26 AGUSTUS 2019
Materi yang disampaikan pada hari ini adalah materi bab pertama yaitu
tentang cinta tanah air. Cinta tanah air berarti sifat rasa memiliki , rela berkorban,
dan tanpa pamrih untuk menjaga tanah air Indonesia. Yang dimaksud dengan tanah
air adalah segala sesuatu yang ada di darat dan di air. Sehubungan dengan materi
tentang cinta tanah air ini apakah kita sudah mencintai tanah air kita Indonesia
tercinta ini.
Mencintai tanah air memiliki banyak sekali cara untuk dilakukan seperti adanya
saling memiliki baikdengan saksama lingkungan sehingga dengan orang lain
pun merasa nyaman dan aman lingkungan pun terjaga kelestariannya, selalu
berpikir positif saja karena perilaku yang ada belum tentu apa yang dilakukan
oleh orang lain tersebut negatif, bisa saja kita melihatnya negatif tapi
perbuatannya baik.
Selain itu masih banyak cara lian untuk mencintai tanah air seperti
menggunakan produk dalam negeri, membeli produk dalam negeri, melakukan
kegiatan yang mengharumkan nama bangsa seperti menang di kejuaraan
olimpiade,mentaati peraturan, menghormati bendera NKRI dan lagu
kebangsaan,melestarikan budaya Indonesia agara tidak di kalim oleh negara
lain atau tentangga, menyukseskan program wajib belajar sebagai salah satu
program pemerintah, memakai pakaian khas indonesia seperti batik, atau baju
adat di daerah tersebut pada saat acara kegiatan warga. Bersikaplah kritis,
semakin kritis menunjukkan semakin besar cinta dan kepedulian kita pada
negara kita. Tapi jangan menjelek-jelekkan negara kita di media sosial atau
ketika bertemu orang asing karena kritis itu beda dengan menjelek-jelekkan.
Dan yang paling penting adalah teruslah berkarya sesuai dengan bidang kita
masing-masing. Itu adalah bentuk nyata dari cinta kita terhadap tanah air kita.
PERTEMUAN KE-2
Jati diri suatu bangsa adalah identitas nasional. Identitas nasional merupakan
identitas sosial yang bersifat khusus yang dimiliki oleh suatu bangsa (Gibson, 2003;
Muller-Peters, 1998). Identitas adalah sifat khas suatu negara yang menegara dilihat
secara keseluruhan ditentukan oleh faktor falsafah dan ideologi, wilayah, penduduk,
sejarah, sistem politik, dan tujuan nasionalnya (Astawa, 2011:4). Identitas nasional
yang mencerminkan Keindonesiaan menciptakan identitas keIndonesiaan, bukan
etnis masing-masing.
Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam
upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar
kelompok. Menurut Tajfel (1978), social identity (identitas sosial) adalah bagian
dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang
keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan
emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan,
rasa peduli, dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu
(Tajfel & Turner, 1979). Produk dari identitas individual yang dilekatkan secara
khusus dalam identitas sosial suatu bangsa disebut Identitas nasional. Kelekatan
individu terhadap bangsa dan negaranya ini diekspresikan melalui nasionalisme,
loyalitas, kecintaan, kebanggaan, dan perlindungan terhadap bangsa dan negaranya
(Davidov, 2009).
Individu sangat penting dalam suatu negara. Faktor terpenting dari adanya
individu sebagai bagian dari suatu bangsa adalah kehendak bersama yang disebut
dengan nasionalisme (Warka, 2011:9). Lebih lanjut Warka mengemukakan bahwa
dalam semangat sebagai suatu bangsa itu, mencakup cita-cita: (1) untuk mencapai
kesatuan nasional, (2) untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan sepenuhnya
dan campur tangan bangsa asing, (3) untuk mandiri, unggul, individualitas, keaslian,
dan keikhlasan, dan (4) untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa yang lain.
Nasionalisme mengekpresikan perasaan sebagai suatu nasion; rasa dalam satu
ikatan kebangsaan. Nasionalisme merujuk pada sekelompok keyakinan mengenai
bangsa (Grosby, 2005:8). Nasionalisme Indonesia mengekspresikan perasaan
sebagai bangsa Indonesia; perasaan dengan identitas sebagai bangsa Indonesia.
Dalam rangka menjaga jati dirinya, penting bagi suatu bangsa untuk dapat
menjaga simbol-simbol penting bangsanya. Komitmen individu sebagai suatu
bangsa dalam menjaga simbol-simbol itu menandakan kekuatan nilai-nilai itu berlaku
pada suatu bangsa. Sebaliknya, semakin lemah nilai-nilai itu berlaku pada suatu
bangsa menunjukkan bahwa komitmen individu bangsa itu untuk menjaga nilai-nilai
tersebut mulai lemah. Jika kondisi seperti ini terjadi terus-menerus, maka sangat
mungkin bangsa tersebut akan kehilangan identitas dirinya atau jati dirinya sebagai
suatu bangsa.
Konsep bangsa memiliki dua pengertian yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis
dan antropologis dan bangsa dalam politis.
Unsur-unsur Negara
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur Negara sebagai berikut :
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah yang berdaulat
Jika unsur-unsur Negara tersebut terpenuhi maka Negara tersebut berhak diakui
oleh Negara lain.
Semua itu dapat tercapai apabila pemeritahan itu baik, seperti menegakkan
keadilan dalam mengalokasikan sumber daya nasional, baik antar sektor maupun
wilayah, sehingga etnik diperlakukan dengan adil, dapat hidup dengan tenang,aman,
serta dapat melaksanakan sleuruh kegiatankehidupan sosial yang baik.
1. Bentuk Negara adalah kesatuan, artinya hanya ada satu kedaulatan dalam
Negara yang dikendalikan oleh Pemerintahan Pusat.
2. Bentuk pemerintahan adalah Republik, artinya Kepala Negara dipilih untuk
masa jabatan tertetu.
3. Sistem Kabinet adalah Presidensial artinya menteri bertanggung jawab
kepada presiden.
4. Lembaga Negara terdiri dari MPR, DPR Presiden, Dewan Pertimbangan
Agung, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), MA (Lembaga Tinggi Negara).
SISTEMATIKA KONSTITUSI UUD 45:
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi
mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak
dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,
syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa
negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk
bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini
kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak
dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang
selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
PERTEMUAN KE-6
Karena itu agar hukum dapat ditegakkan maka perlu pemahaman hukum
bahwa sesungguhnya hukum itu tidak lain adalah sebuah pilihan keputusan,
sehingga apabila salah memilih keputusan dalam sikap dan prilaku nyata, maka
berpengaruh buruk terhadap penampakan hukum di Indonesia.
Fungsi utama pancasila yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Untuk memberikan kesepahaman tentang Pancasila sebagai sumber hukum negara,
maka kita menggunakan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, terpaparkan dengan jelas pada pasal 2 yang
menyatakan Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum Negara.
Kemudian penjelasan tersebut menyatakan, bahwa penempatan Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar
filosofis negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum
Pengertian HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam
kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan
diakui oleh orang lain.
HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing-masing kata
tersebut memiliki makna. kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau
kekuasaan atas sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan
mendasar. Jadi, pengertian HAM secara singkat adalah suatu hal yang mendasar
dan utama yang dimiliki oleh manusia.
Hak Asasi Manusia memiliki cirri khusus yang tidak terdapat pada jenis hak lainnya.
Berikut ini adalah ciri khusus Hak Asasi Manusia :
Walaupun pengertian HAM sudah dijelaskan dalam UUD 1945, namun pada
pelaksanaannya masih terjadi pelanggaran. Dalam perjalanan sejarah Indonesia terdapat
banyak pelanggaran HAM yang terjadi di berbagai pelosok nusantara.
Berikut ini adalah beberapa contoh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia: