Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Auditing

Kelas/ Progdi : Reguler I / Magister Akuntansi


Cawu : I / Januari – Mei 2012
Dosen : DR. Payamta, M.Si., Akt., CPA
Ringkasan Materi kuliah (RMK)
Nama Mahasiswa : Ign. Novie Endi Nugroho
NIM : S4312008

Pertemuan I
Topik : OVERVIEW PROFESI AKUNTAN

Pokok Bahaan : 1. Auditing, Attestation, and Assurance

2. Lingkungan Auditing

3. Profesi Akuntan dan Tanggungjawabnya

4. Kebutuhan Jasa Auditing

AUDITING, ATESTASI DAN ASSURANCE

A. Atestasi, Assurance dan Audit

Atestasi ( attestasion ) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Standar atestasi ini terbaggi menjadi tiga tipe
perikatan atestasi yakni pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati.
Keyakinan ( assurance ) merupakan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin disampaikan
oleh praktisi bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya adalah benar.
Audit atau pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan bukti dan mengvaluasi
bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Tanggung Jawab Akuntan Publik

Auditor bertanggung jawab untuk merencankan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang
disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan

• Auditor juga bertangung jawab terhadap profesinya, tanggung jawab untuk memenuhi standar
yang diterima oleh para praktisi rekan seprofesinya.

Standar Auditing

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institusi Akuntan Publik Indonesia
adalah sebagai berikut :

a. Standar umum

- Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan tekhnis
yang cukup sebagai auditor.

- Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor

- Dalam pelaksanaan audit dan penyusuan laporanya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama

b. Standar pekerjaan lapangan

- Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya
- Pemahaman memadai atas pengendalian interen harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujianyang akan dilakukan.

- Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas lapora
keuangan yang diaudit

c. Standar pelaporan

- Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keungan telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

- Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidak konsistenan penerapa
prinsif akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan priode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam priode sebelumnya.

- Pengunkapana informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali


dinyatakan lain dalam laporan auditor

- Laporan auditor harus memuat sesuatu pernyataan pendapat mengenai laporan keungan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama
auditro diakitkan dengan laporan keungan , maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang
jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
yang dipikul oleh auditor.
Tahapan Kegiatan Dalam Audit Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai