Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 0-12 BULAN

Oleh:
M. Shulhan Azzuhri (1901031009)
Dina Holdiah (1901031004)
Fitriyatus Soleha (1901031033)
Mubram Ustadi (1901031019)
Nur Halimah (1901031020)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BERMAIN

Pada ANAK USIA 0-12 BULAN

Topik : Bermain pada anak usia 0-12 bulan

Pokok Bahasan : Bermain pada anak usia 0-12 bulan

Hari / Tanggal : Rabu, Desember 2019

Sasaran : Orang tua bayi usia 11 bulan


Tempat : Ruang Aster RSD dr. Soebandi Jember

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai bermain pada bayi usia
0-12 bulan, diharapkan orangtua mampu memahami tentang bermain pada
bayi usia 0-12 bulan.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai bermain pada bayi usia 0-
12 bulan, maka orangtua mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian bermain
b. Menjelaskan tentang fungsi bermain
c. Menjelaskan keuntungan bermain
d. Menjelaskan manfaat bermain
e. Menjelaskan klasifikasi kebutuhan bermain
f. Menjelaskan contoh permainan sederhana yang bisa dilakukan pada
bayi.
g. Menejelaskan ciri alat permainan untuk bayi

B. SASARAN
Ibu dengan anak usia 11 bulan di Ruang Aster RSD dr. Soebandi Jember.
C. ISI
1. Pengertian bermain
2. Fungsi bermain
3. Keuntungan bermain
4. Manfaat bermain
5. Klasifikasi kebutuhan bermain
6. Contoh permainan sederhana yang bisa dilakukan pada bayi
7. Ciri alat permainan untuk bayi
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan: Menyambut salam dan
 Memperkenalkan diri mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan. Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.
 Menyebutkan materi Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan. Mendengarkan
 Menggali pengetahuan
tentang bermain pada anak
usia toddler Menjawab
2 20 Menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian bermain memper-hatikan
 Menjelaskan tentang fungsi
Bertanya dan
bermain
Menjawab.
 Menjelaskan
tentang keuntungan
bermain
 Menjelaskan tentang
manfaat bermain
 Menjelaskan tentang
klasifikasi kebutuhan
bermain
 Menjelaskan contoh
permainan sederhana yang
bisa dilakukan pada bayi
 Menjelaskan ciri alat
permainan untuk bayi
 Sesi tanya Jawab
3 5 Menit Penutupan :
 Menanyakan pada peserta Menjawab
tentang materi yang& menjelaskan
diberikan danpertanyaan.
reinforcement kepada
Mendengarkan
peserta bila dapat
Menjawab salam
menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
 Mengucapkan terima
kasih kepada peserta.
 Mengucapkan salam

E. MEDIA
Leaflet dan LCD
F. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum pendidikan kesehatan
di mulai.
b. Media sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di mulai.
c. Tempat sudah siap 3 jam sebelum pendidikan kesehatan dimulai.
d. SAP sudah siap 3 hari sebelum di lakukan pendidikan kesehatan di
mulai.
2. Evaluasi proses
a. Orangtua datang tepat waktu
b. Orangtua memperhatikan penjelasan perawat
c. Media dapat digunakan secara aktif

G. MATERI
Terlampir
LAMPIRAN

A. Latar Belakang Masalah


Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak. Dengan
bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi serta
mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.
Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara
alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan
memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi dan
motivasi bersosialisasi.
Bermain sebagai tugas perkembangan anak untuk melatih motorik kasar,
motorik halus, dan bahasa.

B. Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa
(Azis Halimul Hidayat, 2015).
Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah
selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (cit
Martin, 2008), bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat
penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan
keterampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan
dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih
banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2008).

C. Fungsi Bermain
a. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan
melakukan rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan
ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai
contoh bayi dapat dilakukan rangsangan taktil,audio dan visual melalui
rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat.
Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan
atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan
visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu
yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi
dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran
di kemudian hari anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada
stimulasi sejak dini.
b. Membantu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini
dapat terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba
melakukan komunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami obyek
permainan seperti dunia tempat tinggal, mampu membedakan khayalan
dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran dan
berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan, sehingga
fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya.
c. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh
dimana pada usia bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap
kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama,
pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan
ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian
bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang
guru, jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu
dan lain-lain, kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari
akan keberadaan teman sebaya sehingga harapan anak mampu
melakukan sosialisasi dengan teman dan orang.

d. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana
anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan
mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan
sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti
bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
e. Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk
ekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang
merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan, anak mau
belajar mengatur perilaku, membandingkan dengan perilaku orang lain.
f. Mempunyai Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga
adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain
dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.
g. Mempunyai Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal
ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari
budaya di rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya,
dan juga ada beberapa permainan yang memiliki aturan-aturan yang
harus dilakukan tidak boleh dilanggar.

D. Manfaat Bermain
Manfaat yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,
otot dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

E. Klasifikasi Kebutuhan Bermain


a. Berdasarkan isi permainan
Social affective play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan
mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari hubungan yang
menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain.permainan
yang biasa dilakukan adalah “ciluk ba” berbicara sambil
tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan pada bayi dan
menggenggamnya tetapi dengan diiringi berbicara sambil tersenyum
dan tertawa.
b. Berdasarkan karakter sosial
Onlooker play
Pada jenis permainan ini anak hanya mengamati temannya yang sedang
bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan,
jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses pengamatan terhadap
permainan yang sedang dilakukan temanya.
c. Berdasarkan kelompok usia anak
1)Bayi usia 0-3 bulan
Seperti yang disinggung pada uraian sebelumnya karakteristik khas
permainan bagi usia bayi adalah adanya interaksi social yang
menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau orang dewasa
sekitarnya. Selain itu, perasaan senang juga menjadi ciri khas dan
permainan untuk bayi usia ini.
Alat permainan yang biasa digunakan misalnya mainan gantung
yang berwarna terang dan bunyi music yang menarik.
2) Bayi usia 4-6 bulan
Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan permainan seperti
mengajak bayi menonton TV, member mainan yang mudah
dipeganggnya dan berwarna terang, serta dapat pula dengan cara
memberi cermin dan meletakkan bayi di depannya sehingga
memungkinkan bayi dapat melihat bayangan di cermin.Stimulasi
pendengaran dapat dilakukan dengan cara selalu membiasakan
memanggil namaya. Untuk stimulasi taktil berikan mainan yang
dapat digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat memandikan
biar bayi bermain air di dalam bak mandi.
3) Bayi usia 7-9 bulan

Untuk stimulasi penglihatan dapat dilakukan dengan memberikan


mainan yang berwarna terang atau berikan kepadanya kertas dan alat
tulis biarkan ia mencoret-coret sesuai keinginannya.

F. Contoh Permainan Sederhana Yang Bisa Dilakukan Untuk Bayi :


1) Panggil namanya dari sisi kiri dan kanan dengan lembut.

Berbagai macam respon yang anda dapat, ada yang melirik ada yang
berusaha menoleh, ada yang tersenyum manis. Permainan ini berguna
untuk melatih daya dengar mereka dan menstimulus otak mereka.

2) Menyanyi dengan suara lembut.


Tidak usah malu bila anda tidak dapat menyanyi dengan bagus atau suara
anda sumbang, bagi seorang bayi suara musik yang didengar merupakan
satu sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapatkan dari
orangtua.

3) Menggendong, mengajaknya jalan dan membelai.


Dalam gendongan anda seorang bayi akan merasakan rasa aman dan
dengan belaian lembut kebutuhan emosinya akan kasih sayang sedang
anda berikan saat ini.
4) Ci luk ba atau permainan sembunyikan wajah dan tampakkan wajah anda
dengan tangan. Permainan ini akan memberikan pengertian bagi bayi anda,
kalau ia tidak bisa melihat sebuah benda bila tertutup sesuatu. Selain
menutup wajah dengan tangan, cobalah dengan sapu tangan dan biarkan si
kecil yang membukanya.
5) Permainan lidah. “Mana lidahnya” terus julurkan lidah anda, maka si kecil
akan mengikuti anda. Permainan ini menstimulus daya tangkap,
pengelihatan dan respon si kecil.

Perkembangan otak bayi bisa dibantu dengan alat-alat bermain, bisa


dikatakan sebagai media untuk merangsang otak kanan dan kiri. Kita dapat
memilih permainan bayi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi
sesuai dengan perkembangan anak pada usia 6 bulan.

Mainan untuk bayi usia 6 bulan yang sangat popular yaitu mainan untuk
mencari, mendengarkan, melihat, mengisap jari, dan menirukan.

Adapun mainan untuk bayi usia 6 bulan dengan memilih permainan yang
mendidik yang dapat membantu perkembangan otak bayi diantaranya:

1) Pilih permainan yang berwarna-warni


Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda.
Disaat ini mereka senang melihat benda-benda yang berwarna-warni
degan bentuk yang beraneka ragam

2) Mengajak ngobrol
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak
bayi dalam mengolah kata.

3) Merekam suara
Permainan merekam suara bayi dapat mengembangkan kemampuan
berbahasa kelak.

4) Mengajak bercanda dengan gerakan.


Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan
kemampuan motoriknya.

5) Melempar-lempar benda
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan
ini membantu mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan
motorik halus, dan keterampilan mengkoordinasikan gerakan tangan dan
mata.

6) Bernyanyi dan menari


Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat
menyukai musik.

7) Menyembunyikan mainan
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa
ingin tahu, yang sangat penting baginya untuk belajar.

8) Bawa bayi anda untuk bercermin


Permainan ini akan membantu bayi anda mengenal dirinya dan membantu
mengembangkan kemampuan visualnya.

9) Berikan mainan yang berbunyi, permainan ini untuk merangsang otak


bayi.
Permainan merupakan awal dari perkembangan anak, maka sebagai
orangtua harus bisa memilih permainan yang mendidik bayi kita supaya
dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa
mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya

G. Ciri alat permainan untuk bayi usia 0-12 bulan


Tujuan :
a. Melatih reflek - reflek (untuk anak berusia 1 bulan) misalnya
menghisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dengan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dengan telinga.
d. Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan:
a) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
b) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
c) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
d) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
e) Alat permainan berupa giring-giring
DAFTAR PUSTAKA

Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Anak .Jakarta:EGC

http://pondokibu.com/permainan-untuk-pertumbuhan-otak-bayi-
anda.html

http://sulantyballaskepns.blogspot.com/2011/06/konsep-bermain-pada-
anak.html

Anda mungkin juga menyukai