PENDAHULUAN
dan teori-teori yang baru ini diharapkan mampu menambah lapangan minyak dan gas
yang baru dan dapat meningkatkan analisa serta probabilitas dalam melakukan
eksplorasi hidrokarbon.
adalah data permukaan dan data bawah permukaan. Data permukaan berupa data
pengukuran stratigrafi (measured section) dan bawah permukaan berupa log sumur,
dan seismik. Salah satu hal yang menarik untuk dikaji dan dibahas dalam rangkaian
Dalam lingkungan pengendapan itu bisa terdapat beberapa fasies yang mencerminkan
1
2
lingkungan satu dengan yang lain. Oleh karena itu, studi fasies dan dinamika
sedimentasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam penentuan
lingkungan pengendapan.
litologi, struktur sedimen, pola arus purba, dan fosil. Analisa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa litofasies. Litofasies adalah analisa fasies berdasarkan
parameter litologi. Parameter litologi ini bisa menjadi salah satu ciri suatu lingkungan
litofasies untuk dapat menentukan kondisi lingkungan pengendapan secara lateral dan
vertikal.
Analisa asosiasi fasies yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan data permukaan dan bawah permukaan. Asosiasi fasies berdasarkan data
bawah permukaan menggunakan data log sumur. Korelasi fasies dari data sumur dan
permukaan ini digunakan untuk menunjukkan perubahan lateral dari suatu lingkungan
pengendapan.
Cooper Energy.
termasuk dalam daerah Lubuk Napal – Babat kabupaten Musi Banyuasin provinsi
menuju lokasi penelitian ditempuh menggunakan pesawat dari Jakarta kemudian tiba
km dari kota Palembang ke arah barat dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan
mobil. Kondisi medan berdasarkan fact finding di daerah penelitian cukup berat
karena dalam beberapa lokasi harus diakses dengan berjalan kaki dengan kondisi
jalan yang penuh lumpur karena berada di daerah rawa. Musim hujan yang sedang
singkapan yang lapuk dan basah karena hujan, namun beberapa singkapan memiliki
kondisi yang ideal terutama singkapan dekat penambangan minyak dan batubara.
4
Benakat, Formasi Muara Enim, Formasi Kasai dengan struktur berupa antiklin,
Gambar 1.2. Informasi geologi di lokasi penelitian (Suwarna dkk,1992 dengan modifikasi)
tersusun atas 4 formasi dan struktur geologi berupa sesar dan lipatan.
Penelitian yang dilakukan di daerah Babat dan Lubuk Napal ini masih
sangat terbatas dan dapat dikatakan belum ada yang mengkaji geologi daerah
kajian lebih lanjut. Beberapa peneliti seperti Tobing, (2007) mengkaji daerah
Tamiang yang terletak di utara daerah penelitian berkaitan dengan potensi gas dalam
6
batubara. Boyd, et.al. (1986) membagi fasies daerah penelitian menjadi sembilan
fasies berdasarkan litofasies dengan lingkungan pengendapan delta plain dan delta
front. Ginger dan Fielding (2005) mengkaji paleogeografi cekungan sumatera selatan
pada Kala Miosen dan menunjukkan kecenderungan terjadi penurunan muka air laut
Formasi Muara Enim. Dinamika sedimentasi Formasi Muara Enim ini dapat berbeda
di tiap tempat, karena meskipun masih dalam satu formasi namun kondisi geologi dan
pula. Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain waktu penelitian yang terbatas,
akses yang terbatas karena medan yang berat dan kondisi singkapan yang lapuk dan
basah karena dilakukan pada musim hujan. Selain itu dasar yang digunakan adalah
Suwarna,dkk. (1992) dengan setting tektonik dan struktur geologi oleh Tobing,
(2007) , De Coaster (1974) dan urutan stratigrafi oleh Tobing (2007) karena dasar-
lain:
7
1. Peta geologi yang dijadikan acuan adalah Peta Geologi Regional Lembar
dinamika sedimentasinya
stratigrafi dari data permukaan dan bawah permukaan yang berupa log sumur
5. Umur dari Formasi Muara Enim berdasarkan dari Bauman et.al. (1973) yaitu
berumur Miosen akhir – Pliosen karena tidak ditemukannya fosil dari sampel
lapangan.
6. Sumur yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu sumur dan
dari lokasi penelitian sehingga dapat dijadikan acuan di masa depan bila
ilmiah yang sistematis dengan data, metode, dan jangka waktu tertentu.
Penelitian ini merupakan hasil pengamatan lapangan dan akan didukung dengan
hasil interpretasi dari data permukaan serta bawah permukaan yang akan
Beberapa peneliti telah meneliti kajian geologi terkait dengan daerah penelitian,
bagian timur, Tinggian Tigapuluh di bagian utara dan Bukit Barisan yang
kali orogenesa yaitu pada Mesozoikum Tengah, Kapur Akhir hingga Tersier,
urutan stratigrafi dari tua ke muda ialah : Formasi Palepat yang terdiri dari
andesit, dasit dan diabas diendapkan secara tidak selaras di atasnya adalah
Formasi Asai yang terdiri dari batupasir malih, filit, batusabak, batulanau,
Formasi Rawas yang terdiri dari turbidit, wake kerikilan, batupasir, batulanau
dan Formasi Peneta terdiri dari batusabak, serpih, batulanau dan batupasir.
dari breksi gunungapi, lava, tuf yang menjari dengan Formasi Papan Betupang
Formasi Kasiro terdiri dari serpih, batulempung dan batulanau selaras di atas
halus, sisipan napal dan batugamping. Secara tidak selaras diendapkan Formasi
batubara. Secara tidak selaras di atas Formasi Muara Enim diendapkan endapan
kuarter yang merupakan Formasi Kasai yang terdiri dari tuf, lahar, breksi
gunungapi.
10
4. Ginger dan Fielding (2005) mempelajari bahwa Formasi Muara Enim pada
orogenesa Bukit Barisan dan menjadi suplai sedimen formasi ini dengan
menjadi tiga fase tektonik utama yang dimulai pada kala Eosen hingga
Pleistosen
7. Tobing (2007), melakukan kajian potensi gas dalam batubara Formasi Muara
batubara ditemukan pada sayap sinklin dengan arah barat laut – tenggara
Hal yang membedakan penelitian ini dengan Ginger dan Fielding (2005) adalah
Muara Enim terutama pada lapisan batubara berdasarkan dari data permukaan
sedangkan pada penelitian ini digunakan data permukaan dan bawah permukaan serta
tentang sedimentologi di daerah penelitian dari data permukaan Formasi Air Benakat
dan Muara Enim, sedangkan penelitian ini menggunakan data permukaan dan bawah