Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan manusia semakin beragam dan meningkat seiring dengan
perkembangan kota yang semakin pesat. Dampak dari beragamnya aktifitas
tersebut dapat menimbulkan pergerakan manusia yang semakin beragam pula,
sehingga diperlukan suatu sistem yang mengatur pergerakan tersebut. Hal ini telah
diatur dalam perundang-undangan tentang sistem transportasi di Indonesia. Moda
transportasi merupakan salah satu moda yang sangat terkait erat dengan kehidupan
masyarakat saat ini yaitu peningkatan taraf kehidupan terutama kesejahteraan
masyarakat yang merupakan efek dari peningkatan pengembangan infrastruktur
dibidang transportasi.
Pertumbuhan perekonomian di kabupaten Lembata yang semakin
meningkat sejak diberlakukan otonomi daerah, kota ini terus-menerus mengalami
peningkatan oleh pendatang dari berbagai daerah. Berdasarkkan data Pemerintah
Kabupaten Lembata, pertumbuhan pendatang di kota ini terus meningkat dilihat
dari jumlah perkembangan transportasi laut. Jumlah penumpang angkutan laut di
pelabuhan Lewoleba pada tahun 2015-2018 selalu mengalami peningkatan yakni
dari 126.700 penumpang hingga 391.128 (Dinas Perhubungan Kabupaten
Lembata,2019). Peningkatan tersebut perlu dibarengi dengan pembangunan
infrastruktur yang memadai, seperti sarana transportasi laut.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 2/3 wilyahnya adalah perairan
maka pelabuhan menjadi salah satu sarana transportasi andalan di negeri ini.
Pelabuhan tak hanya berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang dan naik-turun
penumpang, tetapi juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu
daerah tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah dan pulau.
Pelabuhan lewoleba merupakan pelabuhan yang di kelola oleh Pemerintah
Daerah, pelabuhan ini terletak di kecamatan Nubatukan, kabupaten Lembata.
Kegiatan yang terjadi di pelabuhan lewoleba meliputi aktivitas bongkar muat
barang, naik turun penumpang. Pelabuhan Lewoleba memiliki beberapa fasilitas
diantaranya adalah terminal penumpang, lapangan penumpukan peti kemas,
dermaga, parkiran, kantor pelabuhan, pos jaga dan area komersil. Pelabuhan

1
Lewoleba memiliki dua dermaga yaitu dermaga yang di guanakan untuk kapal
pelni, dan kapal barang dan dermaga yang digunakan untuk kapal penumpang antar
pulau terdekat. Jenis kapal Pelni yang singgah di pelabuhan lewoleba adalah kapal
Umsini dan kapal Siguntang, sedangkan kapal Lembata karya, kapal sinar expres,
kapal sumber mutiara, kapal tri sakti dll, merupakan kapal motor dengan lintasan
Lewoleba, Waiwerang dan Larantuka.
Terminal penumpang pelabuhan di kabupaten Lembata berusaha mencoba
untuk memenuhi semua fungsi tersebut. Namun pada kenyataanya masih kurang
terwujud ketika melihat kondisi terminal penumpang pelabuhan di kabupaten
Lembata saat ini yang tidak teroptimalkan dengan adanya masalah daya tampug
baik penumpang atau barang, sirkulasi pengguna, pengunjung dan kendaraan,
minimnya fasilitas, serta kenyamanan hingga kondisi fisik gedung terminal yang
kurang baik.
Iklim di Kabupaten Lembata merupakan iklim tropis dengan musim
kemarau yang panjang rata-rata 8-9 bulan dan musim hunjan yang relatif singkat
3-4 bulan. (BPS, 2018). Iklim tropis di Kabupaten Lembata ini sangat
mempengaruhi kenyamanan pengguna di terminal penumpang pelabuhan
Lewoleba diantaranya, suhu dalam bangunan dan sekitar bangunan yang panas,
efek silau yang tinggi dan masuk/keluar udara yang kurang lancar serta tidak
adanya pemanfaatan sinar matahari dan air hujan. Arsitektur tropis merupakan
salah satu pendekatan arsitektur yang tanggap terhadap iklim tropis, dimana
mampu memberi kenyaman terhadap pengguna bangunan.
Berdasarkan uraian diatas, maka pengembangan terminal penumpang
pelabuhan tersebut menjadi solusi penyelesaian masalah yang diterapkan, yang
dapat mewadahi kegiatan dan memberi kenyamanan terhadap pengguna terminal
angkutan laut di kabupaten Lembata. Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk
mengambil judul yaitu “Pengembangan Terminal Penumpang Angkutan Laut
Pelabuhan Lewoleba di Kabupaten Lembata dengan Pendekatan Arsitektur
Tropis”.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah :
1. Bagaimana merancang pengembangan terminal penumpang angkutan laut yang
mampu mewadahi aktifitas dan memberikan kenyamanan terhadap para
pengguna terminal penumpang angkutan laut di kabupaten Lembata?
2. Bagaimana merancang pengembangan terminal penumpang angkutan laut
dengan konsep arsitektur tropis di kabupaten Lembata?

1.3 Tujuan
Tujuan dari tulisan ini yaitu :
1. Merancang pengembangan fasilitas terminal penumpang pelabuhan yang
mampu mewadahi aktifitas dan memberikan kenyamanan terhadap pengguna
terminal penumpang di Kabupaten Lembata.
2. Merancang pengembangan terminal penumpang pelabuhan dengan konsep
arsitektur tropis di kabupaten Lembata.

1.4 Sasaran
Sasaran dari tulisan ini adalah:
1. Menganalisis dan membuat konsep dasar pengembangan terminal penumpang
pelabuhan di kabupaten Lembata
2. Membuat rancangan pengembangan terminal penumpang pelabuhan di
kabupaten Lembata dengan pendekatan arsitektur tropis.

1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan melalui tulisan ini adalah:
1.5.1 Akademis
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai pengembangan terminal
penumpang pelabuhan yang dapat mewadahi kegiatan pengguna.
2. Menambah pengetahuan tentang arsitektur tropis.
1.5.2 Umum
1. Menyediakan fasilitas terminal penumpang pelabuhan yang dapat
mewadahi dan menunjang kegiatan pengguna.

3
1.6 Batasan Perancangan
Lingkup perancangan ini dimaksudkan agar fokus perancangan tidak meluas.
Lingkup tersebut adalah:
1. Merancang pengembangan terminal penumpang pelabuhan di kabupaten
Lembata.
2. Mewadahi kegiatan masyarakat Lembata dalam bidang transportasi laut.
3. Aspek perancangan meliputi aspek fungsi, struktur, dan estetika.

4
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, manfaat
dan batasan perancangan serta kerangka berpikir, sistematika penulisan dan
metode perancangan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang terminal penumpang angkutan laut, arsitektur tropis,
serta studi kasus terminal penumpang angkutan laut dan studi kasus tentang
pendekatan arsitektur tropis.
BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
Menjelaskan tentang gambaran umum lokasi perancangan terminal
penumpang angkutan laut mengenai kondisi eksisting, iklim, topografi,
geologi, dan potensi site.
BAB IV. ANALISIS PERANCANGAN
Memuat tentang analisa-analisa tentang kondisi tapak eksisting, tapak
perancangan, sirkulasi, aktivitas, ruang-ruang bangunan, analisa mengenai
bentuk maupun tampilan bangunan, analisa menganai struktur bangunan dan
analisa menganai utilitas dalam maupun luar bangunan
BAB V. KONSEP PERANCANGAN
Meliputi konsep tapak yaitu penzoningan, sirkulasi dalam tapak, konsep
orientasi, konsep bentukan bangunan, konsep struktur bangunan, konsep
utilitas bangunan.
BAB VI. HASIL PERANCANGAN
Meliputi deskripsi desain dan gambar hasil desain berupa 2 dimensi maupun
3 dimensi.

5
1.8 Kerangka Berpikir

Masalah
Bagaimana merancang pengembangan terminal penumpang pelabuhan
yang mampu mewadahi aktifitas dan memberikan kenyamanan
terhadap para pengguna terminal penumpang angkutan laut di
kabupaten Lembata dengan pendekatan arsitektur tropis?
.

Tujuan
Merancang terminal penumpang pelabuhan dengan tema
arsitektur tropis yang mampu mewadahi aktifitas dan
memberikan kenyamanan terhadap pengguna terminal
penumpang di Kabupaten Lembata.

Teori Data

Tinjauan dan studi kasus Tinjau dan studi kasus Jumlah pengguna  Data existing
terminal penumpang pendekatan arsitektur terminal penumpang  Data lokasi
pelabuhan tropis pelabuhan  Perda Rencana Tata Ruang Wilayah.

Analisis
Bangunan:
Tapak Perancangan:
- Zoning
- Orientasi Bangunan
- Pencapaian
- Aktivitas dan Fasilitas
- Orientasi
- Besaran Ruang
- Sirkulasi Tapak
- Gubahan Masa
- Parkiran pada Tapak
- Tampilan
- Klimatologi Tapak
- Struktur
- Topografi
- Sirkulasi dalam
Bangunan
- Drainase Tapak
- Utilitas

Konsep Dasar

Desain

Diagram 1. Kerangka Berpikir

6
1.9 Metode Perancangan
1.9.1 Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan terletak di Kabupaten Lembata, Kecamatan
Nubatukan. Secara astronomis kabupaten Lembata terletak antara 8,04 –
8,40 derajat lintang selatan dan antara 123,57 – 122,38 derajat bujur timur.
Adapun batas-batas kabupaten ini adalah sebagai berikut : Utara dengan
laut Flores, timur dengan kabupaten Alor dan barat dengan kabupaten
Flores Timur.
1.9.2 Pengumpulan dan Kompilasi Data
1. Jenis Data
Dalam proses perancangan Terminal Penumpang Pelabuhan
Lewoleba, maka dibutuhkan data-data yang menunjang. Data-data
berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan secara
langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data
yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu seperti melalui studi
kepustakaan atau dari data-data yang diperoleh dari kantor pemerintah.
Data primer dan data sekunder dapat berupa data kualitatif dan
kuantitatif.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada
tempat penelitian. Data tersebut meliputi data hasil observasi,
dan wawancara dengan informan (instansi pemerintah, tokoh
masyarakat, pelaku usaha pariwisata) untuk mendapatkan
masukan, dimana semuanya akan mendukung hasil penelitian
dan objek perencaan.
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi
kepustakaan. Dengan kata lain data sekunder berupa data
literatur (library search), untuk mendapatkan landasan teori
yang berkaitan dengan penelitian ini, guna memperoleh data-
data penunjangnya.
2. Metode Pengumpulan Data

7
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data-data primer maupun sekunder seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Dalam perancangan ini, metode pengumpulan
data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka.
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan/ peninjauan langsung
pada lokasi perancangan Terminal Penumpang Pelabuhan
Lewoleba ini untuk mendapatkan data-data fisik tapak, kondisi
tapak dan situasi tapak.
b. Wawancara
Dalam perancangan ini, metode pengumpulan data wawancara
dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung
kepada narasumber, yaitu dinas perhubungan di kabupaten
Lembata. Data yang ditargetkan yaitu Jumlah Pengguna dan
jumlah penumpang. Data ini diperlukan sebagai dasar
pertimbangan pemrograman dan kebutuhan ruang.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan bertujuan untuk mendapatkan data-data
bangunan sejenis untuk menjadi perbandingan dan acuan
standarisasi, serta aspek-aspek dalam sebuah perancangan
arsitektur.

1.9.3 Analisis dan sintesis


1. Analisis
Tahap analisis merupakan proses setelah identifikasi fungsi dan
identifikasi lokasi. Analisis berarti menunjukkan detail permasalahan
yang kemudian diuraikan secara terperinci menggunakan metode
analitis deskriptif. Analisis dibagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu analisis
non-fisik dan analisis fisik.
a. Analisis Non-Fisik
Analisis non-fisik bertujuan untuk menguraikan dan
menjabarkan hal-hal yang bersifat non-fisik seperti : analisis

8
fungsi, jenis kegiatan, pelaku kegiatan, sifat kegiatan, dan
ruang.
b. Analisis Fisik
Analisis fisik bertujuan untuk menguraikan dan menjabarkan
hal-hal yang berwujud dan nyata. Analisis fisik meliputi:
- Analisis Tapak, meliputi analisis Perda, analisis potensi,
analisis klimatologi, analisis topografi, analisis
pencapaian, analisis sirkulasi, analisis arah pandang
(view), analisis vegetasi, analisis utilitas, analisis
kebisingan.
- Analisis Bentuk Massa Bangunan.
- Analisis Teknologi Bangunan, meliputi sistem struktur,
material bangunan dan utilitas
2. Sintesis
Sintesis merupakan tahapan penggabungan beberapa alternatif
perancangan yang muncul pada tahap analisis sebelum menghasilkan
konsep dasar perancangan. Alternative dipilih salah satu atau dengan
menggabungkan yang baik yang sesuai dengan standard an batasan
dalam perancangan terminal penumpang angkutan laut. Tahap
sintesis merupakan kelanjutan dari tahap analisis yang juga meliputi :
a. Sintesis Non-Fisik
Sintesis fungsi, sintesis pelaku dan aktifitas serta sintesis
ruang
b. Sintesis fisik
Sintesis tapak, sintesis bentuk, sintesis struktur, sintesis
material dan sintesis utilitas
1.9.4 Tahap Perancangan
1. Tahap Praperancangan
Tahap ini merupakan tahap pendalaman terhadap masalah yang
sudah dirumuskan dengan cara literatur dan persiapan berupa
perijinan penilitian di lokasi dan mencari informasi umum tentang
kondisi eksisting, serta mempersiapkan segala sesuatu yang di
perlukan dalam perancangan.

9
2. Tahapan Pengerjaan Perancangan
Tahapan ini dilakukan pengambilan dan pengumpulan data-data
berupa data-data eksisting, potensi dan masalah, data kebutuhan
sarana dan prasarana serta data-data lain yang diperlukan.
Pengumpulan data primer menggunakan teknik pengumpulan data
meliputi observasi, dan wawancara dengan informan sedangkan
studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh data sekunder.
Rincian pengumpulan data adalah:
- Observasi meliputi pengamatan dan pengambilan foto
kondisi eksisting, potensi dan masalah yang ada pada
lokasi.
- Wawancara dengan informan mengenai seminari yang ada
di Keuskupan Agung Kupang meliputi tingkatan seminari
serta kebutuhannya.
- Studi kepustakaan guna mengumpulkan berbagai literatur
yang meliputi identifikasi kebutuhan sarana, prasarana serta
data penunjang Redesain Biara Santo Yosep Nenuk serta
studi literatur mengenai pendekatan arsitektur simbolisme.
3. Tahapan Analisa
Data yang diperoleh akan disusun dan diolah dengan konsep
menggunakan analisa deskriptif.
4. Tahapan Desain
Berdasarkan hasil dari analisa maka diperoleh konsep. Konsep
bertujuan memberikan wadah pada lokasi perancangan dan
fasilitas-fasilitas pendukung yang dibutuhkan.

10

Anda mungkin juga menyukai

  • Uts Sko 5
    Uts Sko 5
    Dokumen19 halaman
    Uts Sko 5
    Zerghy D-xter
    Belum ada peringkat
  • Bab 444
    Bab 444
    Dokumen8 halaman
    Bab 444
    Zerghy D-xter
    Belum ada peringkat
  • Bab 555edit
    Bab 555edit
    Dokumen12 halaman
    Bab 555edit
    Zerghy D-xter
    Belum ada peringkat
  • Bab 222
    Bab 222
    Dokumen28 halaman
    Bab 222
    Zerghy D-xter
    Belum ada peringkat