Anda di halaman 1dari 6

CARA PRAKTIS MENYUSUN ESSAY UNTUK LOMBA

04OKT
Belakangan ini banyak lembaga pendidikan tinggi
menggelar lomba essay mengundang siswa SMA.
Alasannya, tentu lebih praktis dan jauh lebih pendek
daripada menyusun karya tulis ilmiah (KTI), tetapi
keilmiahannya tidak dikurangi. Karena lebih praktis
diharapkan pesertanya lebih banyak. Selama ini yang
rutin menggelar lomba essay media cetak seperti koran
atau majalah karena memang media cetak
membutuhkan banyak essay untuk diterbitkan.
Mengarang essay sesungguhnya sangat sering muncul
dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hanya gregetnya
terasa kurang karena guru lebih cenderung mengajak
siswanya bergelut dalam teori-teori menyusun essay
tetapi minim praktek sehingga ketika ada keinginan
siswa mengikuti lomba essay mereka kembali bertanya:
Bagaimana cara praktis menyusun essay?
Pertanyaan ini kembali mencuat di kalangan siswa SMA
ketika Undiksha mengundang para siswa SMA/SMK
berlomba mengarang essay atau Koran Bali Post juga
sedang menggelar lomba essay dari tingkat SD, SMP,
dan SMA/SMK.
Saya mencoba berbagi pengalaman tentang cara
praktis menyusun essay. Bagi siswa SMA yang
berminat mengikuti lomba essay dapat mengikuti
langkah-langkah praktis ini.
Apa itu karya tulis essay?
Karya tulis essay adalah salah satu jenis karangan
prosa yang memaparkan suatu ide/ gagasan cemerlang
penulis dilengkapi argumentasi yang akurat sehingga
ide/gagasan dapat dipahami dengan jelas oleh
pembaca. Jika pembacanya seorang pejabat
pemerintah publik dapat menjadikan karya essay
tersebut sebagai referensi dalam menerbitkan
kebijakannya. Jika pembacanya masyarakat umum,
pola pikirnya dapat terbentuk sesuai dengan
ide/gagasan dalam karangan essay sehingga
masyarakat dapat memandang jernih atau
menyelesaikan persolan-persoalan sejenis yang sedang
dihadapinya.
Seberapa panjang karya essay?
Karena hanya menyampaikan suatu ide/gagasan
penulis untuk dikomonikasikan kepada pembaca,
panjang karya essay hanya 3 ~ 5 halaman, jika diketik
12 pt, jenis Time New Roman, doble spasi akan
mencapai sekitar 1500 kata. Dalam essay tidak perlu
diisi lembar pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak, atau lampiran-
lampiran. Karangan essay tidak perlu dibuat dengan
bab-bab terpisah, misalnya bab pendahuluan, bab
tinjauan pustaka, bab metode penulisan/penelitian, bab
pembahasan, bab simpulan. Sekali lagi karya essay
tidak mewajibkan dibuat dengan bab-bab terpisah.
Jika tidak berupa bab-bab terpisah, bagaimana
struktur karya essay?
Karya essay disusun dalam satu rangkaian alur
pengungkapan ide/gagasan. Diawali dengan judul,
nama penyusun, identitas singkat penyusun, langsung
disambung di bawahnya alinea awal berupa
pendahuluan yang didalamnya sekaligus digambarkan
latar belakang permasalahan. (Tidak perlu lagi dibuat
dengan urutan nomor rumusan masalah atau tujuan
seperti biasa dibuat dalam makalah atau karya tulis
ilmiah). Setelah bagian pendahuluan langsung
disambung dibawahnya dengan alinea sub-sub judul
pembahasan berikut penjelasan/argumentasi setiap sub
judul. Setelah pembahasan setiap sub judul dianggap
sudah selesai ditutup dengan sub judul penutup yang
isinya hanya aline penutup berupa penegasan dari
ide/gagasan yang hendak disampaikan. Bagian ini
dapat juga diartikan sebagai kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan dalam sub-sub judul di
atasnya.
Bagaimana praktisnya struktur karya essay?
Struktur karya tulis essay dapat digambarkan secara
praktis sebagai berkut.
Judul……(tulis judul singkat tetapi harus
menggambarkan isi karangan)
Oleh: …….(tulis nama pengarang)
Identitas…. (tulis identitas singkat penulis, misalnya:
Universitas XXX ……)
1 Pendahuluan
(Paparkan alasan-alasan yang akurat munculnya
permasalahan yang perlu mendapat solusi pemecahan)
2 ………..(Tulis sub judul pembahasan 1)
(Paparkan pembahasan 1 berupa argumentasi-
argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan dapat
dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan –
dalam satu acuan memperjelas pembahasan
3. ………..(Tulis sub judul pembahasan 2)
(Paparkan pembahasan 2 berupa argumentasi-
argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan dapat
dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan –
dalam satu acuan memperjelas pembahasan
4………..(Tulis sub judul pembahasan 3)
(Paparkan pembahasan 3 berupa argumentasi-
argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan dapat
dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan –
dalam satu acuan memperjelas pembahasan3)
5 dst……… Sama dengan penjelasan di atas lanjutkan
ke pembahasan-pembahasan berikut jika masih
diperlukan.
6. Penutup ……….bagian akhir karya essay ……..
(Paparkan dalam satu atau lebih alinea hanya berisi
gagasan penutup. Dapat berupa kesimpulan dari
seluruh pembahasan; dapat berupa saran-saran yang
perlu dilakukan oleh pihak yang berkaitan; dapat berupa
ungkapan harapan-harapan; dapat berupa peringatan-
peringatan yang perlu diwaspadai; dan bentuk lain yang
sifatnya menutup suatu ide/ gagasan.
Bagaimana penggunaan ragam bahasanya?
Ragam bahasa yang digunakan wajib sesuai dengan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan harus
sesuai dengan EYD. Bahasa standard atau baku
Bahasa Indonesia digunakan agar tidak memunculkan
penafsiran ganda. Jika ingin menyelipkan kalimat
prokem, atau kutipan kalimat/ kata bahasa daerah harus
jelas ditandai, misalnya dengan cetak miring atau diapit
tanda kutip “……” lebih baik lagi diisi keterangan dalam
tanda kurung, misalnya: “lue atau gue”(Bahasa orang
Jakarta)
Apakah perlu daftar pustaka?
Karena karya essay adalah kaya ilmiah popular, daftar
pustakan sangat perlu. Hanya saja bentuknya tidak
seformal daftar pustaka seperti karya makalah. skripsi,
atau KIR (karya ilmiah remaja). Dalam essay, daftar
pustaka biasa diisi dengan istilah :
Bahan Bacaan…. (diisi nama pengarang. tahun terbit.
judul buku. kota terbitan buku: nama penertbit…. Jika
bahan bacaan berupa Koran/majalah, download
internet, dll wajib diisi seperti daftar pustaka biasa).
Kalimat-kalimat yang dikutip/dipakai acuan dalam tulisan
essay cukup diisi identitas pendek di akhir kalimat
kutipan (nama, tahun:halaman yang dikutip).
Bahan bacaan sangat penting ditulis karena sebagai ciri
karya ilmiah yang harus dilandasi kejujuran dalam kutip-
mengutif pernyataan yang bersifat ilmiah/ fakta.
Bagaimana cara praktis menyusun karya essay
untuk lomba?
Menurut pengalaman saya, mulai belajar menulis essay
untuk kepentingan lomba atau istilahnya sudah ada
tema yang harus digarap, langkah pertama harus
memahami tema yang dipesankan. Setelah paham
dengan tema, mulailah membuka lembaran memory
dalam pikiran yang diketahui berkaitan dengan tema
untuk menyusun gagasan-gagasan. Untuk
mendukung/memperkuat gagasan harus mencari fakta-
fakta akurat baik dari buku-buku maupun media massa
termasuk browsing di internet. Semua dukungan
gagasan yang didapat dari buku atau media lain itu
dicatat kalimat/data kutipannya serta identitas
sumbernya.
Jika gagasan dan dukungan teori dan fakta-fakta sudah
ada, maka langkah berikutnya sebagai penulis pemula
sebaiknya menyusun kerangka karangan dengan cara
mengurut pokok-pokok gagasan. Langkah berikutnya
mematangkan pokok-pokok gagasan. Jika ada yang
kurang cocok baik urutan gagasan atau isi gagasan
dapat diperbaiki/ dicoret/ diubah sehingga menjadi
kerangka karangan yang runut dan beralur logis.
Jika kerangka karangan dirasakan sudah pas, barulah
mulai memaparkan secara detail setiap pokok-pokok
gagasan dengan ragam bahasa Indonesia yang baik
dan benar mentaati ketentuan EYD.

Anda mungkin juga menyukai