STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes Direktur Utama Pengertian Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (UU RI No. 38 th 1999) Tujuan Mengatur bagaimana pelaksanaan kewajiban pembayaran zakat dilaksanakan Dasar Syariah dan 1. QS. Al-Baqarah ayat 267 Kebijakan 2. HR. Samra ; ”Rasulullah memerintahakan kami agar mengeluarkan zakat dari segala yang kita peruntukkan untuk diperjualbelikan” 3. Kebijakan Keuangan dan Akuntansi yang berlaku di RSI Sultan Agung. Prosedur 1. Bendahara RSISA menerima disposisi Direktur berisi perintah untuk mengeluarkan zakat institusi untuk tahun buku tertentu. 2. Bendahara menghitung alokasi zakat institusi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 3. Bendahara mendistribusikan alokasi zakat sesuai dengan ketentuan; a. Untuk alokasi zakat kepada UPZ LAZIS-sa, Bendara RSI-SA menghubungi Bendahara UPZ LAZIS-sa untuk melakukan proses pencairan dana. Pada tahapan ini, berlaku SPO Pengeluaran Kas. b. Untuk alokasi zakat untuk pasien gagal bayar, Bendahara RSI- SA menghubungi Bagian Mobilisasi Dana untuk meminta data pasien gagal bayar yang akan diproses penghapusan piutangnya. 4. Proporsi alokasi pada ke dua penerima dana, menyesuaikan SPO PEMBAYARAN ZAKAT INSTITUSI
Bismillahirrahmanirrahiem
No. Dokumen No Revisi Halaman
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 hal 2 dari 2 Semarang
dengan pendekatan pembulatan, yaitu; apabila proporsi zakat
yang dialokasikan kepada pasien gagal bayar lebih sedikit dari alokasi yang ditetapkan (karena nilai transaksi), maka proporsi yang diterima oleh UPZ LAZIS-sa akan berkurang (sedikit) sebesar kelebihan yang diambil untuk pasien gagal bayar, dan sebaliknya. Unit terkait 1. Direktur 2. Bagian Keuangan 3. Bagian Mobilisasi Dana 4. UPZ LAZIS-sa