Bhayangkara dengan
membawa surat permintaan visum dari kepolisian tanpa didampingi penyidik
karena mengaku ditampar suaminya di pipi kanan. Dokter Tukul, dokter IGD RS.
Bhayangkara melakukan pemeriksaan fisik kepada Ny. Susi dan mencatat di rekam
medis.
a. Apa makna Ny. Susi datang ke RS. Bhayangkara dengan membawa surat
permintaan surat permintaan visum dari kepolisian tanpa didampingi penyidik ?
Jawab : aku dak jawab ini wkwk
2. Pengisian formulir dilakukan secara jelas atau tugas ( pemeriksaan luar atau
dalam keduanya ) dan dilengkapi dengan keadaan pada saat ditemukan.
f. Apa saja jenis jenis visum dan termasuk kedalam visum apakah
dalam kasus ini?
Jawab : Menurut Afandi (2010), jenis – jenis visum, yaitu :
A. Pada orang hidup
(1) visum seketika, adalah visum yang dibuat seketika oleh karena korban
tidak memerlukan tindakan khusus atau perwatan dengan perkataan lain
korban mengalami luka-luka ringan.
(2) Visum sementara, adalah visum yang dibuat untuk sementara
berhubungan korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan.
Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada
waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum
akhir menyusul kemudian, belum ada kesimpulan
(3) Visum lanjutan, adalah visum yang dibuat setelah berakhir masa
perawatan dan korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya
telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan. Visum tersebut
dapat lebih dari suatu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit
yang merawat korban, kesimpulan apakah pasien masih hidup atau sudah
mati
(5) Visum psikiatrik, adalah visum yang dilakukan kepada seseorang dengan
alibi Gila karena telah melakukan kejahatan.
(1) Pemeriksaan luar, dapat diminta oleh penyidk tanpa pemeriksaan dalam
atau otopsi berdasarkan KUHAP pasal 133
(2) Pemeriksaan luar dan dalam, jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
ayat 1 dalam hal ini sangat diperlukan dimana untuk keperluan
pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban
i. Apa makna dokter IGD RS. Bhayangkara melakukan pemeriksaan fisik kepada
Ny. Susi dan mencatat di rekam medis ?
Jawab : Maknanya adalah dokter Tukul mencatat kronologis kegiatan dan
percakapan yang dilakukan selama melakukan pemeriksaan visum Ny. Susi dan
rekam medis tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti.
3. Social Users
a. Public health agencies
1. Untuk kepentingan survey epidemiologi
b. Medical and social researchers
1. Untuk menyelidiki pola penyakit, pengaruh penyakit terhadap
kehidupan sehari-hari, termasuk kesehatan kerja dan keamanan.
c. Rehabilitation and social welfare programs
1. Untuk menentukan jenis program rehabilitasi yang spesifik melalui
pengkajian data
2. Untuk mengembangkan program rehabilitasi dan latihan bagi
penderita cacat, retardasi mental, dan penyalahgunaan obat
d. Employers
1. Untuk kepentingan administrasi bagi rencana asuransi kesehatan yang
disediakan.
2. Untuk menentukan jenis pekerjaan yang cocok.
3. Untuk analisis dan perbaikan terhadap pekerjaan yang ada kaitannya
dengan kecelakaan dan untuk koreksi terhadap kecelakaan kerja.
4. Untuk menentukan ketidakmampuan
e. Insurance company
1. Untuk menentukan resiko
2. Untuk menentukan liabilitas terhadap klaim
f. Government Agencies
1. Untuk menyusun rencana bagi kebutuhan sekolah, fasilitas pelayanan
kesehatan dan sebagainya dengan mendasarkan pada vital statistik dari
rekam medis.
g. Institusi pendidikan
1. Untuk menilai kecocokan memasuki program pendidikan.
2. Untuk menyusun program perawatan kesehatan siswa dan pegawainya.
h. Judicial Process
1. Untuk bukti di pengadilan bagi penyelesaian perkara perdata ataupun
pidana
2. Untuk bukti menentukan adanya kelainan mental.
i. Law Enforcement and Investigation
1. Untuk investigasi adanya tindak pidana.
2. Untuk security clearence programs
j. Credit Investigation Agency
1. Untuk menentukan kepatutan mengikuti program.
k. Accrediting, Licensing and Certifying Agencies
1. Untuk bukti seseorang memenuhi kriteria memperoleh professional
licensing
2. Untuk menentukan kompetensi bagi praktisi.
3. Untuk menentukan kesesuaian kriteria bagi rumah sakit bagi program
pendidikan
4. Untuk bukti kesesuaian terhadap standarnya bagi akreditasi institusi.
l. Media (pers, rasio dan televisi)
1. Untuk melaporkan perkembangan riset kedokteran
2. Untuk laporan adanya bahaya terhadap kesehatan, penyakit yang
mengancam kesehatan masyarakat serta kejadian-kejadian yang patut
mendapat perhatian.
Paragraf 4
Rahasia Kedokteran
Pasal 48 :
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran
2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien ,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan peraturan
menteri
2. Setelah dilakukan pemeriksaan, Ny. Susi meminta kepada dokter Tukul untuk
segera mengeluarkan hasil visum pada hari itu juga namun dokter Tukul menolak
karena hasil visum baru dapat dikeluarkan 1 minggu kemudian dan diambil oleh
penyidik. Namun karena Ny. Susi terus memaksa akhirnya dokter Tukul
menyerahkan hasil visum kepada Ny. Susi.
a. Apa makna Ny.Susi memaksa terus menerus dr. Tukul sehingga dr. Tukul
menyerahkan hasil visum ?
Jawab : Maknanya adalah dokter Tukul telah melanggar KODEKI pasal 1, 2, 3
dan sumpah dokter poin ke – 2 serta KUHAP Pasal 133 tentang sebab dia
menyerahkan hasil pemeriksaan visum tanpa persyaratan yang benar.
b. Apa dampak dr. Tukul menyerahkan hasil visum bukan kepada penyidik ?
Jawab : Dampaknya adalah dokter Tukul yang telah melanggar KODEKI,
sumpah dokter dan KUHAP Pasal 133 dapat diberikan sanksi, pemberian sanksi
tersebut diatur oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran PB IDI
(Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2015).
d. Apa hak dan kewajiban dokter dan apa hak dan kewajiban pasien ?
Jawab : isi nyo pakek jawaban dari shafa tasya nahh agek dia akhirnyo tambahi
kesimpulan yang aku kerem di WA kau
f. Apa makna dr. Tukul menyerahkan hasil visum kepada Ny. Susi ?
Jawab : aku dak jawab ini wkwk (camel yang jawab)
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah
Dokter.
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standard profesi yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Pasal 4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji
diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah
memperoleh persetujuan pasien.
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum diuji
kebenarannya dan hal hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya..
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiappraktek medisnya, memberikan pelayanan
medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai
rasa kasih sayang (compassion ) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 7b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dansejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
Pasal 7c
Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya, dan hak
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
mahluk insani.
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua
aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif ), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik
dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.
Pasal 9
setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan
bidang lainnya serta masyarakat, harus
saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia
wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut.
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau
dalam masalah lainnya.
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
Pasal 15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standard profesi yang tertinggi.
Alasannya adalah, dokter Tukul tidak melaksanakan tugas nya sesuai dengan
stadar pelayanan medis yang benar.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Alasannya adalah, dokter Tukul tidak dapat melaksanakan tugas nya dengan
profesional dan menggambil keputusan dikarenakan paksaan orang lain
(tidak konsisten).
Pada kasus ini, etika yang tidak diterapkan oleh dokter Tukul adalah keadilan
(justice) dan berbuat baik (beneficence), sehingga ia memberikan hasil visum
tanpa persyaratan yang benar pada Ny. Susi
Pada kasus ini, lafal sumpah dokter yang telah dilanggar oleh dokter Tukul
adalah lafal ke – 6 dan 12 yang berbunyi :
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Al – Qur’an al – karim.
Afandi, Dedi. 2010. Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan
Derajat Luka, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Riau : Fakultas
Kedokteran Universitas.
Hanafiah, Jusuf, Amir, Amir. 2015. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Edisi 5.
Jakarta : Buku Kedokteran
Idries, Abdul Mun’im. 2009. Pedoman Praktis Ilmu Kedokteran Forensik Bagi Praktisi
Hukum. Cetakan I. Jakarta