Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Nyeri


Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Oktober 2019
Waktu : Jam 13.00 WIB (30 menit)
Penyaji : Ardhia Winda
Tempat : Ruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar

1. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan klien diharapkan
mampu mengetahui dan memahami tentang manajemen nyeri.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit klien diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian nyeri
2. Mengetahui tentang macam-macam nyeri
3. Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri
4. Mengetahui tentang manajemen nyeri
II. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien di ruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo.
III. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah,diskusi, demonstrasi
2. Media : Leaflet

1
VI. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media
1 Pendahuluan - Salam Pembuka  Menjawab salam 5 menit
- Memperkenalkan diri  Mendengarkan
- Menyampaikan topik
& tujuan penyuluhan
2 Kerja 1. Penyampaian Materi  Mendengarkan 5 menit  Leaflet
Menjelaskan tentang: dengan penuh
a. Pengertian Nyeri perhatian
b. Macam-macam nyeri
c. Rentang dan skala
nyeri
2.Mendemonstrasikan  Memperhatikan 7 menit
menegemen nyeri dan menikuti
Menegemen nyeri
3. Tanya Jawab  Bertanya 5 menit
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya

4. Evaluasi  Menjawab 5 menit


Memberikan pentanyaan pertanyaan
tentang:
a. Pengertian nyeri
b. macam-macam nyeri
b. Rentang & skala nyeri
d. Menegemen nyeri  Menjelaskan dan
mempraktekkan
3 Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 3 menit
 Salam Penutup  Menjawab salam

VII. Evaluasi

2
a. Evaluasi Struktural
 Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik
 Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Progam Studi
Profesi Ners
b. Evaluasi Proses
 Peserta
- Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
 Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
c. Evaluasi Hasil
 Tes lisan : di akhir ceramah
 Penilaian

3
Lampiran

NYERI

1. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak
dapat dibagi dengan orang lain
Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang
dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka
(IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun
seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979)
Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor
affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.
Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan
tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu
mengatakannya.

2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan
b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan
Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik

NYERI AKUT NYERI KRONIK

Ringan sampai berat Ringan sampai berat


Respon sistem syaraf Symphatic: Respon sistem syaraf
Parasymphatic:
 Nadi meningkat
 Tanda-tanda vital normal
 Pernafasan meningkat
 Kulit kering, hangat
 Peningkatan tekanan darah

4
 Diaphoresis  Pupil normal atau dilatasi

 Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka jaringan; Penyembuhan berlangsung lama
hilang dengan penyembuhan
Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik
diri
Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan nyeri
tanpa ditanya
Klien memperlihatkan perilaku yang Perilaku nyeri tidak ada
mengindikasikan nyeri: menangis,
menggaruk atau memegang area

3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI


Skala Intensitas Numerik (kunatitatif) Skala Ekpresi (kualitatif)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

Tidak Ringan Hebat Sangat Paling


Ada Hebat Hebat
Sedang

4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral (
IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan

5
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir
menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.
2) Kompres Es dan Panas
 Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi
 Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
3) Distraksi
Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
 Memfokuskan sesuatu selain nyeri
 Persepsi nyeri berkurang
 Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan,
aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :
 Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan,
mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki.
 Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
 Menonton TV atau acara kegemaran
4) Relaksasi
 Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama
 Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
 Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar
 Perlu latihan dulu.
5) Imajinasi Terbimbing
 Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi
kesembuhan.
 Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.
 Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
6
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung : Elemen.

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica
Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta :


EGC.

G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English
University Press, London

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.

Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai