PENDAHULUAN
2.1. Definisi
Solusio plasenta atau bisa juga disebut abrupsio plasenta adalah pelepasan
prematur plasenta dari dinding uterus yang dapat menyebabkan kematian janin
karena syok berat oleh pendarahan. Sebagian perdarahan solusio plasenta biasanya
menyisip di antara membran dan uterus, dan kemudian keluar melalui serviks
sehingga menyebabkan perdarahan eksternal. Adapula darah tidak keluar ke
eksternal tapi tertahan di antara plasenta yang terlepas dari uterus sehungga terjadi
perdarahan tersembunyi. Biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan, paling
sering terjadi di trisemester terakhir.
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas sebagian atau
seluruhnya sebeluym janin lahir, biasanya dihitung sejak usia kehamilan lebih dari
28 minggu.Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta yang letaknya normal pada
korpus uteri sebeum janin lahir.Biasanya terjadi dalam triwulan ketiga, walaupun
dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Apabila terjadi pada kehamilan
sebelum 20 minggu, mungkin akan dibuat diagnosis abortus imminens. Plasenta
dapat terlepas seluruhnya (solusio plasenta totalis), atau plasenta terlepas sebagian (
solusio plasenta paralisis ) atau sebagian pinggir plasenta ( rupture sinus
marginalis).
Pendarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta dapat menyeludup keluar;
atautersembunyi dibelakang plasenta yaitu pada solisio plasenta dengan pendarahan
keluar; atau tersembunyi dibelakang plasenta yaitu pada solusio plasenta dengan
pendarahan tersembunyi; atau kedua – duanya; atau penarahannya menembus
selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban.
Pada soluio plasenta darah dari tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara
selaput janin dan dinding Rahim dan akhirnya keluar dari serviks ; terjadilah
pendarahan yang keluar atau pendarahan tampak. Kadang – kadang darah tidak
keluar lagi tapi terkumpul dibelakang placenta membentuk hematom
retroplacentaliar.Pendarahan semacam ini disebut pendarahan kedalam atau
pendarahan tersembunyi.Kadang darah masuk ke dalam cairan amnion, sehingga
pendarahan tetap tersembunyi.Solusio plecenta dengan pendarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas dan pada umumnya lebih berbahaya dari pada
solusio placenta dengan pendarahan keluar.
2.2. Klasifikasi
a. Trijatmo Rachimhadhi membagi menurut derajat pelepasan plasenta :
1. Ruptura Sinus Marginalis
Pemisahan plasenta di tepi dengan darah mengalir antara membran janin dan dinding
uterin hingga keluar vagina
2. Solusio Plasenta Patrialis
Plasenta terpisah di area pusat, menjebak darah di antara plasenta dan dinding uterus
yang menyebabkan darah tidak keluar melalui vagina
3. Solusio Totalis
Perdarahan besar terkait pemisahan total plasenta di dinding uterus
b. Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahan:
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk hematoma
retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion