MEDAN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
NAMA : IMAM MUTTAQIN (1111825003)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, adapun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Fisika II.
Makalah ini merangkum materi terkait Sejarah, hukum Coloumb, medan listrik,
fluks listrik, sifat medan listrik, dan juga aplikasi dari medan listrik di kehidupan sehari-
hari. Salah satu contoh penerapan medan listrik adalah generator van de graff yang
sudah sering kita lihat dalam percobaan rambut yang dapat berdiri saat menyentuh
permukaan bola besi.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga. Penulis sadar,
bahwa makalah yang dibuat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, kritik dan
saran sangat diharapkan untuk penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, khususnya terima kasih
kepada Bapak Matsuani S.Pd, M.Pd. yang telah membimbing penulis.
Penulis
Medan listrik adalah gaya listrik persatuan muatan. Karena gaya listrik
mengikuti prinsip superposisi secara vektor, demikian juga yang terjadi pada
medan listrik. Hal ini berarti kuat medan listrik dari beberapa muatan titik adalah
jumlah vektor kuat medan listrik dari masing – masing muatan titik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah penulis ingin mengetahui tentang
konsep dasar medan listrik beserta teori-teori yang terkit dengan medan listrik
beserta penerapan di kehidupan sehari-hari dan juga sebagai tugas mata kuliah
Fisika II yang di ampu oleh Bapak Matsuani, S.Pd,M.Pd.
Inti terdiri dari proton dan neutron. Besar muatan proton dan elektron tepat
sama, tapi jenisnya berlawanan. Atom netral adalah atom yang mempunyai
jumlah proton dan elektron yang sama. Jika atom kelebihan salah satu muatannya,
maka atom akan menjadi bermuatan positif atau negatif yang disebut ion.
Pada benda padat, inti cenderung berada di dekat posisi yang tetap, sementara
elektron bergerak cukup bebas. Pemberian muatan pada benda padat dengan cara
menggosok bisa dijelaskan sebagai perpindahan muatan negatif antara satu
dengan yang lainnya. Ketika penggaris plastik menjadi bermuatan negatif saat
digosokkan ke handuk kertas, perpindahan elektron dari handuk ke penggaris
membuat handuk menjadi bermuatan positif.
Akan tetapi, perhatian orang-orang Yunani kuno tercurah pada filsafat dan
logika, mereka tidak tertarik pada sains eksperimental. Barulah berabad-abad
setelah itu efek gaya tarik ini dipandang sebagai sesuatu yang bukan sihir.
Tidak lama berselang, seorang perwira dari Korps Zeni Angkatan Darat
Perancis, Kolonel Charles Coloumb, melakukan serangkaian percobaan kompleks
dengan menggunakan sebuah neraca puntir, guna mengetahui secara kuantitatif
besarnya gaya yang bekerja pada dua buah objek yang masing-masingnya
memiliki muatan listrik statis. Hasil eksperimen ini telah dikenal sebagai Hukum
Coloumb yang nampak mirip dengan Hukum Gravitasi Newton. Hukum Coloumb
digambarkan pada bentuk persamaan berikut :
Dimana Q1 dan Q2 adalah nilai-nilai dari muatan pada kedua objek, R adalah
jarak antara kedua objek, dan k adalah sebuah konstanta kesebandingan. Apabila
kita menggunakan sistem SI, maka Q dinyatakan dalam satuan Coloumb (C).
Konsistensi dari persamaan dapat dicapai jika k memenuhi :
.................................................(1)
Faktor 4π ini selalu muncul pada bagian pembagi dari persamaan Hukum
Coloumb, namun tidak akan muncul pada persamaan lainnya melainkan
diturunkan dengan konstanta baru ε0 yang disebut dengan permitivitas ruang-
hampa, dan memiliki magnitudo yang dinyatakan dalam Farad/meter sebesar :
....................................................(2)
Bagi yang belum terlalu mengenal sistem SI, satuan-satuan dalam sistem ini
adalah satuan baku yang digunakan dalam bidang Teknik Elekto dan Fisika.
Satuan Newton (N) adalah satuan ukuran gaya, yang setara dengan 0,2248 lb yang
merupakan satuan padanan dalam sistem Inggris. Coloumb adalah sebuah ukuran
muatan yang sangat besar, karena besar muatan listrik terkecil adalah 1,602 x10 -19
C, sehingga muatan negatif sebesar satu Coloumb artinya dengan 6 x1018 buah
elektron.
............................................(3)
...............................(4)
Gambar 2.4 Gaya yang diberikan muatan Q pada sebuah muatan uji
Medan Listrik didefinisikan sebagai gaya pada muatan tes positif. Khususnya
Medan Listrik E di setiap titik pada ruang didefinisikan sebagai gaya F yang
diberikan pada titik tersebut dibagi dengan besar muatan tes, q :
..............................................(5)
.....................................(6)
Atau dalam ε0 (Persamaan 2)
.....................................(7)
Hubungan untuk medan listrik yang disebabkan oleh satu muatan ini juga
disebut Hukum Coloumb. Perhatikan bahwa E tidak bergantung pada q—artinya,
E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan medan, bukan pada nilai
muatan tes q.
Gambar diatas adalah contoh garis-garis medan listrik yang mengelilingi dua
muatan yang berbeda, dimana garis yang meninggalkan +2Q dua kali lipat lebih
banyak dari garis yang memasuki –Q. Kemudian pada Gambar 2.7 kita dapat
melihat medan antara dua plat paralel yang berlawanan muatan. Perhatikan bahwa
garis-garis medan listrik antara kedua plat tersebut mulai dengan arah tegak lurus
terhadap permukan plat logam. Ini dikarenakan muatan tes positif yang diletakkan
diantara kedua plat kan merasakan tolakan yang kuat dari plat positif dan tarikan
yang kuat dari plat negatif. Garis-garis medan antara kedua plat tersebut berjarak
Kita telah mengetahui bahwa distribusi partikel di dalam ruang yang penuh-
sesak oleh muatan-muatan. Kondisi ini dapat direpresentasikan sebagai kerapatan
muatan volume, persis seperti penggambaran kerapatan air 1 g/cm3 meskipun zat
ini sebenarnya terdiri dari partikel atomik dan molekuler.
Pendekatan itu dilakukan untuk mengetahui ketidakteraturan dari jarak
sebuah elektron ke elektron lainnya. Kita melambangkan kerapatan muatan
volume dengan notasi pv, dengan satuan coloumb per meter kubik (C/m3).
Sejumlah kecil muatan ΔQ yang berada di dalam volume berukuran kecil Δv
dapat di hitung melalui rumus :
ΔQ = pv Δv ....................................... (8)
Dan kita dapat mendefinisikan pv secara matematis dengan menerapkan
prosedur pengambilan limit pada persamaan :
..................................... (9)
Muatan total di dalam suatu volume yang berhingga karenanya dapat di
hitung dengan mengintegrasikan kerapatan muatan untuk seluruh volume tersebut.
Sebuah dipol listrik adalah sepasang muatan titik dengan besar yang sama
dan tanda yang berlawanan (muatan q dan –q) yang terpisah sejauh d.
Dengan d sin ǿ adalah jarak tegak lurus di antara garis aksi kedua gaya
tersebut. Hasil kali dari muatan q dan pemisahan d adalah besarnya sebuah
kuantitas yang dinamakan momen dipol listrik, yang dinyatakan oleh p:
Satuan dari p adalah muatan kali jarak (C.m). Sebagai contoh, besarnya
momen dipol listrik sebuah molekul air adalah p = 6,13 x10-30 C.m.
Untuk membandingkn besarnya kedu gaya ini, kit susun rasionya sebagai berikut :
Dari hasil ini, Gaya gravitasi pada kondisi ini dapat diabaikan dibanding gaya
listrik. Nilai yang didapatkan tidak bergantung pada jarak antar partikel.
F1 pada 3
Gaya ini mempunyai komponen x negatif karena q2 ditolak oleh q1, yang
memiliki tanda muatan sama. Maka besarnya F2 pada 3 dapat dihitung dengan
rumus :
F2 pada 3
c. Contoh 3
Titik A berada pada jarak 5 cm dari muatan +10 mikro Coulomb. Besar dan
arah medan listrik pada titik A adalah? … (k = 9 x 109 Nm2C−2, 1 mikro Coulomb
= 10−6 C)
Penyelesaian :
d. Contoh 4
Sebuah dipol listrik bermuatan q = 1,0x10-6 C dan terpisah sejauh 2,0 cm.
Dipol tersebut ditempatkan dalam medan luar yang besarnya 1,0x105N/C
a. Berapa torsi max?
b. Berapa besar kerja yang dilakukan oleh pengaruh luar untuk memutar
ujung dipol dari = 0 menjadi ujung lainnya (180O)?
Penyelesaian :
a. Torsi max didapat pada = 90o
τ = p E sin
= (1.0 x10-6 C) (0.02 m) (1.0x105 N/C) (sin 90o)
= 2.0 x 10-3 N.m
b. Kerja yang dilakukan adalah.selisih tenaga potensial antara 180o dan 0o
e. Contoh 5
3.1 Kesimpulan
1) Listrik statis adalah cikal bakal dari penemuan tentang medan listrik. Pertama
kali di temukan oleh Thales Miletus di zaman Yunani kuno, yang kemudian
dikembangkan oleh Ilmuan salah satunya adalah Charles Coloumb.
2) Hukum Coloumb menyatakan bahwa ―Besarnya gaya tarik-menarik atau
tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan
muatan benda dan berbanding terbalik dengan jarak antara kedua benda
tersebut”. Ini dibuktikan dengan percobaan neraca puntir bemuatan.
3) Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya.
Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb.
4) Garis-garis medan listrik adalah garis khayal yang digambarkan melalui
sebuah daerah ruang sehingga garis singgungnya adalah dalam arah vektor
medan listrik di titik tersebut.
5) Arah garis medan untuk muatan positif adalah keluar dari muatan, sedangkan
muatan negatif adalah menuju muatan.
6) Beberapa penerapan dari medan listrik adalah mesin fotokopi dan Generator
Van der Graff.
3.2 Saran
Dalam makalah ini tidak membahas tentang Medan Listrik secara lebih rinci,
karena terbatasnya pengetahuan penulis. Akan lebih baik jika dilengkapi oleh
Hukum-Hukum yang berkaitan dengan penerapan Medan Listrik
DAFTAR PUSTAKA
Website :
https://www.kamusq.com/2013/12/generator-van-de-graaff-adalah.html (diakses
29 Maret 2019)
http://aan-zahrotul.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-medan-listrik-dan-
medan.html (diakses 29 Maret 2019)