Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

26 AGUSTUS 2019

Cinta tanah air

Materi yang disampaikan pada hari ini adalah materi bab pertama yaitu
tentang cinta tanah air. Cinta tanah air berarti sifat rasa memiliki , rela berkorban,
dan tanpa pamrih untuk menjaga tanah air Indonesia. Yang dimaksud dengan tanah
air adalah segala sesuatu yang ada di darat dan di air. Sehubungan dengan materi
tentang cinta tanah air ini apakah kita sudah mencintai tanah air kita Indonesia
tercinta ini.

KOMPONEN TANAH AIR MEMILIKI BEBERAPA MACAM YAITU :

1. MANUSIA : manusia di Indonesia berbagai macam etnis, suku, ras, budaya


dan agama yang berbeda-beda di setiap tempat, daerah, maupun pulau yang
ada diseluruh Indonesia, karena Indonesia memiliki hampir 17.000 pulau
2. HEWAN : hewan-hewan di Indonesia ini smemiliki sangat banyak macam
spesies yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua
(Merauke), dan setiap daerah memiliki hewan asli dari daerah lokal tersebut
seperti Harimau Sumatra, Komodo, NTT dan sebagainya
3. Tumbuhan : di indonesia memliki banyak spesies mulai dari tumbuhan venus,
rafflesia arnoldi, kantong semar dan sebagainya yang ada di negara
indonesia , kita memiliki tumbuhan yang banyak karena letak geografis
indonesia tergolong negara tropis
4. Negara : tanah air dapat ada jika terdapat tatanan hukum yang berlaku,
aparat hukum, dan penegak hukum agar menciptakan suatu negara yang
tentram.

REALITA HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

- Terkadang manusia atau setiap individu sering mementikngkan diri


sendiridaripada oranglain atau sering disebut egois, tidak peduli. Sehingga
terkadang banyak orang yang bersifat tidak peduli terhadap orang lain
atau di sekitarnya maupun di lingkungan masyarakatnya karena merasa tidak
penting dan membuang-buang waktu
- Banyak juga orang Indonesia yang bergantung pada pemerintah sehingga
seluruh hidup rakyatnya dibebankan kepada pemerintah dan jika pemerintah
membiarkan akan banyak pengangguran, demo, dll, dan harapannya kedepan
Indonesia banyak membuka industri kreatif dan bisa membuka lapangan kerja
seluas-luasnya untuk mengurangi jumlah pengangguran.
- Orang indonesia masih banyak juga orang yang tidak taat kepada negara seperti
contoh menerobos lampu merah, menyetir sepeda motor tidak menggunakan
helm, merusak fasilitas umum, tidak membayar pajak, membuang sampah
sembarangan, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung sehingga dapat
meresahkan warga, dan ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk saling
mengingatkan agar bisa menjadi warga negara yang baik.
- Tidak peduli terhadap lingkungan juga menjadi masalah berkepanjangan di
Indonesia. Orang banyak membuang sampah sembarangan, membuang
sampah di sungai, membuang putung rokok sembarangan , menebang hutan
secara liar, memburu ikan dengan bahan peledak/racun, itu akan merusak
keseimbangan ekosistem di Indonesia. Ini kita harus menjaga lingkungan kita
dan di sekitar manapun agar lingkungan menjadi nyaman dan tenteram

 Bagaimana cara mencintai Tanah air

Mencintai tanah air memiliki banyak sekali cara untuk dilakukan seperti adanya
saling memiliki baikdengan saksama lingkungan sehingga dengan orang lain
pun merasa nyaman dan aman lingkungan pun terjaga kelestariannya, selalu
berpikir positif saja karena perilaku yang ada belum tentu apa yang dilakukan
oleh orang lain tersebut negatif, bisa saja kita melihatnya negatif tapi
perbuatannya baik.

Saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di Indonesia adalah


salah satu cara untuk mencintai tanah air karena degan adanya perbedaan kita
saling melelngkapi satu dengan yang lainnya tanpa ada rasa saling membeda-
bedakan. Jika kita menerapkan seperti itu maka Indonesia akan menjadi negara
yang kuat dan kokoh persatuannya.

Selain itu masih banyak cara lian untuk mencintai tanah air seperti
menggunakan produk dalam negeri, membeli produk dalam negeri, melakukan
kegiatan yang mengharumkan nama bangsa seperti menang di kejuaraan
olimpiade,mentaati peraturan, menghormati bendera NKRI dan lagu
kebangsaan,melestarikan budaya Indonesia agara tidak di kalim oleh negara
lain atau tentangga, menyukseskan program wajib belajar sebagai salah satu
program pemerintah, memakai pakaian khas indonesia seperti batik, atau baju
adat di daerah tersebut pada saat acara kegiatan warga. Bersikaplah kritis,
semakin kritis menunjukkan semakin besar cinta dan kepedulian kita pada
negara kita. Tapi jangan menjelek-jelekkan negara kita di media sosial atau
ketika bertemu orang asing karena kritis itu beda dengan menjelek-jelekkan.

Sebagai masyaraka,kita juga harus pandai dalam memilah-milah mana yang


pantas untuk diterima dan yanhg tidak pantas untuk kita terima. Banyak cara
yang dapat kita lakukan untuk mencintai tanah air Indonesia, diantaranya
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Dan yang paling penting adalah teruslah berkarya sesuai dengan bidang kita
masing-masing. Itu adalah bentuk nyata dari cinta kita terhadap tanah air kita.
PERTEMUAN KE-2

Kekuatan dan penguasaan teknologi penting dalam menentukan martabat suatu


bangsa. Meskipun demikian, hal tersebut bukan variable tunggal; penguasaan
teknologi yang biasanya setara dengan kekuatan ekonomi suatu bangsa akan
menyebabkan terjadinya kemerosotan suatu bangsa jika tidak disertai dengan
kualitas moralitas dan identitas kebangsaannya. Bangsa yang memiliki etika dan
moralitas yang tinggi akan dihormati oleh bangsa yang lain

Penghormatan merupakan bagian penting dalam pergaulan, bahkan


pergaulan antarbangsa di dunia. Bangsa-bangsa yang menghormati bangsa lain
akan menempatkan dirinya dalam relasi yang setara, tidak ingin merendahkan atau
menguasai bangsa itu. Bangsa yang dihormati oleh bangsa yang lain menunjukkan
bahwa bangsa itu adalah bangsa yang bermartabat.

Bangsa yang bermartabat menunjukkan bangsa yang mampu menjadi dirinya


sendiri. Tidak akan menjadi bangsa yang bermartabat jika ia bangsa itu terombang-
ambing dalam keiginan bangsa yang lain. Itulah sebabnya penting bagi suatu
bangsa untuk menjadi dirinya sendiri. Setiap bangsa penting untuk memiliki identitas
dirinya sendiri. Identitas diri bangsa menggambarkan kepemilikan sejumlah simbol,
ciri-ciri, dan penanda yang khas mencerminkan jati diri suatu bangsa.

Jati diri suatu bangsa adalah identitas nasional. Identitas nasional merupakan
identitas sosial yang bersifat khusus yang dimiliki oleh suatu bangsa (Gibson, 2003;
Muller-Peters, 1998). Identitas adalah sifat khas suatu negara yang menegara dilihat
secara keseluruhan ditentukan oleh faktor falsafah dan ideologi, wilayah, penduduk,
sejarah, sistem politik, dan tujuan nasionalnya (Astawa, 2011:4). Identitas nasional
yang mencerminkan Keindonesiaan menciptakan identitas keIndonesiaan, bukan
etnis masing-masing.

Keindonesiaan berarti harus mengedepankan negosiasi untuk


mengkonstruksi identitas yang cair, sebuah identitas yang meng-“atas”-i kekentalan
golongan, etnis, dan agama (Lefaan, 2011:47). Asshiddigie (2011:1) mengemukakan
keindonesiaan mengandung muatan kebersamaan dan muatan perasaan
kebangsaan yang mengatasi kebhinnekaan dalam ruang hidup di atas tanah dan air
nusantara dalam satu kesatuan barisan berhadapan dengan dunia luar, dengan
bangsa-bangsa dan negara-negara lain dalam dinamika pergaulan regional dan
global. Spirit kebersamaan dan perasaan sebangsa dan setanah-air itulah yang
disebut Indonesia dan ke-Indonesiaan.

Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam
upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar
kelompok. Menurut Tajfel (1978), social identity (identitas sosial) adalah bagian
dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang
keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan
emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan,
rasa peduli, dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu
(Tajfel & Turner, 1979). Produk dari identitas individual yang dilekatkan secara
khusus dalam identitas sosial suatu bangsa disebut Identitas nasional. Kelekatan
individu terhadap bangsa dan negaranya ini diekspresikan melalui nasionalisme,
loyalitas, kecintaan, kebanggaan, dan perlindungan terhadap bangsa dan negaranya
(Davidov, 2009).

Individu sangat penting dalam suatu negara. Faktor terpenting dari adanya
individu sebagai bagian dari suatu bangsa adalah kehendak bersama yang disebut
dengan nasionalisme (Warka, 2011:9). Lebih lanjut Warka mengemukakan bahwa
dalam semangat sebagai suatu bangsa itu, mencakup cita-cita: (1) untuk mencapai
kesatuan nasional, (2) untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan sepenuhnya
dan campur tangan bangsa asing, (3) untuk mandiri, unggul, individualitas, keaslian,
dan keikhlasan, dan (4) untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa yang lain.
Nasionalisme mengekpresikan perasaan sebagai suatu nasion; rasa dalam satu
ikatan kebangsaan. Nasionalisme merujuk pada sekelompok keyakinan mengenai
bangsa (Grosby, 2005:8). Nasionalisme Indonesia mengekspresikan perasaan
sebagai bangsa Indonesia; perasaan dengan identitas sebagai bangsa Indonesia.

Dalam rangka menjaga jati dirinya, penting bagi suatu bangsa untuk dapat
menjaga simbol-simbol penting bangsanya. Komitmen individu sebagai suatu
bangsa dalam menjaga simbol-simbol itu menandakan kekuatan nilai-nilai itu berlaku
pada suatu bangsa. Sebaliknya, semakin lemah nilai-nilai itu berlaku pada suatu
bangsa menunjukkan bahwa komitmen individu bangsa itu untuk menjaga nilai-nilai
tersebut mulai lemah. Jika kondisi seperti ini terjadi terus-menerus, maka sangat
mungkin bangsa tersebut akan kehilangan identitas dirinya atau jati dirinya sebagai
suatu bangsa.

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, bendera


merah putih, lagu Indonesia Raya, Burung Garuda Pancasila, dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika adalah ciri-ciri yang menandai identitas Indonesia. Identitas
keindonesiaan ini penting untuk dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan. Karena
itu, jika ada masyarakat yang skeptic atau menganggap Pancasila tidak relevan lagi
bagi kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai alat legitimasi dan ekspresi
Orde Baru, maka harus disadari bahwa jika hal tersebut dibiarkan terus terjadi akan
dapat menyebabkan terkikisnya nilai-nilai itu dalam kehidupan.
PERTEMUAN KE -3

Hakekat bangsa dan Negara serta proses integrasi nasional

Konsep bangsa memiliki dua pengertian yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis
dan antropologis dan bangsa dalam politis.

 Bangsa dalam arti sosiologis antropologis


Bangsa dalam pengertian sosiologis antroplogis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan
hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama,dan adat istiadat.
 Bangsa dalam arti politis
Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu
daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai
suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam.

Pengertian Negara menurut kamus besar bahasa Indonesia, Negara mempunyai


dua pengertian. Pertama, Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah ditaati rakyatnya. Kedua, Negara adalah
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyaisatu kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

 Unsur-unsur Negara
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur Negara sebagai berikut :
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah yang berdaulat

Jika unsur-unsur Negara tersebut terpenuhi maka Negara tersebut berhak diakui
oleh Negara lain.

 Fungsi dan tujuan Negara


Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
Negara bisa dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi
kekuasaan yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya

Menurut Montesque Negara memiliki 3 fungsi yaitu :

1. Fungsi legislative ( membuat undang-undang)


2. Fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang)
3. Fungsi Yudikatif (mengawasi agar semua peraturan ditaati)

Ketiga fungsi ini popular dengan sebutan “TRIAS POLITICA”


INTEGRASI NASIONAL

Negara Indonesia menganut faham nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu


faham yang mengajarkan bangsa yang bernergara yang dibangun dari masyarakat
yang majemuk,dan warganya tersebut sungguh-sungguh bertekad untuk
membangun masa depan secara bersama, dengan terlepas dari berbagai
perbedaan ras, agama, etnik, suku atau misalnya, dari ikatan kesetiaan yang
melekat sejak lahir terhadap suku di daerah kelahirannya. Suatu Negara akan
berfungsi dengan baik apabila memiliki dukungan ideology nasionalisme, danjuga
tidak kalah pentingnya adalah dukungan demokrasi.

Nasionalisme dibangun dari semangat rakyat untuk bersat, sedangkan demokrasi


menjamin jati diri rakyat, penghormatan , dan perlindunganya. Dalam hal ini
keikutsertaan dalam kehidupan bernegara diwajibkan, sehingga semangat
nasionalisme dan demokrasi dapat dibangun dengan baik yang diharapkan akan
tercipta suatu stabilitas nasional yang tangguh, sekalipun dalam negara demokrasi
berbagai kepentingan tidak akan hilang tetapi dapat ditekan atau larut dalam
organisasi politik yang ada.

Semua itu dapat tercapai apabila pemeritahan itu baik, seperti menegakkan
keadilan dalam mengalokasikan sumber daya nasional, baik antar sektor maupun
wilayah, sehingga etnik diperlakukan dengan adil, dapat hidup dengan tenang,aman,
serta dapat melaksanakan sleuruh kegiatankehidupan sosial yang baik.

Tetapi sebaliknya bila pemerintah mengalami kemunduran dalam kinerjanya,


maka masing-masing golongan yang ada dalam masyarakat akan berjuang untuk
memperoleh ha, serta akan memenuhi aspirasi sebagai kepentingan yang sah,
maka demikian akan timbul kebangkitan etnik, dan lebih jauhnya lagi akan suatu
gejolak di masyarakat.
PERTEMUAN KE 4

UUD 45 (PERIODE PERTAMA 18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949)

HAL-HAL POKOK YANG DIATUR DALAM UUD 45:

1. Bentuk Negara adalah kesatuan, artinya hanya ada satu kedaulatan dalam
Negara yang dikendalikan oleh Pemerintahan Pusat.
2. Bentuk pemerintahan adalah Republik, artinya Kepala Negara dipilih untuk
masa jabatan tertetu.
3. Sistem Kabinet adalah Presidensial artinya menteri bertanggung jawab
kepada presiden.
4. Lembaga Negara terdiri dari MPR, DPR Presiden, Dewan Pertimbangan
Agung, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), MA (Lembaga Tinggi Negara).
SISTEMATIKA KONSTITUSI UUD 45:

1. Pembukaan terdiri dari 4 alenia


2. Batang tubuh terdiri dari 16 BAB 37 pasal. 4 pasal aturan peralihan dan 2
ayat aturan tambahan
3. Penjelasan terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan dari pasal demi
pasal
KONSTITUSI RIS (PERIODE 27 DESEMBER 1949- 17 AGUSTUS 1950)

Konstitusi RIS ditetapkan dengan Keputusan Presiden RIS No 48 tanggal 31 Januari


1950. Diundangkan dalam Lembaran Negara No. 3 pada tanggal 6 Februari 1950.

 Lama periode : 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950


 Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
 Bentuk Pemerintahan : Republik
 Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
 Konstitusi : Konstitusi RIS
 Presiden & Wapres : Ir.Soekarno = Presiden RIS (27 Desember 1949
–17 Agustus 1950)

UUD 45 (Periode Kedua 5 Juli 1959-1999)


Pada saat itu Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satunya
kembali ke UUD 1945 yang berlaku pada masa awal Proklamasi tanpa ada
perubahan, sehingga sistematika dan hal-hal pokok yang diatur didalamnya tetap
sama.

SISTEM PEMERINTAHAN PERIODE (ORDE LAMA):

 Bentuk Negara : Kesatuan


 Bentuk Pemerintahan : Republik
 Sistem Pemerintahan : Presidensial.
 Konstitusi : UUD 1945
 Presiden & Wakil Presiden : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta
SISTEM PEMERINTAHAN PERIODE (ORDE BARU):

 Bentuk Negara : Kesatuan


 Bentuk Pemerintahan : Republik
 Sistem Pemerintahan : Presidensial
 Konstitusi : UUD 1945
 Presiden : Soeharto

Kedua masa tersebut menggunakan naskah yang sama tetapi dalam


pelaksanaannya terdapat perbedaan yang berdampak pada penyalenggaraan
pemerintah. Pada masa orde baru juga banyak penyimpangan-penyimpangan yang
mengakibatkan ketidakstabilan pemerintahan dan keterpurukan terjadi hingga ke
pemerintahan saat itu yang dipegang Soeharto dan mengundurkan diri pada tahun
1998.

UUD 45 AMANDEMEN (Berlaku 19 Oktober 1999- Sampai Sekarang)


Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang salah satunya menuntut
amandemen UUD 45. Maka UUD 45 yang digunakan sampai sekarang mengalami
4 kali perubahan.

 Lama periode : 21 Mei 1999 – sekarang


 Bentuk Negara : Kesatuan
 Bentuk Pemerintahan : Republik
 Sistem Pemerintahan : Presidensial
 Konstitusi : UUD 1945

POKOK-POKOK SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA RI MENURUT UUD 45


AMANDEMEN:
1. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk republik.
2. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
3. Negara Indonesia adalah Negara Hukum
4. MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu
5. Presiden memegang kekuasaan menurut UUD 45.
6. Pemilu dilaksanakan untuk memilih DPR, DPD, Presiden dan Wakilnya serta
DPRD.
7. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
8. BPK merupakan lembaga yang bebas mandiri yang berwenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
9. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka yang dipegang
oleh Mahkamah Agung.
SISTEMATIKA UUD 45 AMANDEMEN TERDIRI DARI:

1. Pembukaan terdiri dari 4 alenia


2. Pasal-pasal
PERTEMUAN KE-5

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi
mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak
dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,
syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa
negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk
bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini
kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak
dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang
selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia :


– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya


dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi

meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta

perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :


– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain


– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
PERTEMUAN KE-6

PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA


Indonesia adalah suatu Negara hukum berdasarkan Pancasila, dibuktikan
dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Perubahan ke-4 bahwa : Negara Indonesia adalah
Negara hukum.Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai
atau menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat baik itu
usaha pencegahan maupun pemberantasan atau penindakan setelah terjadinya
pelanggaran hukum, dengan perkataan lain baik secara preventif maupun represif.
Tugas utama penegakan hukum, adalah untuk mewujudkan keadilan,

Karena itu agar hukum dapat ditegakkan maka perlu pemahaman hukum
bahwa sesungguhnya hukum itu tidak lain adalah sebuah pilihan keputusan,
sehingga apabila salah memilih keputusan dalam sikap dan prilaku nyata, maka
berpengaruh buruk terhadap penampakan hukum di Indonesia.

Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau


berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau
menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat baik itu
merupakan usaha pencegahan maupun pemberantasan atau penindakan setelah
terjadinya pelanggaran hukum Penegakan hukum tidak boleh ditawar-tawar karena
tugas utama penegakan hukum adalah mewujudkan keadilan.

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Fungsi utama pancasila yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Untuk memberikan kesepahaman tentang Pancasila sebagai sumber hukum negara,
maka kita menggunakan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, terpaparkan dengan jelas pada pasal 2 yang
menyatakan Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum Negara.
Kemudian penjelasan tersebut menyatakan, bahwa penempatan Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar
filosofis negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum

Pembangunan hukum bukan hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis, asas


yang terkandung dalam Negara hukum, tetapi juga mempertimbangkan realitas
penegakan dan kesadaran hukum masyarakat. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Kehidupan Beragama. Salah satu syarat sebelum terwujudnya
masyarakat modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang
menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa. Pancasila Dan Sistem Hukum
Nasional Setelah dapat mengintegrasikan seluruh sila-sila Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh dan bergerak dinamis dalam suatu arus pemikiran yang bukan
hanya mencakup sistem nilai tetapi juga dimensi kelembagaannya dengan
menegaskan bahwa Sila Keadilan Sosial setidak-tidaknya merupakan standar yang
digunakan untuk mengukur, kalaulah tidak merupakan nilai inti untuk menguji
terwujud tidaknya Pancasila sebagai Dasar Negara tantangan berikutnya adalah
menjawab pertanyaan bagaimana menjabarkannya ke dalam sistem kenegaraan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PERTERMUAN KE-7

HAK ASASI MANUSIA

Pengertian HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam
kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan
diakui oleh orang lain.

HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing-masing kata
tersebut memiliki makna. kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau
kekuasaan atas sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan
mendasar. Jadi, pengertian HAM secara singkat adalah suatu hal yang mendasar
dan utama yang dimiliki oleh manusia.

Hak Asasi Manusia memiliki cirri khusus yang tidak terdapat pada jenis hak lainnya.
Berikut ini adalah ciri khusus Hak Asasi Manusia :

1. HAM tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak semua


orang, baik itu hak sipil,hak politik, hak ekonomi, hak sosial, dan hak budaya.
2. HAM tidak dapat dicabut, dihilangkan, atau diserahkan.
3. HAM bersifat hakik, yaitu hak yang sudah ada sejak manusia lahir ke dunia.
4. HAM sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa
memandang status, suku, gender, dan perbedaan lainnya.

Undang-Undang Tentang HAM :

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang Hak


Asasi Manusia yang diatur dalam pasal 28A hingga 28J. Adapun penjelasan
singkat mengenai Undang-Undang HAM adalah sebagai berikut:

1. Pasal 28A Mengatur Tentang Hak Hidup

2. Pasal 28B Mengatur Tentang Hak Berkeluarga

3. Pasal 28C Mengatur Tentang Hak Memperoleh Pendidikan

4. Pasal 28D Mengatur Tentang Kepastian Hukum

5. Pasal 28E Mengatur Tentang Kebebasan Beragama

6. Pasal 28F Mengatur Tentang Komunikasi dan Informasi

7. Pasal 28G Mengatur Hak Perlindungan Diri

8. Pasal 28h Mengatur Tentang Kesejahteraan dan Jaminan Sosial

9. Pasal 28I Mengatur Hak-Hak Basic Asasi Manusia


10. Pasal 28J Mengatur Tentang Penghormatan HAM

Pelanggaran HAM di Indonesia

Walaupun pengertian HAM sudah dijelaskan dalam UUD 1945, namun pada
pelaksanaannya masih terjadi pelanggaran. Dalam perjalanan sejarah Indonesia terdapat
banyak pelanggaran HAM yang terjadi di berbagai pelosok nusantara.

Berikut ini adalah beberapa contoh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia:

1. Peristiwa pembantaian di Rawagede 1945


2. Peristiwa tragedi pembantaian massal PKI – 1965-1966
3. Peristiwa Tanjung Priok 1984
4. Peristiwa penembak misterius (Petrus) tahun 1982-1985
5. Peristiwa Santa Cruz – 1991
6. Pembunuhan aktivis buruh wanita, Marsinah tahun 1993
7. Penganiayaan wartawan bernama Udin – 1996
8. Peristiwa Semanggi dan kerusuhan Mei tahun 1998
9. Tragedi Trisakti – 1998
10. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi – 1998
11. Peristiwa Wamena berdarah pada April 2003
12. Kasus Bulukumba tahun 2003
13. Peristiwa Abepura Papua – 2003
14. Pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib – 2004

Anda mungkin juga menyukai