Disusun Oleh :
Kelompok 3
Indriyani Widiastuti 319010
Joshua Pangestu 319012
Sarfia Buamona 319018
Sherly Tandibua 319020
Sugiono 319022
Susi Suryani Agustina 319024
Ulpi Pauziah 319026
Caesar Abdald Wirayasa 319082
Raden Hasna Roshifatunnisa 319101
Sundaryani Situmorang 319023
Rahmi Rahmawati 319016
Yoga Adi Pratama 319109
A. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan,di harapkan ibu dapat menjelaskan
tentang ASI Eksklusif dan mempraktekkan cara menyusui yang benar.
B. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien dapat:
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. Peserta dapat menjelaskan kandungan ASI
3. Peserta dapat menjelaskan manfaat ASI
4. Peserta dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
5. Peserta dapat menyebutkan posisi posisi menyusui
6. Peserta dapat menjelaskan tanda bayi cukup ASI
7. Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
8. Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. LCD (Power Point)
G. Pengorganisasian
Penyaji :
Moderator :
Observer :
Notulen :
Fasilitator :
H. Evaluasi Hasil
Sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. Menjelaskan kandungan ASI
3. Menjelaskan manfaat ASI
4. Menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
5. Menyebutkan posisi posisi menyusui
6. Menjelaskan tanda bayi cukup ASI
7. Mempraktekkan cara menyusui yang benar
8. Menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI
LAMPIRAN MATERI
A. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan
sampai sekitar usia 6 bulan.Selama itu bayi tidak diharapkan
mendapatkan tambahan cairan seperti: susu formula, air jeruk, air teh,
madu, air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberi
makanan tambahan seperti : pisang, biscuit, bubur susu, bubur nasi,tim
dsb.
ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan, tanpa
makanan pendamping.Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan makanan
tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur 2
tahun.
2. Kandungan ASI
a. Mengandung nutrient (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
1) Mengandung lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 % ASI
berasal dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada
susu sapi, sehingga bayi yang mendapat ASI mempunyai kadar
kolesterol lebih tinggi. Disamping kolesterol, ASI mengandung
asam lemak esensial : asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat
(omega 3)
2) Mengandung karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalaah laktosa.Manfaat laktosa
mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktosabasilus bifidus.
3) Mengandung protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.Kadar protein sebesar
0,9%, whey sebesar 60%. Didalam ASI terdapat 2 asam
amino,system untuk pertumbuhan somatic dan taurin untuk
pertumbuhan otak.
4) Garam dan mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan
mineral yang rendah.ASI mengandung garam dan mineral lebih
rendah disbanding susu sapi.
5) Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan : yaitu vitamin K, E,
dan J.Vitamin K berfungsi sebagai katalusator dan pembekuan
darah. Sedangkan vitamin E, terutama terdapat dikolostrom.
b. Mengandung zat protektif
1) Mengandung laktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam
asetat.Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat
asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti
bakteri ekoli yang sering menyebabkan diare, sigela dan jamur.
2) Mengandung laktoferin
Merupakan protein yang berikatan dengan zat besi.Dengan
pengikatan zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk
menghambat pertumbuhan kuman yaitu stafilokokus dan ekoli.
3) Mengandung lisosom
Merupakan enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan anti
inflamatori bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk
menyerang ekoli dan sebagian salmonela.
4) Komplemen C3 dan C4
Mempunyai daya opsonik, anafilaktosik dan hemotaktik yang
bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E.
5) Faktor anti streptokokus
Dapat melindungi bayi terhadap infeksi kuman.
6) Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung Ig A, Ig E, Ig M, dan Ig G
yang berfungsi mencegah bakteri pathogen dan enterofirus masuk
dalam mukosa usus.Dalam ASI juga didapatkan antigen terhadap
helicobacter penyebab diare, kadarnya dalam kolostrum tinggi
dan menurun pada usia 1 bulan, kemudian menetap selama
menyusui.
7) Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel.Sebagian besar (90%) sel tersebut
berupa makrofak, yamg berfungsi membunuh dan memfagasitosis
mikroorganisme, membentuk C3 dan C4 lasozim dan laktoferim.
3. Manfaat ASI
a. Bagi Ibu
1) Menyusui merangsang involusi uterus sehingga mencegah
terjadinya perdarahan post partum
2) Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomis
karena tidak perlu membeli, lebih praktis dan tidak merepotkan
3) Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu
dan bayi.
b. Bagi Bayi
1) Mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan
2) Mengandung berbagai zat penolak atau kekebalan tubuh,
immunoglobulin sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit
infeksi
3) Lebih aman karena diberikan secara langsung ke bayi, tidak
terkontaminasi, tercemar dan tetap segar
4) Mengandung beta laktoglobulin sehingga resiko alergi pada bagi
kecil
5) Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi
6) Mudah dicerna karena tidak mengganggu alat pencernaan bayi
7) Dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mental anak.
B. TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR
1. Pengertian
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi
dan Hesti, 2004). Saat memberi ASI usahalan dalam suasana yang
santai dan kondisi ibu dan bayi senyaman mungkin. Selama beberapa
minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali.
Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan
ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara
10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam
sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono,
2008; h. 30)
2. Posisi Menyusui
a. Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu,
posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya
tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada
di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta
lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008; h. 34).
b. Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi
yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan
bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h;
35).
c. Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa
dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan
lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
Benar Salah
Haryono, R & Setianingsih, S. (2014). Manfaat Asi Ekslusif Untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Nirwana, R. (2013). Asi Dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.