Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target ( Dalam%)
Data
2017 2018 2019
2.1.UKM Esensial
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
1.Rumah Tangga yang dikaji Rumah Tangga (RT) yang dikaji / Jumlah Rumah Tangga yang 20% 20% 20% Profil
dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di dikaji PHBS dibagi jumlah Promkes
wilayah kerja Puskesmas pada kurun sasaran Rumah Tangga dikali
waktu tertentu 100%
2.Institusi Pendidikan yang dikaji Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / Jumlah Institusi Pendidikan 50% 50% 50% Profil
MTs, SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / yang dikaji PHBS dibagi Promkes
dilaksanakan survey PHBS tatanan jumlah sasaran Institusi
Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Pendidikan dikali 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3. Institusi Kesehatan yang dikaji Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu Jumlah Institusi Kesehatan 70% 70% 70% Profil
dan Puskesmas ) yang dikaji / yang dikaji PHBS dibagi Promkes
dilaksanakan survey PHBS tatanan jumlah sasaran Institusi
Instistusi Kesehatandi wilayah kerja Kesehatan dikali 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
.4. Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Jumlah Tempat-Tempat Umum 40% 40% 40% Profil
yang dikaji dimaksud adalah tempat ibadah, warung yang dikaji PHBS dibagi Promkes
makan, pasar yang dikaji / dilaksanakan jumlah sasaran Tempat-
survey PHBS tatanan TTU .di wilayah Tempat Umum dikali 100%
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji Tempat-Tempat Kerja (kantor Jumlah Tempat-Tempat 50% 50% 50% Profil
pemerintah, kantor swasta, pabrik/ Kerja yang dikaji PHBS Promkes
Home Industri ) yang dikaji / dibagi jumlah sasaran
dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat-tempat Kerja dikali
Tempat Tempat Kerja.di wilayah kerja 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6. Pondok Pesantren ( Ponpes) yang Pondok Pesantren yang dikaji / Jumlah Pondok Pesantren 70% 70% 70% Profil
dikaji dilaksanakan survey PHBS tatanan yang dikaji PHBS dibagi Promkes
Pondok Pesantren di wilayah kerja jumlah sasaran Ponpes dikali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100%
2.1.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga yang memenuhi 10 Jumlah Rumah Tangga yang 56% 59% 62% Profil
memenuhi 10 indikator PHBS indikator PHBS rumah tangga memenuhi 10 indikator PHBS Promkes
(persalinan ditolong oleh nakes, Bayi rumah tangga dibagi jumlah
diberi ASI Eksklusif, Menimbang sasaran pengkajian dikali
Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, 100%
Mencuci tangan pakai air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik dirumah, makan
buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik
tiap hari, tidak merokok di dalam rumah)
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Jumlah Institusi Pendidikan 68% 69% 70% Profil
memenuhi 7-8 indikator PHBS indikator PHBS Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator Promkes
(klasifikasi IV) (mencuci tangan dengan air yang PHBS Institusi Pendidikan
mengalir & menggunakan sabun, dibagi jumlah sasaran
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin pengkajian dikali 100%
sekolah, menggunakan jamban bersih
dan sehat, melaksanakan olahraga teratur,
memberantas jentik, tidak merokok di
sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan
sekali, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3.Institusi Kesehatan yang Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 Jumlah Institusi Pendidikan 100% 100% 100% Profil
memenuhi 6 indikator PHBS ( enam) Indikator PHBS (menggunakan yang memenuhi 6 Indikator Promkes
(klasifikasi IV) air bersih, menggunakan jamban, tersedia PHBS dibagi jumlah sasaran
tempat sampah, tidak merokok, tidak pengkajian dikali 100%
meludah sembarangan, memberantas
jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
4. TTU yang memenuhi 6 indikator TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator Jumlah TTU yang memenuhi 63% 64% 65% Profil
PHBS (klasifikasi IV) PHBS tempat-tempat Umum 6 Indikator PHBS dibagi Promkes
(menggunakan air bersih, menggunakan jumlah sasaran pengkajian
jamban, tersedia tempat sampah, tidak dikali 100%
merokok, tidak meludah sembarangan,
memberantas jentik) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 Jumlah Tempat Kerja yang 48% 49% 50% Profil
7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat indikator PHBS tempat kerja untuk memenuhi 8-9/ 7-8 indikator Promkes
Kerja (klasifikasi IV) pabrik/perusahaan (tidak merokok, PHBS Tempat-Tempat Kerja
membeli dan mengkonsumsi makanan dibagi jumlah sasaran
sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga pengkajian dikali 100%
secara teratur, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, memberantas jentik,
sarana air bersih, jamban sehat,
membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan APD); Tempat Kerja untuk
bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi
7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak
merokok, membeli dan mengkonsumsi
makanan sehat di tempat kerja,
aktivitas/olah raga secara teratur,
mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, memberantas jentik, sarana air
bersih, jamban sehat, membuang sampah
pada tempatnya); di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6.Pondok Pesantren yang memenuhi Pondok Pesantren yang memenuhi 16- Jumlah Ponpes yang 28% 29% 30% Profil
16-18 indikator PHBS Pondok 18 indikator PHBS Pondok Pesantren memenuhi 16-18 Indikator Promkes
Pesantren (Klasifikasi IV) (kebersihan perorangan, penggunaan air PHBS Ponpes dibagi jumlah
bersih, kebersihan tempat wudhu, sasaran pengkajian dikali
menggunakan jamban, kebersihan 100%
asrama, kepadatan penghuni asrama,
kebersihan ruang belajar, kebersihan
halaman, ada kader santri husada, kader
terlatih, kegiatan rutin kader, bebas
jentik, penggunaan garam beryodium,
makanan gizi seimbang, pemanfaatan
sarana yankes, tidak merokok, sadar
AIDS, menjadi peserta dana sehat) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok RT yang telah diintervensi Jumlah kegiatan minimal 6 minimal 6 minimal 6 Profil
Kelompok Rumah Tangga baik dengan penyuluhan dan atau penyuluhan/bentuk kali kali kali Promkes
bentuk intervensi lain (dengan metode intervensi lain pada rumah
apapun) oleh petugas Puskemas di tangga (melalui Posyandu
wilayah kerja Puskesmas pada kurun dll) dalam waktu 1 tahun
waktu tertentu diPosyandu dll
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali Profil
Pendidikan MTs, SLTA/MA, PT ) yang telah penyuluhan/bentuk intervensi Promkes
diintervensi baik dengan penyuluhan dan lain pada institusi pendidikan
atau bentuk intervensi lainnya (dengan (yang dikaji PHBS) dalam
metode apapun) oleh petugas Puskesmas kurun waktu tertentu
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Kesehatan yang dimaksud Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali Profil
Kesehatan adalah Balai Pengobatan, Polindes, penyuluhan/bentuk intervensi Promkes
Pustu dan Puskesmas yang telah lain pada Institusi kesehatan
diintervensi baik dengan penyuluhan dan (yang dikaji PHBS) dalam
atau bentuk intervensi lainnya (dengan kurun waktu tertentu
metode apapun ) oleh petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
4. Kegiatan intervensi pada TTU TTU yang dimaksud adalah tempat Jumlah kegiatan penyuluhan/ 2 kali 2 kali 2 kali Profil
ibadah , warung makan dan pasar yang bentuk intervensi lain pada Promkes
telah diintervensi dengan penyuluhan dan TTU (yang dikaji PHBS)
atau bentuk intervensi lainnya (dengan dalam kurun waktu tertentu
metode apapun ) oleh petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali Profil
Kerja pabrik/ home industri ) yang telah penyuluhan/bentuk intervensi Promkes
diintervensi baik dengan penyuluhan dan lain pada Tempat Kerja (yang
atau bentuk intervensi lainnya (dengan dikaji PHBS) dalam kurun
metode apapun ) oleh petugas Puskesmas waktu tertentu
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pondok Pesantren yang telah diintervensi Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali Profil
Pesantren baik dengan penyuluhan dan atau bentuk penyuluhan/bentuk intervensi Promkes
intervensi lainnya ( dengan metode lain pada Pondok Pesantren
apapun ) oleh petugas Puskesmas di (yang dikaji PHBS) dalam
wilayah kerja Puskesmas pada kurun kurun waktu tertentu
waktu tertentu
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI ( Purnama Posyandu Purnama dan Mandiri di Jumlah Posyandu Purnama dan 70% 72% 74% Profil
Mandiri ) wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 Mandiri dibagi jumlah Promkes
tahun Posyandu dikali 100%
2.Poskesdes beroperasi dengan Poskesdes beroperasi yang berstrata Jumlah Poskesdes beroperasi
strata Madya, Purnama dan Mandiri Madya , Purnama dan Mandiri di yang berstrata Madya,
wilayah kerja Puskesmas pada kurun Purnama dan Mandiri dibagi
waktu tertentu jumlah Poskesdes yang ada 96% 97% 98%
dikali 100%
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama Jumlah Desa Siaga Aktif 12% 13% 14% Profil
Mandiri ) dan Mandiri di wilayah kerja Puskesams Purnama dan Mandiri dibagi Promkes
Puskesmas jumlah total desa Siaga aktif
dikali 100%
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif Pembinaan Desa Siaga Aktif oleh Jumlah Desa Siaga Aktif yang 12% 16% 20% Profil
petugas Puskesmas minimal 4 (empat) dibina dibagi jumlah total desa Promkes
kali dalam satu bulan di wilayah kerja Siaga aktif dikali 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3..Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi untuk Jumlah promosi untuk 100% 100% 100% Profil
pemberdayan masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di pemberdayaan masyarakat Promkes
kesehatan ( kegiatan di luar gedung luar gedung Puskesmas) minimal 12 kepada masyarakat dalam
Puskesmas) (dua belas) kali dengan masing-masing kurun waktu satu tahun dibagi
durasi 120 menit dalam satu tahun jumlah promosi untuk
kepada masyarakat. pemberdayaan masyarakat 12
(dua belas) kali kepada
masyarakat di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100 %
2..Poskestren Aktif Poskestren yang berstrata Madya, Jumlah Poskestren yang 28% 29% 30%
Purnama dan Mandiri di wilayah kerja berstrata Purnama dan
Puskesmas selama 1(satu) tahun Mandiri dibagi jumlah
Poskestren yang ada dikali
100%
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan Pos Jumlah Pos UKK yang dibina 90% 95% 100%
Pos UKK Upaya Kesehatan Kerja (UKK) oleh dibagi jumlah seluruh Pos
petugas Puskesmas selama 1 tahun di UKK dikali 100%
wilayah kerja Puskesmas pada kurun Catatan: Bila tidak ada Pos
waktu tertentu UKK maka tidak dianggap
sebagai pembagi
4. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan Pos Jumlah Posbindu PTM yang 90% 95% 100%
Posbindu PTM Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak dibina dibagi jumlah seluruh
Menular (Posbindu PTM) oleh petugas Posbindu PTM dikali 100%
Puskesmas selama 1(satu) tahun
3.Rumah Tangga yang memiliki RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang memiliki 85% 86% 87% Laporan
akses terhadap SAB (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah RT Bulanan
berasal dari SAB terdekat, tidak harus yang ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2.Rumah yang memenuhi syarat Kondisi rumah yang memenuhi syarat Jumlah rumah yang memenuhi 71,5% 73% 75% Laporan
kesehatan kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. syarat kesehatan tahun Bulanan
829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011 sebelumnya ditambah rumah
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun sehat hasil IS/IKL tahun ini
waktu tertentu dibagi jumlah rumah yang ada
dikali 100 %
2. Inspeksi Sanitasi PBL Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Jumlah IS sarana pasien PBL 20% 40% 40% Laporan
Lingkungan terhadap sarana pasien PBL dibagi jumlah pasien yang Bulanan
yang telah dikonseling dikonseling/terindikasi PBL Puskesmas
dikali 100%
3.Intervensi terhadap pasien PBL Pasien PBL menindaklanjuti saran Jumlah pasien PBL 20% 40% 40% Laporan
yang di IS perbaikan terhadap faktor risiko PBL. menindaklanjuti dan atau Bulanan
ditindak lanjuti saran perbaikan Puskesmas
terhadap faktor risiko PBL
dibagi jumlah IS dikali 100%
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki Akses RT yang memiliki akses jamban apabila Jumlah RT yang memiliki 83% 85% 87% Laporan
terhadap jamban sehat KK tersebut dengan mudah dapat akses jamban sehat dibagi Bulanan
menjangkau dan memanfaatkan jamban jumlah Rumah yang ada dikali Puskesmas
terdekat.mengakses terhadap jamban 100 %
sehat di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu 1 (satu) tahun
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/Kelurahan yang masyarakatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang 50% 60% 70% Laporan
sudah tidak ada yang berperilaku buang sudah ODF dibagi jumlah Bulanan
air besar di sembarangan tempat tetapi desa/kelurahan yang ada dikali STBM
sudah buang air besar di tempat yang 100 %
terpusat/jamban sehat pada kurun waktu
tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa
menciptakan 1 Desa ODF (Open
Defecation Free) setiap tahunnya
3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban yang 60% 65% 75% Laporan
kontaminasi ke badan air, dapat memenuhi syarat kesehatan Bulanan
mencegah kontak antara manusia dan dibagi jumlah jamban yang ada STBM
tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat dikali 100 %
mengurangi resiko terjadinya penularan
penyakit akibat terjadinya kontaminasi
terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau
dan mudah dibersihkan, lubang kloset
tidak berhubungan langsung dengan
kotoran (sistem leher angsa, ada septic
tank dll)
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Kegiatan pemberdayaan masyarakat Jumlah Desa/ Kelurahan yang 68% 75% 80% Laporan
Puskesmas desa/kelurahan untuk merubah perilaku diberdayakan dibagi jumlah Bulanan
hygiene dan sanitasi dengan metode Desa/ Kelurahan yang ada STBM
pemicuan, penyuluhan, pembinaan, dikali 100 %
pemberdayaan lainnya, pembentukan
jejaring, koordinasi dengan aparat desa,
pembentukan komite, pembentukan
natural leader, MMD, penyusunan
rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen
STBM yang diharapkan dapat dilakukan
oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air
besar di sembarang tempat, mencuci
tangan pakai sabun, mengelola air
minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar,
mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014
tentang STBM)
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu Kunjungan pertama kali Ibu hamil Jumlah Ibu hamil yang 89% 100% 100% Laporan
hamil (K1) untuk mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan ANC PWS KIA
antenatal/Ante Natal Care sesuai standar (K1) dibagi
(ANC)sesuai standar oleh petugas sasaran ibu hamil dikali 100%
kesehatan pada kurun waktu tertentu.
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu Ibu hamil yang mendapat pelayanan Jumlah Ibu hamil yang 89% 100% 100% Laporan
hamil (K4) antenatal/Ante Natal Care mendapatkan pelayanan ANC PWS KIA
(ANC)sesuai standar dengan distribusi sesuai standar (K4)dibagi
pelayanan minimal tribulan I : 1 (satu) sasaran ibu hamil dkali 100%
kali, tribulan II : 1 (satu) kali, tribulan
III : 2 (dua) kali oleh petugas
kesehatanpada kurun waktu tertentu.
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga Ibu bersalin yang mendapat Jumlah persalinan oleh tenaga 96% 100% 100% Laporan
kesehatan (Pn) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten PWS-KIA
kesehatan yang mempunyai dibagi sasaran ibu bersalin
kompetensi kebidanan pada kurun dikali 100%
waktu tertentu
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga Ibu bersalin yang mendapat Jumlah persalinan oleh tenaga 96% 100% 100% Laporan
kesehatan di fasilitas kesehatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di PWS-KIA
kesehatan yang mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan
kompetensi kebidanan di fasilitas dibagi jumlah sasaran ibu
pelayanan kesehatan pada kurun bersalin dikali 100%
waktu tertentu
4.Pelayanan Nifas oleh tenaga Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) Jumlah ibu nifas yang 96% 97% 98% Laporan
kesehatan (KF) jam sampai dengan 42 hari pasca memperoleh 3 kali pelayanan PWS-KIA
bersalin sesuai standar paling sedikit nifas sesuai standar dibagi
3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam sasaran ibu bersalin dikali
pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; 100%
1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd
hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari
ke 29 sd hari ke 42 (termasuk
pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua)
kali serta persiapan dan atau
pemasangan KB) pada kurun waktu
tertentu
5.Penanganan komplikasi kebidanan Ibu dengan komplikasi kebidanan Jumlah ibu hamil,bersalin dan 80% 80% 80% Laporan
(PK) yang ditangani secara definitif (sampai nifas dengan komplikasi yang PWS-KIA
selesai) di fasyankes dasar dan rujukan mendapatkan pelayanan
pada kurun waktu tertentu. sampai selesai dibagi 20%
Komplikasi yang mengancam jiwa Ibu sasaran ibu hamil dikali
antara lain : abortus, hiperemisis 100%
gravidarum, perdarahan per vagina,
hipertensi dalam kehamilan,
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah
dini, kelainan letak/presentasi janin,
partus macet/distosia, infeksi berat,
sepsis, kontraksi dini/ persalinan
prematur, kehamilan ganda dan kasus
non obstetri.
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0-28 96% 96% 97% Laporan
28 hari (KN lengkap) memperoleh pelayanan kesehatan hari yang memperoleh 3 kali PWS KIA
sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) pelayanan kunjungan neonatal
kali dengan distribusi waktu 1 (satu) sesuai standar dibagi sasaran
kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 lahir hidup dikali 100%
( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu)
kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun
waktu tertentu
3.Penanganan komplikasi neonatus Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan 80% 80% 80% Laporan
mendapat penanganan sesuai standar komplikasi yang mendapat PWS-KIA
oleh tenaga kesehatan kompeten pada penanganan sesuai standar
tingkat pelayanan dasar dan rujukan dibagi 15% sasaran lahir hidup
pada kurun waktu tertentu.Neonatal kali 100%
dengan komplikasi adalah neonatus
dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan/kematian, dan neonatus
dengan komplikasi meliputi trauma
lahir, asfiksia, ikterus,
hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir
(BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan
kongenital, sindrom gangguan
pernafasan maupun termasuk
klasifikasi kuning dan merah pada
MTBM .
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 Bayi yang mendapatkan pelayanan Jumlah bayi usia 29 hari- 11 96% 97% 97% PWS-KIA
bulan paripurna sesuai standar minimal 4 bulan yang telah memperoleh 4
(empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada kali pelayanan kesehatan
umur 29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali sesuai standar dibagi sasaran
pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali bayi dikali 100%
pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali
pada umur 9-11 bulan sesuai standar
dan telah lulus KN lengkap pada
kurun waktu tertentu. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian
injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi
dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila
sakit di MTBS.
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 Balita umur 0-59 bulan yang Jumlah balita umur 0-59 bulan 84% 100% 100% Laporan
bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, yang mendapat pelayanan PWS-KIA
meliputi penimbangan minimal kesehatan balita sesuai standar
8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; dibagi sasaran balita dikali
pengukuran panjang/ tinggi badan 100%
minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun; pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun dan Pemberian Imunisasi
dasar lengkap dalam kurun waktu
1(satu) tahun.
2.Pelayanan kesehatan Anak pra Anak prasekolah umur 60-72 bulan Jumlah anak umur 60-72 bulan 80% 81% 82% Laporan
sekolah (60 - 72 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai yang memperoleh pelayanan PWS-KIA
standar meliputi pemantauan kesehatan sesuai standar dibagi
pertumbuhan minimal 8 ( delapan) sasaran anak prasekolah dikali
kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan 100%
perkembangan minimal 2 (dua) kali
dalam 1 ( satu) tahun pada kurun
waktu tertentu.
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah sekolah setingkat 90% 92,5% 95% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan yang mendapatkan pemeriksaan SMP/MTs/ SMPLB yang bulanan
pemeriksaan penjaringan kesehatan dalam rangka penjaringan kesehatan melaksanakan pemeriksanaan ARU
(sesuai pedoman) di wilayah kerja penjaringan kesehatan dibagi
Puskesmas pada kurun waktu jumlah sekolah setingkat
tertentu . SMP/MTs/ SMPLB yang ada
dikali 100%
3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat Jumlah sekolah setingkat 90% 92,5% 95% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB yang bulanan
melaksanakan pemeriksaan mendapatkan pemeriksaan dalam melaksanakan pemeriksanaan ARU
penjaringan kesehatan rangka penjaringan kesehatan (sesuai penjaringan kesehatan dibagi
pedoman) di wilayah kerja Puskesmas jumlah sekolah setingkat
pada kurun waktu tertentu . SMA/MA/SMK/SMALB yang
ada dikali 100%
4.Murid kelas I setingkat Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB Jumlah murid kelas I setingkat 100% 100% 100% Laporan
SD/MI/SDLB yang diperiksa yang mendapatkan pemeriksaan SD/MI/SDLB yang diperiksa bulanan
penjaringan kesehatan dalam rangka penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan dibagi ARU
(sesuai pedoman) di wilayah kerja jumlah riil murid kelas I
Puskesmas pada kurun waktu SD/MI/SDLB dan setingkat
tertentu . dikali 100%
4.Murid kelas VII setingkat Murid kelas VII setingkat Jumlah murid kelas VII 90% 92,5% 95% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa SMP/MTs/SMPLB yang setingkat SMP/ MTs/ SMPLB bulanan
penjaringan kesehatan mendapatkan pemeriksaan dalam yang diperiksa penjaringan ARU
rangka penjaringan kesehatan (sesuai kesehatan dibagi jumlah riil
Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas murid kelas VII setingkat
pada kurun waktu tertentu . SMP/ MTs/ SMPLB dikali
100%
4.Murid kelas X setingkat Murid kelas X setingkat Jumlah murid kelas X 90% 92,5% 95% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB yang setingkat bulanan
diperiksa penjaringan kesehatan mendapatkan pemeriksaan dalam SMA/MA/SMK/SMALB dan ARU
rangka penjaringan kesehatan (sesuai setingkat yang diperiksa
Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas penjaringan kesehatan dibagi
pada kurun waktu tertentu . jumlah riil murid kelas X
setingkat SMA/SMK/SMALB
dikali 100%
3. Pelayanan kesehatan remaja Remaja usia 10 – 18 tahun yang Jumlah remaja yang sekolah 67% 68% 69% Laporan
sekolah dan yang tidak sekolah yang dan yang tidak sekolah yang bulanan
mendapatkan pelayanan kesehatan mendapat pelayanan kesehatan ARU
remaja berupa skrining,pelayanan remaja berupa skrining,
medis dan konseling di wilayah kerja pelayanan medis dan konseling
Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah remaja pada
tertentu . Badan Pusat Statistik (BPS)
dikali 100%
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru dibagi 10% 10% 10% LB3
pertama kali menggunakan metode jumlah PUS dikali 100% USUB
kontrasepsi termasuk mereka yang
pasca keguguran, sesudah melahirkan,
atau pasca istirahat minimal 3 (tiga)
bulan pada kurun waktu tertentu .
3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan Jumlah peserta KB yang kurang kurang kurang LB3
penggunaan kontrasepsi (drop out) drop out dibagi jumlah dari 10 % dari 10 % dari 10 % USUB
dalam 1 (satu) tahun kalender peserta KB aktif dikali 100
diwilayah kerja Puskesmas pada kurun %.
waktu tertentu .Kasus drop out tidak Catatan untuk kinerja
termasuk mereka yang ganti cara. Puskesmas:
<10% = 100%;
10 -15% = 75%;
16-20%=50%;
21-25%=25%
>25% = 0%
4. Peserta KB mengalami komplikasi Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang <3 ,5 % <3 ,5 % <3 ,5 % LB3
mengalami gangguan kesehatan dan mengalami komplikasi dibagi USUB,
mengarah pada keadaan patologis jumlah KB aktif dikali 100%
sebagai akibat dari proses tindakan/ Jumlah peserta KB yang drop
pemberian/ pemasangan alat out dibagi jumlah peserta KB
kontrasepsi yang digunakan seperti aktif dikali 100 %.
perdarahan, infeksi/ abses, flour albus Catatan untuk
patologis, perforasi, translokasi, kinerja Puskesmas:
hematoma, tekanan darah meningkat, < 3,5% =
perubahan Hemoglobin, edikalipusi. 100%; 3,5 - 4,5% =
Komplikasi yang terjadi dalam 75%; >4,5-
periode 1 (satu) tahun kalender 7,5%=50%; >7,5
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung -10%=25% >10% = 0%
per metode (IUD, implant, suntik, pil,
MOP dan MOW) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5. Peserta KB mengalami efek samping Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang <12,50% <12,50% <12,50% LB3
mengalami gangguan kesehatan mengalami efek samping KB USUB
mengarah pada keadaan fisiologis, dibagi Jumlah peserta KB aktif
sebagai akibat dari proses tindakan/ dikali 100 %
pemberian/ pemasangan alat Catatan untuk kinerja
kontrasepsi yang digunakan spooting, Puskesmas:
amenore, pusing, sakit kepala, mual, <12,5% = 100%;
muntah, perubahan berat badan, nyeri 12,5 -15% = 75%;
tempat insisi, erosi dan nyeri >15-17,5%=50%;
perut.Efek samping yang terjadi dalam >17,5-20%=25%
periode 1 (satu) tahun kalender >20% = 0%
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung
per metode IUD, implant, suntik, pil ,
MOP, MOW
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu Jumlah PUS 4T ber KB 80% 80% 80% LB3USUB
berusia kurang dari 20 tahun, berusia dibagi jumlah PUS dengan ,
lebih dari 35 tahun, telah memiliki 4T dikali 100 %
anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang
atau anak terakhir belum berusia 2
(dua) tahun yang menjadi peserta KB
di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti 60% 60% 60% LB3USUB
kontrasepsi langsung sampai dengan KB pasca persalinan dibagi
42 (empat puluh dua) hari sesudah jumlah persalinan dikali 100 %
melahirkan di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV Ibu hamil yang melakukan ANC Jumlah ibu hamil K1 yang 90% 95% 100% LAPORA
pertama kali/kunjungan pertama ke diperiksa HIV dibagi ibu hamil N PPIA
Puskesmas ( K1) dan diperiksa K1 dikali 100 %
Human Imuno Deficiency Virus (HIV)
di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
1 Pemberian kapsul vitamin A dosis Bayi umur 6-11 bulan mendapat Jumlah bayi umur 6-11 bulan 85% 85% 85% LB3-Gizi
tinggi pada bayi umur 6-11 bulan kapsul vitamin A biru (100.000 IU) di mendapat kapsul Vitamin A
wilayah kerja Puskesmas pada kurun biru (100.000 IU) dibagi
waktu tertentu pada kurun waktu jumlah bayi umur 6-11 bulan
tertentu yang ada dikali 100%
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis Anak balita umur 12-59 bulan Jumlah anak balita umur 12-59 85% 85% 85% LB3-Gizi
tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 mendapat kapsul vitamin A merah bulan mendapat kapsul vitamin
(dua) kali setahun (200.000 IU) 2 kali pertahun di A 2 ( dua) kali per tahun dibagi
wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah anak balita umur 12-59
waktu tertentu bulan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dikali 100%
3 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90 90% 95% 98% LB3-Gizi
hamil mendapat 90 (sembilan puluh) tablet (sembilan puluh) tablet Besi
Besi kumulatif di wilayah kerja kumulatif dibagi jumlah
Puskesmas pada kurun waktu tertentu sasaran bumil di wilayah kerja
Puskesmas kerja dikali 100%
4 Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang Jumlah remaja putri yang 20% 25% 30% LB3-Gizi
pada Remaja Putri mendapat 1 (satu) tablet tambah mendapat 1 (satu) tablet
darah per minggu sepanjang tahun tambah darah per minggu
di suatu wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah remaja putri
pada kurun waktu tertentu di suatu wilayah kerja dikali
100%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat Bumil KEK yang ditemukan dan Jumlah bumil KEK yang 65% 80% 95% LB3-Gizi
PMT-Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu mendapat PMT pemulihan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah bumil KEK di
waktu tertentu wilayah kerja Puskesams pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat Bumil KEK yang ditemukan dan Jumlah bumil KEK yang 65% 80% 95% LB3-Gizi
PMT-Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu mendapat PMT pemulihan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah bumil KEK di
waktu tertentu wilayah kerja Puskesams pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
3..Cakupan balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk yang 100% 100% 100% LB3-Gizi
perawatan sesuai standar tatalaksana mendapat perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai
gizi buruk tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja standar tatalaksana gizi buruk
Puskesams Puskesmas pada kurun dibagi jumlah balita gizi buruk
waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu yang ditemukan dikali 100%
balita yang secara antropometri
berdasarkan berat badan dibagi tinggi
badan kurang dari -3 SD ( menurut Z-
score)
2.Balita naik berat badannya (N/D) Balita yang naik berat badannya Jumlah balita yang naik berat 60% 60% 60% LB3-Gizi
sesuai dengan standar di wilayah kerja badannya sesuai dengan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu standar (N) dibagi jumlah
balita yang naik dan tidak naik
berat badannya (N+T) di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) Balita yang grafik pertumbuhannya Jumlah balita yang grafik 1,9% 1,8% 1,7% LB3-Gizi
berada di bawah garis merah pada pertumbuhannya berada di
Kartu Menuju Sehat (KMS) pada bawah garis merah pada
kurun waktu tertentu KMS dibagi jumlah balita
yang ditimbang di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
<1,9 % = 100%;
1,9 - 2,25 % = 75%;
>2,25 - 2,5 % = 50%
> 2,5% - 2,75 = 25%
> >2,75% = 0%+G153
4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga yang 90% 90% 90% Survei
beryodium garam beryodium di wilayah kerja mengkonsumsi garam
Puskesmas pada kurun waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah
rumah tanngga yang disurvei
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Ibu hamil yang hasil pengukuran Jumlah ibu hamil dengan 21,1% 19,7% 18,2% LB3-Gizi
(KEK) Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya LiLA kurang dari 23,5 cm
kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja dibagi jumlah ibu hamil diukur
Puskesams Puskesmas pada kurun LiLA dikali 100%
waktu tertentu Catatan untuk
kinerja Puskesmas:
< 21,1= 100%
21,1 - 22,5%= 75% >22,5
-25%= 50%
>25 -27,5%= 25%
>27,5 -30%= 0%
3. Proporsi penggunaan Zinc Penderita Diare balita yang diberi Jumlah penderita Diare balita 80% 80% 80%
tablet Zinc di wilayah kerja yang diberi tablet Zinc dibagi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah penderita Diare balita
dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Ruangan/tempat di Puskesmas yang Kegiatan LROA secara terus 100% 100% 100% Form 13
Rehidrasi Oral Aktif (LROA) melakukan paling tidak 2 dari menerus dalam 3 bulan A, 13 B
beberapa kegiatan LROA. terakhir dalam periode ( Register
pelaporan tahun berjalan harian
LROA dan
Laporan
bulanan
LROA)
Target =
(4,45 % x jumlah balita di
wilayah kerja
Puskesmas) ...10%
1.Cakupan penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan Jumlah penderita Pnemonia 80% 85% 90% Register
Pneumonia balita dan ditangani di wilayah kerja balita yang ditangani dibagi ISPA/Pneu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu target dikali 100%. monia
Target =
(4,45 % x jumlah balita di
wilayah kerja
2.1.5.3.Kusta Puskesmas) ...10%
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan Jumlah kontak dari kasus lebih dari lebih dari lebih dari Register
kasus Kusta baru tetangga sejumlah lebih kurang 10 Kusta baru yang diperiksa 80% 80% 80% kohort PB
(sepuluh) rumah disekitar penderita dalam 1 (satu) tahun dibagi dan MB
Kusta baru yang diperiksa. Dengan jumlah kontak dari kasus Kusta
asumsi jumlah kontak yang ada disekitar baru seluruhnya dikali 100%
penderita sejumlah 25 orang di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS Penderita Kusta yang diperiksa Jumlah penderita Kusta yang lebih dari lebih dari lebih dari Register
secara rutin Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang diperiksa PFS dalam 1 tahun 90% 95% 95% kohort PB
masih berobat secara rutin (12 kali untuk secara rutin dibagi jumlah dan MB
MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk seluruh penderita dalam 1
PB/Pauci Basiler) diantara seluruh tahun dikali 100 %
penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB 1 lebih dari lebih dari lebih dari Register
penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun (satu) tahun sebelumnya dan 90% 90% 90% kohort PB
sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun MB 2 (dua) tahun sebelumnya dan MB
sebelumnya menyelesaikan pengobatan menyelesaikan pengobatan
tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas tepat waktu dibagi jumlah
pada kurun waktu tertentu penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang
mulai pengobatan dikali 100%
4. Penderita baru pasca pengobatan Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB dan lebih dari lebih dari lebih dari Register
dengan score kecacatannya tidak sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun MB yang menyelesaikan 97% 97% 97% kohort PB
bertambah atau tetap sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan dan MB
pengobatan tepat waktu dengan score score kecacatannya tidak
kecacatan yang tidak bertambah/ tetap bertambah / tetap dibagi
dari total penderita baru tipe PB dan MB jumlah penderita baru yang
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun memulai Multi Drug Therapi
waktu tertentu (MDT) pada period kohort
yang sama dikali 100%
5. Proporsi kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang Jumlah kasus PB / MB yang Kurang Kurang Kurang Register
tidak menyelesaikan pengobatan tepat tidak menyelesaikan dari 5% dari 5% dari 5% kohort PB
waktu, meliputi penderita PB tidak pengobatan tepat waktu dan MB
ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, dibagi jumlah kasus baru
MB tidak ambil obat lebih dari 6 PB/MB yang mendapat
(enam) bulan, diantara kasus baru pengobatan pada periode
yang mendapat pengobatan pada yang sama dikalikan 100%
periode 1 (satu) tahun.
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
<5% = 100%;
5 - 7,5% =
75%; >7,5-
10%=50%;
>10 -15%=25%
>15% = 0%
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta Prosentase tenaga kesehatan yang ada Jumlah tenaga kesehatan telah lebih dari lebih dari lebih dari
tersosialisasi telah tersosialisasi Program P2 Kusta mendapat sosialisasi kusta 90% 95% 95%
dari seluruh tenaga kesehatan yang ada dibagi jumlah seluruh tenaga
kesehatan dikali 100%
7. Proporsi kader kesehatan Kader kesehatan yang telah tersosialisasi Jumlah kader kesehatan telah lebih dari lebih dari lebih dari
Kusta tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk mendapat sosialisasi kusta 90% 95% 95%
membantu penemuan suspect Kusta di dibagi jumlah seluruh kader
wilayah kerja Puskesmas pada kurun kesehatan dikali 100%
waktu tertentu
8. Proporsi SD/ MI telah SD/ MI yang ada Kusta telah dilakukan Jumlah SD / MI telah 100% 100% 100%
dilakukan screening Kusta screening Kusta pada kurun waktu dilakukan screening Kusta
tertentu dibagi jumlah seluruh SD / MI
dikali 100%
2.Angka Keberhasilan Jumlah semua kasus TB yang sembuh Jumlah semua kasus TB yang 90% 91% 92% TB 08
pengobatan semua kasus TB dan pengobatan lengkap di antara semua sembuh dan pengobatan SITT
( Success Rate/SR) kasus TB yang diobati, dicatat dan lengkap dibagi jumlah semua online
dilaporkan di SITT online kasus TB yang diobati, dicatat
dan dilaporkan
2. Orang yang beresiko terinfeksi Setiap orang yang beresiko terinfeksi Jumlah orang yang diperiksa 100% 100% 100% Data dari
HIV mendapatkan pemeriksaan HIV HIV ( bumil, TB, IMS, waria, dibagi Jumlah orang beresiko SIHA
WBP/Warga Binaan Pemasyarakatan ) terinfeksi HIV yang ( Sistim
pengguna napza mendapatkan mendapatkan pemeriksaan HIV Informasi
pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes HIV
dalam kurun waktu 1 tahun AIDS)
dikali 100%
2. Penderita DBD ditangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD yang 100% 100% 100%
yang ditemukan berdasarkan kriteria ditangani sesuai standar
World Health Organization (WHO) dan Tatalaksana Pengobatan DBD
ditangani sesuai standar Tatalaksana dibagi dengan jumlah seluruh
Pengobatan DBD di wilayah kerja DBD yang terlaporkan di
Puskesmas pada kurun waktu tertentu wilayah Puskesmas dikali
100%
3.Cakupan PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi Jumlah kasus DBD yang 100% 100% 100%
kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian dilakukan PE dibagi jumlah
kasus DBD yang lain serta menentukan seluruh kasus DBD di wilayah
tindakan penanggulangan fokus Puskesmas dikali 100%.
selanjutnya. yang dilakukan terhadap
setiap kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan Kasus klinis Malaria yang diperiksa Jumlah kasus klinis Malaria 100% 100% 100%
pemeriksaan SD Sediaan Darah (SD) nya secara yang diperiksa SD nya secara
laboratorium di wilayah kerja Puskesmas laboratorium dibagi jumlah
pada kurun waktu tertentu kasus Malaria dikali100%
2.Penderita positif Malaria yang Penderita Malaria berdasarkan hasil Jumlah penderita Malaria yang 100% 100% 100%
diobati sesuai standar (ACT) pemeriksaan laboratorium, yang dalam mendapat pengobatan ACT
sediaan darahnya terdapat Plasmodium sesuai jenis Plasmodium dibagi
baik Plasmodium Falciparum, Vivax jumlah kasus Malaria dikali
dikali atau campuran yang mendapat 100 %
pengobatan Artesunat Combination
Therapi (ACT) dan dosis pengobatan
sesuai jenis Plasmodium di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Penderita positif Malaria yang di Kasus Malaria yang dilakukan follow up Jumlah kasus Malaria yang 100% 100% 100% Register
follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 telah dilakukan follow up penderita,
sampai hasil pemeriksaan pengobatannya pada hari ke 7, register
laboratoriumnya negatif di wilayah kerja 14 dan 28 sampai hasil laboratoriu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu pemeriksaan laboratoriumnya m
negatif dibagi jumlah kasus
Malaria dikali 100 %
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan Kasus gigitan HPR terindikasi yang Jumlah kasus gigitan HPR 100% 100% 100%
HPR yang berindikasi mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja terindikasi yang mendapatkan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu vaksinasi dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi dikali
100%
2. UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) Jumlah bayi IDL dibagi jumlah >95% >95% 100% Kohort
desa adalah kelurahan/desa dimana bayi lahir hidup dikali 100 % bayi
minimal 80 % bayi yang ada di desa
tersebut mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu tertentu.
3.Imunisasi Lanjutan Baduta Imunisasi Lanjutan Baduta : Jumlah baduta yang mendapat >80 % >80 % >80 %
( usia 18 - 24 bulan) Imunisasi yang dierikan kepada bayi Imunisasi DPTHB-Hib dan
dibawah usia dua tahun dengan MR dibagi jumlah baduta
pemberian imunisasi DPT-HB-Hib dikali 100%
dan MR pada usia 18 bulan sampai
dengan < = 24 bulan
4 Imunisasi DT pada anak kelas 1 Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas I >98% >98% >98% Laporan
SD Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di yang mendpt DT dibagi jumlah imunisasi
wilayah kerja Puskesmas pada kurun murid SD/MI kelas I yang ada (BIAS)
waktu tertentu dikali 100 %
5 Imunisasi Campak pada anak Hasil cakupan imunisasi campak pada Jumlah murid SD/MI klas I >98% >98% >98% Laporan
kelas 1 SD anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja yang mendpt campak dibagi imunisasi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
yang ada dikali 100 %
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Jumlah murid SD/ MI kelas 2 >98% >98% >98% Laporan
2 dan 3 Toxoid) pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 dan 3 yang mendpt TT dibagi imunisasi
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah murid SD/MI kelas 1 TT
waktu tertentu dan 2 yang ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 Hasil cakupan penapisan dan imunisasi Jumlah WUS yang status TT 5 > 85% > 85% > 85% Laporan
th) TT pada WUS (Wanita Usia Subur) dibagi Jumlah WUS tahun imunisasi
umur 15-49 tahun dengan status TT5 yang sama dikali 100 % TT
(Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu Jumlah bumil yang status (T2 > 85% > 85% > 85% Kohort ibu
th) hamil usia 15-49 tahun dengan status T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi jumlah dan
( Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 bumil tahun yang sama dikali Laporan
ditambah T4 ditambah T5 di wilayah 100 % Imunisasi
kerja Puskesmas pada kurun waktu TT
tertentu
9 Pemantauan suhu lemari es vaksin Pencatatan suhu lemari es penyimpanan Jumlah bulan pemantauan 100% 100% 100% Buku
vaksin 2 (dua) kali sehari pagi dan siang (grafik) suhu lemari es pagi grafik
pada buku grafik suhu di Puskesmas dan sore tiap hari (lengkap suhu per
pada kurun waktu tertentu harinya) dibagi jumlah bulan lemari es
dalam setahun (12 bulan)
dikali 100 %
10.Ketersediaan catatan stok vaksin Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai Pengisian buku Stok dibagi 12 100% 100% 100% Buku stok
dengan kebutuhan maksimum minimum bulan dikali 100 % vaksin
ditunjukkan dengan pengisian buku stock
vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
11. Laporan KIPI Zero reporting / Laporan zero reporting KIPI / KIPI Jumlah Laporan KIPI Non > 90% > 90% > 90% Laporan
KIPI Non serius ( Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) non Serius dibagi jumlah Lap 12 KIPI
serius yang lengkap di wilayah kerja bulan dikali 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Kelengkapan laporan STP Laporan STP yang lengkap 12 ( dua Jumlah laporan STP yang > 90% > 90% > 90% Laporan
belas) bulan di wilayah kerja Puskesmas lengkap (kelengkapan laporan) STP
pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (12
bulan) dikali 100 %
3.Laporan C1 tepat waktu Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu Jumlah laporan C1 tepat waktu >80% >80% >80% Laporan
sampai dengan tanggal 5 setiap bulan. dibagi jumlah laporan (12 C1
bulan) dikali 100 %
4.Kelengkapan laporan C1 Laporan C1 yang lengkap di wilayah Jumlah laporan C1 lengkap > 90% > 90% > 90% Laporan
kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah laporan (12 C1
tertentu bulan) dikali 100 %
5.Laporan W2 (mingguan) yang Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang Jumlah laporan W2 tepat >80% >80% >80% Laporan
tepat waktu tepat waktu tiap minggu waktu dibagi jumlah laporan W2
W2 dikali 100 %
6.Kelengkapan laporan W2 Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di Jumlah laporan W2 yang > 90% > 90% > 90% Laporan
(mingguan) wilayah kerja Puskesmas pada kurun diterima dibagi jumlah laporan W2
waktu tertentu (52 minggu) dikali 100 %
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Grafik mingguan penyakit potensial Jumlah grafik mingguan 100% 100% 100% Laporan
Potensial Wabah wabah yang digunakan untuk mengamati penyakit potensial wabah yang KLB/ W1
pola kecenderungan mingguan penyakit terjadi di wilayah kerja
potensial wabah di wilayah Puskesmas Puskesmas dikali 100%
pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit
Potensial Wabah menurut Permenkes
Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera,
Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak,
Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks,
Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru
(H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis,
Yellow Fever dan Chikungunya.
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami Desa/ Kelurahan yang mengalami Jumlah Desa/ Kelurahan yang 100% 100% 100% Laporan
KLB ditanggulangi dalam waktu Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan mengalami KLB dan KLB/ W1
kurang dari 24 (dua puluh empat) Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu
jam ditanggulangi dalam waktu kurang dari kurang dari 24 (dua puluh
24 (dua puluh empat) jam oleh empat) jam dibagi jumlah
Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan Desa/ Kelurahan yang
atau Provinsi. mengalami KLB dikali 100 %
1. Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Jumlah Desa/ Kelurahan 30% 40% 50% Portal Web
melaksanakan kegiatan Posbindu Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak melaksanakan kegiatan PPTM/
PTM Menular (Posbindu PTM) Posbindu PTM dibagi jumlah Profil
Desa/ Kelurahan yang ada Tahunan
diwilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
2.Perempuan usia 30 – 59 tahun Wanita usia 30 – 59 th yang di deteksi Jumlah wanita usia 30 – 59 th 30% 40% 50% Laporan
yang di deteksi dini kanker cervix dini kanker cervix dan payudara yang di deteksi dini kanker bulanan
dan payudara . servix dan payudara dibagi deteksi
jumlah wanita usia 30-59 tahun dini
di wilayah Puskesmas dikali kanker
100% cervix/
Portal web
PPTM
3.Sekolah yang ada di wilayah Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Jumlah sekolah yang ada di 30% 40% 50% Laporan
Puskesmas melaksanakan KTR melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok wilayah Puskesmas verifikasi
(KTR) melaksanakan KTR dibagi sekolah
jumlah sekolah di wilayah KTR 2 kali
Puskesmas dikali 100% setahun
4.Penduduk usia lebih dari 15 Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) Jumlah penduduk usia lebih 30% 40% 50% Laporan
tahun yang melakukan pemeriksaan tahun yang melakukan pemeriksaan dari 15 tahun yang melakukan Bulanan
tekanan darah tekanan darah . Prevalensi kasus pemeriksaan tekanan darah Puskesmas
Hipertensi Kab/Kota sesuai Riskesdas dibagi prevalensi kasus dan
Tahun 2013 Hipertensi diwilayah jaringanny
Puskesmas dikali 100% a (dalam
dan luar
gedung)/
Portal Web
PPTM
5.Penduduk usia lebih dari 15 Penduduk usia lebih dari 15 ( delapan Jumlah penduduk usia lebih 30% 40% 50% Laporan
tahun yang melakukan belas) tahun yang melakukan dari 15 tahun yang melakukan bulanan
pemeriksaan gula darah pemeriksaan gula darah. Prevalensi kasus pemeriksaan gula darah dibagi puskesmas
Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas prevalensi kasus Diabetes dan
adalah 100 ( 6.9%x jumlah penduduk Melitus diwilayah Puskesmas jaringanny
lebih dari 15 tahun) dikali 100 ( 6.9%x jumlah a (dalam
penduduk usia lebih dari 15 dan luar
tahun) x 100% gedung)/p
ortal web
PPTM
6.Obesitas/IMT pada penduduk usia Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) Jumlah penduduk usia lebih 30% 40% 50% Laporan
lebih dari 15 tahun yang melakukan tahun yang melakukan pemeriksaan dari 15 ( lima belas) tahun bulanan
pemeriksaan IMT Obesitas/ IMT ( Indeks Massa Tubuh). yang melakukan pemeriksaan Puskesmas
IMT adalah berat badan dibagi tinggi Obesitas/IMT dibagi jumlah dan
badan kuadrat dikali 100%. Normal 18- penduduk usia lebih dari 15 jaringanny
24.9 ( lima belas) tahun di wilayah a (dalam
puskesmas dikali 100% dan luar
gedung)/p
ortal web
PPTM
double?
2.2. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UKM PENGEMBANGAN P
TAHUN 2017
1 Rasio Kunjungan Rumah Keluarga (KK) yang Jumlah keluarga (berdasarkan 40%
(RKR) dikunjungi dalam program Kartu Keluarga/KK) yang
pendekatan keluarga dikunjungi dalam program
berdasarkan 12 (dua belas) pendekatan keluarga dibagi
jumlah keluarga (KK) yang ada di
indikator utama penanda status wilayah kerja Puskesmas dikali
kesehatan sebuah keluarga 100
sesuai Petunjuk Teknis Program
Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga adalah
jumlah peserta JKN atau bukan
peserta JKN yang terdapat pada
wilayah kerja Puskesmas yang
dikunjungi oleh petugas
Puskesmas
2 Individu dan keluarganya Individu dan keluarganya yang Individu dan keluarganya 60%
dari keluarga rawan yang termasuk dalam keluarga rawan mendapat keperawatan kesehatan
mendapat keperawatan ( penderita penyakit menular masyarakat dibagi (jumlah
kesehatan masyarakat dan tidak menular termasuk keluarga rawan = data jamkesmas
( Home care) jiwa , ibu hamil resiko tinggi di kecamatan dikali 2,66% )
dan KEK, balita KEK, miskin) E+E1dikali 100 %
yang mendapat keperawatan
kesehatan masyarakat oleh tim
terpadu Puskesmas ( medis,
paramedis, bidan, gizi, kesling
dll sesuai kebutuhan) untuk
penilaian lingkungan ( keadaan
rumah, keluarga,keuangan) dan
pemeriksaan fisik (menilai
keadaan awal, deteksi penyakit,
respon terapi dll) di wilayah
kerja Puskesmas pada waktu
tertentu.
3 Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian Jumlah keluarga yang mengalami 30%
kemandirian keluarga keluarga KM I adalah Keluarga kenaikan tingkat kemandirian
setelah pembinaan menerima keperawatan dibagi jumlah seluruh keluarga
kesehatan masyarakat yang dibina dikali 100%
3 Kenaikan tingkat Jumlah keluarga yang mengalami 30%
kemandirian keluarga kenaikan tingkat kemandirian
setelah pembinaan dibagi jumlah seluruh keluarga
yang dibina dikali 100%
KM IV adalah keluarga
melakukan tindakan promotif
secara aktif
2 Penanganan kasus jiwa Kasus jiwa yang ditangani Jumlah ODGJ + ODMK ditangani 40%
( gangguan perilaku, petugas kesehatan di petugas kesehatan di Puskesmas
gangguan jiwa, gangguan Puskesmas (mendapat dibagi estimasi ODGJ + ODMK di
psikosomatik, masalah konseling dan pengobatan) wilayah Puskesmas dikali 100%
napza dll ) yang datang dibandingkan dengan estimasi
berobat ke Puskesmas jumlah Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) dan
Orang Dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK) di wilayah
Puskesmas.Estimasi ODGJ di
Puskesmas= 0,22 % x jumlah
penduduk wilayah
Puskesmas.Estimasi ODMK :
6% x jumlah penduduk wilayah
Puskesmas.Target Pelayanan :
40% dari total estimasi ODGJ
dan ODMK di wilayah
Puskesmas.
3 Penanganan kasus Kasus kesehatan jiwa yang Jumlah kasus kesehatan jiwa yang 25%
kesehatan jiwa melalui dirujuk ke RS / Spesialis dirujuk ke RS / Spesialis dibagi
rujukan ke RS / Specialis dibandingkan dengan jumlah jumlah seluruh kasus kesehatan
seluruh kasus kesehatan jiwa di jiwa dikali 100%
wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya
4 Pasien jiwa yang Pasien jiwa yang dikunjungi Jumlah pasien jiwa yang 25%
mendapat kunjungan rumahnya oleh petugas mendapat kunjungan rumah dibagi
rumah kesehatan/kader kesehatan jumlah seluruh pasien jiwa yang
dalam rangka ditangani dikai 100%
konseling/edukasi/pengobatan
dibandingkan jumlah seluruh
pasien jiwa yang ditangani di
wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya
2 SD/MI dengan UKGS Murid SD / MI yang dirujuk ke Jumlah SD/MI dengan UKGS 30%
Tahap III Puskesmas untuk mendapatkan Tahap III dibagi jumlah SD/MI
perawatan di wilayah kerja dikali 100%
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2.2.3.2.UKGM
1 APRAS usia 3-6 tahun Anak pra sekolah (APRAS) Jumlah APRAS usia 3-6 tahun 40%
yang dilakukan usia 3-6 tahun di UKBM yang dilakukan penjaringan dibagi
penjaringan di UKBM (Posyandu) yang dilakukan jumlah APRAS di UKBM
(Posyandu ) penjaringan kesehatan gigi dan ( Posyandu ) dikali 100%
mulut di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
4 Panti Sehat berkelompok Panti Sehat berkelompok yang Jumlah Panti Sehat berkelompok 5%
yang berijin berijin yang ada di wilayah yang berijin Dibagi Jumlah Panti
Kerja Puskesmas Sehat berkelompok yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Kali
100%
6 Pembinaan ke Penyehat Penyehat Tradisional yang ada Jumlah Penyehat Tradisional yang 30%
Tradisional di wilayah kerja Puskesmas mendapat pembinaan oleh
yang mendapat pembinaan petugas/ kader kesehatan di bagi
oleh petugas / kader kesehatan jumlah Penyehat Tradisional yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
2 Pengukuran Kebugaran CJH yang dilakukan Jumlah CJH yang dilakukan 60%
Calon Jamaah Haji pengukuran kebugaran jasmani Pengukuran Kebugaran Jasmani
sesuai dengan pedoman yang oleh Puskesmas pada tahun
ada. berjalan dibagi Jumlah CJH yang
terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
3 Pengukuran kebugaran Pengukuran Kebugaran jasmani 25%
jasmani pada anak sekolah Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6
( SD kelas 4 - 6 berusia berusia 10-12 tahun) di wilayah
Jumlah anak Sekolah Dasar
10-12 tahun) Puskesmas sesuai dengan kelas 4-6 berusia 10-12 tahun
pedoman yang ada selama yang dilakukan pengukuran
kurun waktu tertentu kebugaran jasmani dibagi
jumlah Anak Sekolah Dasar
kelas 4 - 6 yang berusia 10 -12
tahun yang ada di wilayah
Puskesmas dikali 100 %
2 Penemuan kasus penyakit Kasus penyakit mata yang Jenis kasus penyakit.mata dibagi 65%
mata di Puskesmas ditemukan melalui pemeriksaan jumlah seluruh pemeriksaan kasus
/ kegiatan screening, baik mata dikali 100%
secara aktif maupun pasif
( yang datang saja ) di wilayah
kerjanya pada kurun waktu
tertentu.
3 Penemuan kasus katarak Kasus katarak yang ditemukan Jumlah kasus katarak dibagi 35%
pada usia diatas 45 tahun melalui pemeriksaan atau jumlah penduduk usia lebih dari
kegiatan screening untuk usia 45 tahun yang dilakukan skrening
diatas 45 tahun baik dalam dikali 100%
gedung maupun luar gedung di
wilayah kerjanyapada kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya.
5 .Pelayanan rujukan mata Penderita penyakit mata yang Jumlah penyakit mata yang 30%
dirujuk dengan menjalani dirujuk dibagi jumlah penderita
pemeriksaan/pengobatan penyakit mata dikali 100%
sebelumnya atau tidak di
wilayah Puskesmas pada kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya.
2.2.6.2.Telinga
1 Penemuan kasus yang Kasus kasus yang di rujukan ke Jumlah kasus yang dirujukan ke 12%
rujukan ke spesialis di spesialis melalui pemeriksaan spesialis dibagi jumlah kasus
Puskesmas melalui fungsi pendengaran baik dalam gangguan pendengaran dikali
pemeriksaan fungsi maupun luar gedung di wilayah 100%
pendengaran Puskesmas pada Kurun waktu
tertentu tahun sebelumnya.
2 Penemuan kasus penyakit kasus Penyakit telinga yang Jumlah kasus penyakit telinga 35%
telinga di puskesmas ditemukan melalui dibagi jumlah kunjungan kasus
pemeriksaan/ kegiatan telinga (baru dan lama) dikali
skreening baik yang dilakukan 100%
di dalam gedung dan luar
gedung ( yang datang saja ) di
wilayah Puskesmas pada kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya.
3 Penemuan Kasus Serumen Kasus serumen prop yang Jumlah kasus serumen prop yang 55%
prop ditemukan pada saat screening / ditemukan dibagi jumlah kasus
penjaringan dan atau pada saat telinga yang diperiksa dikali 100%
berobat di puskesmas di
wilayah Puskesmas pada Kurun
waktu tertentu tahun
sebelumnya.
3 Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan Jumlah promotif dan preventif 30%
yang dilakukan pada promosi (penyuluhan, yang dilakukan pada kelompok
kelompok kesehatan kerja konseling, latihan olahraga dll) kesehatan kerja dibagi jumlah
dan preventif (imunisasi, seluruh Pos UKK dikali 12 dikali
pemeriksaan kesehatan, APD, 100%
ergonomi, pengendalian bahaya
lingkungan dll) yang dilakukan
minimal 1 (satu) kali tiap bulan
selama 12 ( dua belas) bulan
pada kelompok kesehatan kerja.
Jumlah seluruh Pos UKK :
adalah total Pos UKK di
wilayah binaan kali 12 ( dua
belas) bulan
2 Terbentuknya Tim TRC Adanya TRC Puskesmas Adanya SK TRC Puskesmas 100%
[Tim Reaksi Cepat]
Lampiran 4
ENGEMBANGAN PUSKESMAS
Target (%)
2018 2019 Sumber Data
Definisi Skala
No Jenis Variabel
Operasional Nilai 0 Nilai 4
(1) (2) (3) (4) (5)
2.4.1.Manajemen Umum
3.Visi, misi, tata sesuai Permenkes 75 tidak ada ada visi,misi,tata nilai
nilai, tujuan, fungsi /2014 dan standar visi,misi,tata nilai dan tujuan, fungsi pusk,
dan maklumat Pelayanan Publik dan tujuan, fungsi ttp belum ada SK Ka
layanan Puskesmas pusk Pusk
6.Jenis layanan dan SK Kepala tidak ada SK ttg Ada SK tentang jenis
media informasi Puskesnas tentang jenis pelayanan dan pelayanan, tidak ada
pelayanan jenis pelayanan dan media informasi yg media informasi yang
media informasi ditetapkan ditetapkan
pelayanan (brosur,
flyer, papan
pemberitahuan,
poster)
7.Alur Pelayanan Alur yang bertujuan tidak ada alur ada alur pelayanan, ttp
memberi informasi pelayanan tdk pada posisi yg tepat
kepada masyarakat
tentang tahapan
pelayanan yang
diberikan oleh
Puskesmas,
sehingga
memudahkan
masyarakat dalam
mencapai tujuan
pengobatan
8..Peta wilayah Peta yang tidak ada peta ada peta wilayah, ttp
kerja dan Peta menggambarkan wilayah kerja dan tidak ada peta rawan
Rawan Bencana data umum tentang rawan bencana bencana
wilayah kerja
Puskesmas, meliputi
keterangan desa,
batas wilayah,
sarana prasarana dll
10.Rencana 5 (lima) Rencana sesuai visi, Tidak ada ada , tidak sesuai visi,
tahunan misi, tugas pokok misi, tugas pokok dan
dan fungsi fungsi Puskesmas,tidak
Puskesmas berdasarkan pada
bedasarkan pada analisis kebutuhan
analisis kebutuhan masyarakat
masyarakat akan
pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat secara
optimal
11. RUK Tahun RUK (Rencana Tidak ada dokumen ada, disusun tidak
(n+1) Usulan Kegiatan) berdasarkan kebutuhan
Puskesmas untuk masyarakat dan hasil
tahun yad ( N+1) Kinerja
dibuat berdasarkan
analisa situasi,
kebutuhan dan
harapan masyarakat
dan hasil capaian
kinerja, prioritas
serta data 3 ( tiga)
tahun yang lalu dan
data survei
16. Survei Survei meliputi: 1. Belum ada survei Ada bukti survei dan
Keluarga Sehat (12 KB 2. Persalinan entry data ke aplikasi
Indikator Keluarga di faskes 3. Bayi tapi belum ada analisis
Sehat) dengan imunisasi data dan rencana
dasar lengkap, tindak lanjut
bayi dengan ASI
eksklusif 4. Balita
ditimbang 5.
Penderita TB,
hipertensi dan
gangguan jiwa
mendapat
pengobatan, tidak
merokok, JKN, air
bersih dan jamban
sehat yang
dilakukan oleh
Puskesmas dan
jaringannya ,ada
bukti survei,
laporan, analisa
dan rencana tindak
lanjut
2.4.3.Manajemen Peralatan
1.SOP peralatan SOP penggantian Tidak ada ada 1-3 SOP
dan perbaikan alat
yang rusak,
petugas pemantau
instrumen,
pemilahan alat
yang bersih dan
kotor, sterilisasi ,
pemeliharaan,
perbaikan alat dan
kalibrasi alat
2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat,vaksin, reagen dan bahan habis pakai)
1.SDM Ketentuan: 1. Ada 0- 1 item 2-3 item terpenuhi
kefarmasian apoteker terpenuhi
penanggungjawab
kefarmasian sesuai
PMK 75 tahun
2014. Ada SK
Penanggung jawab
dan uraian tugas
petugas obat
3. Apoteker
dibantu oleh
tenaga teknis
kefarmasian 4.
Semua tenaga
kefarmasian
mempunyai ijin
praktek sesuai PP
51 tentang
pekerjaan
kefarmasian dan
PMK 31 tentang
SIPA 5. Ada uraian
tugas
4.Tersedia alat-alat
peracikan (sesuai
yang tercantum
dalam Permenkes
75 Tahun 2014)
yang memadai
5.Tersedia
thermohygrometer
( alat pengatur
suhu dan
kelembaban ruang)
6. Pendingin udara
( AC)
4.Gudang Obat Persyaratan: 1. 0- 1 item 2-3 item terpenuhi
Luas dan volume
obat yang
disimpan sudah
sesuai 2. Adanya
pencahayaan yang
cukup
3. Temperatur
ruangan memenuhi
syarat 4. Suhu dan
kelembaban
tertentu
5. Ruangan
bersih dan bebas
hama 6. ruangan
terkunci dan
berpengaman
teralist serta
korden
Pelayanan Farmasi
Klinik
14.Pengkajian Persyaratan: 1.Ada 0- 1 item 1- 2 item terpenuhi
resep SOP Pengkajian terpenuhi
resep 2.Dilakukan
pengkajian
persyaratan
administratif
3.Dilakukan
pengkajian
persyaratan
Farmasetik resep.
4.Dilakukan
pengkajian
persyaratan Klinis
resep
15. Peracikan dan Persyaratan: 1.Ada 0- 1 item 2 item terpenuhi
Pengemasan SOP peracikan dan terpenuhi
pengemasan.
2.Semua obat yang
dilayani sesuai
dengan resep.
3.Semua obat
masing-
masingdiberi etiket
sesuai dengan
ketentuan. 4.
Dilakukan
pengecekan ulang
sebelum obat
diserahkan.
Administrasi obat
23.Pengelolaan Persyaratan: tidak ada 1-2 item terpenuhi
resep 1.Resep disimpan
minimal 5 tahun.
2. Arsip resep
disimpan sesuai
dengan urutan
tanggal. 3.Resep
narkotika dan
psikotropika
disendirikan.4.
Resep yang sudah
tersimpan > 5
tahun dapat
dimusnahkan
dengan disertai
dokumentasi dan
berita acara
pemusnahan resep.
27.Pelabelan obat Ada pelabelan Tidak ada label Ada, tidak lengkap
high alert tertentu untuk untuk obat high
seluruh item obat alert
yang beresiko
tinggi pada pasien
jika penggunaan
tidak sesuai
ketentuan
3. SOP data SOP analisis data Tidak ada SOP 50% SOP ada
dan informasi
8. Analisa dan Analisa jumlah tidak ada analisa Tenaga sdh dianalisa
tindak lanjut dan kompetensi kompetensi dan sesuai dengan
jumlah dan penanggung jawab kebutuhan kompetensi, blm ada
kompetensi dan pelaksana peningkatan usulan peningkatan
petugas UKM program kompetensi kompetensi
esensial berdasarkan
Ijazah, sertifikat
pelatihan dan
tindak lanjut
6. SOP pelayanan SOP masing- tidak ada SOP SOP salah referensi
masing
pemeriksaan
( medis, gawat
darurat, tindakan,
keperawatan,
kebidanan,
farmasi, gizi,
laboratorium)
7. SOP pelayanan SOP pendaftaran, tidak ada dokumen salah,
non medis penyampaian dokumen pelaksanaan tidak
informasi, sesuai SOP
ketersediaan
informasi,
koordinasi dan
komunikasi
8. Daftar rujukan ada daftar rujukan tidak ada tidak ada daftar
UKP dan MOU dengan bukti dokumen rujukan dan ada
perjanjian sebagian MOU
kerjasama dengan
fasilitas rujukan
lain (contoh:
limbah,
laboratorium,rujuk
an medis)
1.SK Tim mutu SK dan uraian tugas Tidak ada Ada SK Tim mutudan
admin, UKM dan Tim mutu yang uraian tugas serta
UKP , SK Tim PPI, terdiri dari ketua evaluasi uraian tugas
SK Tim pokja UKM, UKP, tidak ada
Keselamatan Pasien, manajemen, mutu,
uraian tugas serta PPI, Peningkatan
evaluasi uraian Mutu dan
tugas Keselamatan Pasien
(PMKP), Audit
Internal. Tim yang
bertanggung jawab
terhadap
implementasi
kebijakan mutu
Puskesmas.
Skala Nilai
Nilai 7 Nilai 10 Hasil
(6) (7) -8
Ada SK tentang SO
``````
ada sebagian ada ``````
Panduan/pedoman Panduan/pedomanPan
internal untuk duan/pedoman
layanan, sudah internal untuk semua
disosialisasikan dan layanan, sudah
belum dilaksanakan disosialisasikan dan
oleh karyawan dilaksanakan oleh
karyawan
``````
ada peta wilayah, ada peta wilayah, dan
dan ada peta rawan ada peta rawan
bencana bencana dan diketahui
oleh seluruh karyawan
``````
``````
``````
ada, disusun ada RUK dengan
berdasarkan rincian dokumennya
kebutuhan lengkap dan ada
masyarakat dan pengesahan dari Ka
hasil Kinerja Pusk
``````
``````
Ada, dokumen Ada, dokumen yang
Dokumen corrective menindaklanjuti hasil
action,dafar hadir, lokmin bulan
notulen hasil sebelumnya
lokmin,undangan
rapat lokmin tiap
bulan lengkap
``````
``````
adanya monitoring Adanya Tindak ``````
dan evaluasi hasil lanjut monitoring
monitoring
.....
Dilakukan, ada Dilakukan, ada .....
dokumen dokumen Kerangka
Kerangka acuan acuan SMD, rencana
SMD, rencana kegiatan, analisis
kegiatan, analisis masalah/kebutuhan
masalah/kebutuha masyarakat, rencana
n masyarakat, tindak lanjut dan
rencana tindak tindak lanjut serta
lanjut, tidak ada evaluasi
tindak lanjut serta
evaluasi
.....
.....
ada 4-6 SOP 7 SOP lengkap
``````
``````
``````
Dokumen tidak dokumen lengkap
lengkap
``````
``````
.....
.....
.....
..... .....
ada 3 SOP ada 4 SOP ``````
..... .....
.....
.....
an bahan habis pakai)
4 item terpenuhi 5 item terpenuhi .....
.....
.....
3 item terpenuhi 4 item terpenuhi dan .....
memenuhi standar
.....
.....
.....
Pedoman tidak Pedoman lengkap .....
lengkap
SK tidak ada, ada .....
uraian tugas Tim
Pengelola SIP ada
.....
.....
.....
.....
.....
.....
75 % pedoman ada Ada SK dan .....
struktur tim
.....
.....
2.3. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA UPAYA KE
TAHUN 2017
Mutu Layanan
Klinis
2.3.1. Pelayanan rawat jalan
1. Angka Kontak Pemanfaatan Mengetahui tingkat Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas
aksesabilitas dan peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan
pemanfaatan kesehatan (kontak sakit maupun sehat) baik di
pelayanan primer dalam gedung maupun di luar gedung. Catatan:
1 orang dianggap 1 kunjungan dalam 1 bulan
tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
2.Rasio Rujukan koordinasi dan untuk mengetahui Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144
Rawat Jalan Non kerjasama kualitas pelayanan diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta
Spesialistik kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity
(TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian
kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas,
Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi
dengan memperhatikan kemampuan pelayanan
Puskesmas serta progresifitas penyakit yang
merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan
medis
3.Rasio Peserta kesinambunga kesinambungan Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes
Prolanis Rutin n pelayanan pelayanan penyakit Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma,
Berkunjung ke kronis . Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),
FKTP (RPPB) epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic
Lupus Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:
(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3)
Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan
penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6)
Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
4.Penyediaan rekam Efektif dan & Rekam medik Penyediaan rekam medis rawat jalan dihitung
medis rawat jalan Efisiensi tersedia dengan sejak pasien memasukkan berkas hingga rekam
kurang dari 10 cepat medis tersebut ditemukan
menit
5.Kelengkapan Efektifitas Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah
pengisian rekam lengkap 1 x 24 jam selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan
medik atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis,
Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobatan, tanda
tangan ) serta pengisian identitas rekam medik
lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor
rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
no kartu BPJS)
6. Rasio gigi tetap Kualitas Mengurangi angka Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
yang ditambal Kesehatan Pencabutan gigi bentuk upaya promotif, preventif dan kuratif
terhadap gigi yang Gigi permanen sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan
dicabut dan penambalan permanen yang dilakukan di
sarana pelayanan kesehatan.
7.Bumil yang Kualitas Pelayanan paripurna Kunjungan baru bumil yang dirujuk dari KIA
mendapat perawatan Kesehatan bagi bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
kesehatan gigi Gigi pada /diperiksa dan dirawat di poli gigi Puskesmas
bumil
2. Ketersediaan Keselamatan Kesiapan fasilitas , Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan
peralatan, sarana dan efektivitas peralatan, sarana ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah
prasarana dan obat prasarana dan obat minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana
memenuhi standar di pelayanan gawat ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat
darurat emergensi
1.Kesesuaian item Pemenuhan Obat yang masuk Evaluasi kesesuaian item obat terhadap Fornas
obat yang tersedia standar dalam Fornas sesuai FKTP
dalam Fornas dengan FKTP dan
harus tersedia di
Puskesmas
6 Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis mutu Tergambarnya Layanan 50 Jenis pemeriksaan laboratorium yang
pelayanan standar jenis dimaksud meliputi: a.Hemoglobin, Hematokrit,
laboratorium pelayanan Hitung eritrosit, Hitung
dengan standar laboratorium trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit,
LED, Masa perdarahan dan Masa pembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa, SGOT, SGPT, Asam
urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida,
Kolesterol total, Kolesterol
HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA,
Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans,
Bacterial vaginosis,
Malaria, Microfilaria dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah,
Widal, VDRL,
HbsAg, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan,
Bau, Volume), pH,
Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton,
Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik
(sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan
Mikroskopik.
2.Ketepatan waktu efektifitas, Tergambarnya Waktu mulai pasien diambil sample sampai
tunggu penyerahan kesinambunga kecepatan dan dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
hasil pelayanan n pelayanan, ketepatan pelayanan kurang/sama dengan 120 menit
laboratorium efisiensi laboratorium
3.Kelengkapan Efektifitas Rekam Medik terisi Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam 24
pengisian rekam lengkap jam setelah selesai pelayanan oleh staf medis dan
medik dalam 24 jam atau perawat (SOAP, KIE, Asuhan keperawatan,
lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi,
resume klinis, surat pemulangan, informed
concent )
4. Pertolongan Keselamatan Persalinan yang Pertolongan persalinan normal (Persalinan
persalinan normal aman di Puskesmas pervaginam) oleh tenaga kesehatan yang terlatih
oleh nakes terlatih APN ( Asuhan Persalinan Normal) dan sesuai
SOP
5.Pelayanan Pemantauan Tersedianya Pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, balita/
konseling gizi pelayanan konseling bayi KEK, Obesitas, Diabetes Melitus, Hipertensi
gizi di Puskesmas serta masalah gizi lainnya di Puskesmas rawat
inap
6.Pelayanan satu Keselamatan Tertanganinya Pelayanan yang dilakukan untuk pasien yang
hari ( one day kasus2 gawat darurat sudah ditegakkan diagnosa secara definitif dan
care ) /persalinan di perlu mendapat tindakan atau perawatan semi
Puskesmas rawat instensif ( observasi) setelah 6 ( enam) jam
inap sampai dengan 24 ( dua puluh empat ) jam
Lampiran 5
KINERJA UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN
TAHUN 2017
Frekuensi Target
Periode PJ
Cara Penghitungan Pengumpul Sumber Data
Analisa 2017 2018 2019 Pelayanan
an Data
Jumlah Peserta terdaftar 1 bulan 1 bulan 150 per 150 per 150 per Catatan rujukan PJ UKP
yang melakukan kontak mil mil mil dalam P-care
dengan Puskesmas dibagi
total jumlah peserta
terdaftar di FKTP per 1000
(seribu). Peserta.
Jumlah peserta yang 1 bulan 1 bulan < 5% < 5% < 5% P-Care. PJ UKP
dirujuk dengan kasus non
spesialistik dibagi jumlah
seluruh peserta yang
dirujuk oleh Puskesmas
dikali 100 %
Catatan kinerja
Puskesmas:
< 5% = 100%
5- 7,5 % =75%
>7,5-10
%=50%
>10-15 %=25%
>15% =
0%
jumlah Peserta Prolanis 1 bulan 1 bulan 50% 50% 50% Aplikasi P-Care.
yang rutin berkunjung
(jumlah peserta JKN yang
terdaftar dalam Prolanis
(per nomor identitas
peserta) dan mendapatkan
pelayanan kesehatan
dalam gedung maupun di
luar gedung. dibagi
jumlah Peserta Prolanis
terdaftar di Puskesmas dan
jaringannya dikali 100%
Jumlah rekam medik rawat 1 bln 3 bulan 100% 100% 100% Register PJ
jalan yang disediakan Pendaftara
dalam waktu kurang dari n
10 menit dibagi jumlah
rekam medik rawat jalan
yang disampling dikali
100%
Jumlah rekam medik rawat 1 bln 3 bulan 100% 100% 100% Register PJ
jalan yang diisi lengkap pendaftara
dibagi jumlah rekam medik n dan poli
rawat jalan dikali 100% umum,
UGD, gigi,
KIA-KB,
MTBS,
rawat inap
Jumlah gigi tetap yang di 1 bulan 3 bulan >1 >1 >1 register gigi PJ
tambal permanen pelayanan
dibandingkan dengan gigi gigi dan
tetap yang dicabut. mulut
Catatan kinerja
Puskesmas:
>1= 100%
0,75 - 1= 75 %,
0,5 - < 0,75= 50 %
0,25 - <0,5= 25
% < 0,25
=0%
Jumlah bumil yang 1 bulan 3 bulan 60% 60% 60% register gigi PJ
mendapat perawatan kes pelayanan
gigi di puskesmas dibagi gigi dan
jumlah bumil yang periksa mulut
di Puskesmas dikali 100%
Jumlah peralatan sarana 1 bln 3 bulan 100% 100% 100% Register gawat PJ
prasarana dan obat darurat pelayanan
emergensi yang tidak gawat
memenuhi standar dibagi darurat
jumlah seluruh peralatan,
sarana prasarana serta obat
emergensi dikali 100%
Jumlah kumulatif item obat 1 bulan 3 bulan 83% 85% 90% data stok obat, PJ
yang tersedia di Puskesmas LPLPO Pelayanan
dibagi jumlah total obat Kefarmasi
indikator dikali 100%
an
Puskesmas
Jumlah % capaian indikator 1 bulan 3 bulan 66% 68% 70% Resep, Laporan PJ
peresepan dibagi jumlah Penggunaan Obat Pelayanan
komponen indikator Kefarmasi
peresepan
an
Puskesmas
Jumlah jenis pelayanan yang 1 bulan 3 Bulan 50% 60% 70% Permenkes 27 PJ unit
tersedia dibagi Jumlah Tahun 2012 tentang Laboratori
standar jenis pelayanan (50) Penyelenggaraan um
dikali 100 % Laboratorium
Puskesmas
Jumlah pasien dengan 1 bulan 3 Bulan 100% 100% 100% Survey,Register PJ unit
waktu tunggu penyerahan Laboratori
hasil pelayanan um
laboratorium < 120 menit
dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%
Jumlah pemeriksaan mutu 1 bulan 3 Bulan 100% 100% 100% Hasil pemeriksaan PJ unit
internal yang memenuhi baku mutu internal Laboratori
standar dibagi jumlah um
pemeriksaan dalam 1 bulan
dikali 100%
Jumlah hari perawatan di 1 bulan 3 Bulan < 40% < 40% < 40% Rekam medik PJ rawat
bagi hasil kali jumlah inap
tempat tidur dengan jumlah
hari perawatan di
Puskesmas rawat inap pada
kurun waktu tertentu
Catatan kinerja
Puskesmas: <40%
= 100% 40-
45% = 75%
>45 -50% = 50%
>50 - 55% = 25%
>55% = 0%
Jumlah visite yang 1 bulan 3 bulan 100% 100% 100% Rekam medik PJ
dilakukan oleh dokter unitrawat
dibagi jumlah hari rawat inap
inap di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
Jumlah rekam medis yang 1 bln 3 bulan 100% 100% 100% Register PJ rawat
lengkap dibagi jumlah Inap
seluruh rekam medis di
pelayanan rawat inap dikali
100%
Jumlah pertolongan 1 bulan 3 Bulan 100% 100% 100% Register Kohort PJ Ruang
persalingan normal oleh persalinan
tenaga kesehatan terlatih & Rawat
dan sesuai SOP dibagi gabung
seluruh persalinan di
Puskesmas dikali 100%
Jumlah konseling gizi 1 bln 3 bulan 80% 80% 80% Rekam medis Petugas
pasien rawat inap gizi
dibandingkan jumlah kasus
yang dirawat di Puskesmas
dikali 100%
Jumlah pelayanan satu hari 1 bulan 3 Bulan 100% 100% 100% Permenkes no 9 PJ Ruang
oleh tenaga kesehatan tentang Klinik persalinan
terlatih dibagi seluruh & UGD
pelayanan gawat darurat Puskesmas
resiko tinggi dan Rawat
persalinan di Puskesmas Inap
rawat inap dikali 100%
5. INDIKATOR KINERJA MUTU PUSKESMAS
TAHUN 2017
Periode
No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara penghitungan
Analisa
1 2 3 4 5
2.5.1 SKM ( Survei Kepuasan Pernyataan puas oleh 1 tahun Jumlah kumulatif hasil
Masyarakat) pelanggan terhadap sekali penilaian kepuasan dari
pelayanan di Puskesmas pasien yang disurvei (dalam
(Permenpan RB no 18 prosen) dibagi Jumlah total
Tahun 2014) pasien yang disurvei ( n
minimal 150) dikali 100%
2.5.2 Survei Kepuasan Pasien Pernyataan puas oleh 3 bulan Jumlah kumulatif hasil
pelanggan terhadap unit untuk penilaian kepuasan dari
pelayanan di Puskesmas survey pasien yang disurvei (dalam
(poli rawat jalan, UGD, koin, 6 prosen) dibagi Jumlah total
Gigi, Lab, Farmasi, Rawat bulan pasien yang disurvei dikali
Inap, poli umum) untuk 100%
survey
dengan
kuesioner
secara
internal
2.5.4 Tidak terjadi hal yang Sasaran Keselamatan Setiap Jumlah pasien dalam satu
membahayakan Pasien meliputi: Tidak bulan bulan dikurangi jumlah
keselamatan pasien adanya kejadian salah sekali kejadian dalam waktu satu
( Sasaran keselamatan identifikasi pasien,Tidak bulan dibagi jumlah pasien
pasien) adanya kesalahan dalam satu bulan dikali 100
pemberian obat high alert/ %
perlu kewaspadaan tinggi,
Tidak adanya kejadian
pasien jatuh, Pencegahan
terjadinya resiko infeksi,
Tidak terjadinya kesalahan
prosedur tindakan medis
dan keperawatan,
Kepatuhan penerapan
komunikasi efektif
4. Tindakan asepsis dan Tindakan asepsis dan Sebulan Jumlah petugas yang
aspirasi sebelum aspirasi yang dilakukan sekali, mematuhi prosedur
menyuntik tenaga medis dan sampling menyuntik dibagi jumlah
paramedis sebelum seluruh petugas yang
menyuntik diamati dikali 100%
5. KIE etika batuk Petugas (medis, non medis, Sebulan Jumlah petugas yang
dan loket) melakukan sekali, melaksanakan SOP KIE
Komunikasi Informasi dan sampling Etika batuk sesuai prosedur
Edukasi (KIE) Etika batuk dibagi jumlah seluruh
sesuai dengan SOP kepada petugas (medis, non medis,
pasien yang batuk dan loket) yang diamati
dikali 100%
6. Pembuangan jarum Pembuangan jarum suntik Sebulan Jumlah jarum suntik yang
suntik memenuhi standar dengan tidak sekali, tidak disarungkan dibagi
menyarungkan tutupnya sampling jumlah jarum suntik yang
kembali dibuang dikali 100%
Lampiran 9
ERJA MUTU PUSKESMAS
HUN 2017
Penanggung Target
Sumber Data Jawab/PJ
Pengumpul Data 2017 2018 2019
6 7 9 10 11
Survei dengan Tim mutu > 80 % > 80 % > 80 %
kuesioner,laporan, analisa Puskesmas
dan RTL
Daftar tilik SOP menyuntik Tim audit internal 100% 100% 100%
Daftar tilik SOP KIE Etika Unit-unit layanan 100% 100% 100%
batuk, rekam medis