diri, menyambut bahkan berupaya melindungi bentuk geometris yang dapat diekstensi menjadi bangunan
masyarakat dan pelaku dunia usaha kepada kondisi iklim yang penghubung antara Gedung Departemen Perdagangan yang
sehat, memitrakan dan membuka ruang yang lebih luas bagi baru dengan gedung yang kelak dibangun menggantikan
kepentingan publik. Gedung Departemen Perdagangan lama.

Ruang dan Bentuk Terkait Konsepsi Institusi Materialisasi bentuk-bentuk geometris sekaligus
Kualitas fungsi layanan publik tetap menjadi prioritas mengindikasikan fungsi-fungsi yang diwadahinya, terutama
dibandingkan sifat formalitas birokrasi. fungsi-fungsi publik yang menjadi fokus bagi pengembangan
etos kerja departemen. Pola bukaan pada dinding, selain
Ruang dalam dibentuk antara kedua sayap podium, dengan berkesan gerak dinamis dengan pola acak membangun image
grand stair, kolam, serta koridor pengantar membentuk ukiran atas bentuk geometris modern.
keanggunan gedung. Hanging-garden di lantai area menteri
berjatidiri
Ruang-Ruang Mengalir Kadar Ruang Urban yang dimulai sejak Ruang Luar gedung
Komposisi bentuk-bentuk geometris menghasilkan ruang tidak sebatas tataran horisontal, melainkan juga naik secara
terbuka yang berelemenkan sebuah grand-stair dan kolam, vertikal hingga ke lantai Ruang Menteri dengan grand balcony
yang mengantarkan publik dari ruang urban ke ceremonial nya. Hal ini diperkuat dengan alur vegetasi pada ruang-ruang
entrance, langsung menuju hall utama. Kontinuitas ruang terbuka mulai level dasar. Vegetasi Grand Balcony membentuk
terbuka dan hall utama ini dapat dimanfaatkan sebagai aksen dan klimaks ruang urban pada bangunan.
sarana pameran temporer yang langsung terhubung dengan
pameran tetap di dalamnya. Hall ini pula yang mengantarkan Ruang Luar – Ruang Dalam
publik pada fungsi-fungsi layanan dari departemen seperti Aksentuasi boks andesit mencerminkan prioritas layanan
Perpustakaan, Balai Pertemuan, sarana informasi serta layanan publik, seperti perpustakaan dan pusat informasi,
publik lainnya. mengantarkan publik melalui ceremonial entrance, ke dalam
Ruang Pameran dan kelengkapan layanan publik lainnya.
Ruang-ruang mengalir diapresiasi sebagai perjalanan tidak Area Lobby menjadi peralihan yang di samping material batu
terputus dari gerbang hingga ujung lahan terdalam, yang andesit, juga meneruskan beberapa elemen Ruang Luar yang
didominasi dengan fungsi-fungsi layanan publik. Aliran dan secara gradual menghilang dan berubah menjadi elemen-
pengalaman ruang ini dipertajam dengan kontinuitas elemen- elemen Ruang Dalam.
elemen dan finishing material eksterior yang menerus ke

interior termasuk ruang-ruang antara, yang pada gilirannya


m e ng int e g r a s ika n b a ng una n b a r u d e ng a n b a ng u na n
eksisting.

Ruang Urban – Ruang Luar


Sebagai ruang yang berapresiasi urban, bersinggungan
langsung dengan aktivitas pejalan-kaki dan lalu lintas
kendaraan, urgenitas signage dimunculkan tidak dalam
tipografi papan nama, melainkan juga integrasinya dengan
unsur-unsur ruang luar/lansekap seperti pagar yang juga
menjabarkan konsep ruang, bentuk serta material yang sama
dengan konsep bangunan, dan kolam air mancur.
‘dia’ yang progresif
Gedung baru Departemen Perdagangan menempati tanah Konsep gedung ramah lingkungan yang menjadi acuan dalam
seluas 4.031 meter persegi dengan total luas bangunan pembangunan gedung Departemen Perdagangan ditandai
keseluruhan yaitu 34.633,6 meter persegi, serta memiliki daya diantaranya oleh hal-hal berikut, yaitu:
tampung sebanyak 1.290 orang.
Minimalisasi Efek Rumah Kaca dan Emisi Suara
Gedung ber la nta i 16 yang terdir i dar i 1 tower dan 2 Penggunaan material lokal untuk kulit luar sebesar 67%
bangunan pengapit yang berbentuk tangan terbuka ini (material kaca dan andesit). Desain perancangan kulit luar
dilengkapi berbagai fasilitas publik yang diharapkan mampu gedung sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)
m e m a ks ima lka n p e r an d a lam p e la ks a na a n keb iaj ka n 03-6389-3000. Artinya, secara keseluruhan, nilai perpindahan
perdagangan nasional termal menyuluruh (Overall Thermal Transfer Value) yang
merupakan nilai kriteria perancangan dinding dan kaca bagian
The Fulfillment luar bangunan rata-rata sebesar 30 watt/m2 atau lebih kecil
Beberapa aspek yang menjadi penilaian atas pembangunan dari standar OTTV sebesar 4 watt/m2.
gedung ‘ramah lingkungan’ adalah adanya pengukuran
dampak pada lingkungan luar (bangunan) dan membantu Sifat kaca yang digunakan tinggi dalam menahan sinar UV
memperbaiki lingkungan dalam (bangunan). Aspek-aspek sehingga memberikan efisiensi energi yang baik terhadap
yang menjadi ukuran, antara lain; sistem pendingin udara di dalam ruangan. Material andesit
tidak cepat berlumur dan mudah dalam perawatannya.
1. Rancangan arsitektur bangunan; Aluminium panel memiliki tingkat peredaman yang lebih
2. Material Bangunan; tinggi terhadap bunyi, tingkat perambatan panas yang lebih
3. Metodologi membangun; kecil di udara sehingga dapat mengurangi terjadinya efek
4. Efisiensi penggunaan energy; rumah kaca.
5. Efisiensi penggunaan air; dan
6. Life Cycle Ecological Living .
Building Automation Lighting Control Sistem
Penggunaan material pada segi mekanikal dan elektrikal Sistem integrasi pengendalian lampu pada gedung yang
mendukung gedung ini menjadi sebuah gedung yang terpusat pada computer. Dapat menghemat penggunaan daya
berkonsep ramah lingkungan. listrik, efisiensi pada biaya, mudah digunakan. Standar efisiensi
penggunaan lampu yang diterapkan sesuai dengan Peraturan
Menteri ESDM No. 0031 Tahun 2005 pasal 2, yaitu: Pencahayaan
Sistem Monitoring dan Minimalisasi Bahaya Kebakaran ruang maksimal sebesar 15 watt/m2.Secara keseluruhan,
Gedung Baru mengaplikasikan sistem pengendalian dan pencahayaan pada gedung baru Departemen Perdagangan di
pengelolaan peralatan mekanikal-elektrikal yang terintegrasi bawah standar tersebut, yakni sebesar 10 watt/m2.
secara terpusat lewat computer (HVAC, Plumbing Sistem,
Fire Fighting Sistem). Dengan demikian monitoring dan Absorbsi Emisi
pengendalian kerusakan serta ancaman bahaya kebakaran Untuk memaksimalkan upaya mengurangi efek rumah kaca
dapat dikelola secara terpusat, sehingga tingkat keselamatan terhadap lingkungan, Gedung Baru juga menerapkan prinsip
manusia yang berkegiatan di dalam Gedung dapat lebih Green Surrounding terhadap fisik gedung melalui ruang-
terjamin ruang taman-taman di area terbukan gedung. Pemilihan jenis
tanaman diprioritaskan pada jenis tanaman yang mampu
Less Emition menyerap panas, disamping membangun kesan estetis yang
Untuk desain kulit luar gedung, material lokal yang digunakan asri
adalah jenis kaca yang berkualitas prima dan memiliki
kemampuan menahan panas serta ultra violet sehingga Lift/Elevator
mampu meningkatkan efisiensi energi pada penggunaan Penggunaan teknologi baru Miconic 10: efektif terhadap waktu
pendingin udara. Disamping itu, material lokal lain yang juga perjalanan mencapai tujuan, mengurangi antrian di lobi, servis
digunakan pada desain kulit luar bangunan adalah bahan personal untuk setiap pengguna. Tipe lift memungkinkan
Andesit asal Cirebon yang terkenal kokoh, Marmer dari untuk meminimalisasi penggunaan ruang mesin dan lebih
Sulawesi Selatan, Panel Alumunium produksi dalam negeri efektif terhadap biaya operasi. Mesin yang dipakai (Permanent
yang berfungsi sebagai peredam bunyi serta penghambat Magnet Gearless Drive) menghemat biaya pengoperasian
terjadinya efek rumah kaca. sampai dengan 40%, ramah lingkungan, tanpa pemberian
minyak, dan tidak menghasilkan interfensi elektromagnetik.

Chiller
Easy Maintenance
Tipe mesin elevator dan chiller yang digunakan mampu
Pre-Insulated Aluminium Duct
menghemat biaya pengoperasian energi sampai 40% dan
Bahan daur ulang, ramah lingkungan, konduktivitas termal
memiliki ketahanan uji 99,5% nilai ketahanan uji. Bentuk dan
rendah, resiko kondensasi kecil, kekedapan udara baik, efisien
desain yang lebih kecil, pengeluaran bunyi dan getaran yang
dalam biaya operasional, hemat energi dan mudah untuk
minim, efisiensi energi yang lebih baik, desain spesial dengan
dimodifikasi.
sistem operasi yang ramah lingkungan dan sangat dianjurkan
oleh badan dunia (HFC-134a)..
P i p a P P R ( Poly Propylene Polimer)
Plastik tahan panas, anti bocor, tahan lama (hingga 100 tahun),
Local Content material daur ulang yang ramah lingkungan.
Pembangunan Gedung Baru Departemen Perdagangan
dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip optimalisasi
penggunaan jasa dan produk dalam negeri, yang diterapkan
di semua lini pembangunan, software, hardware, interior dan
eksterior bangunan. Dengan demikian turut membentuk
dinamika perekonomian yang sehat dan berdaya saing.

Secara keseluruhan, sebagian besar penggunaan material


bangunan adalah material lokal dan merupakan produk dalam
negeri. Untuk arsitektur gedung menempati prosentasi sebesar
71 %, interior gedung 99%, mekanikal 80%, elektrikal 80% dan
elektronik 75% dalam penggunaan produk lokal. Secara rata-
rata, penggunaan material lokal pada gedung Departemen
Perdagangan adalah sebesar 81 %.

09

Anda mungkin juga menyukai