Disusun oleh :
Kelompok 3
MUHAMMADIYAH MANADO
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan Rahmat,
hidayah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan
Keperawatan dengan Osteomielitis”
Tak lupa pula kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
berbagai media dan pihak yang telah membantu untuk menyusun makalah ini. Sehubungan
dengan itu kami ucapkan banyak terimah kasih kepada pembimbing yang telah membantu
menyusun makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya bila ada perkataan atau tulisan
yang tidak berkenaan dihati para pembaca maupun yang menilai. Untuk itu, kami
mengharapkan masukan dalam bentuk kritik, saran maupun tanggapan dari para pembaca
sekalian demi kesempurnaannya makalah ini
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur
sistem muskuloskeletal dan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa/i tentang
osteomielitis dan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
osteomielitis.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Osteomyelitis adalah suatu infeksi yang disebarkan oleh darah yang disebabkan
oleh staphylococcus (Henderson, 1997).
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis akut
a. Osteomielitis hematogen
b. Osteomielitis direk
2. Osteomielitis sub-akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama
atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis sub-akut dan
kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena ada luka
atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis yang terjadi
pada tulang yang fraktur.
2.3 Etiologi
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami
infeksi melalui 3 cara:
1. Aliran darah
Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang.
Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) dan di
tulang belakang (pada dewasa).
Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahguna obat suntik ilegal, rentan
terhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral). Infeksi juga bisa terjadi
jika sepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi pada
perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
2. Penyebaran langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka,
selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus tulang.
Infeksi ada sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar
ke tulang di dekatnya.
Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah
beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang
mengalami kerusakan karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di
kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes (kencing manis).
Suatu infeksi pada sinus, rahang atau gigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.
2.4 Patofisiologi
1. Jika infeksi dibawah oleh darah, biasanya awitannya mendadak, sering terjadi
dengan manifestasi klinis septikemia (mis. Menggigil, demam tinggi, denyut nadi
cepat dan malaise umum). Gejala sismetik pada awalnya dapat menutupi gejala
lokal secara lengkap. Setelah infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks
tulang, akan mengenai periosteum dan jaringan lunak, dengan bagian yang
terinfeksi menjadi nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan. Pasien menggambarkan
nyeri konstan berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan berhubungan
dengan tekanan pus yang terkumpul.
3. Pasien dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus yang selalu mengalir keluar
dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan dan
pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat menjadi pada jaringan parut akibat
kurangnya asupan darah.
1. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju
endap darah
2. Pemeriksaan titer antibody – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti
dengan uji sensitivitas
3. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi
oleh bakteri salmonella
4. Pemeriksaan biopsy tulang
Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan
untuk serangkaian tes.
5. Pemeriksaan ultra sound
Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada sendi
6. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan
radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus
dan kerusakan tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Pemeriksaan tambahan :
2.7 Penatalaksanaan
2.8 Pencegahan
1. Berhenti merokok
Merokok dapat menyumbat arteri dan meningkatkan tekanan darah Anda, yang
keduanya buruk bagi sirkulasi Anda. Hal ini juga dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh. Jika Anda merokok, sangat disarankan Anda berhenti sesegera
mungkin.
2. Diet sehat
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, cobalah untuk menurunkan berat
badan dan kemudian mempertahankan berat badan yang sehat dengan menggunakan
kombinasi dari diet kalori terkontrol dan olahraga teratur. Setelah Anda telah
mencapai berat badan yang sehat akan membantu menjaga tekanan darah Anda pada
tingkat normal, yang akan membantu meningkatkan sirkulasi Anda. Anda dapat
menggunakan Body Mass Index (BMI) kalkulator untuk memeriksa.
4. Mengurangi alkohol
5. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah Anda, membuat jantung dan
sistem peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh lemah. Bagi kebanyakan orang, 150 menit dari moderat untuk
olahraga berat seminggu dianjurkan. Namun, jika kesehatan Anda secara keseluruhan
miskin, mungkin perlu bagi Anda untuk berolahraga menggunakan program khusus
disesuaikan dengan kebutuhan Anda saat ini dan tingkat kebugaran. GP Anda akan
dapat menyarankan Anda tentang tingkat yang paling cocok bagi anda berolah raga.
Jika Anda merasa sulit untuk mencapai 150 menit latihan seminggu, mulai dari
tingkat yang Anda merasa nyaman dengan. Sebagai contoh, Anda bisa melakukan
lima sampai 10 menit latihan ringan sehari sebelum secara bertahap meningkatkan
durasi dan intensitas aktivitas Anda sebagai kebugaran Anda mulai membaik.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOMIELITIS
3.1 Pengkajian
1. Identitas
Meliputi: Nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asusransi, golongan darah, nomor
register, tanggal masuk rumahsakit, dan diagnosa medis. Pada umumnya, keluhan
utama pada kasus osteomelitis adalah nyeri hebat.
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat
menggunakan metode PQRST :
a. Provoking incident: hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah proses
supurasi pada bagian tulang. Trauma, hematoma akibat trauma pada daerah
metafisis, merupakan salah satu faktor predis posisi terjadinya osteomielitis
hematogen akut.
b. Quality of pain: rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifak
menusuk
c. Region, radiation, relief: nyeri dapat reda dengan imobilisasi atau istirahat,
nyeri tidak menjalar atau menyebar
d. Severity (scale) of pain: nyeri yang dirasakan klien secara subjektif anatara 2-3
pada rentang skala pengukuran 0-4
e. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari
2. Riwayat kesehatan
3. Psikososisl
4. Pemeriksaan fisik
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila
dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek sistemik
menunjukkan adanya demam biasanya diatas 380, takhikardi, irritable, lemah
bengkak, nyeri, maupun eritema.
2. Gangguan mobilisasi fisik b.d nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan
beban berat badan.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi, Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri
durasi, intensitas nyeri dengan sehingga dapat menentukan jenis
menggunakan skala nyeri (0-10) tindakannya.
Mempertahankan im-mobilisasi (back Mencegah pergeseran tulang dan
slab) penekanan pada jaringan yang luka.
Berikan sokongan (support) pada Peningkatan vena return, menurunkan
ektremitas yang luka edem, dan mengurangi nyeri
Amati perubahan suhu setiap 4 jam Untuk mengetahui penyimpangan –
penyimpangan yang terjadi
Kompres air hangat Mengurangi rasa nyeri dan memberikan
rasa nyaman
Pemberian obat-obatan analgesik Mengurangi rasa nyeri
Tujuan :
Kriteria Hasil:
Intervensi Rasional
Pertahankan tirah baring dalam posisi Agar gangguan mobilitas fisik dapat
yang di programkan berkurang
Tinggikan ekstremitas yang sakit, — Dapat meringankan masalah
instruksikan klien / bantu dalam latihan gangguan mobilitas fisik yang dialami
rentang gerak pada ekstremitas yang sakit klien
dan tak sakit
Beri penyanggah pada ekstremitas yang Dapat meringankan masalah gangguan
sakit pada saat bergerak mobilitas yang dialami klien
Jelaskan pandangan dan keterbatasan Agar klien tidak banyak melakukan
dalam aktivitas gerakan yang dapat membahayakan
Berikan dorongan pada klien untuk Mengurangi terjadinya penyimpangan –
melakukan AKS dalam lingkup penyimpangan yang dapat terjadi
keterbatasan dan beri bantuan sesuai
kebutuhan
Ubah posisi secara periodik Mengurangi gangguan mobilitas fisik
Fisioterapi / aoakulasi terapi Mengurangi gangguan mobilitas fisik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Keimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis Primer
2. Osteomielitis Sekunder
Adapun penyebab – penyebab osteomielitis ini adalah:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain
4.2 Saran
- Bagi petugas kesehata atau instansi kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan terutama pada osteomielitis untuk pencapaian kualitas keperawatan secara
optimal dan sebaiknya proses keperawatan selalu dilaksanakan secara
berkesinambungan.
- Bagi klien dan keluarga, Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatan
karena bagaimanapun teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna maka
penyembuhan yang diharapkan tidak tercapai, oleh sebab itu perlu adanya penjelasan
pada klien dan keluarga mengenai manfaat serta pentingnya kesehatan.