“Setiap orang pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya, dan cita-cita itu
pasti akan terwujud jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.”
Adam lahir dari sebuah keluarga kecil di kota Jakarta. Sejak kecil ia ingin
menjadi pembalap Formula Satu, tetapi tidak dengan kedua orang tuanya.
Ayah dan Ibunya menginginkan Adam menjadi seorang pilot. Meskipun begitu,
Adam tetap semangat menggapai cita-citanya.
“Ayah... lihat ini. Sebuah kejuaraan Go Kart akan dilaksanakan 3 hari lagi.
Adam akan mengikuti kejuaraan Go Kart ini, karena Go Kart adalah permulaan
untuk menjadi seorang pembalap F1. Izinkan Adam ya?
“Tidak, itu hanya akan membuang-buang waktu dan uang saja!” jawab
Ayah. Lalu ayah mematikan komputer Adam sambil berkata “ Formula 1 hanya
impian mu saja, hal itu tidak akan tercapai.”
“Jika kau masih menginginkan hal itu, pergilah dari rumah ini, dan jangan
kembali lagi!” bentak Ayah
“Ada apa ini? Adam, kamu mau kemana?” tanya ibu dengan heran.
“Ibu, aku akan pergi, suatu hari nanti aku akan kembali dengan
kesuksesan.” Jawab Adam sambil berjalan melewati pintu rumahnya.
“Hey, nak, jika kamu pergi melewati pintu itu, kamu tidak akan kembali
lagi ke rumah ini!” kata ayah.
“Nak, jangan tinggalkan ibu!” kata ibu adam sambil menangis di teras
rumahnya.
“Ibu, aku pasti akan kembali lagi. Aku hanya ingin membuktikan kepada
ayah bahwa aku bisa.” Jawab Adam.
“Adam, ini tempat tidurmu, kau akan tinggal disini, bersama Alex,
anggap saja ini rumahmu sendiri.” Kata ibu Alex
“Oh.. terimakasih banyak Bu Sarah.” Kata adam kepada ibu nya Alex
“Ngomong-ngomong, apa masalah yang ada dirumahmu itu? Tanya ibu
Alex.
“Emm.. Jadi, saya itu pergi dari rumah karena ayah saya tidak
mengizinkan saya untuk mengikuti kejuaraan Go Kart hari Minggu nanti, dia
menyuruh saya untuk pergi dari rumah jika saya mengikuti kejuaraan itu.”
“Oh, baiklah, saya dan Alex akan membantu mu untuk mewujudkan itu.”
Tiga hari kemudian, Adam, Alex dan Bu Sarah pergi ke sebuah tempat di
Jakarta Utara yang digunakan untuk kejuaraan Go Kart. Tempat itu bernama
Pitstop Karting Circuit. Mereka bertiga mendatangi meja pendaftaran, dan
setelah pendaftaram selesai, Adam resmi memulai karir balapnya. Hari itu ia
akan menjalani tiga sesi yang berbeda, yaitu latihan, kualifikasi, dan balapan.
Adam dibantu oleh beberapa orang mekanik tim nya untuk mengatur
settingan mobilnya. Adam memakai baju balapnya, ia juga memakai helm.
Setelah itu adam menggunakan sarung tangannya. Adam kemudian menaiki
mobil Go Kart nya, dan ia keluar dari garasi, mengendarai mobil Go Kart untuk
pertama kali dalam hidupnya. Perlahan – lahan ia menyesuaikan diri dengan
layout sirkuit. 15 menit kemudian sesi latihan selesai. Dan berlanjut ke sesi
kualifikasi yang akan mementukan posisi start nya di balapan.
“Dam, sekarang kualifikasi akan dimulai, lupakan semua hal yang ada
dalam pikiranmu. Fokuslah untuk mendapat posisi start yang baik” kata Alex.
“Itu sudah pasti sobat, aku akan fokus” kata Adam dengan semangat.
“Adam, ayolah, kita bisa lakukan satu putaran flying lap lagi. Mobil sudah
diperbaiki. Tapi kau harus berhati-hati, jangan sampai kamu menabrak lagi.”
Kata salah satu mekanik adam.
“Bagus, nak. Itu merupakan sebuah awal yang baik” kata Bu Sarah